Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Dalam bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian yang mencakup batasan dan asumsi yang digunakan dalam melakukan penelitian, serta manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini.
Cabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Dari sisi produsen, akhir-akhir ini usahatani cabai mengalami permasalahan cukup serius dalam hal budidaya. Permasalahan tersebut mengakibatkan menurunnya produktivitas cabai. Pasar komoditas cabai sulit diprediksi, mengingat fluktuasi harga cabai yang berubah-ubah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah menyusun buku Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah sebagai panduan dan rujukan bagi pengguna. Buku ini memuat informasi syarat tumbuh, varietas, teknik budidaya, hama dan penyakit, panen, pascapanen dan pemasaran cabai. Semoga buku ini dapat bermanfaat.
2012
ndonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia setelah Brasilia. Di samping itu, Indonesia memiliki keanekaragaman sekitar 45% species ikan dunia yang tersebar di setiap perairan baik di laut maupun di daratan. Namun, dari sekian banyak species tersebut belum banyak yang dikembangkan untuk kegiatan usaha budidaya (akuakultur). Dengan demikian peluang pengembangan akuakultur Indonesia di masa depan dapat memberikan hasil yang menjanjikan. Aquaculture Indonesia Weblog (2006) mencatat bahwa komoditas perikanan unggulan yang dapat dikembangkan untuk kegiatan akuakultur di Indonesia, meliputi crustacea, ikan bersirip (fin fish), rumput laut echinodermata, moluska dan lain 1 . Dalam rangka pembangunan akuakultur di Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi dan kesejahteraan sosial ekonomi bagi masyarakat, pemerintah telah berusaha mengarahkan para pembudidaya dan pengusaha (investor) untuk memanfaatkan sumberdaya lingkungan perairan yang ada, baik itu perairan umum, pesisir pantai dan laut sebagai sarana untuk meningkatkan produksi perikanan. Arahan yang disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai tersebut telah memacu perkembangan akuakultur yang pesat di antaranya budidaya udang (Peneaus monodon) di tambak air payau, dan ikan Mas (Cyprinus carpio) di waduk dan danau air tawar pada beberapa tempat di Indonesia 2 . Perkembangan budidaya intensif di dua ekosistem perairan yang berbeda tersebut terbukti sangat positif pengaruhnya bagi perekonomian lokal dan nasional; bahkan budidaya intensif di tambak, khususnya udang pernah mengantarkan Indonesia menjadi produsen terbesar ke-2 di dunia setelah China serta penyumbang devisa ke-4 pada sektor non-migas. Krustase yang terdiri dari berbagai macam udang-udangan, seperti windu, vanamei, galah, putih, lobster, kepiting, rajungan dan cherax yang telah 1
Pengembangan agroindustri tanaman obat di Indonesia memiliki prospek yang baik. Indonesia memiliki lebih dari 9.609 spesies tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat ( Wasito, 2008). Menurut Syukur dan Hernani (2003), sekitar 26% telah dibudidayakan, dan sisanya 74% tumbuhan liar di hutan-hutan. Dari yang telah dibudidayakan, lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal KIRANA, 2020
… , Penerbit: Pusat Analisis …, 2007
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2023
Jurnal Hilirisasi IPTEKS
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat), 2020
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat