Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2018, Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia
…
14 pages
1 file
Serat sebagai salah satu ragam puisi Jawa klasik yang dapat diterapkan dalam kehidupan manusia karena mempunyai makna yang tinggi. Dalam setiap sastra juga terdapat simbol-simbol atau tanda yang terdapat dalam semiotik.Semiotik mencakup simbol, tanda, serta kontruksi makna dimana menurut penelitian, simbol merupakan kategori atas tanda-tanda arbitrer dan konvensional. Semiotik memiliki tiga bagian yakni, ikon, indeks, dan simbol. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Sêrat Sasmitarasa sedangkan data diperoleh dari aspek aspek semiotik berupa indeks, ikon dan simbol yang terdapat pada Sêrat Sasmitarasa. Teknik analisis deskriptif memanfaatkan cara penafsiran dengan menyajikan data tentang sasmita dalam bentuk deskripsi. Dalam pembahasan analisis ikon diperoleh bicara keliru tanpa sebab, disebut: tingkah buruk pada petanda orang yang akan mendapakan kesusahan, hati bergetar tanpa sebab, disebut: rintangan hati pada p...
2016
Mahatma Zat Akhdiyat. S441302009. 2015. “Kajian Semiotik dan Nilai Pendidikan Karakter Serat Dewa Ruci’’ TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Kundharu Saddhono, M.Hum. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Cerita wayang dan serat tradisional Jawa mengandung rekaman nilai budaya yang patut digali lebih dalam dan dihubungkan dengan pendidikan namun sayangnya jarang dilakukan. Kajian semiotik dan nilai pendidikan ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan dan menjelaskan arti dan sistem tanda pada tataran heuristik yang terdapat dalam serat Dewa Ruci, (2) Mendeskripsikan dan menjelaskan makna secara hermeneutik yang terdapat dalam serat Dewa Ruci, (3) Mendeskripsikan dan menjelaskan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam serat Dewa Ruci, (4) Mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi serat Dewa Ruci dengan pendidikan karakter dalam pembel...
Sanghyang Siksakanda ng Karesian (dalam Aksara Sunda ditulis ᮞᮀᮠᮡᮀ ᮞᮤᮊ᮪ᮞ ᮊᮔ᮪ᮓ ᮍ᮪ ᮊᮛᮨᮞᮤᮃᮔ᮪) merupakan naskah didaktik, yang memberikan aturan, tuntunan serta ajaran agama dan moralitas kepada pembacanya. Sanghyang Siksakanda ng Karesian merupakan “Buku berisi aturan untuk menjadi resi (orang bijaksana atau suci)”.
2014
Kegiatan Heuristik atau pencarian jejak-jejak sejarah seringkali terpusat pada perhatiannya untuk menemukan sumber utama atau sumber primer. Kesulitan dalam mencari keberadaan sumber utama lebih banyak disebabkan cara pandang kita terhadap kajian sejarah itu sendiri. Sejarah sebagai media memahami manusia dalam kajian ruang dan waktu, tidak hanya merekam suatu peristiwa besar sebagai hasil aktivitas manusia akan tetapi memberi gambaran yang lengkap mengenai segala hal yang melingkungi kehidupan manusia. Ephemera merupakan sumber sejarah yang belum banyak dimanfaatkan. Sumber ini berupa dokumen khusus yang bersifat remahan dan campuran atau 'gado-gado'. Ephemera sebagai sumber sejarah, berdasarkan klasifikasi I Gde Widja (1989:18) dapat digolongkan sebagai sumber yang tidak sengaja ditinggalkan atau unpremeditated dan representasional atau mewakili jejak lainnya. Oleh sebab itu Ephemera dapat dikupas sebagai sisi lain yang memuat situasi khusus suatu masyarakat. Situasi ini dapat berupa situasi psikis maupun situasi sosial budaya suatu masyarakat. Akan tetapi, agar ephemera mampu "berbicara", maka diperlukan suatu alat atau pisau analisa khusus untuk membedahnya. Pada tataran inilah sejarah memerlukan ilmu bantu lain yang sesuai dengan subject matter-nya. Semiotika merupakan kajian tentang tanda yang berusaha untuk menemukan pemaknaan melalui sistem-sistem tertentu pada bahasa atau bendabenda kultural yang dimungkinkan mengkomunikasikan suatu makna. Berdasarkan pemahaman ini, maka ephemera sebagai suatu sumber sejarah yakni berupa hasil aktivitas manusia atau hasil budaya dapat dikaji melalui suatu metode semiotika. Kajian semiotika diharapkan mampu membantu meemukan berbagai makna yang terkandung dalam ephemera yang mereduksi situasi khusus suatu masyarakat budaya. Tulisan ini berusaha menjawab posisi dan fungsi Ephemera sebagai sumber sejarah, memahami kajian semiotika sebagai alat bantu analisis sejarah serta berusaha menerapkan cara kerja semiotika untuk memaknai ephemera sebagai sumber sejarah. Kata kunci: Ephemera, kajian semiotika Pendahuluan Ephemera merupakan istilah yang digunakan oleh Kying dan Marty (dalam Widja, I Gde. 1989:22) untuk menyebut suatu dokumen khusus dalam bentuk yang campur aduk dan 'remahan' sebagai dokumen "gado-gado". Dokumen yang tergolong dokumen khusus ini memang lebih banyak digunakan dalam historiografi sejarah lokal. Pemanfaatan Ephemra seringkali terfokus dalam penulisan sejarah
2020
The presentation of the story in the Qur'an is always interrupted by religious advice. Stories are a very good method for teaching. The twists and turns of the journey of the Prophet Yusuf are told in Q.S. Joseph verses 1-111. In the story there are many lessons we can take. This paper will explain the story of the Prophet Joseph using Roland Barthes's semiotic approach. This writing data is sourced from books and journals that are relevant to the theme of the writing.
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 2020
Naskah Serat Petung merupakan salah satu naskah Jawa yang unik. Pada bagian awal dan akhir teks berisi tembang, serta bagian tengah teks berisi prosa. Naskah ini termasuk dalam jenis naskah nujum. Naskah Serat Petung merupakan kompilasi dari tiga teks, yaitu Serat Suluk Pei, Serat Petung dan Serat Candraning Wanita. Tujuan penelitian adalah menyajikan teks Serat Petung menggunakan kajian filologis. Data dalam penelitian ini adalah naskah Serat Petung dengan nomor 1466. Metode yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Terjemahan teks dalam naskah Serat Petung menggunakan teknik terjemahan bebas. Hasil penelitian adalah sajian isi teks Serat Petung mengenai penjelasan tentang hakikat hidup melalui perlambangan bangunan keraton Adiningrat Surakarta, serta memaparkan perihal petung hari dan pasaran yang digunakan dalam seluk-beluk pernikahan, membuat sumur, menanam padi, asal-muasal wuku, membuat pagar, menerapkan pintu, sifat dan karakteristik wanita serta baik dan buruk hari...
digilib.uns.ac.id
Selanjutnya pupuh 21 bait 14 baris 4 (tembang Nagabanda), kata jêladri seharusnya jaladri. Pada pupuh 68 bait 15 baris 4 (tembang Sudiradraka), tertulis kata sadê-sadêan yang seharusnya sade-sadean. 3). Adisi, yaitu bagian teks yang kelebihan atau terjadi penambahan, baik suku kata, kata, maupun kelompok kata. Contoh adisi dalam SCSSD 2 adalah penulisan kata deng pada pupuh 2 bait 1 baris 2 (tembang Sikarini) yang seharusnya ditulis de. Selain itu, penulisan kata sintruk pada pupuh 22 bait 5 baris 3 yang seharusnya sintru. b. Kesalahan pemenuhan metrum tembang 1). Adisi yang mendapat pengaruh atau tergolong dittografi yaitu penulisan ganda padahal seharusnya hanya ditulis satu kali. Contoh adisi dalam SCSSD 2 adalah pupuh 2 bait 11 baris 4, tembang Sikarini. Metrum tembang adalah lampah 17 pêdhotan 6-6-5. Seharusnya kata awarni hanya ditulis sekali, sehingga metrum tembang Sikarini ini terpenuhi. Teks : awarni awarni srênggala, wanita kêkalih, kang nunggil wisma, Suntingan : awarni srênggala , wanita kêkalih, kang nunggil wisma, 2). Adisi, adalah bagian teks yang kelebihan atau terjadi penambahan, baik suku kata, kata, maupun kelompok kata. Pupuh 21 bait 6, tembang Nagabanda. Metrum tembang : lampah 18 pêdhotan 5-6-7, dan setiap bait terdiri dari 4 baris, namun pada bait ini terdiri dari 5 baris.
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya
Kebebasan berekspresi bagi setiap individu adalah bentuk dari pelaksanaan hak asasi manusia. Kebebasan berekspresi adalah aktualisasi atas pemikiran seseorang terhadapsuatu hal yang dapat direalisasikan dengan cara demonstrasi sebagai bentuk pengungkapannya dan dengan penuh tanggung jawab. Perancangan poster dalam menanggapi permasalahan dari kebebasan anak dalam berekspresi merupakan suatu cara ampuh untuk menyalurkan tanggapan serta pemikiran kita kepada masyarakat. Poster merupakan salah satu media komunikasi yang berkembang saat ini. Poster dipakai untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat umumnya dicetak dan ditempatkan di ruang publik atau melalui media yang sekarang familiar yaitu media sosial. Tanda visual yang digunakan designer dalam poster ditujukan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat mengerti pesan dan tujuan informasinya. Penggunaan tanda visual dari poster yang mengangkat tema kebebasan anak-anak sangat menarik untuk ditelusuri, dibedah dan diana...
Jurnal Elektronik WACANA ETNIK
This study was conducted on a prominent humanist from Sambas, Pontianak, West Kalimantan to demonstrate his skill and effort in maintaining the Sambas Malay culture, especially through his singing. He is also an expert in playing the traditional Malay instruments, namely rumian, drums, violin, harp, and others. Arising from the awareness on the importance of art conservation, especially Sambas Malay culture in particular, and regional Malay culture in general, he has established a working team to train and engage the young children in playing the drums. Based on his own collection, as well as his expertise in the field of Malay arts, he was appointed as a guest writer at the Academy of Malay Studies, University of Malaya. Therefore, this study will be focusing on his involvement in the field of art of music, throughout the Province of Sambas, West Kalimantan, Indonesia to the moment he successfully sustained the production of a compact disc entitled 'The Terrigas of Sambas' (Ngayatte 'ge song' Mare ') which load the songs as listed below:
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2018
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 2018
RUMPUN JURNAL PERSURATAN MELAYU, 2015
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 2018
Journal on Education
JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya, 2021
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa
MAVIS : Jurnal Desain Komunikasi Visual
Haluan Sastra Budaya, 2021
JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya
Penaoq Jurnal Sastra, Budaya dan Pariwisata, 2020
Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya