Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020
Islam puts women in an honorable position, even one of the suras in the Qur'an is An-Nisa (4th surah in the Qur'an) which means "Woman". Its contents revolve around Shari'a laws related to women, such as verses about marriage, pologami, inheritance, husband and wife association and so on. The history of Islamic civilization is events or events that occurred in the past and have been perpetuated where at that time Islam was the main force and the cause of the emergence of a culture that has a system of technology, building art, fine art, state systems and advanced and complex science . So, Islam, Islamic teachings underlie the birth of civilization at that time. This is because Islam has spread widely in communities throughout the world. Examples of women who play a major role in Islamic civilization are the wives of the Prophet Muhammad and his daughters. In general, there are many names of Muslim women who give a big role to Islamic civilization, which contrib...
Viki Savira Nasyarin, 2023
This article will discuss one of the female figures during the Abbasid Caliphate who was beautiful, smart, and talented. With a literature analysis method that takes references from sources in the form of books, journals, and other written works. It is hoped that readers can be inspired and motivated after knowing the biography and struggle of Zubaidah bint jafar.
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah
Penelitian ini menguraikan tentang perempuan, yang dijelaskan dengan rincian dari segi sejarah perempuan secara historiografi dan dalam pandangan Islam. Sejarah membuktikan bahwa perempuan tidak banyak terlibat sejak periode awal sejarah itu ada hingga sekang, namun pada beberapa tahun terakhir gender salah satu pembahasan yang cukup membumi. Akan tetapi pada makalah ini tiak akan dibahas masalah gender. Makalah ini akan mengungkap bagaimana keterlibatan perempuan dalam historiografi dan dalam perjalanan sejarah Islam. Sejarah perempuan merupakan suatu hal yang cukup rumit, mengingat penulisan sejarah perempuan sangat langka bahkan tidak tercatat dalam sejarah. Sejarawan mengatakan bahwa “wanita tersembunyi dalam sejarah” dikarenakan perempuan dianggap tidak terlalu penting dalam perjalanan sejarah. Sebenarnya jika ditinjau dari perjalanan nya perempuan cukup penting dan sangat berpengaruh dari perkembangan sejarah baik itu ditinjau dari historiografi dan dalam perjalanan Islam. Pe...
Mozaik : Kajian Ilmu Sejarah, 2020
Masuk dan berkembangnya islam di Indonesia tidak menjadikan negara ini tertutup dengan banyaknya paham selain islam. Salah satu paham yang menjadi sangat menarik yaitu feminis pada kalangan perempuan. Menarikanya bahwa keragaman agama, budaya dan perspektif menjadikan paham feminis tumbuh dan berkembang dengan berbaur dengan hal tersebut. Hal yang menarik bahwa dalam melihat perempuan lokal bagaimana paham ini dapat menjadi sebuah paham yang mengerti bagaimana perempuan sejak dahulu menjadi salah satu dasar dan tombak dalam mengusir penjajah dibeberapa daerah. Salah satu rujukan yang terlihat adalah pemrempuan dari Sulawesi Selatan. Bagi beberapa suku yang berada di Sulawesi Selatan, perempuan merupakan sebuah simbol besar yang menjadi identitas mereka. Dalam tulisan ini, penulis akan fokus mengunakan konsep historiografi dan antropologi dalam aspek perumpuan lokal dalam perspektif feminis dan pandangan islam didalamnya. Dalam melihat kajian tentang perempuan lokal mungkin telah banyak dibahas akan tetapi, dalam tulisan ini penulis akan tetap berfokus pada bagaimana pandangan islam dan feminis berbaur dan menjadi satu pada perempuan lokal sejak dulu hingga saat ini yang mungkin terjadi akibat adanya akulturasi.
Musawa: Journal for Gender Studies, 2019
This paper discusses the Dynamics of Women's Education in Islamic History. In tracing the history books, the work of Islamic historians relating to women's education in general in the Islamic world and in Indonesia since the classical era, setbacks, reforms, found the dynamics and variations of public appreciation of educational opportunities for women. In some historical periods, women are considered second-class citizens, so they do not have access to education and self-development that is equal to men. While in the view of Islam men and women have the same position. This study concludes that in the history of Islam in a period of decline, women were not only restricted in attending education but they were marginalized and prohibited from participating in social activities. In the classical and renewal period, women and men have the same position in terms of education and social activities.
Dalam sejarah dunia perempuan mengalami kekangan yang dilakukan oleh sistim Patriarki yang membatasi ruang gerak perempuan yang mengakibatkan perempuan menjadi terbelakang. Kesejarahan Islam mencatat perempuan memiliki peran yang besar dan penting dalam pembangunan sebuah peradaban yang tinggi. Peran perempuan masuk kedalam berbagai sektor kehidupam manisia mulai dari Sosial, Politik, Ekonomi, Pendidikan dan lain sebagainya.
At- Tarbawi, 2020
The purpose of this study is to determine the role and rights of women in Islamic and Western views. Islam is a grace to all nature and although we know that women are created from male ribs, Islam never states that women’s degrees are below men. The methodology used literature studies. As for the research results that the role of women is said to be important because of the many heavy loads it has to deal with, even the burdens that men should have been imposing. Women have equal and equal rights in Islam in contrast to those prosecuted by Western women who demand equality and identification between men and women in every respect. The point of departure they use in this is that their rights must be equal, identical and comparable. There is no privilege and primacy for either of them. Equations are different from those of the identities. The gender equations many westerners had buzzed, evidently having permeated into the body of these Muslims' Muslims. They had been fooled by th...
Islam merupakan Rahmatan lil 'Alamin begitu juga yang diberikan kepada kaum perempuan, dengan memberikan kedudukan sesuai dengan kodrat yang diberikan Allah, dengan kadar yang proporsional
EGALITA
The debate on women’s social role in Islam is an endless issue. What hasbeen done by contemporary muslim thinkers to cover women issues is notenough to influence central feminism issue, gender equality and genderequity. It can be shown from the stereotype for women to limit women’ssocial role only in domestic area still exists. The stereotype on womenis based on the understanding religious doctrine which is inherited byprevious generation and it is considered to have historical root in Prophet’stradition and His followers. This writing tries to prove that in the age ofthe Prophet and the age of khulafa ar Rasyidun can be the pilot project ofsocial role of women historically as well as normatively. At least, womenplayed significant role during that age in social, economics, and politics areas. All the facts of women’s role are included within Qur’an and hadith and they are also released in classical history of Islam such as Tarikh alThabariand Thabaqat Ibn Sa’ad.
Islamization cannot be separated from the role of the people who had been instrumental in spreading Islam. However, the writing of our history is still less in giving ample scope to the role of women in Islamization. This paper briefly tried to raise issues about the status of women in the early Islamization is happening on the island of Java, and how the role of women as part of Islamization. In general, women have a role as a catalyst between the previous culture to culture influenced by aspects of Islam. The role of women as a catalyst because it can facilitate the development of Islam in Java, so that she is regarded as a connecting bridge between the Hindu-Buddhist old culture on the one hand, and the Islamic culture as a new culture on the other hand. The role of women can be seen from his social status, when women have a high social status they have the flexibility to provide access and convenience, as well as strengthening the spread of Islam in Java.
wanita sebelum dan sesudah islam , 2018
METAMORFOSIS WANITA DALAM RANAH ISLAMIYAH. oleh: Ervina Rahma Dwi Andriyani semester 6 agama merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tentram dan sejahtera dengan aturan, nilai, atau norma yang mengatur kehidupan manusia yang dianggap sebagai kekuatan mutlak, gaib dan suci yang harus diikuti dan ditaati Agama islama merupakan salah satu dari sekian agama yang ada di dunia. Islam merupakan agama yang rahmatan lil'alamin, terutama terhadap metamorfosa wanita seluruh dunia, terlebih seorang wanita dalam memperoleh haknya sebagai manusia dan memperoleh kehidupannya. Dalam perkembangannya, dunia semakin hari semakin maju, dan dikatakan post modern. Yang bermula sangatlah diluar ekspektasi orang-orang kebanyakan. Hingga sekarang gerakan emansipasi wanita, feminisme kian merambah, dan telah berada dalam puncaknya. Dengan demikian, agama merupakan salah satu factor dari terwujudnya metamorphosis wanita. Hal ini terbukti dengan adanya masa, bagaimana keadaan wanita sebelum datangnya agama islam, dan setelah datangnya islam di muka bumi ini. Sebelum islam diturunkan, terutama di Negara Arab, keadaan wanita saat itu sangatlah buruk, rendah bahkan tidak berharga sedikitpun. Bagi mereka, orang masa jahiiliyah Arab, wanita dianggap aib. Jika dibandingkan dengan benda yang berharga, justru wanita kebalikan daripada benda tersebut.Dari mereka (orang jahiliyah), wanita bukanlah apa-apa, tidak satupun dari mereka menjaga kehormatannya, tidak peduli dengan perasaan wanita yang mana sikap tersebut berdampak pada psikis dan psikologis kehidupan wanita. Para istri orang jahiliyah saat melahirkan anak dan itu bukanlah anak laki-laki, dengan teganya mereka mengubur hidup-hidup, walaupun itu adalah darah dagingnya sendiri.
Holistic al-Hadis, 2018
Peran perempuan adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan kepada perempuan. Peran adalah yang harus dilakukan perempuan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri dan orang lain. Masyarakat terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dan ada ungkapan yang menyatakan: “Masyarakat harus kuat. Yang kuat itu lelaki, “ karena merasa kuat itulah maka pendukung moto ini berlaku sewenang-wenang dalam menetapkan peraturan dan hukum yang menjadikan lelaki tuan dan perempuan bagaikan pelayannya. Lelaki memiliki kebebasan dan perempuan diikat rantai, walaupun tekadang dengan rantai emas. Perempuan menghadapi tekanan bertumpang tindih, disamping peran domestik dalam keluarga yang harus mereka jalankan, mereka juga harus bertugas sebagai pencari nafkah. Peran ganda perempuan ini merupakan hal yang paling berat dihadapi oleh kaum perempuan. Nyai Walidah atau yang lebih terkenal dengan Nyai Ahmad Dahlan adalah tokoh ‘Aisyiyah yang ...
Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies, 2020
Cirebon dikenal sebagai kota wali, karena dalam sejarahnya, Cirebon merupakan pusat pertemuan para Wali Sanga untuk memusyawarahkan strategi-strategi dakwah di Indonesia, khususnya Tanah Jawa. Syekh Nurjati adalah guru para Wali Sanga. Suatu tempat bernama Puser Bumi di Gunung Sembung, Amparan Jati adalah tempat yang sangat bersejarah, tempat bertemunya para wali tersebut. Para Wali Sanga yang diakui di Indonesia semua laki-laki. Akan tetapi sesungguhnya, di balik peran para Wali Sanga, ada peran para wali perempuan yang tidak bisa dipandang enteng peran pentingnya.. Akan tetapi, permasalahannya peran para Wali perempuan tidak pernah diangkat, disosialisasikan, baik secara lisan maupun tulisan. Tentu ini mereduksi keberadaan dan peran mereka yang sangat menentukan. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif, memakai metode hermeneutika wilhem Dilthey, karena banyak menggunakan sumber data naskah sejarah. Wawancara pada para sesepuh pihak keraton juga dilakukan untuk triangulasi su...
Women in Politics, Feminism, Islam, Perspectives
Islam as a religion of rah}mat for all of nature, without knowing the sex and gender. However, the role and rights of women is often times overlooked in public relations. Islamic community organizations as well as institutions have not provided a significant change in gender issues. Thus, this article will try to reconstruct the gender issues on women and the Islamic community organizations, especially related to the role and rights of women in the organization.
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia
Pers Islam awal abad XX mulai menggambarkan perempuan modern di Hindia Belanda. Beberapa teks pers Islam mencitrakan perempuan modern sebagai perempuan yang mengakses pendidikan atau bersekolah; dan turut serta dalam pergerakan pemuda atau studieclub. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini menelisik lebih luas ekspresi linguistik pada korpus pers Islam yang merepresentasikan perempuan modern pada awal abad XX. Penelitian ini pun memanfaatkan metode linguistik korpus, terutama fitur wordlist, collocation, dan keyword in context. Sumber data penelitian ini, Oetoesan Islam, Sinar Islam, Insjaf, Sawoenggaling Al Qisthaus, Lembaga Baroe, Pewarta Arab yang terbit antara 1915 s.d. 1935. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah ekspresi linguistik yang mengindikasikan representasi perempuan adalah perampoean, isteri, gadis, dan perempoean. Sementara itu, Representasi perempuan yang ditampilkan dalam pers Islam abad XX adalah perempuan modern digambarkan sebagai perempuan yang dapat me...
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 2016
Tulisan-tulisan tentang perempuan pada masa Jawa Kuna pada umumnya bersifat fragmentaris, sehingga dapat disampaikan bahwa sampai saat ini belum banyak dijumpai adanya tulisan yang mengaji perempuan secara mendalam dan komprehensif, khususnya yang membahas kuasa mereka dalam perannya sebagai perempuan. Kesetaraan kedudukan dan peranan perempuan dalam masyarakat Jawa Kuna hampir mencakup dalam pelbagai aspek kehidupan. Data tekstual maupun artefaktual di bidang politik, dapat diketahui bahwa perempuan dapat menduduki jabatan mulai dari jabatan pada struktur birokrasi yang paling rendah di pedesaan sampai kepada jabatan tertinggi. Meskipun dari segi kuantitas tidak sebanyak laki-laki, namun berdasarkan fakta yang tersampaikan dari kedua jenis data tersebut dapat disimpulkan bahwa laki-laki maupun perempuan pada masa Jawa Kuna mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih jabatan publik. Kaum perempuan pada masa Jawa Kuna dalam bidang sosial sudah terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial, baik sebagai pendamping suami maupun sebagai diri sendiri. Data tekstual maupun artefaktual menggambarkan adanya istri-istri yang mendampingi suaminya berkaitan dengan kedudukan dan peranannya sebagai istri, terutama di kalangan bangsawan dimana kaum perempuan mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan suami yang sesuai melalui pendidikan etika, seni, satra dan bahasa, seperti tercermin dalam teks-teks sastra pada masa Jawa Kuna. Kata-kata kunci: kuasa perempuan, data tekstual & konstektual, Indonesia kuna
Peradaban kuno Yunani, Romawi, China, India dan hampir seluruh peradaban besar lain di dunia menunjukan perlakuan yang rendahan kepada kaum perempuan. Perempuan diperlakukan tidak manusiawi, bahkan status manusia mereka pernah dipertanyakan. Perempuan dianggap sebagai sumber laknat karena dialah yang menyebabkan Adam terusir dari surga. Bagaimana derajat perempuan dilihat menurut tafsir Al-Qur’an? Makalah ini akan membahas tentang permasalah perempuan dilihat dari tafsir Al-Qur’an karya M. Quraish Shihab.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.