Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
JUSTIFY : Jurnal Sistem Informasi Ibrahimy
Abstrak Evaluasi kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengatur standar penilaian kesehatan di kecamatan Asembagus Situbondo untuk yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Asembagus. Proses penginputan data masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara pencatatan menggunakan Microsoft Office Excel dan dilakukan oleh satu analisis data. Selain itu penginputan data dibutuhkan waktu yang lama, dikarenakan terdiri dari 7 program kesehatan dan 12 indikator bidang kesehatan. Dengan adanya sistem informasi evaluasi kinerja diharapkan petugas analis data dapat dengan mudah melakukan penginputan data secara terstruktur dan efesien.
Jurnal Kesmas Jambi
Pelayanan publik harus memuaskan penggunanya yaitu masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan publik dalam bidang kesehatan adalah pelayanan puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 orang pasien di 5 puskesmas Kota Jambi, pasien mengeluhkan lambatnya pelayanan, petugas yang tidak ramah, waktu tunggu yang lama, kursi ruang tunggu yang sedikit, dan masih banyak masalah lain yang menyebabkan pasien kurang nyaman dan tidak puas dengan pelayanan puskesmasPenelitian ini merupakan penelitian survey dengan sampel sebanyak 2000 responden di 20 puskesmas Kota Jambi. Sampel dihitung dengan rumus survey kepuasan masyarakat sesuai dengan Permenpan RB No 44 Tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan dua puskesmas dengan indeks kepuasan masyarakat “BAIK” yaitu puskesmas simpang empat sipin dan puskesmas pakuan baru. Sebanyak 18 puskesmas dengan indeks kepuasan masyarakat “KURANG BAIK”. Saran dalam penelitian ini agar puskesmas ...
2012
Kebutuhan sistem informasi untuk mendukung proses bisnis organisasi agar menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sudah dirasakan hampir semua bidang usaha, tak terkecuali bidang kesehatan. Puskesmas adalah sebuah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu tugasnya adalah berperan aktif dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah pada lingkungan masyarakat di tingkat Kecamatan. Tulisan ini membahas tentang merancang bangun sistem informasi administrasi pemeriksaan jentik yang selama ini dirasakan belum optimal dikarenakan masih dikerjakan secara manual yang sering menimbulkan kesalahan dalam melaksanakan proses pengolahan data. Peneliti berharap dengan adanya perancangan sistem informasi administrasi pemeriksaan jentik yang terkomputerisasi dapat membantu Puskesmas dengan mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi.
Applied Technology and Computing Science Journal
Pelayanan pada puskesmas sering dinilai kurang cepat, ditambah lagi dengan jumlah pasien yang banyak membuat antrian menjadi tidak dapat dihindari. Proses administrasi yang masih manual ditambah dengan antrian membuat waktu pelayanan menjadi panjang. Data rekam medis yang masih disimpan secara konvensional dalam ratusan map di lemari bertingkat membuat pencarian data pasien menjadi lambat dan besar kemungkinan kurang akurat. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kami tergerak untuk membangun sebuah sistem informasi untuk menyimpan data rekam medik pasien puskesmas. Semua data rekam medik puskesmas yang sebelumnya disimpan secara manual akan dipindahkan ke sistem informasi yang dibangun yang juga mencakup proses otomasi alur pendaftaran ke poli yang diperlukan. Berbeda dengan sistem yang telah ada, sistem rekam medik ini juga dilengkapi dengan kartu pintar pribadi untuk masing-masing pasien dan terintegrasi dengan data pasien dari Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Keseha...
Diah Safitri, 2022
Materi 1 Abstrak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah satu dari beberapa kebijakan guna mendukung pelaksanaan program pembangunan sosial di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan amanat UUD 1945, dimana negara hadir melalui perlindungan sosial untuk mewujudkan keadilan sosial. Salah satu faktor penentu keberhasilan program JKN adalah aspek partisipasi masyarakat (Oldistra F & Sari V M, 2020). Jaminan sosial merupakan bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat supaya mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak (Kemenkes RI, 2016). Jaminan Nasional ini diselenggarakan oleh pemerintah dimulai dari Jamkesmas, Jamkesda, dan yang terbaru adalah BPJS Kesehatan (Solechan, 2019). Materi 2 Abstrak Sumber pembiayaan kesehatan di Indonesia berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana swasta, out of pocket, hibah, dan donor dari perusahaan maupun luar negeri yang dialokasikan untuk membiayai program dan kegiatan di bidang kesehatan, baik bersifat fisik maupun nonfisik. Pembiayaan kesehatan yang optimal dan berkelanjutan sangat penting dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang memadai akan membantu negara dalam memobilisasi sumber pembiayaan kesehatan, mengalokasikannya secara rasional, dan menggunakannya secara efektif serta efisien (Setiawan, Sihaloho, dkk., 2022).
Community Development Journal, 2018
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang penting di Indonesia. Selain dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat, Puskesmas juga diwajibkan untuk mengirimkan laporan bulanan pada dinas kesehatan terkait. Namun, proses pelaporan ini masih dilakukan secara manual oleh puskesmas mitra karena sistem informasi yang ada belum dapat membantu secara optimal. Selain melakukan pencatatan data dengan sistem informasi yang ada sebelumnya, Puskesmas juga melakukan pencatatan secara manual yang memakan waktu serta beresiko salah dalam proses pengolahannya. Dalam program ini, dikembangkan sistem informasi untuk membantu proses pelaporan untuk Puskesmas mitra. Sistem informasi yang dihasilkan telah dapat digunakan dan mampu membantu Puskesmas mitra dalam melakukan pelaporan bulanan ke dinas kesehatan terkait.
2020
Sistem rujukan yang terdapat pada puskesmas menggunakan sebuah sistem informasi yang biasa dinamakan SIMPUS. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan suatu tatanan atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Sistem informasi di Puskesmas banyak dikembangkan untuk mengatasi permasalahan sepertinya pengimputan data Rekam Medis sebagai sumber data primer yang digunakan untuk mengolah data asuhan medis menjadi statistik kesehatan. Oleh karena itu seorang perekam medis dituntut untuk bisa mengelola data yang ada sehingga menghasilkan sebuah informasi. Sistem informasi merupakan sarana untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan organisasi dan menambah pengetahuan sehingga dapat mengurangi ketidak pastian bagi para pemakai informasi (Deni Maisa Putra & Dila Vadriasmi, 2020). Tahap PKM diawali dengan penjajakan dan studi pendahuluan dalam rangka pengumpulan data, per...
Pedoman Beban Kerja Guru TIK berdasarkan kurikulum 2013
Edik Informatika
Journal of Computer Science and Engineering (JCSE), 2020
e-Puskesmas is a multiuser health service application for recording and registering patients on basic public health services. In Pademangan Sub-district Puskesmas, especially in the Registration Counter, there are several constraints on the implementation, such as internet network disruption and bridging with Pcare BPJS. The purpose of this study was to determine user or officer satisfaction with the use of e-Puskesmas by applying the PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency & Service) method. Data collection using questionnaires, interviews, literature study, and data processing analysis was carried out using a Likert scale. The results of the analysis using the PIECES method can illustrate that e-Puskesmas is very useful and plays an important role in the Registration Counter, but in some obstacles that occur the Puskesmas should be more coordinated with the development of e-Puskesmas so that if there are obstacles it can be resolved directly.
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2024
Posyandu yang berada dilingkungan kerja Puskesmas Bangkinang Kota masih banyak terdapat kendala dalam pengolahan informasi kepada masyarakat, karena masih menggunakan cara manual. Proses manual yang dilakukan dalam kegiatan pelayanan posyandu tersebut dimulai dari melakukan pencatatan kehadiran anak, melakukan pencatatatan data imuniasasi, melakukan penimbangan berat badan anak. Bentuk kegiatan tersebut masih dilakukan dengan pencatatan dikertas atau buku KIA, dan untuk informasi penjadwalan posyandu berikutnya belum tersedia. Kendala yang dihadapi bagi masyarakat jika ingin mendapatkan informasi secara cepat, sering terkandala dengan jam kerja pegawai Posyandu Puskesmas Bangkinang Kota dan pada saat sosialisasi yang dilakukan oleh pegawai Posyandu tidak semua masyarakat hadir atau mengetahui informasi tentang kegiatan Posyandu. Oleh karena itu solusi yang ditawarkan pada usulan program Pengabdian kepada Masyarakat yakni dengan pembuatan sistem informasi rekap data imunisasi Puskesmas Bangkinang Kota. Serta pelatihan penggunaan sistem kepada setiap petugas posyandu dilingkungan Puskesmas Bangkinang Kota.
Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi
Environmental health inspection is part of the environmental health services carried out by the Public Health Center. Environmental health inspections are carried out by observing environmental media using the health center's sanitarian kit to measure the quality of water, air and food. The District/City Health Office is expected to assist the Public Health Center in providing a sanitarian kit as a tool to support environmental health inspections. The Public Health Center that already have a sanitarian kit, need to carry out item management which includes monitoring and evaluating the use of the equipment. Based on this, the design of a monitoring and evaluation information system for the health center sanitarian kit using the Systems Development Life Cycle (SDLC) method with a prototype approach was created. System design stages start from planning, analysis, to design. The end result of this information system is to obtain information related to the utilization of the kit, the...
Kesmas: National Public Health Journal, 2011
Efisiensi dan efektivitas sistem informasi keluarga berencana (KB)-kesehatan yang telah disosialisasikan sejak tahun 2007 dibandingkan dengan sistem yang lama belum diketahui. Suatu penelitian survei dilakukan di empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Lampung, Kalimatan Tengah, dan Bali. Di tiap provinsi dipilih dua kabupaten/kota dan pada tiap kabupaten/kota dipilih dua puskesmas (kecamatan) yang sudah menerapkan sistem informasi KB-kesehatan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-September 2008. Penelitian ini menemukan bahwa efektivitas dan efisiensi sistem informasi KB yang baru cukup baik, 77,8% responden menyatakan lebih efektif atau sangat lebih efektif dan 66,7% responden menyatakan lebih efisien atau sangat lebih efisien dibandingkan dengan sistem yang lama. Skor efektivitas dan efisiensi berbeda antar provinsi (nilai p <0,01), skor terendah di provinsi Bali (rata-rata 68,9 untuk efektivitas dan 61,3 untuk efisiensi), dan skor tertinggi di Kalimantan Tengah (ra...
Background: SP2TP is to meet the needs of administration at the higher level in order to develop, determine policies and utilized by health centers to improve efforts of health centers, through planning, mobilization, execution, monitoring, control and assessment. Based on the results of the initial survey SP2TP in Dompu has not been maximal. Therefore it is necessary to study the system of integrated recording and reporting of health centers (SP2TP) in the area of health services in Dompu Regency. Methods: This research is a qualitative descriptive located in all district health centers in Dompu Regency. Data was collected through interviews with the study subjects of ten people in the board of integrated recording and reporting system of health centers in each health center and health department. Results: The study results indicated that the reporting was still done manually; it still focused on disease patterns and the most 10 diseases. The submitted report was incomplete because there was no coordination, guiding book, difficult transportation, electrical disturb, Feedback was given orally. In terms of data quality SP2TP was still low. This was proven by the low completeness and timeliness for report delivery. While the use of data and information was still focused on the annual profiling. Conclusion: the difficult accessibility of health centers with the Health Service made report shipping incomplete and not timely.
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2021
The Healthy Indonesia Program is one of the programs of the nawacita agenda, in order to improve the health and nutritional status of the community through health efforts and community empowerment. This program makes the puskesmas as a pioneer in the implementation by prioritizing the family approach. In this way it is expected to increase the reach, target and improve access to health services in the working area. The Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) also emphasized the essence of puskesmas’ functions as promoting and preventing efforts. The purpose of this paper was to know PIS-PK implementation process at 8 puskesmas in 5 provinces, namely Wayurang, Karanganyar, Tanjung Sari, and Tanjung Bintang (Lampung Selatan Regency, Lampung), Banjarnegara 1 (Banjarnegara Regency, Central Java), Lahihuruk (Waikabubak Regency, East Nusa Tenggara), Giri Mulya (Tanahbumbu District, South Kalimantan), and Tawaeli Health Center (Palu City, Central Sulawesi) conducted durin...
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
The required elements in drug procurement are usage and drug requisition report or Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). The application of the Management Information System (MIS) at X Public Health Center cannot fulfill the function of preparing the LPLPO, so it has an impact on the planning and procurement of the drug. This study aims to evaluate and determine the design of MIS development of LPLPO at X Public Health Center, Surakarta City. The study is a qualitative descriptive study with inductive analysis. The sampling in this study is a purposive sampling. The sample in this study were officers who operated SIM both pharmacists and assistant pharmacists for at least 1 year. This research was conducted at X Public Health Center Surakarta City in September-October 2021. The design of the system in this study uses the prototype method based on the results of interviews. Interviews were conducted as an evaluation of MIS using the PIECES Framework method involving 4...
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2019
Community health center (Puskesmas) as the front line in health services must improved their quality continuously. Therefore, Puskesmas need strong tools to measure their quality. The tool must be used both by the Puskesmas itself and by the health agency. This study aims to develop a reliable quality measurement tool in the form of Health Service Quality Index (HSQI). This study is a cross-sectional and observational. Data collection was conducted in June–October 2017 in. 200 community centers selected by convenience sampling, by assessing the completeness of regulations and documents; observations, simulations, and interviews. The questionnaire consisted of 344 scoring elements (SE) derived from the results of the content vaidity test and the feasibility of answers to questions 776 of the SE accreditation instruments. Data analysis in this study used Structural Equation Modelling (SEM) and multinomial logistic regression analysis. The results of validity and reliability test for c...
Sainstech: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Kegiatan pemantauan wilayah setempat (PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah sebuah kegiatan yang rutin dilakukan setiap bulannya di bawah arahan dari dinas kesehatan dimana target dan sasaran ditentukan langsung dari instansi tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan PWS KIA diharuskan memiliki hasil berupa laporan untuk bahan evaluasi pada kegiatan PWS KIA, merujuk pada data terakhir World Health Organization (WHO) sampai saat ini, angka kematian balita akibat penyakit infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi namun dalam pelaksanaannya, kematian anak masih terbilang tinggi, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun. UPT Puskesmas Gunung Sindur memiliki 6 desa, yang mana pada setiap bulannya melakukan pelaporan imunisasi dan data hasil pencatatan imunisasi harus dilaporkan atau dikumpulkan di Puskesmas. Namun, pada saat ini kegiatan PWS KIA dari tahapan pencatatan hingga melakukan pengarsipan masih dilakukan secara manual, perlu diadakan pembaharuan untuk ...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.