Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2014
This research describes the implementation of green growth policy of South Korea. Concept of green growth is a new paradigm in economic development that discussed in international organizations such as UNEP (United Nation Environment Program) and OECD (Organization Economy Cooperation Development). South Korea is a country with high consumption in energy and one of the most highest GHG emissions country. The green growth policy of South Korea is a way to improves independence energy and mitigating climate change. This research is using descriptive and library research methods. The data and information obtained from books, journals, and websites. This research uses neo-realism and security non traditional theory to explain why South Korea uses green growth as its national policy. The result of this research shows that South Korea starts to develop clean energy and uses green technology in efficiency energy consumption and reduce its GHG emissions. By using the five-year plan in green...
PROJECT GREEN POLITICS GREEN GROWTH, 2021
This paper describes the implementation of green growth policies in South Korea. As a country that contributes to the highest energy consumption and gas emissions, the wise step that South Korea has taken is to transform its industrial practices that are more environmentally friendly through the Green Growth policy. This effort is South Korea's response to environmental problems and the bad impacts that have occurred. This research uses descriptive-analytic methods based on literature studies that we obtain from books, journals, and other information channels. Industrialization is a part of globalization that advances technology so that at present industrialization appears as one of human obsession with their welfare. Because from time to time humans are increasingly complex with their needs. However, humans often only think about themselves (Anthropocentrism) without thinking about the surrounding environment, so that currently industrialization is an enemy of nature itself. Over time, humans are also aware of the importance of the natural balance which is currently becoming fragile due to industrialization in the 18-19 century, so many alternative ideas for the use of natural energy have emerged, such asideas and policies. Green's Growth. Through the five plan year framework related to the rate indicator for reducing carbon gas emissions in South Korea, its implementation is said to be effective in the short term.
green economy memiliki urgensi yang tinggi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Implementasi green economy dapat mengatasi permasalahan lingkungan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Upaya yang terus dilakukan dalam menerapkan green economy di Indonesia akan memperkuat posisi negara dalam menghadapi tantangan global dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Kata kunci : Green economy, pembangunan Indonesia PENDAHULUAN Revolusi industri 4.0 menjadi sebuah istilah yang wajar di era sekarang ini. Revolusi industri 4.0 memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan
Applied Industrial Engineering Journal
IKM Dadi Mulyo produces wood sawdust waste of approximately 400kg/day which if left for days on end will accumulate more and pollute the company's environment and the surrounding environment. Green Manufacturing method is used to perform analysis to reduce waste and increase added value. The research was conducted by direct observation and interviews. The results of the analysis show that the application of green manufacturing is able to reduce waste and increase added value by 50%. So that the increase in added value has the potential to improve the welfare of employees. Keywords: Waste, Green manufacturing, Value stream mapping, Future Stream Mapping, Value Added AbstrakIKM Dadi Mulyo menghasilkan limbah serbuk gergaji kayu kurang lebih 400 kg/hari yang apabila dibiarkan berhari-hari akan menjadi semakin menumpuk, mencemari lingkungan perusahaan dan lingkungan sekitar. Metode Green Manufacturing digunakan untuk melakukan analisis guna mengurangi pemborosan dan meningkatkan ni...
Jurnal ilmiah ekonomi global masa kini, 2023
This research aims to examine the application and implementation of a green economy in West Kalimantan by involving collaboration between the West Kalimantan REDD+ Work Program and close communication with indigenous communities as an integral part of these programs. The main focus of this research is fair and sustainable forest management, with the hope that these steps will move West Kalimantan towards a greener future. Even though it is known as a province rich in potential in the agricultural, plantation, forestry, fisheries, mining and mining sectors, West Kalimantan remains committed to the principles of a green economy. For example, the agriculture, forestry and plantation sectors contributed 24% to Gross Regional Domestic Product (GRDP) in 2020. In an effort to increase added value and environmental sustainability, commodity downstreaming and reducing exploitation of natural resources is a strategic focus. The West Kalimantan Provincial Government hopes that all stakeholders can synergize and collaborate to realize the vision of a green economy that not only empowers the community but also protects the environment. This research uses literature study to obtain information and data regarding Implementation Analysis in Realizing a Green Economy in West Kalimantan. Secondary data sources come from journals, news, books, statutory regulations and other documents. To optimize sustainable management of natural resources, the West Kalimantan Provincial Government issued Regional Regulation (Perda) Number 6 of 2018 concerning sustainable management of land-based businesses. The regulation requires land-based entrepreneurs to consider environmental sustainability, eco-efficiency, fairness and benefits to society.
2021
Penelitian didasari oleh menurunnya minat generasi milenial terhadap bidang pertanian. Beberapa faktor mengapa generasi muda tidak berminat berwirausaha tani, yaitu minimnya arahan atau motivasi dari orangtua, dinilai kurang menjanjikan dan tidak ada jenjang karir, rentan gagal, dianggap identik dengan profesi orang miskin desa, kalah saing dengan produk impor dan sebagainya. Sebagai Negara agraria, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan pertaniannya. Namun SDM pertanian yang mayoritas lanjut usia dan minimnya regenarasi SDM oleh usia muda berdampak pada keberlangsungan pertanian Indonesia. Terbitnya PERKEMENPER 09/2019 membawa angin segar bagi dunia pertanian Indonesia melalui program santri milineal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana implementasi PERKEMENPER 09/2019 di pondok pesantren yang memiliki potensi pertanian dan keberadaan pondok pesantren yang menjajikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan indilator menggunakan Van...
Telah kita ketahui dengan perkembangan jaman dan teknologi banyak orang yang sudah menggunakan alat teknologi seperti komputer. Tetapi masih banyak orang yang tidak mengetahui cara untuk menggunakannya secara benar atau efisien. Banyak orang yang tidak menggunakan perangkat tersebut secara ramah lingkungan atau efisien karena orang tersebut membiarkan komputer terus hidup, padahal komputer tersebut sedang tidak gunakan dan hanya didiamkan terus menerus, dan tanpa sadar orang yang tidak mengetahui betapa besarnya energi yang dibutuhkan oleh sebuah komputer. Oleh karena itu orang tersebut tidak ramah lingkungan dan tidak bisa menghemat energi atau bisa disebut pemborosan energi. Green computing merupakan salah satu solusi untuk mengurangi pemborosan energi, mengurangi penggunaan daya yang berlebihan, memanfaatkan material yang dapat digunakan kembali, dan mengurangi pemakaian bahan-bahan atau material yang tidak ramah lingkungan. Praktik green computing dimaksudkan untuk melakukan pengefesienan dalam pemakaian sumber energi tanpa menganggu sumber daya energi untuk kedepannya. Penulisan makalah ini bertujuan memberitahukan betapa pentingnya Green Computing, sehingga metode ini merupakan suatu usaha untuk mencegah pemborosan energi dan menggunakan information and communication technology (ICT) dengan sebaik–baiknya. ICT yaitu salah satu penyebab habisnya sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi, dan juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih buruk apabila tidak digunakan dengan baik dan benar, sesuai dengan aturannya. Paper ini berfokus pada pembahasan mengenai implementasi Green Computing oleh sejumlah industri IT didunia, yang bergerak dibeberapa sub bidang. Sub-sub bidang dari industri IT yang dibahas ini khususnya perangkat lunak computer (Sofware). Penjelasan pada bab ini diharapkan dapat memotivasi industri-industri tanah air Indonesia untuk dapat turut menerapkan Green Computing didalam produksi dan kegiatan mereka. Kata kunci: Green Computing, ICT, Sofware
2014
Perlu ditemukan suatu cara yang dapat secara signifikan mengurangi dampak kerusakan lingkungan dalam proses pembangunan. Salah satunya dengan green specification . Green specification sudah berkembang di negara-negara maju. Sudah banyak peraturan-peraturan dan standar-standar yang dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan spesifikasi. Di Indonesia masih belum ada standar green specification yang bisa dipakai sebagai standar. Oleh karena itu, dalam skripsi ini diberikan pengenalan studi literatur yang berguna untuk penelitian tentang penerapannya di Surabaya. Dari studi literatur, dapat disimpulkan bahwa green specification adalah spesifikasi teknis pada proses pembangunan proyek untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Perbedaan green specification dengan greenship rating tools terletak pada waktu penggunaan peraturan. Green specification telah banyak dipakai oleh banyak negara di dunia untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Dari penelitian berupa kuesioner, melalui anali...
2016
Concern and responsibility for company/industry is one concrete manifestation of external relations in the form of community development programs through Corporate Social Responsibility (CSR) in the form of intensive training to entrepreneurs, small and micro enterprises (UKMM) Traditional Batik craftsmen. In one implementation of CSR programs PT. Indocement Tunggal Perkasa is doing activities to educate, train and provide capital to the rural artisans of traditional batik Cirebon palimanan Ciwaringin districts by utilizing renewable natural resources. The results of this CSR program showed to significan an increase in economic aspect, social aspect and environmental aspect awareness to the community about the PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Abstrak Kepedulian dan tanggung jawab perusahaan/industri merupakan salah satu wujud nyata dari eksternal relations berupa program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk pembinaan intensif...
Jurnal Kajian Ruang
Tourism Village is a modern tourist destination that emphasizes the simplicity and unique characteristics of the village to be of interest. The purpose of this research is to know the implementation of green tourism village. So that sustainable development can continue to be developed. The readiness of the village in the process of building and promoting village growth must be considered. Existing natural resources, human resources, and other parties who take part in the preparation of tourist villages must be ensured that they are handled properly. Tourist villages can also arise naturally from the people who are creative in preserving and protecting the area. As well as villages that are indeed designated or planned by the provincial or district government to be developed into tourist villages. There needs to be local community collaboration with the local government so that tourism village services can run smoothly and not targeting the number of tourists, but empowering local communities.
Fenomena pemanasan gloal (global warming), isu jejak karbon (carbon footprint) dan upaya peningkatan kesadaran (awareness) terhadap isu tersebut telah menarik perhatian banyak ilmuan, pengamat dan praktisi lingkungan, serta pemerintah dan dunia industri secara internasional. Gagasan Green ICT pada dasarnya mencakup dua kerangka kerja, yaitu green ICT sebagai ‘ICT yang hijau’, serta green ICT sebagai pemanfaatan ICT untuk ‘menghijaukan’ sektor lain Ruang lingkup dari proyek green ICT tersebut mencakup hal-hal berikut:• Penghijauan data center,• Smart grid, Visrtualisasi dan cloud computing,Green software dan data life cycle management, Big data, ICT sebagai enabler bagi,ekonomi dengan karbon rendah, ICT untuk green transportation, ICT untuk smart building,ICT untuk smart industry, ICT untuk dematerilisasi. Regulasi adalah salah satu komponen penting dalam pengembangan green ICT di suatu negara. Urgensi regulasi tersebut disebabkan karena pelaku yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi green ICT beragam dan terkait dengan berbagai pihak. Inisiatif Indonesia untuk mengambil bagian dalam upaya pengembangan green industri secara global, telah dimulai dengan berbagai inovasi. Secara hukum dan perundang-undangan, kegiatan penanganan keberlanjutan kehidupan dan pengelolaan lingkungan hidup sesungguhnya sudah tertuang dalam undang-undang, yakni UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Upaya Indonesia untuk berpartisipasi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca juga telah dituangkan dalam bentuk peraturan presiden, yakni Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 Mengenai Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Pertumbuhan dan perkembangan zaman semakin pesat dengan konsep globalisasi dan modernisasi yang dibangun untuk kemajuan bangsa dan negara. Perkembangan itu dilatarbelakangi oleh pertumbuhan penduduk yang semakin instan dalam kebutuhannya, kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi, dinamika kegiatan ekonomi yang semakin meningkat, dan perkembangan perluasan jaringan komunikasi dan transportasi yang semakin tinggi. Factor tersebut membawa perubahan terhadap bentuk tata ruang wilayah perkotaan, secara fisik maupun non Abstract: Implementation of Planning Policy Green Open Space. This study aims to determine the implementation of the arrangement of green open space (RTH) in Malang and its impact on the development of Malang City, was based Malang Regional Regulation No. 7
2020
The attributes of the product may have an impact on the quality of the product for consumers. Depending on this, the product development of the industry needs greater attention to the materials and hygiene used and to reduce the environmental effect of cassava chip production. This study aims to obtain product attributes according to customer desires and proposed priority technical requirements to produce environmentally friendly cassava chips in accordance with the Green Quality Function Deployment method. The first phase is the identification of the customer requirement attributes with the FGD approach, and the results obtained are the nine customer requirement attributes. The highest weight of customer requirement attributes is the attributes of environmentally sustainable manufacturing processes valued at 1.34. There are 17 attributes for the development of HAJA cassava chips (UD. HAJA) in line with the customer expectations of interviews with three experts. The first priority i...
2018
Beragamnya masalah dalam Kota Manado, membutuhkan kerjasama berbagai pihak. Dengan manfaatkan sumber daya alam dan potensi Kota Manado dalam pengembangan Kota hijau diharapkan terintregrasinya berbagai elemen kota dari system transportasi sampai berperannya komunitas masyarakat pada kegiatan yang ramah lingkungan. Implementasi menuju Kota hijau dan berkelanjutan, dibahas dengan mengemukakan ide-ide hijau yang cocok untuk diterapkan di kota Manado. Saran pemecahan masalah diambil dari pendekatan teori dan dan usulan ide yang di sesuaikan dengan kondisi di lapangan. Selanjutnya dirumuskan menjadi satu rancangan Manado Kota Hijau. Implementasi menerapkan Kebaharuan dan Inovasi. Kebaharuan yang ada berupa penerapan inovasi teknologi terapan dan tepat guna dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing Kota Manado, menjawab tantangan geografis manado yang berada di bibir pasifik sesuai tujuan dari Renstra Perguruan Tinggi Univesitas Sam Ratulangi Manado. Inovasi berupa: rancangan new ...
Jurnal Utilitas
This qualitative research intended to acknowledge the application of “green office concept” at Housekeeping Department of Ministry of Health of Indonesia. The researcher captured the data from the research field factually. Data gathered from the responsible staffs purposively, data collection methods used were moderate participant observation, indepth interview, and document analysis. The data validated by technique triangulation and resource triangulation.The qualitative research resultshowed that (1) the staffs have moderate commitment for “green office”behavior. As showed by the paper saving, electricity saving, water saving, waste management, greening, cleanliness, and room’s air conditioning; (2) Eco – friendly office technology applied by using information technology system as electronic mail, electronic filling system and web based communication group.(3) The office physical building design suitable for naturally lighting design with lights’ placement grouping system, and als...
Dalam rumusan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang ditetapkan tahun 2011 hingga 2025, ditetapkan butir-butir penting yang perlu dicapai, antara lain : (a) proyeksi pendapatan per-kapita penduduk Indonesia (2025) adalah sebesar (b) pendapatan domestik bruto (PDB) nasional mencapai US$ 4,0 hingga 4.5 trilyun, dan (c) Indonesia diproyeksikan menjadi Negara sepuluh besar di dunia karena kekuatan ekonominya. Tentu saja rumusan dan sasaran yang hendak dicapai dalam MP3EI ini perlu didukung oleh adanya pokok-pokok strategi guna mencapai sasaran penting yang ditetapkan. Salah satu bentuk strategi guna mendukung pelaksanaan MP3EI ini adalah strategi penerapan prinsip 'green-economic' yang dikembangkan khususnya di kawasan perkotaan (urban areas). Peter Hall, mengemukakan dalam era 2010-2025 di berbagai kawasan di dunia ini, terjadi peningkatan pembangunan kawasan perkotaan yang sangat menonjol. Diprediksi pembentukan kawasan perkotaan (yang identik dengan kegiatan pembangunan kawasan perkotaan) mencapai angka 53% dibandingkan yang hanya 47% untuk pembangunan kawasan pedesaan. Melihat pada prediksi tersebut, maka pembangunan ekonomi di kawasan perkotaan menjadi semakin penting dan dominan. Pada makalah ini akan dibahas, bentuk -bentuk 'green-ekonomi' yang patut untuk dikembangkan di kawasan perkotaan, disamping terobosan-terobosan bidang kegiatan ekonomi perkotaan yang perlu dikembangkan pada kota -kota di masa mendatang. Strategi pengembangan 'green-ecomoni' ini perlu dipahami betul terutama oleh para pelaku pengembangan kawasan perkotaan, seperti: walikota, Bappeda, dinas tata ruang dan tata kota hingga kepada arsitek, urban planner, developers bahkan hingga para pelaku investasi di kawasan perkotaan. Kegiatan 'green -economic' yang diusulkan semestinya tidak lagi banyak mengembangkan pada kemampuan SDA tetapi lebih diarahkan bagi pengembangan ekonomi yang sarat pada potensi SDM beserta kreatifitas yang dimilikinya. Kata Kunci : Ekonomi Hijau, Pembangunan Kawasan Perkotaan, MP3EI.
Implementation of Songket Songket Development Policy. The purpose of this research is to know the implementation in policy of songket weaving industry development in Pekanbaru city. This research is a qualitative research. The research informants were Head of Department of Trade and Industry, community shop, songket weaving artist and academician. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. Data analysis through triangulation process. The result of the study shows that the implementation of policy of songket weaving industry development in Pekanbaru city has not been implemented optimally. The factors found are policy access, human resources, market access, lack of promotion from the government , and low innovation and competitiveness. Abstrak. Implementasi Kebijakan Pengembangan Industri Tenun Songket. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui implementasi dalam kebijakan pengembangan industri tenun songket di kota pekanbaru. Penelitian ...
Developing of open green spaces is one solution to preserve the environment from global warming. However, there is a problem for “greening” a town or residential areas because the land prices are also relatively expensive. We can provide these spaces by planting vegetation over the roof. Nevertheless, we have to know about the plant which can reduce the amount of pollutions, have a high adaptation, and live in a tropical environment such in Malang, Indonesia. We must choose the most effective vegetation and maximally utilize the land. Therefore, we need EXRT+S (Extensive Green Roof Technology of Sansevieria). EGRT+S is a roof of a building that is covered with Sansevieria sp. and planted over waterproofing membranes. Only few people know about the benefits of Sansevieria which can reduce almost pollutants besides extensive green roof also serve several benefits, such as absorbing rainwater, providing oxygen, creating habitat for wildlife, and helping to lower downtowns temperature. In addition, EGRT+S has financial benefit, for example to increase roof life span dramatically and real estate value. So, it can develop to be green building for healthy life. Keywords: extensive, green, roof, Sansevieria
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.