Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
38 pages
1 file
Salam sejahtera bagi kita sekalian. uji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga bahan ajar Pendidikan Pembentukan Bintara Polri dapat diselesaikan dengan baik dan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri pada satuan pendidikan Polri. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok kepolisian dibutuhkan anggota yang memiliki kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang tangguh dan baik. Bintara Polri merupakan aset SDM terbesar dan merupakan garda terdepan Polri yang nantinya akan bertugas sebagai pelaksana utama tugas Kepolisian dan ujung tombak yang langsung berhadapan dengan masyarakat di kesatuan wilayah seluruh Indonesia. Oleh karena itu pendidikan pembentukan Bintara Polri merupakan bagian yang penting dalam mewujudkan Bintara Polri yang profesional, modern, terpercaya, berintegritas serta siap kerja.
Telah dilakukan suatu praktikum tentang sistem kesetimbangan gaya dengan tujuan untuk menyelidiki kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada sistem tuas dua lengan dan untuk menentukan momen gaya sistem tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan. Kondisi yang harus dipenuhi oleh benda setimbang ada dua yakni kesetimbangan translasi dan kesetimbangan rotasi. Kesetimbangan translasi berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Sedangkan kesetimbangan rotasi berarti bahwa vektor resultan dari semua momen gaya yang bekerja harus sama dengan nol. Diperoleh besar total momen gaya secara berturut-turut setiap kegiatan sebesar 1,80 x 10 -2 Nm, 1,05 x 10 -2 Nm, 0,75 x 10 -2 Nm, 1,05 x 10 -2 Nm, 1,20 x 10 -2 Nm. Dilihat dari besar momen gaya total yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan teori. Dimana hasil yang diperoleh tidak sama dengan nol, sehingga praktikum ini dapat dikatakan bahwa tidak membuktikan teori ∑ = 0. Kata kunci: Kesetimbangan, Rotasi, Torsi, Translasi. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada sistem tuas dua lengan ? 2. Berapa besar momen gaya sistem tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan ? TUJUAN 1. Menyelidiki kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada system tuas dua lengan 2. Menentukan momen gaya system tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan METODOLOGI EKSPERIMEN Teori Singkat Ada dua kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah benda untuk dapat mencapai keseimbangan statis. Pertama benda tersebut harus dalam keadaan kesetimbangan translasi yang berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Kondisi yang lain adalah harus dalam keadaan kesetimbangan rotasinya. Jarak tegak lurus dari pusat putaran terhadap garis gaya aksi disebut lengan gaya. Torka τ merupakan besaran vektor yang didefinisikan :
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian intra-kurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup latihan baik mengajar maupun non-mengajar secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan pembentukan profesi keguruan yang utuh dan terintegrasi.Dengan demikian, mahasiswa siap secara mandiri mengemban tugas sebagai guru setelah menyelesaikan pendidikannya. PPL adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang harus dialami oleh mahasiswa kependidikan Di Universitas Negeri Makassar. Oleh karena itu, PPL dapat pula diartikan sebagai salah satu program yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang professional. Sebagai pengembang tugas propesional, seorang guru dituntut tidak hanya mengetahui dan memahami tugasnya, tapi mampu melaksanakan tugas tersebut. Kemampuan melaksanakan tugas sebagai guru inilah yang dibimbing dan diarahkan melalui PPL. Hakekat yang diberikan pada program ini adalah mempersiapkan calon pengembang tugas tersebut agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh karena PPL merupakan suatu muara dari seluruh program pendidikan pra-jabatan guru, PPL secara terjadwal dilakukan setelah para mahasiswa sebagai calon guru dianggap mendapatkan bekal yang memadai KKN-PPL TERPADU UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR ANGKATAN IX TAHUN 2014 SMK NEGERI 5 TAKALAR DESA CIKOANG, KEC. MANGARABOMBANG, KAB. TAKALAR
Pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical Care) saat ini telah bergeser dari orientasi obat (drugs oriented) ke orientasi pasien (patient oriented) sehingga kegiatan pelayanan kefarmasian akan berfokus kepada pasien yaitu meningkatkan kualitas hidup pasien. Dalam peningkatan mutu dan pelayanan kefarmasian diapotek, harus berpedoman pada Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek yang telah diputuskan oleh Menteri Kesehatan RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004. Standar pelayanan ini mendorong peningkatan kerja apoteker yang kompeten. Perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari drug oriented ke patient oriented menuntut apoteker untuk bermitra dan berinteraksi dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup pasien. Apoteker adalah tenaga profesi kesehatan yang dalam melaksanakan pekerjaannya berdasarkan ilmu yang ditempuh melalui pendidikan di perguruan tinggi. Dalam pengelolaan sebuah apotek, dibutuhkan seorang apoteker sebagai pengelola apotek. Berdasarkan aspek bisnis dan kefarmasian dalam pengelolaan apotek, maka seorang apoteker dituntut memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang apotek baik dari aspek managerial maupun klinik, dapat mengambil keputusan yang tepat, memiliki kemampuan berkomunikasi antar profesi dan dengan masyarakat, mampu menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisiplin, berwawasan lingkungan dan keselamatan kerja berdasarkan kode etik profesi apoteker. Dengan demikian, keberadaan apotek serta penggunaan sediaan farmasi yang tepat, aman, dan rasional oleh masyarakat akan tetap terjamin. Kegiatan praktek kerja lapangan bagi mahasiswa tingkat Sarjana Farmasi di Apotek Kimia Farma merupakan upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan mengenai kegiatan kefarmasian yang ada di apotek sebagai salah satu tempat dalam menjalankan tugas profesi apoteker.
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK) merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi bagi mahasiswa program kependidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa melalui latihan mengajar (teaching) dan latihan non mengajar (non teaching) di lapangan secara terbimbing dan terpadu dalam rangka meningkatkan kualitas calon pendidik masa depan. Di samping itu, PLK juga bertujuan untuk membentuk dan melahirkan tenaga pendidik yang profesional, berjiwa pancasila, bertaqwa, dan menjunjung tinggi UUD 1945. Pendidik yang berkualitas bukan hanya memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai, akan tetapi juga harus memiliki pengalaman yang mantap dalam proses pembelajaran. Sebelum melakukan praktek mengajar, mahasiswa PLK diberi kesempatan untuk melakukan observasi sebagai masa pengenalan terhadap sekolah latihan. Untuk itu, sebagai wujud tanggung jawab serta melengkapi kesempurnaan kegiatan observasi, penulis merangkum kegiatan observasi ini dalam sebuah laporan yang berjudul "Laporan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) di SMA Pembangunan Laboratorium UNP". B. Tujuan PLK Kegiatan PLK ini betujuan antara lain: 1. Melihat dan memantau keadaan SMA Pembangunan Laboratorium UNP baik secara fisik maupun non fisik. 2. Mengetahui segala bentuk dan cara pengelolaan kelas serta tugas-tugas kependidikan di SMA Pembangunan Laboratorium UNP. 3. Melatih dan mempersiapkan mental mahasiswa sebagai calon guru untuk terjun ke lapangan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.