Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jangan tunduk pada pemerintah, jangan membicarakannya; biarkan orang lain berkoar-koar sesuka mereka; jangan tunduk pada uang maupun bisnis; namun mengertilah agar dapat menghindar darinya dan pertahankan dirimu ketika sedang melakukan tindakan-tindakan tersebut.
Gorga : Jurnal Seni Rupa, 2020
AbstrakJangkoi merupakan benda budaya yang masih hidup dan berkembang pada masyarakat Kerinci dari tempo dulu. Jangkoi yaitu alat untuk mengangkut padi saat sudah dituai. Jangkoi pada zaman dahulunya sangat mudah ditemukan di daerah Kerinci, karena benda ini banyak diproduksi para pengrajin, pada umumnya benda ini digunakan penduduk Kerinci yang mata pencaharianya sebagai petani, sehingga dahulunya perkembangan benda budaya ini di tengah-tengah masyarakat Kerinci. Jangkoi saat ini keberadaannya terkesampingkan oleh perkembangan zaman, benda ini dahulunya dekat dengan masyarakat namun sekarang sudah mulai menghilang dan tidak difungsikan lagi karena zaman sudah modren alat-alat tranportasi sangat terjangkau maka dari hal ini lah para petani lebih memakai alat yang lebih efisien dan lebih praktis seperti kendaraan bermotor, gerobak dorong dan lain-lain. Maka dari hal tersebutlah timbul rasa prihatin dan sedih pengkarya bahwa keberadaan benda budaya ini semakin tertinggalkan dan tergil...
Tindakan anarkis entah itu berupa perusakan, pengeroyokan, pembakaran tersangka, penjarahan dan lain-lain pada dasarnya adalah hasil dari suatu perilaku kolektif (collective behavior). Bila dinamakan perilaku kolektif, bukanlah semata-mata itu merupakan perilaku kelompok melainkan perilaku khas yang dilakukan sekelompok orang yang anggotanya pada umumnya tidak saling kenal, bersifat spontan dan mudah cair (dalam arti menghentikan perilakunya).
i RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PERKOTAAN IBUKOTA KECAMATAN AMPEK NAGARI TAHUN 2004 LAPORAN RENCANA Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata`ala, atas rahmat dan karunia-Nya laporan pertengahan (LAPORAN RENCANA) dalam rangka penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam ini telah selesai. Kegiatan ini kerjasama antara PT. ANIRINDO MITRA KONSULTAN dengan Pemerintah Kabupaten Agam dalam hal ini kantor Bappeda Kabupaten Agam. Secara garis besar materi yang terkandung dalam laporan ini adalah proses berpikir konsultan dalam menangani penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kecamatan Ampek Nagari mulai dari tahap awal sampai tahap akhir. Adapun materi yang dibahas terdiri dari : a. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian pekerjaan ini serta mengharapkan masukan-masukan bagi penyempurnaan materi laporan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Padang, Desember 2004 PT. ANIRINDO MITRA KONSULTAN ii RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PERKOTAAN IBUKOTA KECAMATAN AMPEK NAGARI TAHUN 2004 LAPORAN RENCANA Halaman
semoga bisa jadi refrensi dalam belajar. bukan untuk di tiru seutuhnya
Seiring dengan perkembangannya karya seni yang berbasis rupa merupakan sebuah karya yang mencoba menceritakan sesuatu. Terlebih pada karya seni rupa tradisi yang mana pembuat karya tersebut mencoba untuk berkomunikasikan sesuatu kepada pembaca atau apresiatornya. Umumnya bahasa rupa yang kita kenal dan pelajari merupakan bahawa rupa Barat, Bahasa rupa tersebut bersifat universal dan menyebar melalui kolonialisme negara-negara Barat (Tabrani 2012). Dalam buku Bahasa Rupa yang ditulis oleh Prof. Primadi membagi bahasa rupa menjadi dua yaitu bahasa rupa modern (Barat) dan bahasa rupa pendahulu dengan sistem gambar RWD (Ruang-Waktu-Datar). Dalam bahasa rupa Barat dikenal dengan sistem menggambar NPM (Naturalis-Perspektif-Momenopname) yang mana gambar tersebut dideskripsikan tanpa adanya matra waktu seperti apa adanya dan objek divisualkan terkurung oleh frame (bingkai). Sedangkan bahasa rupa pendahulu menggunakan sistem menggambar RWD yang mana tiap objek digambarkan dari berbagai arah, berbagai jarak dan berbagai waktu, walau tiap etnik berbeda menggambarkannya namun memiliki grammar yang sama (Tabrani 2012). Dan bahasa rupa dengan sistem gambar RWD sudah digunakan pada gambar-gambar primitif, tradisi, gambar anak dan lainnya. Indonesia dikenal dengan kekayaannya, mulai dari kekayaan sumber daya alamnya hingga kekayaan budayanya. Banyak suku bangsa yang ada dan hidup di negeri yang memiliki penduduk lebih dari 2 juta orang ini. Dari banyaknya suku bangsa tersebut menghasilkan ragam budayanya masing-masing. Dalam menganalisis karya-karya seni yang berbasis visual di Nusantara menggunakan bahasa rupa pendahulu. Lokasi geografis Indonesia yang strategis membuat banyak pedagang dari belahan Dunia lain keluar-masuk mengkases Indonesia. Dan mereka membawa hasil kebudayaan mereka dan secara tidak langsung ditawarkan kepada penduduk Indonesia. Namun tidak dengan mentah penduduk Indonesia untuk menerimanya, kelenturan budaya di Indonesia merupakan ciri khas dari negara ini. Dalam analisis ini penulis mencoba menghubungkan dengan beberapa topik yaitu kelenturan budaya, budaya bahari dan
Afra Putra Waliyuddin Adilah, 2019
Metode pengaplikasian pupuk anorganik : Top dresing, Side dresing, banding, foliar spray, fertigation, dll.
NIM 13201241068 PS PBSI FBS UNY A; Pendahuluan Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumbersumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dalam Kustandi & Sutjipto, 2011). Dalam proses pembelajaran pendidik tidak selalu berbicara dan siswa hanya mendengar saja, ada kalanya pendidik juga melakukan pembelajaran dengan modelmodel kreatif. Model-model pembelajaran yang kreatif dilakukan untuk mengantisipasi kebosanan siswa agar siswa menjadi aktif. Pembelajaran yang kreatif dapat didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik. Pendidik dituntut untuk dapat mengembangkan media pembelajaran jika media tersebut belum tersedia. Oleh karena itu, pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik dalam Arsyad, 2011: 2): a; media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; b; fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; c; seluk-beluk proses belajar; d; hubungan antara metode belajar dan media pendidikan; e; nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; f; pemilihan dan penggunaan media pendidikan; g; berbagai alat dan teknik media pendidikan; h; media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; i; usaha inovasi dalam media pendidikan. Media komik memiliki kelebihan pada bidang visualnya yang menarik dan ditambah lagi dengan cerita yang terkandung di dalamnya. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat daya ingat. Komik yang biasanya hanya dibaca sekali kemudian dijadikan sebagai pajangan, akan menjadi lebih bermanfaat jika digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya, para pendidik jarang sekali menggunakan media dalam proses pembelajaran. Mereka enggan untuk berbelit karena merasa kalau media itu susah dalam membuatnya. Pemanfaatan media menjadi terabaikan karena pendidik hanya menjelaskan materi lewat lisan saja tanpa memberikan contoh secara nyata. Padahal, segala sesuatu yang ada di sekitar kita bisa dimanfaatkan menjadi media yang menarik bila tepat dalam pengemasan dan proses pembelajarannya. Penggunaan media sangat penting dalam membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Jika pembelajaran dengan menggunakan media diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa tidak akan merasa jenuh dalam kegiatan belajar. Di sisi lain, pelajaran menulis itu juga sangat penting dilaksanakan di sekolah. Menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008: 22). Melalui pengajaran ini, siswa diajar dan berlatih untuk menuangkan ide, gagasan, emosi, atau perasaan kepada orang lain secara tertulis. Apabila siswa sudah mengekspresikan ide atau perasaannya itu, ia akan berlatih mengendalikan emosi dengan menuangkan ekspresinya ke tulisan. Pada kenyatannya, masih banyak siswa yang kurang dalam kemampuan menulis. Hal ini terlihat dari hasil karangan siswa yang belum mencapai hasil sempurna. Kekurangsempurnaan dalam bidang mengarang ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut (Kridalaksana dalam Nyamat, 2001). a; Siswa mengarang di kelas semata-mata sebagai tugas. b; Pelajaran mengarang hanya menekankan soal betul salah dalam bidang tata bahasa. Itu pun biasanya terbatas pada pemakaian kata saja. Hubungan antar kalimat, kesatuan kalimat, dan organisasi wacana tidak pernah disinggung. c; Pelajaran mengarang dipusatkan pada pelajaran mekanis bahasa, seperti menulis kata dan tanda baca. d; Pelajaran mengarang pada umumnya tidak dikaitkan dengan pelajaran membaca. e; Pelajaran mengarang tidak dilandasi wawasan sosiolinguistik. Menurut pengamatan penulis, sebagian besar siswa tidak suka menulis. Jangankan menulis karangan, untuk mencacat materi saja siswa sudah malas. Tidak hanya siswa, sebagian besar guru yang berperan sebagai pendidik juga pasif dalam hal produktifitas menulis. Bagaimana pendidik bisa mengajarkan menulis kepada siswanya, jika pendidiknya saja jarang menulis. Selain itu, masih banyak calon pendidik dari jurusan PBSI yang jarang menulis. Mereka mau menulis hanya untuk mencari nilai dengan memenuhi tugas dari dosennya. Kesadaran diri untuk menulis masih sangat kurang. Padahal menulis bisa menjadi sarana untuk menuangkan ide dan perasaan, sehingga hati dan pikiran menjadi tenteram dan damai. Selain itu, menulis dapat menjadi peluang usaha
Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan, PENGERTIAN Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.
pemanfaatan sampah untuk mengurangi dampak dari sampah tersebut
Serupa The Journal of Art Education, 2013
The purposes of this final works of art are: 1) to defined bendi as a traditional transportation which is environment friendly art graphic creation, 2) to reveal the uniqueness of bendi that had been forgotten through graphic art creation. In creation process of graphic art, writer methodologically did some stage of exploration (seeking ideas) and implementation stages. Technique was using this final works of art is serigraphy. Along with technology progression, transportation tools are also had been developed. Although bendi is defeated by motor-vehicles, but it is still be used until now. Key word : graphic art, bendi
ii FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS SIPAYUNG KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Ilmu Kesehatan Masyarakat NAMA : ANGGIH ANGGRAINI
Gugatan Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi pada Tahun 1965
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.