Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
PENGARUH PERTANIAN LIDAH BUAYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL DI KOTA PONTIANAK I. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara agraris yang dapat dibuktikan dengan banyaknya penduduk yang bekerja dibidang pertanian. Pertanian adalah salah satu Pengembangan Ekonomi Lokal yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat. Pengembangan Ekonomi Lokal muncul sebagai strategi baru dalam pengembangan suatu wilayah. Dalam hal ini masyarakat dituntut untuk dapat mandiri dalam mengembangkan daerahnya sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. Salah satu kota yang penduduknya sebagian besar bekerja sebagai petani adalah kota Pontianak. Salah satu kecamatan di kota Pontianak adalah kecamatan Pontianak Utara yang memiliki sentra budidaya lidah buaya (Aloe vera sp). Budidaya lidah buaya adalah salah satu Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) yang dijalankan di kota Pontianak khususnya di kecamatan Pontianak Utara. Pembahasan mengenai budidaya lidah buaya ini termuat dalam jurnal yang ditulis oleh Dicky Kurniawan dengan judul "Alternatif Pengembangan Ekonomi Lokal di Kota Pontianak Studi Kasus Pertanian Lidah Buaya". Pembahasan yang diuraikan dalam artikel terbagi menjadi lima bagian utama. Pertama adalah pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang pembangunan ekonomi lokal di kota Pontianak dan fokusan yang diambil yaitu pengaruh budidaya lidah buaya. Kedua adalah pertanian pengembangan ekonomi lokal yang ditinjau dengan teori-teori oleh para ahli. Ketiga adalah penjelasan mengenai pendekatan komoditas unggulan. Keempat adalah analisis mengenai peran pertanian lidah buaya bagi pengembangan ekonomi lokal. Bagian kelima adalah kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Dengan demikian, diketahui bahwa jurnal yang ditulis bertujuan untuk menganalisis peran pertanian lidah buaya bagi pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Pontianak Utara. Selain itu kajian mengenai teori, prinsip, praktek pengembangan ekonomi lokal, tahap pengembangan ekonomi lokal, identifikasi pengembangan ekonomi lokal dan strategi pengembangan ekonomi lokal menjadi hal wajib untuk dianalisis. PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ITS Pengembangan Ekonomi Lokal II. SUMMARY Kota Pontianak merupakan salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN). PKN adalah simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional. Hingga saat ini kota Pontianak memiliki produksi budidaya lidah buaya yang menjadi icon pertanian di daerah tersebut. Produktifitas yang dihasilkan oleh budidaya lidah buaya cukup tinggi. Pada tahun 2001 produksi lidah budaya sebesar 7.726 ton dan meningkat menjadi 14.346 ton di tahun 2005. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa selama kurun waktu
Secara umum, reformasi birokrasi merupakan bagian dari strategi besar dalam ilmu perilaku organissi yang dikenal dengan manajemen perubahan. Melaksanakan reformasi birokrasi sama dengan melakukan manajemen perubahan dalam birokrasi. Manajemen perubahan dalam birokrasi saat ini terus digulirkan melalui inovasi dan kreativitas pemerintah daerah ditengah tuntutan public dan keterbatasan SDM yang dimiliki, beberP pemerintah daerah mampu megelola perubahan birokrasi tersebut secara optimal, sehingga menciptakan kualitas pelayanan publik yang unggul dan tingkat kepuasan masyarakat yang semakin membaik dalam mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, beberapa organisasi birokrasi di Indonesia telah putus asa karena tidak mengetahui bagaimana seharusnya dan sebaiknya manajemen perubahan dilaksanakaan dan apa hasil yang perlu dicapai, kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh ketidakjelasan pemahaman manajemen perubahan untuk birokrasi, yang dimulai dari ketidakjelasan konsep yang diberikan oleh pemerintah pusat. Kotter bahkan menyebutkan bahwa, sikap atau perilaku seseorang dapat dengan mudah berubah jika pemimpin mampu untuk berkomunikasi atau mendorong perasaan atau emosi orang tersebut, etika hal ini mampu dilaksanakan maka perubahan akan terwujud bahkan akan menjadi sistem dan membudaya. Disisi lain, reformasi birokrasi oleh seagian pemerintah daerah saat ini relatife dirasakan sudah membuahkan hasil, meskipun belum menyeluruh. Upaya pembenahan tersebut terlihat dengan mencuatnya nama beberapa kepala daerah dengan program aplikatif dan inovatif telah membuka tabir dan opini masyarakat akan kinerja birokrasi yang rendah menuju birokrasi yang melayani, inovatif, bersih dan nberkinerja tinggi. Sebagai salah satu daerah yang berperan serta dalam praktek penyelenggaraan reformasi birokrasi, pemerintah kota Pontianak menggunakannya sebagai solusi pada permasalahan yang imbul dalam penyelenggaraan pemerintah daerah khususnya sector pelayanan publik. Berdasarkan hasil wawancara dan penggalian data sekunder terkait, maka beberapa permasalahan yang ada dilingkungan pemerintah kota Pontianak adalah : 1. Terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, dikarenakan oleh adanya moratorium PNS serta tidak sesuainya jumlah PNS yag disetujui oleh Kemenpan dan RB. Selain itu, relative belum optimalnya penempatan dan pendistribusian personil sesuai dengan keahlian dan kemampuannya tentu akan berpengaruh pada kinerja SKPD. Salah satu akibatnya adalah adanya ketidaknyamanan public dalam berbagai hal yang berhubungan dengan pemerintah dikarenakan petugas pelayanan yang kurang ramah dan simpatik. Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran melyani relative belum tertanam secara optimal dalam pola pikir dan pola tindak aparatur pemerintah Kota Pontianak.
This writing discusses the local wisdom of the Malay community of Pontianak found in pantun (Malay traditional poetry). As an original literature of the Malay community, pantun not only serves as an artistic expression but it also contains glorious values. The writer thinks that pantun serves as a medium of transition of values from one generation to the next. There are various values found in the pantun of the Pontianak community such as belief, relationship between fellow humans, and relationship between humans and environment.
Gunung slamet adalah gunung tertinggi dengan ketinggian 3.432 mdpl dan merupakan stratovolcano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Gunung slamet juga masih berpotensi untuk kembali meletus yang dapat menyebabkan kerugian baik dari materi maupun lingkungan. Selain itu, di sekitar gunung slamet memiliki cukup banyak objek wisata yang dapat dikunjungi dengan pengunjungnya yang disuguhi oleh keindahan alam yang masih asri seperti lokawisata Baturaden, Pemandian Air Panas Guci, Curug Jenggala, Pancuran Pitu, dan Small World. Kali ini objek wisata yang akan difokuskan yaitu bertempat di Baturaden, tepatnya wisata alam Pancuran Pitu dan Gua Selirang. Pancuran Pitu adalah lokawisata yang menyajikan sumber air panas bumi yang mengalir langsung dari Gunung Slamet melalui tujuh pancuran. Pancuran Pitu terletak 5 km dari pertigaan jalan Baturaden kearah kanan di bukit Gunung Slamet, Pancuran Pitu dapat ditempuh dari beberapa lokasi. Pertama, berjalan kaki dari lokawisata Baturaden, kedua dapat melewati jalan desa yang digunakan warga lokal melalui curug gede, dan lokasi terakhir dapat menggunakan kendaraan lewat pintu masuk Bumi Perkemahan dengan membayar tiket terusan yang dikenakan biaya Rp 20.000 per orang. Untuk pengunjung yang ingin berjalan kaki menuju Pancuran, harus melintasi kondisi yang tanahnya naik turun dengan ratusan undakan anak tangga, dan dikenakan biaya tiket Rp 5000 di depan gerbang. Begitu tiba di wisata Pancuran Pitu, banyak jasa yang
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
KONTRAK HUTANG PIUTANG BEBAS RIBA, 2023
Radhiatul Umranah, 2019
Jurnal Hutan Lestari: Jurnal Penelitian Kehutanan, 2023
jurnal.pdii.lipi.go.id
Kristologi Budaya Lintas Batak, 2019