Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Kromosom politen adalah kromosom yang saling bersinapsis sehingga menjadi satu kromosom dengan struktur dan ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan kromosom normal. Kromosom politen terbentuk akibat replikasi DNA tanpa diiringi pembelahan sel (endoreduplikasi). Salah satu organisme yang dapat dijadikan model untuk pengamatan kromosom politen adalah larva instar III Drosophila melanogaster karena memiliki kromosom politen yang berukuran sangat besar dan jelas. Telah dilakukan praktikum pengamatan kromosom politen pada larva instar III Drosophila melanogaster untuk mengetahui definisi, struktur, fungsi, dan proses terbentuknya kromosom politen, serta mengetahui cara isolasi salah satu organ sumber kromosom politen yaitu kelenjar ludah Drosophila melanogaster.
Kromosom politen ("polytene chromosome" atau "salivary gland chromosome") disebut sebagai kromosom yang paling besar, oleh karena itu kromosom tersebut dimasukkan ke dalam kategori kromosom raksasa. Kromosom tersebut dapat mencapai ukuran kira-kira 100 kali panjangnya kromosom tubuh lalat dewasa. Kromosom politen hanya ditemui pada jenis larva diptera akibat adanya peristiwa endoreduplikasi. Struktur kromosom politen berbeda dengan kromosom normal yaitu terdiri dari kromosenter, band, interband, dan puff. Kromosom politen dapat ditemukan pula pada bagian tubuh diptera lainnya seperti kelenjar saliva, proventrikulus, rektum, pertengahan lambung, dan tubulus malphigi. Larva instar III Drosophila melanogaster merupakan larva yang dijadikan sebagai bahan pengamatan praktikum kromosom politen karena tubuhnya yang transparan sehingga memudahkan praktikan untuk mengisolasi.
Kromosom politen adalah kromosom berukuran raksasa relatif dari ukuran kromosom pada umumnya. Kromosom ini terbentuk melalui proses endoreduplication, yaitu proses replikasi DNA tanpa proses pembelahan sel. Kromosom politen memiliki fungsi untuk memproduksi protein secara belimpah secara singkat. Praktikum pengamatan kromosom politen menggunakan kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster sebagai subjek pengamatan, karena pada organ ini proses replikasi terjadi hingga 10 kali. Ukuran kromosom politen juga relatif lebih besar dari organ tubuh lain. Praktikan berhasil mengenali kromosom politen pada organ yang diamati, namun struktur kromosom politen, seperti interband, band, chromocenter, dan puff, tidak dapat diamati dengan jelas. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan alat bantu praktikum, yaitu mikroskop yang memiliki perbesaran terbatas.
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM 1. Nama Musyawarah nasional KOHATI Ke-XXI Himpunan Mahasiswa Islam 2. Waktu dan Tempat Musyawarah Nasional KOHATI Ke-XXI diselenggarakan pada tanggal 16-21/03/201 bertempat di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur 3. Status a. Musyawarah KOHATI merupakan instansi pengambilan keputusan tertinggi pada KOHATI. b. Musyawarah KOHATI merupakan forum laporan pertanggungjawaban pengurus dan perumusan Program kerja Nasional KOHATI. c. Musyawarah Nasional KOHATI diselenggarakan dalam rangkaian Kongres HMI. 4. Kekuasaan a. Mengukuhkan Pedoman dasar KOHATI (PDK), merumuskan Program Kerja nasional KOHATI dan Rekomendasi. b. Memilih dan menetapkan Formateur/Ketua Umum dan 2 Mide Formateur. 5. Peserta a. Peserta Munas KOHATI adalah : 1) Utusan adalah 1 (satu) orang pengurus KOHATI HMI Cabang Penuh. 2) Peninjau adalah pengurus KOHATI PB HMI, 1 orang pengurus KOHATI BADKO, 1 orang pengurus KOHATI Cabang penuh dan 1 orang pengurus KOHATI Cabang persiapan dan atau 1 orang bidang pemberdayaan perempuan. b. Hak Peserta 1) Peserta Utusan mempunyai hak suara dan hak bicara 2) Peserta peninjau mempunyai hak bicara 3) Peserta dapat bicara atas izin pimpinan sidang 6. Sidang-sidang a. Sidang Pleno b. Sidang Komisi c. Sidang Paripurna 7. Pimpinan Sidang a. Steering Committee, sampai terpilihnya pimpinan sidang yang baru terbentuk presidium.
Kasus MERS Cov di Korsel Terus Meningkat (09 Jun 2015 at 08:00 WIB) Ilustrasi Penyakit Mers CoV (Liputan6.com/Johan Fatzry) Liputan6.com, Jakarta MERS CoV terus berkembang di Korea Selatan. Senin 8 Juni 2015 dilaporkan sudah ada 87 kasus MERS di sana, 6 di antaranya meninggal dunia. Artinya, angka kematian masih di bawah 10 persen, jauh lebih rendah dari angka kematian MERS di Saudi Arabia yang di atas 40 persen. Dilaporkan juga bahwa dari 23 kasus baru MERS di Korea, 17 di antaranya tertular di Samsung Medical Center, atau RS Samsung. Seorang prajurit AU Korea berobat untuk sakit kaki (tumit) ke RS yang ada pasien MERSnya, si prajurit malah tertular MERS dan harus dirawat di RS. Sementara teman-teman sesama prajurit harus dikarantina. Artinya, penularan masih terjadi di Rumah Sakit dan nampaknya mereka cukup kewalahan untuk mencegah adanya infeksi baru. Dalam hal ini, surveilans epidemiologi menjadi program yang amat penting. WHO akan kirim tim untuk membantu. Padahal sudah lebih dari 2.300 orang dikarantina. Juga, lebih dari 1.800 sekolah akan diliburkan, termasuk sekolah di daerah Gangnam. Perlu tidaknya penutupan sekolah juga menjadi kebijakan kontroversi karena sebenarnya memang belum ada community transmission di masyarakat luas. Secara umum, di dunia kini ada 1.179 pasien MERS, di 25 negara, dari Arab Saudi, Amerika Serikat, Malaysia dan kini Korea Selatan. Sebagian besar pasien tertular waktu berkunjung ke Arab Saudi, sehingga jamaah Umroh Ramadhan dari negara kita harus waspada dan hati-hati.
ARDIAN S. LEKY, 2019
Pola Konsumsi Pangan merupakan susunan makan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makan rata-rata per orang, per hari yang umum dikonsumsi atau dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Ketersediaan pangan yang cukup secara makro dan secara mikro merupakan persyaratan penting dalam terwujudnya ketahanan pangan. Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan , secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat. (Suryono,2007). Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energy bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh, serta untuk pertumbuhan. Hal ini terkait dengan fungsi makanan, yaitu : 1. Fungsi Gastronomi Pangan yang berfungsi untuk mengisi perut yang kosong 2. Pangan sebagai identitas budaya
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Studi Kepolisian, 1988