Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
2 pages
1 file
A. Mengapa budaya itu penting bagi kehidupan manusia, apa fungsi dan peranan budaya bagi masyarakat? Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari kebudayaan, apakah masyarakat itu tergolong masyarakat yang masih bersifat primitif atau pun masyarakat moderen, karena kebudayaan itu merupakan sarana manusia dalam rangka memenuhi berbagai macam kehidupannya. Oleh karena itu, kebudayaan sangat penting bagi kehidupan manusia karena kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya jika mereka berhubungan dengan orang lain. Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Pembahasan masalah semangat dan etos sosial tidak terlepas dari jangkauan sistem budaya masyarakat. Sistem budaya adalah abstrak, tak dapat dilihat dan diraba, ia identik pada komunitas, berada di kepala dan sukma tiap orang dalam komunitas tersebut, terdiri atas konsep-konsep, gagasan idea-idea dan kepercayaan yang diterima setiap orang dari hasil perkembangan kebudayaannya. Sadar atau tidak sadar, manusia terpengaruh dan menerima berbagai warisan, ajaran, kepercayaan dan ideologi tertentu dan hasil kerja komunitasnya melalui internalisasi sejak ia lahir dari dalam rumah tangga serta pengeruh dari lingkungan hidupnya tempat manusia tersebut bertumbuh. Kalau tradisi budaya masyarakat telah diserapi oleh setiap orang, maka perilakunya hampir menjadi otomatis, tanpa disadari perilakunya itu sudah diterima secara sosial.
Untuk membahas pengertian "budaya populer" ada baiknya kita pahami dulu tentang kata "budaya", dan selanjutnya tentang "pop". Selanjutnya untuk mendefinisikan budaya pop kita perlu mengkombinasikan dua istilah yaitu "budaya" dan "populer".
ii Hak Cipta @ 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-undang Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Pegangan Siswa (BPS) yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementansi Kurikulum 2013. Buku Pegangan Siswa (BPS) ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. --Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 130 hlm. : ilus. ; 29,7 cm. Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 ISBN 978-602-1530-74-0 (jilid lengkap) ISBN 978-602-1530-77-1 (jilid 2b) 1. Kesenian--Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 707 Seni Budaya iii
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumbersumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971). Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian modelmodel kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972).
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah sehinggga kami bisa menyelesaikan tugas paper dengan judul "Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam ilmu Sastra" ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Seiring dengan terselesaikannya tugas paper ini, maka kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya dalam bentuk apapun dalam proses penyusunan paper ini. Semoga paper ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STMIK Palangkaraya. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi materi maupun tata bahasa dalam paper ini. Oleh karena itu dengan kami menerima segala saran dan kritik dari dosen maupun pembaca lain agar kami dapat memperbaiki paper ini. DAFTAR ISI
Definisi Pengaruh barat secara umumnya boleh didefinisikan sebagai gerakan pembaratan dan penjajahan fikiran yang dilancarkan kepada sesebuah negara yang mempunyai tujuan yang nyata iaitu menundukkan negara itu kepada kuasa imperialis dengan meleburkan nilai-nilai, memesongkan pengertian agama dan memusnahkan tunjang dan asas-asas penting yang menjadi amalan dan pembentukan keperibadian seseorang. Akibatnya, mereka akan kehilangan identiti. Mereka akan menghayati budaya dan cara hidup barat dalam kehidupannya. Ringkasnya, penulis dapat simpulkan bahawa, pengaruh barat adalah segala budaya yang datang dari barat (termasuk negara Eropah) yang merosakkan. Ianya bertentangan dengan nilai-nilai dan norma budaya yang bertunjangkan kepada agama masyarakat setempat. Pengaruh ini bukan sahaja merosakkan jati diri seseorang itu, malahan boleh menyebabkan akidahnya menjadi goyah. Misalnya, pengaruh seks bebas, homoseksual, black metal, punk, hedonisme, skin head, dan sebagainya.
Bicara tentang budaya banyak hal yang harus dikupas secara tuntas karena budaya memiliki pembahasan yang sangat luas. Budaya sering diartikan dengan kesenian, namun sebenarnya budaya tidak hanya berkaitan dengan kesenian saja karena budaya dapat pula menjadi tanda pengenal suatu daerah.