Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Reka kata, reka rasa, mari berkarya...!
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Louis Forsdale dalam bukunya yang berjudul, "Perspectives on Communication" mengatakan bahwa Lambang atau Simbol: "Simbol atau lambang adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lainnya tetapi lambang itu tidak harus memiliki hubungan alamiah dengan obyek tersebut atau fenomena yang diwakilinya itu." (Louis Fordale, Perspectives on Communication. Addison-Wesley Publishing company, 1981, hal.230)...
Dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang kelistrikan, yang mengakibatkan pemakian peralatan yang bekerja secara mekanis telah banyak digantikan dengan peralatan yang bekerja secara elektronik. Hal ini dikarenakan kestabilkan serta keandalan dari sistem elektronik lebih unggul dibandingkan dengan sistem mekanis.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan berbagai upaya agar implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan secara efektif. Dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum 2013 tersebut, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melakukan penyusunan Panduan Penilaian di Sekolah Dasar sesuai visi dan misi Kurikulum 2013. Panduan tersebut disusun sebagai Panduan Teknis atau acuan bagi guru, kepala sekolah, pengawas, dan para pembina pada Dinas Pendidikan, serta orangtua dan masyarakat dalam melaksanakan, membina, dan memfasilitasi implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Sebagai langkah awal, tentu Panduan ini masih perlu penyempurnaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami sampaikan terima kasih. Semoga Panduan Penilaian di Sekolah Dasar sesuai Kurikulum 2013, bermanfaat dalam membantu implementasi Kurikulum 2013, secara bertahap dan berkelanjutan. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Hamid Muhammad, M.Sc.,Ph.D. NIP195905121983111001 i Panduan Teknis Kurikulum 2013 -SD Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar SD SD ii Panduan Teknis Kurikulum 2013 -SD Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar SD
Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam, mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, dan bangunan dermaga.-Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain: 1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak ke tanah pendukung yang kuat. 2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya. 3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan. 4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya-gaya yang arahnya miring. 5. Untuk memadatkan tanah pasir sehingga kapasitas tanah tersebut bertambah. 6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus air dll. Menurut standard Inggris pondasi tiang dapat dibagi menjadi 3 kategori: 1. Tiang perpindahan besar (Large displacement pile), yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume yang relaitf besar. Seperti: tiang kayu, tiang beton pejal atau berlubang, tiang beton prategang, tiang baja bulat (tertutup pada ujungnya). 2. Tiang perpindahan kecil (Small displacement pile), sama seperti kategori pertama hanya volume tanah yang dipindahkan relative kecil. Seperti : tiang beton berlubang dengan ujung terbuka, tiang baja H, tiang baja bulat, tiang ulir. 3. Tiang tanpa perpindahan (Non displacement pile), yaitu tiang yang dipasang di dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. Seperti: tiang beton yang dicor kedalam lubang hasil pengeboran tanah, tabung dipasang dalam lubang dan dicor beton, tabung baja dibor ke dalam tanah. KAPASITAS DUKUNG TIANG Hitungan kapasitas tiang dapat dilakukan dengan cara pendekatan statis dan dinamis. Secara statis berarti dilakukan menurut teori Mekanika Tanah, yaitu dengan memplajari sifat-sifat teknis tanah. Sedangkan secara dinamis dilakukan dengan menganalisis kapasitas ultimit dengan data yang diperoleh dari data pemancangan tiang. KAPASITAS ULTIMIT CARA STATIS Kapasitas Ultimit netto tiang tunggal (Qu) : Qu = Q b + Q s-W p Dengan : Q b = tahanan ujung tiang ultimit Q s = tahanan gesek tiang ultimit W p = berat sendiri tiang
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbeda-beda. Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem pile driving. Saat ini banyak teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.