Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
A professional opinion as a part of monitoring due to reconstruction Aceh post earthquake by several INGO.
ARSITEKTUR TRADISIONAL ACEH MASJID BEURACAN
Bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tanggal 26 Desember 2004, disusul bencana gempa bumi di wilayah Kepulauan Nias tanggal 28 Maret 2005, mengakibatkan lebih dari seratus ribu orang meninggal dan lebih dari delapan ratus ribu jiwa mengungsi dari daerah tersebut. Kerusakan hebat terjadi pada infrastruktur dan perumahan sehingga aktifitas masyarakat dan penduduk setempat mengalami kelumpuhan dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karenanya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi harus dilaksanakan segera agar masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi dari desanya dapat kembali menempati rumah tinggal yang layak huni dan tahan bencana. Penelitian ini mengkaji usulan bangunan rumah tinggal layak bagi masyarakat NAD dengan memperhatikan Faktor Ketentuan Bangunan (Building Code) yang berlaku, dengan melakukan pemetaan kondisi masyarakat dan pendataan kerusakan yang terjadi di kabupaten Bireun yang menduduki urutan ke-3 jumlah penduduk terbesar di provinsi NAD. Hasil penelitian menunjukkan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan dan permukiman dengan rumah tinggal tipe 36 memenuhi building code setempat. Kata kunci : rumah tinggal, building code. PENDAHULUAN Bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tanggal 26 Desember 2004, disusul bencana gempa bumi di wilayah Kepulauan Nias tanggal 28 Maret 2005, mengakibatkan lebih dari seratus ribu orang meninggal dan lebih dari delapan ratus ribu jiwa mengungsi dari daerah tersebut. Kerusakan hebat terjadi pada infrastruktur dan perumahan sehingga aktifitas masyarakat dan penduduk setempat mengalami kelumpuhan dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam tahun ketiga setelah bencana ini terjadi, berbagai penanganan darurat dan pemulihan kehidupan dan penghidupan telah dilaku-kan. Tulisan ini bertujuan menganalisis penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi di bidang perumahan dan permukiman yang dilaksanakan dengan asas efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas sesuai dengan kebutuhan lokal dan memenuhi building code setempat.
Political and armed conflict has long been over in Aceh. Various patterns of resolution of human rights violations that have been carried out have not been successful. This review in the form of scientific writing presents the concept of reconciliation in order to strengthen constructive and sustainable peace in the Serambi Mekkah. Given the importance of access to justice for conflict-affected communities, which is nothing but a form of ikhtiar to unravel the red thread of history of armed and humanitarian violence that should not be receded for a sense of justice and accountability for various alleged human rights violations in Aceh that still have a mystery. All elements of society are currently waiting for the certainty of the answer from the end of a long process, all of which began with the willingness of the government to truly solve this humanitarian problem in a fair and dignified manner. The purpose of reconciliation itself ultimately leads to the tapping of the hearts of the perpetrators to admit their historical mistakes.
Hak Cipta2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Tambak memegang peranan penting sebagai sumber ekonomi masyarakat pesisir di Provinsi Nanggroe Darussalam (NAD). Akan tetapi, tsunami 26 Desember 2004 telah merusak sebagian besar tambak di provinsi ini dengan prediksi kerugian lebih dari 1 trilyun dan 14 859 rumah tangga hilang sumber mata pencaharian. Kebutuhan biaya rehabilitasi satu hektar tambak yang rusak berat adalah Rp. 32,76 juta, rusak sedang yang direhabilitasi dengan mesin (capital intensive) adalah Rp. 20,92 juta dan dengan manual (labor intensive) adalah Rp. 12,366 juta, dan rusak ringan yang direhabilitasi dengan mesin Rp. 12,372 juta dan manual Rp. 5,89 juta. Pendapatan dari budidaya tambak tradisional plus adalah Rp. 14,7 juta/ha/tahun dan menyerap tenaga kerja 488 hok. Analisis finansial, dengan discount rate 15%, menunjukkan bahwa pengelolaan tambak di Aceh layak (feasible) dilakukan. Belajar dari kegagalan masa lalu, maka ke depan, pengelolaan tambak di Aceh harus diarahkan pada pola Manajemen Kesehatan Budidaya Udang (Shrimp Culture Health Management -SCHM).
2017
Memahami 'identitas' sama halnya dengan mempertanyakan, siapa kita sebenarnya? Secara psikologis, identitas adalah kemampuan, kepercayaan, sifat, tampilan fisik dan/atau penampilan yang membentuk individu atau kelompok (social group). Karakteristik yang membentuk identitas ini dapat berasal dari pengaruh sejarah, geografi, cara hidup dan tradisi. Singkatnya, dalam kajian ilmiah yang berbau neo(new: baru), terbentuknya identitas dipengaruhi oleh berbagai factor yang dikonstruksikan berbanding hadir dengan sendirinya (given), begitu pula halnya ketika identitas direkonstruksikan kembali.
Sebagai daerah yang menyebarkan Islam di Asia Tenggara, tentunya Aceh juga ikut menyebarkan gaya banguna (arsitektur) rumah ibadah Islam itu sendiri. Namun arsitektur tersebut tetap menimbang khazanah kebudayaan lokal sehingga dapat beradaptasi dengan masyarakat. Lalu bagaimana arsitektur tersebut?
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Profetika: Jurnal Studi Islam
Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 2005
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Rumoh: Journal of Architecture, 2021
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Jurnal Hubungan Internasional, 2015
Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata, 2009