Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Sebagian besar lembaran sejarah Psikolog mengungkapkan bahwa kondisioning merupakan bentuk belajar yang paling sederhana dan dapat dipahami secara keseluruhan. Sebab menurut ahli bahwa implementasinya ke arah pembentukan organisasi kelas bersifat lebih rendah menguasainya dibanding proses-proses belajar konsep, berpikir, dan menyelesaikan masalah.
Schiffman dan kunuk 2010, howover we propose that personality be dedined as those inner psychological charakteristics that both determine and reflact how a person responds to his her environment Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam dalam pada diri manusia, perbedaan karakter tersebut mempengaruhi respon individu terhadap lingkungannya secara konsisten. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi prilaku individu tersebut Kepribadiaan memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat -sifat yang positif, sifat -sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang tampak secara lahiriah, tetapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian seorang dewasa umumnya diangap terbuat dari, baik faktor keturunan maupun lingkungan, yang diperlunak oleh faktor situasi. a. Keturunan. Keturunan merujuk ke faktor -faktor yang ditentukan pada saat pembuahan. Pendekatan keturunan beragumen bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seorang individu ialah struktur molekul dari gen -gen, yang terletak dalam kromosom. b. Lingkungan. Di antara faktor -faktor yang menggunakan tekanan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana kita dibesarkan, pengkondisian dini kita, norma -norma di antara keluarga, teman -teman, dan kelompok sosial, serta pengaruh lain yang dialami. c. Situasi. Situasi mempengaruhi efek keturunan dan lingkungan pada kepribadian.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2015 1
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk pertama mengetahui teori belajar behavioristik Ivan Pavlov, kedua untuk mengetahui penerapan teori belajar behavioristik Ivan Pavlov dalam pembelajaran Fikih pada siswa kelas 7 MTs Pancasila Kota Salatiga, ketiga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori belajar Ivan Pavlov yaitu teori belajar behavioristik dalam pembelajaran fikih di MTs. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi dalam pembelajaran Fikih di empat kelas yaitu kelas 7 MTs Pancasila Kota Salatiga. Penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara dengan guru Fiqh kelas 7 MTs Pancasila Kota Salatiga dan dua belas siswa MTs Pancasila Kota Salatiga yang berasal dari empat kelas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak tingkah laku dalam pembelajaran Fikih di kelas 7 MTs Pancasila Kota Salatiga yang relevan dengan konsep teori belajar behavioristik Ivan Pavlov yaitu agar siswa belajar, guru memberikan syarat-syarat tertent...
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi antara pemikiran Imam Al-Ghazali dan Ivan Pavlov dalam membentuk perilaku peserta didik dengan jalan pembiasaan. Dalam penelitian ini mengambil dua tokoh: Pertama Imam Al-Ghazali yang merupakan salah satu tokoh sufistik dengan menggunakan konsep riyadhoh dan dijuluki sebagai hujjatul Islam, Kedua Ivan Patrovich Pavlov yang merupakan salah satu tokoh teori belajar behavioristik dengan menggunakan konsep clasical conditioning dan dijuluki sebagai bapak teori behavioristik. Penelitian yang digunakan adalah library reseach dengan berpedoman pada buku-buku dari kedua tokoh tersebut. Pendekatan filosofis-historis dan content analisys menjadi acuan dalam memberikan penjelasan hasil data yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menempuh jalan pembiasaan akan dapat memberikan perubahan pada tingkah laku seseorang. Pembiasan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu takhalli (unconditioning stimulus), tahalli (con...
Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian manusia ? 2. Bagaimana pengertian manusia menurut para ahli ? 3. Apa pengertian hakikat manusia ? 4. Bagaimana pengertian tanggung jawab ? 5. Apa saja macammacam tanggung jawab ? 6. Bagaimana pengertian pengabdian dan pengorbanan ? C. MANFAAT 1. Mengetahui secara jelas pengertian manusia. 2. Untuk memahami pengertian manusia dari beberapa ahli. 3. Mengetahui peran dan definisi hakikat manusia. 4. Mengetahui pengertian tanggung jawab secara jelas. 5. Untuk memahami macam dari tanggung jawab.
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian 1. perkembangan perilaku dan kepribadian seseorang BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisasi tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional. b. Masalah Bagaimana perkembangan perilaku dan kepribadian seseorang? c. Tujuan -Mengetahui tentang proses, tahapan, dan karakteristik perkembangan aspek fisik dan perilaku motorik -Mengetahui proses, tahapan, dan karakteristik perkembangan aspek bahasa dan perilaku kognitif -Mengetahui perkembangan aspek sosial -Mengetahui aspek moral dan kepribadian 2. BAB II PEMBAHASAN 1. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik a. Perkembangan fisik Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya polapola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis. Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normlitas dari konstitusi, struktur dan kondisi talian dengan masalah Body-Image, self-concept, self-esteem dan rasa harga dirinya. Perkembangannya fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai
Diposkan oleh dentum Selasa, 28 Januari 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit dipahami karena keunikannya. Dengan keunikannya, manusia adalah makhluk tersendiri dan berbeda dengan makhluk apapun. Juga dengan sesamanya. Tetapi, bagaimanapun sulitnya atau apapun hambatannya, manusia ternyata tidak pernah berhenti berusaha menemukan jawaban yang dicarinya itu. Dan barang kali sudah menjadi ciri atau sifat manusia juga untuk selalu mencari tahu dan tidak pernah puas dengan pengetahuan-pengetahuan yang diperolehnya, termasuk pengetahuan tentang dirinya sendiri dan sesamanya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Pemanfaatan EVOO Untuk Pencegahan Preeklampsia dengan Uji Coba Model Preeklampsia pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Bunting, 2019
Wini Julia Abbet, 2023
Cindy Febriani Thalia, 2022