Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2004
…
7 pages
1 file
Kawasan Kesawan merupakan salah satu kawasan bersejarah di kota Medan. Pada kawasan ini masih banyak ditemukan bangunan-bangunan kuno (cagar budaya) dengan beragam penampilan dan fungsi. Belakangan ini satu persatu bangunan kuno di kawasan ini mulai hilang tergerus oleh modernisasi. Untuk itu dalam usaha pelestarian Kawasan Kesawan ini maka penelitian ini mengambil kawasan ini sebagai obyek penelitian. Penelitian dititik beratkan pada tampak bangunan di Kawasan Kesawan untuk menemukan tipologi dari tampak. Untuk metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan metode normatif yaitu menggunakan beberapa teori untuk menemukan style (gaya) arsitektur yang hadir pada tampak bangunan-bangunan di Kawasan Kesawan.
RUSUNAWA, 2019
1. Setiap bangunan Negara harus diwujudkan dengan sebaik – baiknya. Sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat meningkatkan kualitas lingkungannya baik secara mikro maupun secara mikro. 2. Setiap bangunan Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik – baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan. 3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan Negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah norma serta tata laku professional. 4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.
1 | D i s f u n g s i P e r a n R o h a n i w a nq u r e t a . c o m DISFUNGSI PERAN ROHANIWAN DAN PELEMBAGAAN KONTROL SOSIAL Teguh Hindarto, S.Sos., MTh. Rumah Tuhan seharusnya menjadi tempat paling aman di muka bumi. Ternyata di Boston, dan di pojok manapun di dunia, rumah itu justru menjadi tempat yang berbahaya untuk anak-anak dan "kita harus berbuat sesuatu!" demikian ucap Resendez dalam penggalan film layar lebar berjudul Spotlight. Spotlight adalah film drama biografi Amerika Serikat tahun 2015 yang disutradarai Tom McCarthy dan ditulis oleh McCarthy dan Josh Singer. Kisah bermula ketika Marty Baron (Liev Schreiber) menjadi pemimpin redaksi baru di harian Boston Globe pada 2001. Dalam pertemuan pertama dengan awak redaksi lainnya, Baron langsung tertarik dengan rubrik investigasi bernama Spotlight yang diawaki empat wartawan, yakni Walter Robinson (Michael Keaton), Mike Resendez (Mark Ruffalo), Sacha Pleiffer (Rachel McAdams), dan Matt Carroll (Brian d'Arcy James). Baron mengendus kasus pelecehan seksual yang melibatkan pastur di Boston.
Kindai Etam : Jurnal Penelitian Arkeologi, 2020
Tempayan martavan merupakan warisan budaya yang merepresentasikan identitas budaya Tionghoa terutama dengan ragam hias yang digambarkan pada permukaan wadah tersebut. Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang fungsi ragam hias tempayan martavan. Apakah masyarakat Tionghoa memfungsikan tempayan martavan sesuai dengan makna nilai-nilai luhur dari ragam hiasnya? Berdasarkan dari pertanyaan tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui fungsi dan makna ragam hias yang terkait dengan kepercayaan leluhur masyarakat Tionghoa di Jakarta. Penelitian mengenai tempayan martavan ini menggunakan pendekatan antropologi simbolik untuk mengetahui motif, pola, ragam hias, nilai filosofi dan fungsi martavan di dalam masyarakat Tionghoa di Jakarta. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dan pengamatan terlibat serta kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat Tionghoa di Jakarta, ragam hias ini mengandung makna nilai-nilai luhur...
2016
Abstrak Keraton Kasunanan Surakarta merupakan kategori kerajaan pedalaman. Namun, pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwono IV hingga Sri Susuhunan Paku Buwono VII (1788-1858), Keraton ini terkenal akan jalur lintas air yang terdapat di Sungai Bengawan Solo. Pada periode tersebut, Sungai Bengawan Solo ramai lalu lalang perahu dagang, angkutan barang, dan transportasi umum. Sehingga Keraton Kasunanan Surakarta dikenal sebagai salah satu kerajaan dengan industri kapal yang begitu maju. Kapal buatan Keraton Kasunanan Surakarta yang paling terkenal adalah Kapal Kyai Rajamala. Kapal Kyai Rajamala merupakan kapal dinas Keraton Kasunanan Surakarta yang dibuat pada akhir abad ke-18 oleh putra Sri Susuhunan Paku Buwono IV, Raden Mas Sugandhi. Hadirnya Kapal Kyai Rajamala menjadi saksi dan sarana hubungan bilateral antara Keraton Kasunanan Surakarta dengan Madura. Selain itu, peneliti juga berusaha mengangkat kembali eksistensi Sungai Bengawan Solo lewat sejarahnya.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode penelitian sejarah, yaitu (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) intepretasi data dan (4) historiografi. Kapal Kyai Rajamala telah berperan sebagai sarana pemersatu Keraton Kasunanan Surakarta dengan Madura dengan mengikat tali pernikahan antara Sri Susuhunan Paku Buwono IV dengan putri Pamekasan Madura. Selanjutnya kapal inilah yang menghantar keluarga keraton menuju Madura dan menggambarkan begitu megahnya Sungai Bengawan Solo. Keywords: Rajamala, Kasunanan, Madura, Bengawan Solo
Menurut Sulistyorini (30:2009), klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup dalam takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat atau ciri-ciri. Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup maka semakin jauh hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup maka semakin dekat hubungan kekerabatannya. Oleh karena itu, manusia mengelompokkan makhluk hidup agar dapat diatur dan mudah dipahami oleh orang lain dengan menggunakan penamaan ilmiah dan pengklarifikasian makhluk hidup.
ejournal.undip.ac.id
The aim of this research was to : (1) identifying the function of governor, regent and mayor as implementers of general governance; (2) giving suggestions on the restricting of general governance function executes by the governor, regent and mayor toward the realization of the unity of Indonesia state; (3) giving recommendation on a clearer and better role and function of local representative and central government representative in the provincial, municipal and regencial level. This research was done in six ex-districts in 15 regencies and cities of central java province. Data collection employed in-depth interview technique. Data analysis was done qualitatively through data classification. Recommendation given after analysis of the research finding is that there is a need for the betterment of law number 22, 1999 in the realization of governance in the province, regency and municipality.
This journal is designed to educate readers on the importance of office space for the efficiency of the work of its employees. Against the background of various problems that usually exist in the office, namely work efficiency, therefore the purpose of making room layout is needed so that there is a perceived benefit for employees in the office space, besides that it requires a principle and principle in making office space effective for employees. the method used in completing this journal is through the internet as the main media and library to find books as other sources. the conclusions obtained by a good room and structuring the correct layout will lead to a good effectiveness for its employees, so the correlation between the two is very important.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Tugas Mata Kuliah Perencanaan dan Manajemen Resiko Berbasis Budaya
MARKA (Media Arsitektur dan Kota) : Jurnal Ilmiah Penelitian
Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Indah Safitri Ningrum, 2021
Balai Bahasa Aceh, 2019