Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Vidya Darśan: Jurnal Mahasiswa Filsafat Hindu
…
7 pages
1 file
Cosmology is the study of the universe. Cosmology is not only studied in science but also studied in Hinduism called Hindu Cosmology. In addition, in the view of Samkhya who is part of Sad Darsana also studies cosmology. Darśana is a part of Hindu writing which requires sharp intelligence, reasoning and feeling, because the main problem it discusses is the essence of overall Vedic understanding in the field of philosophy. Philosophy is a rational aspect of religion and is an integral part of religion. Other names or terms from the Darśana are; Mananaśāstra (philosophical thoughts or reflections), Vicaraśāstra (investigating philosophical truth), tarka (speculation), Śraddhā (belief or faith).
Jurnal Akademika, 2013
Kosmologi sebagai ilmu yang membahas tentang alam semesta telah dijelaskan dalam Al-Qur"an dengan berbagai penjelasan tentang gejala alam. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, orang mulai melakukan pengamatan lebih rasional terhadap alam semesta. Astronomi berkembang, dari pengamatan bintang dan planet melebar ke studi struktur dan evolusi alam semesta. Lahirlah Kosmolgi, sains yang mencari pemahaman fundamental alam semesta. Tulisan ini membehas tentang kosmologi dan sains dalam perspektif Islam. Tulisan ini merupakan hasil telaah mendalam terhadap data kepustakaan yang kemudian dianalisa dan dideskripsikan. Hasil telaah menunjukkan bahwa kosmologi dalam Islam berbicara bukan hanya satu tatanan kosmos yaitu tatanan fisik tetapi juga meliputi tatanan dunia lain yang non fisik. Dalam hal sains, secara mendasar, kaum muslimin dibimbing oleh ajaran-ajaran Wahyu. Kepercayaan pada kesatuan seluruh fenomena seperti yang ditunjukkan dalam Al-Quran, bersama dengan klasifikasi sains seperti filosofis, mendorong penelitian kosmologis yang secara keseluruhan, mencerminkan luasnya pendekatan. Pada satu sisi terdapat spekulasi metafisika dan mistis yang melampaui benda-benda yang dapat diungkap melalui pengamatan langsung atau pengujian rasional murni. Di sisi lain terdapat pengamatan astronomi langsung dan analisis tentang fenomena yang diamati.
Afk@3arun@3a, 2014
merestrukturisasi pandangan kosmologi Ikhwan al-Shafa'. Pandangan tentang alam yang berkembang pada abad ke-10 M adalah pandangan khas yang telah menempatkan alam dengan lebih utuh sebagai entitas spiritual-metafisik dan entitas material secara bersamaan. Model pandangan seperti ini menurut penulis lebih relevan untuk konteks hari ini, setelah selama beberapa abad lamanya, sains modern, khususnya melalui kosmologi modern telah menanggalkan aspek spiritual-metafisik alam semesta, dan hanya mengakui alam sebagai entitas material-fisik. Selama berabad-abad lamanya itulah alam semesta telah mengalami pereduksian makna dari hakikatnya, yang dalam bagian-bagian tertentu telah menyebabkan alam dipersepsi dan diperlakukan tidak sebagaimana adanya. Hal fundamental inilah yang menurut penulis telah menyebabkan terjadinya krisis lingkungan global yang melanda dewasa ini. Sehingga dengan ini pandangan kosmologis Ikhwan al-Shafa' yang mempersepsi alam dengan holistik menemukan titik relevansinya.
2018
Abstrak: Sebagai seorang muslim kita dapat mengambil makna dari alam semesta atau kosmologi yang merupakan sebuah tanda untuk mengenal lebih jauh kepada sang Pencipta dan memahami Islam sebagai agama yang telah diridloi-Nya. Alam semesta diciptakan oleh sang Pencipta tidak lain untuk kemaslahatan manusia dan keberlangsungan kehidupan generasi selanjutnya. Selain itu sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang seharusnya dijadikan manusia sebagai bahan renungan bahwa manusia hanyalah sebagian kecil dari alam semesta. Dalam pembahasan ini akan sedikit dibahas tentang kosmologi yang berhubungan erat dengan eksistensi Allah SWT. Juga sebagai sebuah pendekatan untuk memahami Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW
2020
Allah Subhanahu wa Taala, sebagai Tuhan alam semesta yang maha Esa dan Maha Kuasa. Alam semesta ini menjadi suatu hal yang menarik untuk di pelajari. Bagaimana alam semesta ini terbentuk tak luput dari bagaimana proses penciptaan alam semesta ini. Para ilmuan memiliki teori bagaimana awal mula terbentuknya dunia ini yang disebut teori Big Bang. Namun jauh sebelum teoti itu muncul al-Quran sudah menjelaskan kepada umat manusia bagaimana proses penciptaan alam semesta ini dengan enam tahapan. Semua terjelaskan bagaimana dulunya dunia ini bermula dari suatu masa dan terpisah sehingga terbagi dalam bagian bagian dalam tatasurya yang dikenal sebagai galaksi-galaksi, lalu siang dan malam, air, gunung serta manusia dan hewan. Semua sesuai dengan para ilmuan itu temukan dalam ilmu Kosmologi. Sebagai umat muslim kita harus percaya bahwa al-Quran benar-benar petunjuk yang Allah berikan untuk membimbing manusia agar selamat dunia dan akhirat. Kata kunci: Kosmologi, Pendekatan, kajian Islam.
Saya, sebagai Muslim, pasti ingin mengatakan bahwa al-Qur"an adalah kitab Suci yang tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Namun, sebagai peneliti, saya selalu ingin tahu kenapa jika al-Qur"an itu Suci, umat Islam tidak mau membaca atau menjadikannya sebagai bahan pedoman. Apakah karena kesuciannya, al-Qur"an tidak bisa dikatakan tidak "suci." Kita anggap saja bahwa itu Suci, tetapi karena kesuciannya, kita tidak bisa menangkap makna yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi bagaimana kita menghubungkan dengan alam semesta. Banyak sudah kajian para ahli yang mengatakan bahwa al-Qur"an itu adalah sumber ilmu pengetahuan. Namun, kenapa pula ketika banyak hasil dari ilmu pengetahuan tidak banyak yang dekat dengan al-Qur"an. Di samping itu, isu al-Qur"an dan alam semesta merupakan salah satu isu yang selalu disebutkan di dalam kitab suci ini mulai dari sisi penciptaan manusia dan alam semesta, sampai pada rahasia-rahasia bagaimana keteraturan alam dijadikan oleh Allāh SWT. Dalam makalah singkat ini, saya akan mencoba mengupas bagaimana posisi al-Qur"an dan alam semesta, dan dimana posisi kita sebagai objek dari perintah al-Qur"an pada saat yang sama juga merupakan bagian dari alam semesta juga.
2015
Abstract: The discussion about the creation in the study of the philosophers, usually incorporated into the discussion of cosmology. Cosmology being included as part of natural philosophy in which the core discuss natural, natural contents and their relationship with each other and with existing existence with absolute. Advance the study of the origin of the universe called cosmogony, now by modern astronomers, cosmogony study the origin and evolution of the universe has expanded into cosmology. Study cosmos of this study is the universe and the objects contained in it that are associated include integration and relations "Three reality" between Gods, the macrocosm and microcosm. Macrocosm term is synonymous with the world that is defined by everything other than Allah. So the use of the term usually as a substitute microcosm macrocosm. Microcosm is a human individual who symbolizes all the qualities that were found in God. So it is natural or whole cosmos is God's cre...
Filsafat Agama, 2019
Segala puji kami panjatkan kepada Sang Ilahi Rabbi atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada penulis, tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelasaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat
ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam
Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, 2015
Shautut Tarbiyah, 2010
AL ITQAN: Jurnal Studi Al-Qur'an, 2020
Jurnal Kajian Seni, 2020
Jurnal Humaniora, 2012
Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama