Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya
…
10 pages
1 file
Tulisan ini bertujuan mengkaji religiusitas waria di Surabaya dengan menganalisis latar belakang kehidupan dan agama, representasi religiusitas, dan hak kebebasan beragama yang mereka miliki. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dengan dua responden yang dipilih dengan sengaja (purposive) berdasarkan kriteria tertentu. Data primer berupa transkripsi rekaman wawancara yang didukung oleh data sekunder berupa kajian pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa para waria di Surabaya memiliki latar belakang kehidupan dan agama yang berbeda. Religiusitas mereka direpresentasikan dengan afiliasi pada agama tertentu, keaktifan di organisasi keagamaan, perilaku altruisme, praktik religiusitas, dan manfaat religius yang mereka peroleh. Hak kebebasan menganut suatu agama termasuk mempertahankan dan mengganti agama telah mereka peroleh namun hak kebebasan menjalankan ibadah keagamaan masih harus diperjuangkan.
2016
Pada awalnya keberadaan kaum waria di masyarakat bukan menjadi sebuah permasalahan yang serius. Hal ini dapat ditemukan dengan pemberian ruang publik dari masyarakat kepada para waria dalam sebuah seni pertunjukan maupun ritual kepercayaan. Akan tetapi, seiring dengan terjadinya fundamentalisme agama, maka keberadaan para waria mulai mengalami penolakan. Waria dianggap melanggar aturan agama dan menyimpang secara sosial. Pengaruh dari konstruksi sosial ini menyebabkan para waria memiliki rasa tertekan, salah satunya rasa tertekan atas urusan keagamaan. Benturan agama dan sosial terhadap kondisi fisiknya dan urusan seksualnya memunculkan persepsi tersendiri terhadap sebuah aturan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang religiusitas dan pemaknaan Tuhan, serta keterkaitan antara religiusitas dan perilaku seksual waria di Kota Malang. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat dua rumusan masalah yang membahas tentang nilai dan makna Tuhan dalam praktek hidup waria...
Jurnal Penelitian Komunikasi, 2012
Waria dalam faktanya dianggap sebagai sampah masyarakat karena melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pandangan umum. Namun sebagai manusia ia juga memiliki kebutuhan yang bersifat fitrah, kebutuhan beragama. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana makna agama bagi waria ditinjau dari sudut pandang komunikasi. Melalui paradigm penelitian kualitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi dengan analisis data interpretasi subjektif. Teori fenomenologi, teori konstruksi sosial dan interaksi simbolik sebagai alat untuk melakukan analisis. Penelitian dilakukan di kota Bandung. Sebagai sesuatu yang fitrah, pada dimensi keyakinan, waria memaknai agama secara positif; keyakinan agama sebagai sumber kekuatan, pondasi, aturan, solusi, makanan, identitas, pelarian, dan privasi.
Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat
Waria merupakan pria yang berprilaku dan berpakaian seperti wanita, alam kehidupan sekarang ini kita melihat bahwa waria itu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat waria terkadang merasa terasingkan, namun tidak di semua tempat, beberapa tempat di Indonesia sudah mulai ramah akan kehadiran waria salah satunya di Yogyakarta. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, instrumen penelitian dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, yang mana hasil penelitian dari waria dan masyarakat dalam interaksi sosial agama di Yogyakarta bahwa masyarakat berinteraksi dengan waria dalam keseharian tanpa rasa memojokkan waria, dengan didasari bahwa semua manusia sama dan berhak berinteraksi dengan masyarakat lainnya, walaupun dalam agama mereka memang hanya ada jenis kelamin laki-laki dan perempuan tetapi tidak menghalangi masyarakat di Kota Gede Yogyakarta untuk berinteraksi dengan waria dan mengarahkan waria untuk kehidupan ya...
2018
Membicarakan fenomena kehidupan sosial waria sangat erat kaitannya dengan diskriminasi, gender dan ketimpangan. Waria (wanita pria) sebagai sebuah komunitas yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan revolusi zaman menjadi fenomena yang kehadirannya seringkali dianggap tidak normal bahkan mengganggu bagi kehidupan manusia normal pada umumnya. Akan tetapi dengan hadirnya pondok pesantren waria menepis segala anggapan negatif itu. Di sini para waria dididik mengaji, diajarkan berbagai ilmu dan keterampilan sehingga harapannya mereka dapat berguna bagi masyarakat sekitar. Karena itu pulalah penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna agama bagi kehidupan sosial waria terutama waria di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Kotagede Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teori agama Emile Durkheim dengan rumusan dasar bahwa agama adalah fakta sosial yang berperan dalam membentuk solidaritas masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diambil m...
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam
The existence of transvestism is something that cannot be denied, even though these tendencies represent symptoms of sexual abnormality. From this point, many views have emerged regarding transvestites. This article endeavours to explain the various forms of this phenomenon including homosexuality, transvestism and transsexuality, and the differences between them. It then goes on to review the Islamic laws concerning these by putting forward argumentation and quoting the hadith of the Prophet.
Psikologia : Jurnal Psikologi, 2016
This research aims to analyze relation between HIV infection status and religiousness and subjective well being women survivor in Surabaya. The method of this research used interview and questioner toward 28 HIV/AID women survivors in Surabaya.That subjects were selected of 50 women survivors in Surabaya to gain positive HIV diagnosis. In early psychological intervention, we had 30 participants but only 28 participants who attended in medical analysis. Data analysis used statistical test with correlation analysis between psychological and medical variable. As the result, there is a correlation between HIV infection status and religiousness and subjective well being women survivors in Surabaya. It means, if they have a HIV infection status, they have better religiousness and level of subjective well being.
EMPIRISMA, 2018
The values of divinity and humanity are two aspects cannot be separated in living religion. The presence of God in every human being is a necessity and can undeniable. Meanwhile, people are also individuals who connected from other humans, because humans are social creatures. Therefore, faith must be proportional to the good deeds. Transgender as part of social life is also trying to prove them self as being godless creatures and social beings. The purpose is realized by establishing special schools transgender (pesantren waria). Pesantren founded in Yogyakarta became the fi rst transgender pesantren in Indonesia and even in the world. In the midst of the claim, transgender is a sinner ungrateful creature nature. Transgender showed up with his spiritual experience. Experiences are certainly cannot be equated with spiritual experiences that experienced by a kiyai, santri, scholars. They are regarded righteous in the eyes of society. Through this article, the author will try to give a...
Calyptra Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2014
Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori akuntabilitas pada Gereja Protestan di Surabaya. Organisasi gereja merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengambilan data menggunakan teknik interview, observasi dan analisis dokumen. Penelitian ini menggunakan gereja x di Surabaya dengan melakukan interview kepada gembala sidang, ketua komisi, pendeta dan jemaat di gereja x, observasi saat kebaktian dan melakukan analisis dokumen berupa buku-buku, jurnal dan warta jemaat gereja x. Penelitian ini melihat bagaimana bentuk pertanggungjawaban secara vertical dan horizontal antara para pengurus kepada gembala sidang dan kepada jemaat dan Tuhan Yesus. Pengimpelemntasian visi dan misi yang dimiliki gereja dengan menerapkan integirtas pada masing-masing individu. Temuan penelitian ini menunjukan gereja x telah menerapkan perspektif akuntabilitas yang meliputi akuntabilitas administrative, akuntabilitas legal, akuntabilitas politik, akuntabilitas professional, akuntabilitas moral yang dibandingkan akuntabilitas dalam Alkitab akan tetapi gereja x ini tidak mempunyai rencana strategis dikarenakan gereja x ini hanya berpusat pada kinerja tahunan dan bulanan dalam pencapaian visi dan misi yang dimiliki gereja x. Kata kunci: akuntabilitas, integritas, visi dan misi, tugas dan tanggungjawab, program
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 2020
Prosocial behavior in individuals is one of the social competencies that volunteers must possess to encourage positive social interaction. Prosocial behavior by volunteers reflects a commendable social act. One of the factors that influence prosocial behavior is religion. The purpose of this study was to determine the relationship between religious attitudes with prosocial behavior in KSR PMI Surabaya City. This research is correlational in quantitative research. This research uses the scale of religious attitude and prosocial behavior scale. The number of subjects in the study N = 80 of the total population of 400 members of the KSR PMI Surabaya City through a purposive sampling technique. Hypothesis testing in this study uses product-moment with the help of SPSS. The result of this study indicates there is a relationship between religious attitudes with prosocial behavior in KSR PMI Surabaya City. (r = 0.653, p=0.000 < 0.05). This hypothesis in this study accepted that religiou...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 2020
Experientia : Jurnal Psikologi Indonesia, 2023
JIVA : Journal of Behavior and Mental Health, 2021
Jurnal Al-Hikmah, 2019
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Psikologia : Jurnal Psikologi, 2018
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi)
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian
Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya, 2014
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin