Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
As humans, of course, we need knowledge. With knowledge, of course, we can master aspects of life. One of the knowledge that we must be able to master reasoning. With this reasoning we can understand the knowledge we learn. Reasoning is a general concept that refers to one of the thought processes to arrive at a conclusion as a new statement. Therefore, studying and understanding reasoning will help us in gaining knowledge about definitions, effective sentences, paragraphs, and essay development. Through the process of reasoning, we can come to conclusions which may be assumptions, hypotheses, theories or other decisions.
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Penalaran Deduktif? 2. Apakah yang dimaksud dengan Penalaran Induktif ? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui definisi Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. 2. Memahami arti Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. 3. Mampu menjelaskan Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Ketika sebuah proposisi-proposisi yang dikatakan benar dan tidak benar melalui sebuah penalaran. Sesuatu yang sebelumnya tidak dianggap benar dan berubah menjadi benar. Proses perubahan tersebutlah yang disebut menalar. Penalaran melalui pendekatan-pendekatan serta metode-metode yang dilakukan melalui indra pengamatan, dan dibutuhkan suatu logika. Logika yakni dimana pada hakikatnya meninggalkan segala hal yang disebut tahayul, mitos, fabel, dewa-dewa, dan semacamnya. Disini ilmu dipacu untuk menjadi rasional dan kesanggupan akal.
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin meregang, sehingga permukaannya seolaholah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik menarik antara partikel sejenis di dalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke segala arah. Sedangkan pada permukaan cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul sejenis di dekatnya dengan arah hanya kesamping dan ke bawah. Akibat terdapat perbedaan gaya tarik, sehingga ada sisa gaya yang bekerja pada lapisan atas cairan. Gaya tersebut mengarah ke bawah karena molekul dibawah permukaan jumlahnya lebih banyak dan jarak antara molekul lebih rapat. Adanya gaya atau tarikan ke bawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang. Tegangan ini disebut tegangan permukaan. Kangkung merupakan makanan yang memiliki cita rasa yang khas dan lezat serta banyak diminati oleh masyarakat. Kandungan gizi yang khas pada kangkung salah satunya adalah kalsium. Kalsium memiliki fungsi yang penting bagi tubuh manusia, kalsium digunakan untuk Melancarkan peredaran darah, Melenturkan otot, Menormalkan tekanan darah, Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik, Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi, Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan, Melenturkan otot, Mencegah penyakit jantung, Menjaga keseimbangan cairan tubuh, Mencegah osteoporosis (keropos tulang), Menurunkan risiko kanker usus, membantu
Pengelolaan data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, harus mempertimbangkan aspek keamanan. Aspek tersebut sangat penting mengingat sebagian besar data bank adalah data keuangan yang dimiliki pihak eksternal yang jumlah dan lalu lintas datanya sangat fluktuatif dan cepat. Keberhasilan pengamanan data tersebut akan meningkatkan kredibilitas bank sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trust), meningkatkan peranan bank sebagai instrumen moneter dalam lalu lintas pembayaran giral dari sisi perusahaan sebagai lembaga yang profit oriented, dapat mencegah kerugian yang akan mempengaruhi kondisi keuangan bank yang bersangkutan.
Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam
Punishment is a way of giving a warning to students at school by educators due to improper students' behavior so that their attitudes can change into correct and expected general norms. The purpose of this study was to find out the basics of giving punishment applied by educators. The method used was qualitative library research. Primary data sources were prioritized related to the punishment theories, then complemented by secondary sources related to the punishment problem. The results showed that the basics of giving punishment must be done to students who behave wrongly, don't overdo, the form of punishment has a relationship with miss-behavior, give punishment based on the wrong action committed, it must be consistent with the rules, be calm and objective, and before giving punishment, students should first be given a warning.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Transparansi Hukum
Jurnal Dinamika Sosial Budaya
ABIATA BANJARNAHOR, 2022
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya, 2015