Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2017
Tujuan kegitan P2M-IbM ini serta target khusus yang direncanakan meliputi empat hal sebagai berikut. (1) Teridentifikasinya konsep-konsep matematika yang esensial yang bisa diajarkan dengan lebih mudah kalau menggunakan media pembelajaran matematika inovatif (berbasis ICT). Sebagai kriterianya adalah minimal 25% konsep matematika esensial dapat dibuatkan media berbasis ICT. (2) Adanya kelompok-kelompok kerja Guru Matematika (KKG) dengan kemampuan IPTEKS terapan dalam memproduksi media pembelajaran matematika berbasis ICT. Sebagai kriterianya adalah minimal 60% dari guru mitra memiliki pengetahuan yang ‘cukup’ dalam memproduksi media pembelajaran matematika berbasis ICT. (3) Adanya produk media pembelajaran matematika berbasis ICT yang eksploratif untuk memfasilitasi siswa belajar secara aktif, menyenangkan, dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya, dengan target produksi media pembelajaran minimal 4 jenis konsep matematika SD dan SMP dalam bentuk CD media pembelajaran matematika...
2013
Abstrak Mahalnya biaya masuk ke TK/PAUD dan rendahnya pendapatan keluarga menyebabkan banyaknya anak usia dini yang tidak dapat menikmati pendidikan TK/PAUD. Semua benda di sekitar kita bisa dijadikan media belajar. Salah satu media yang aman dan murah bagi anak adalah media belajar dari limbah plastik. Pemamfaatan limbah plastik yang aman bagi anak, murah dan mudah diperoleh adalah alternatif mainan yang dapat dimodifikasi atau dibentuk menjadi media belajar melalui pendekatan bermain sambil belajar yang menyenangkan agar anak usia dini dapat berkreatifitas dengan memamfaatkan sumber daya yang terbuang dan dapat mempertinggi proses penalaran yang cinta lingkungan pada anak, sehingga ketika orang tua mendaftarkan anaknya masuk ke TK/PAUD biaya pendaftaran tidak mahal karena biaya media pembelajaran yang digunakan sebagian besar adalah media dari limbah plastik. Kata Kunci: Media Belajar Anak Usia Dini, Limbah plastik A. Pendahuluan Masalah yang sering muncul dalam mengelola pembelaj...
Matematika sebagai ilmu yang bersifat abstrak sangat tidak mudah untuk diajarkan, terlebih jika harus menyesuaikan dengan kurikulum berbasis kompetensi yang berlaku saat ini. Seorang guru matematika dituntut untuk dapat menyampaikan konsep abstrak tersebut dengan cara apapun, dengan tujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep yang ada di matematika. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan bantuan media pembelajaran. Media pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan memperhatikan unsur-unsur edutainment yaitu penggabungan antara education dan entertainment. Penggabungan unsur pendidikan dan unsur hiburan ini bertujuan agar dalam menggunakan media pembelajaran, selain siswa dapat memahami materi yang disampaikan, siswa juga akan merasa terhibur dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung Kata kunci: media pembelajaran, edutainment
Pembelajaran Matematika pada pendidikan formal di sekolah dilakukan pembaharuan demi meningkatkan kualitas belajar siswa. Berbagai metode telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas juga minat belajar siswa di kelas yang cenderung kurang menarik. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran monopoli matematika terhadap minat belajar matematika. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan metode survey operasi. Subjek penelitian ini ada 3 siswa SMP Negeri dan Swasta yang dipilih secara acak berdasarkan tingkat kelasnya. Penelitian dilakukan di tahun ajaran 2020/2021 pada masa pandemi. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket (kuisioner) online. Hasil penelitian ini adalah berdasarkan pada data yang dikumpulkan peneliti diperoleh rata-rata siswa lebih tertarik pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Dikatakan siswa mengetahui permainan monopoli dan satu diantara tiga siswa sudah pernah melakukan pembelajaran dengan media permainan monopoli. Dari tanggapan siswa dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran monopoli matematika berpengaruh pada pembelajaran siswa khususnya pada minat atau keinginan untuk belajar matematika.
Abstrak Perkembangan Teknologi Sistem Informasi pada saat ini sanggat pesat sekali, dengan adanya Teknologi Sistem Informasi proses pengolahan data akan semakin cepat, akurat dan efisien. Hampir semua organisasi telah memanfaatkan fungsi Teknologi Sistem Informasi tidak terkecuali Sekolah, yang mana saat ini sekolah yang merupakan salah satu institusi pendidikan yang senantiasa melaksanakan pengolahan data mengunakan Teknologi Informasi. Pengabdian IbM dilaksanakan untuk mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah dengan mengunakan Teknologi Sistem Informasi atau E-Labrary sehingga kedepannya pelayanan yang diberikan dapat lebih optimal lagi. Berdasarkan survey dan Hasil studi pendahuluan, ditemukan ada beberapa permasalahan di mitra, yaitu: siswa dan guru ternyata belum mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah, pelayanan perpustakaan juga masih manual belum elektronik (padahal tersedia komputer dan jaringannya). Berdasarkan permasalahan yang dihadapi kedua sekolah mitra yaitu SDN ...
Jurnal Masyarakat Mandiri, 2017
ABSTRAK Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian untuk mengetahui proses sosialisasi dengan menggunakan media Pita bilangan dan Bimbingan Belajar Matematika untuk menigkatkan pemahaman dalam berhitung matematika siswa SD di Desa Gelangsar. Metode Pengabdian yang digunakan adalah metode deskriptif. Rancangan Pengabdian terdiri dari tahap perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Sasaran kegiatan adalah anak SD dengan jumlah anak sekitar 20 orang yang berada di Gelangsar Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari dilakukan di desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Hasil kegiatan pengabdian yaitu (1) kegiatan sosialisasi penggunaan media pita sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi bilangan bulat, (2) Kegiatan sosialisasi dapat mendorong siswa supaya lebih giat belajar dan berlatih dalam mengerjakan perhitungan operasi bilangan bulat dan (3) dengan kegiatan pelatihan dapat menambah informasi dalam penggunaan media khususnya pita bilangan. Abstract: The purpose of this study was to find out how introducing Pita number media dan an intensive math tutoring could improve the understanding of the elementary students of Gelangsar village in counting numbers. The research method used was descriptive qualitative. The research plan consisted of planning and action. There were 20 elementary students of Gelangsar village in Gunung Sari district of west Lombok.
Ekuivalen Pendidikan Matematika, 2014
Bambang Saputro
Abstrak Penelitian ini berjudul peran media pembelajaran di SMK yang bertujuan untuk mengetahui pentingnya media pembelajaran di SMK pada saat belajar dimasa pandemi. Dunia pendidikan ini hidup di dunia media dimana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pengajaran dengan metode ceramah dan diganti dengan digunakannya media pembelajaran di SMK. Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses, maka dibutuhkan peranan media pembelajaran. Pembelajaran yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak mencamkan apa yang dipelajarinya, lebih baik, dan meningkatkan penampilan siswa dalam rangka meningkatkan ketercapaian kompetensi. Media sebagai bagian integral pembelajaran, komponen ini perlu mendapatkan perhatian para guru. Pentingnya media dalam memfasilitasi peserta didik, penyajiannya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hadirnya media dalam proses pembelajaran sangat membantu pebelajar lebih memahami hal yang dipelajari. Kunci : Peran media, fungsi Media pembelajaran di SMK A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidikan adalah beruasaha menjadikan potensi yang ada pada setiap diri peserta didik agar menghasilkan manusia yang berkualitas, yang memiliki pengetahuan dan moral dengan dilandasi oleh nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Pendidikan juga berfungsi untuk membentuk kepribadian. Penggunaan media pembelajaran di SMK merupakan unsur yang sangat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah, karena media merupakan alat bantu dan narasumber belajar dalam proses pembelajaran, sehingga dapat melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar, atau suatu maksud agar proses belajar seorang dapat berlangsung. Media dapat menambah ketertarikan dan minat belajar siswa serta memperjelas materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Kehadiran media memberi arti yang penting dalam mengefektifkan proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pendidikan. Media berfungsi sebagai perantara yang dapat membantu guru menyampaikan materi pembelajaran. Pembelajaran bisa lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat memberikan motivasi belajar. Dengan menggunakan media, pembelajaran tidak hanya berfokus pada guru (teacher center), tapi dapat berfokus kepada siswa. Dan
TRIADIK, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media manipulatif dalam meningkatkan proses dan aktivitas belajar siswa kelas IV A SD Negeri 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV A SD Negeri 1 Kota Bengkulu. Instrumen penelitian adalah human instrument, dengan menggunakan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang didapatkan dari hasil observasi yang telah dicatat dan hasil dokumentasi, data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan persamaan yaitu rata-rata skor, skor tertinggi, skor terendah, selisih skor, dan kisaran nilai untuk tiap kriteria. Hasil penelitian ini yaitu (1)meningkatnya aktivitas guru dengan nilai rata-rata siklus I 34,5 meningkat 38,5 pada siklus II dan mencapai kriteria baik. (2) meningkatnya aktivitas siswa dengan nilai rata-rata siklus I 33,5 meningkat 37,5 pada sikluS II dan mencapai kriteria baik. Kata kunci: media manipulatif, pembelajaran Matematika. This research aims to determine the effectiveness of the use of manipulative media in improving the learning process and activities of grade 4 students of SD Negeri 1 Kota Bengkulu. This type of research is classroom action research. Research subjects were teachers and grade IV students of SD Negeri 1 Kota Bengkulu. Research instruments are human instruments, using observation guidelines. Data collection techniques using observation and documentation. Data analysis techniques are carried out by examining all data obtained from observations that have been recorded and the results of documentation, the data that has been obtained is analyzed using equations namely the average score, highest score, lowest score, difference in score, and range of values for each criterion. The results of this study are (1) increasing teacher activity with an average value of the first cycle 34.5 increased 38.5 in the second cycle and achieved good criteria. (2) increased activity of students with an average value of cycle I 33.5 increased 37.5 in sikluS II and achieved good criteria.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam. Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pendekatan pembelajaran matematika yang tepat dapat mendorong para siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang matematika sehingga dapat sukses dalam belajar matematika. (Murtiyasa, 2015) Berkaitan dengan hal di atas, penting bagi guru untuk menguasai pendekatan pembelajaran yang digunakan dan metode penilaian apa yang digunakan. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Berkaitan dengan penilaian, Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik. Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. (Permendikbud Nomor 103 tahun 2013 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah). Proses pembelajaran pada kurikulum 2013, diharapkan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran
Abstrak. Konsep aljabar di tingkat SMP saling terkait erat satu sama lain, sehingga miskonsepsi siswa dapat secara utuh ditelusuri berdasarkan konsep-konsep dalam materi aljabar. Identifikasi permasalahan yang terjadi di SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu yaitu kurangnya pemahaman prosedural dan konseptual siswa pada materi aljabar yang ditandai dengan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal terkait materi aljabar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa pada materi aljabar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif deskriptif dalam menganalisis miskonsepsi aljabar di kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu.Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu yang berjumlah 41 siswa dan diambil secara purposive sampling. Instrumen tes aljabar disusun berdasarkan materi yang diteliti, yaitu konsep variabel, operasi bentuk aljabar, pemfaktoran, dan SPLDV. Hasil penelitian menunjukkan miskonsepsi aljabar yaitu siswa kurang memahami konsep variabel sebagai sesuatu yang belum diketahui nilainya; menganggap variabel hanya merepresentasikan bilangan tertentu saja, bukan sebagai generalisasi anggota suatu himpunan bilangan; menganggap variabel sebagai label, konjoining operasi penjumlahan dan perkalian; mengubah bentuk aljabar menjadi persamaan; tidak memahami proses pemfaktoran; tidak bisa melakukan representasi aljabar, menyelesaikan soal cerita dengan memberikan penjelasan verbal; dan menggunakan cara menebak untuk menyelesaikan soal-soal SPLDV Kata kunci: miskonsepsi, aljabar Abstract. The concept of algebra at the junior high school level is closely intertwined with one another, so that student misconceptions can be entirely traced by concepts in algebraic material. Identification of problems that occurred in "SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu" that is lack of procedural and conceptual understanding of students on algebra material that is marked with errors in solving problems related to algebra material. This study aims to analyze student misconception on algebraic material. This research uses qualitative and quantitative descriptive approach in analyzing algebraic misconception in Grade VIII SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu.The subjects of this study were students of class VIIIA and VIIIB at SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu which amounted to 41 students and taken by purposive sampling. The algebra test instrument is based on the material under study, ie the concept of variables, "algebraic form operations", factoring, and SPLDV. The result of the research shows that algebraic misconception is that students do not understand the concept of variables as unknown value; assume that variables represent only certain numbers, not as generalizations of members of a set of numbers; consider variables as labels, conjoining sum and multiplication operations; change the form of algebra into equations; not understanding the factoring process; can not do algebraic representations, solve stories by giving verbal explanations; and use guessing methods to solve SPLDV problems
Penyelidikan ini berusaha untuk memeriksa: (1) pemanfaatan media komik dalam konteks pendidikan matematika sekolah dasar, (2) potensi media komik untuk meningkatkan kemanjuran pengajaran matematika di lingkungan sekolah dasar. Penyelidikan ini mengadopsi pendekatan penelitian kualitatif dan mencakup tiga fase investigasi yang berbeda. Media komik pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan agar sesuai dengan kerangka instruksional yang dikenal sebagai model CTL dengan pendekatan tongkat bicara, model Pjbl yang menampilkan elemen menari bambu, dan model CTL yang menggabungkan dinamika lemparan bola salju. Adaptasi media komik selaras dengan model instruksional spesifik yang digunakan di setiap fase. Akibatnya, karena berbagai model instruksional yang digunakan, struktur pembelajaran matematika di seluruh studi ini menunjukkan perbedaan bernuansa. Terlepas dari keragaman dalam pendekatan instruksional, temuan yang konsisten muncul dari ketiga studi: dampak menguntungkan dari media komik pada peningkatan kualitas pendidikan matematika di tingkat dasar. Kesimpulan inti yang diambil dari penelitian ini ada dua: (1) Komik diperkenalkan pada awal proses pembelajaran, mendorong siswa untuk terlibat dengan konten dan membangun pemahaman konseptual melalui media komik. (2) Media komik menunjukkan potensi dalam meningkatkan kualitas pengajaran matematika.
Jurnal Terapan Abdimas
IbM is motivated by the many children who come from poor families who can not follow the lessons, after school activities so that they spend a lot of play. In addition , many students and graduates who do not have the activity / work due to lack of jobs. Therefore, in this IbM the researchers intend to make les. In this IbM focused guidance for poor children and will involve students and graduates IKIP PGRI Madiun. Partner is the chief village IbM Watuompak and Bangunrejo. IbM aims to improve student learning outcomes through tutoring mathematics as a means to build a "Cermat" village in the village Rejosari Kebonsari Madiun and students or graduates to become active through tutoring. The stages of this research starts from the preparation phase support equipment guidance, the next stage of implementation / field, program evaluation by a team of researchers and partners and the final completion of the final report.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan mulai dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK) sederajat
Abstrak Secara umum restasi belajar matematika siswa Indonesia masih berada pada kategori rendah. Rendahnya hasil belajar matematika di level SMA/MA dan SMP/MTs dipengaruhi oleh hasil belajar matematika di tingkat SD/MI. Maka perbaikan pembalajaran harus dimulai dari level SD/MI. Ada tiga komponen penting dalam pembelajaran: materi yang dipelajari, proses pembelajaran, dan hasil belajar. Praktek pembelajaran yang selama ini terjadi: (1) guru lebih mementingkan materi dan hasil belajar dibandingkan proses pembelajaran, (2) guru berasumsi bahwa pada saat guru mengajar siswa juga belajar, (3) guru memperlakukan matematika hanya sebagai kumpulan rumus dan angka. Edutainment adalah upaya agar pembelajaran yang terjadi berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. Konsep edutainment menjadi jembatan antara guru mengajar dan siswa belajar. Suatu sistem pembelajaran yang dirancang dengan satu jalinan yang meliputi siswa, guru, proses pembelajaran, dan lingkungan belajar. Konsep edutainment menempatkann siswa sebagai pusat dari proses belajar, dan sekaligus sebagai subyek pembelajaran.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang diperlukan dalam kehidupan manusia, karena melalui pembelajaran matematika siswa dilatih agar dapat berpikir kritis, logis, sistematis, dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam
Warta LPM
Klangenan district is one of industrial areas which is well-known as rubber slippers provider in Cirebon. The slipper scraps are not optimized yet hence they can be made for tools to learn especially for mathematic tools in elementary students. The objective of this research is to improve elementary teachers' ability concerning the use of mathematic tools which are made from rubber waste of slippers. This activity is initiated by socializing information regarding the benefits of the tools, training to conduct mathematical tools made of inorganic rubber scraps of slippers, and assisting teachers of elementary school concerning the implementation of mathematical tools in the classroom.
Pada hakikatnya budaya merupakan hasil olah karya, rasa, dan cipta manusia, sedangkan matematika merupakan suatu ilmu yang diadakan atas akal yang berhubungan dengan benda-benda dan pikiran yang abstrak. Etnomatematika hadir untuk menjembatani antara budaya dan pendidikan. Sumber belajar matematika dapat memanfaatkan budaya sebagai media pembelajarannya. Melaui kesenian tradisional rebana yang bernuansa Islami akan dapat memberikan wawasan pembelajaran berbasis Etnomatematika. Umumnya proses pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah menggunakan pendekatan dan penalaran induktif yang bersifat empiris. Dengan cara ini konsep-konsep matematika yang abstrak dapat dimengerti peserta didik melalui benda-benda konkret. Alasan mendasar karena tahap berfikir masih pada ranah operasional kongkrit. Penelitian lapangan ini menemukan dan mendiskripsikan hasil eksplorasi bentuk etnomatematika pada kesenian tradisional rebana. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa dalam kesenian tradisional rebana mengandung unsur-unsur matematika diantaranya konsep geometri serta teknik membilang sehingga terbentuk pola nada yang serasi.
Learning activity is an essential activity in all of the process education that engages two active agent, they are teacher and students. Teacher as an educator and instructor is one of the determinants for success in each effort education. Qualification of teacher in conveying material that can attractive enthusiasm and motivation of students for their learning is one of achievement that show level of teachers" professional itself. One of form of teacher management that can be done for increasing teachers" professional to achieve quality of learning is Lesson Study. Lesson study is "model of profession instruction of educator through learning as collaborative and continue rest on principles collegialities and mutual learning in community study. With lesson study, the teacher can ease to increase teaching quality and professionalism. Thereby, it can increase learning and produce the students has high quality.
Anak sekolah dasar umumnya berusia 7-13 tahun. Menurut teori kognitif piaget, anak sekolah dasar termasuk ke dalam tahapan operasional konkret. Dimana dalam tahapan operasional konkret ini peserta didik sulit dalam memahami materi yang bersifat abstrak. Mata pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik mulai dari Sekolah Dasar. Sedangkan Herman mengatakan matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, hal tersebut menyebabkan bagaimana matematika dipelajari. 1 Karena peserta didik Sekolah Dasar menurut teori piaget masih dalam tahapan operasional konkret, dan masih sulit dalam memahami materi yang bersifat abstrak, maka dengan materi matematika yang masih abstrak tersebut banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika tersebut, sehingga hasil belajar peserta didik akan menjadi rendah.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.