Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
21 pages
1 file
PONDOK PESANTREN DAN AJARAN GOLONGAN ISLAM EKSTRIM (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN MODERN PUTRI ‘DARUR RIDWAN’ PARANGHARJO, BANYUWANGI)
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Malang, 19 Maret 2009 Esti Winarsih KATA PENGANTAR Dengan kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam, penulis panjatkan syukur alhamdulillah rabbil 'alamin kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahnya penulisan skripsi dengan judul "PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MANJEMEN KURIKULUM, KESISWAAN DAN SARANA DAN PRASARANA) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 KEPANJEN" dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa di limpahkan Allah SWT, kepada junjungan kita pembawa revolusi Islam rosulullah SAW, yang telah sukses mengantar umatnya menuju jalan kebenaran dan semoga kita diberi kekuatan untuk melanjutkan perjuangan beliau. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesai tanpa pengarahan dan bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberi perhatian dan motivasi baik spiritual maupun material dalam penulisan skripsi ini. 2. Bapak Prof. DR. H. M. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Malang yang telah banyak mencurahkan tenaga, fikiran, waktu dan materi untuk mengembangkan suasana yang edukatif di UIN Malang. 3. Bapak Drs. M. Padhil, Mpd. selaku ketua Jurusan Tarbiyah UIN Malang.Bapak Prof. Dr. H. Junaedi Ghony, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan, serta petunjuknya sampai terselesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sunarman Rokhiyanto, M.Si selaku kepala sekolah SMPN 4 Kepanjen yang telah memberikan dan membantu dalam memperoleh dan mencari data penelitian skripsi ini. 5. Bapak maupun Ibu guru, serta karyawan dan karyawati SMPN 4 Kepanjen yang telah memberikan informasi dalam penelitian ini. 6. Teman-temanku di kos dan di kampus, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan lahir maupun batin, serta dengan tulus ikhlas mendo'akan hingga terselesaikannya skripsi ini. Kepada pihak tersebut diatas semoga Allah memberikan imbalan sepadan atas kebaikan-kebaikan dan dicatat oleh-Nya sebagai amal shaleh Amin. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan guna perbaikan lebih lanjut.
Perusahaan merupakan sebuah badan usaha yang di kelola dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Setiap pengusaha menginginkan perusahaannya berkembang dan maju agar dapat bersaing di pasar. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus terus melakukan inovasi dan ekspansi yang memerlukan dana cukup besar. Dana yang digunakan untuk ekspansi perusahaan dapat di peroleh dari penerbitan surat hutang atau pinjaman kelembaga keuangan dan penerbitan saham. Pinjaman ke lembaga keuangan membutuhkan koleteral atau jaminan dalam bentuk barang fisik dari perusahan dimana sering kali koleteral tersebut tidak mencukupi dengan jumlah yang dibutuhkan. Biasanya, lembaga keuangan meminta koleteral di ats nilai dana yang di butuhkan dan paling minimum 120% dari nilai pinjaman. Bila menerbitkan surat hutang memerlukan batasan total aset yang harus dipenuhi. Surat hutang mempunyai kelemahan bagi perusahaan dikarenakan perusahaan harus membayar bunga dan pokok hutang di masa mendatang. Akibatnya hutang maupun surat hutang di anggap instrument keungan yang berisiko bagi perusahaan yang membutuhkan dana, Manurung (2013).
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai komponen logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya semuanya dapat terserang oleh korosi ini. Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata juga mampu menyerang logam pada komponenkomponen renik peralatan elektronik, mulai dari jam digital hingga komputer serta peralatan canggih lainnya yang digunakan dalam berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan industri maupun di dalam rumah tangga.
PEMBAHASAN 2.1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI KERAKYATAN Ekonomi kerakyatan (Demokrasi ekonomi) adalah sistem ekonomi nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, di mana produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, di bawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat (rakyat) dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian (Baswir, 1993). Ekonomi kerakyatan adalah tatalaksana ekonomi yang bersifat kerakyatan yaitu penyelenggaraan ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan kemajuan ekonomi rakyat, yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil (Awang, 2009). 2.2. NILAI-NILAI DASAR SISTEM EKONOMI KERAKYATAN Sistem Ekonomi Kerakyatan mengacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai sistem nilai bangsa Indonesia yang tujuannya adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan salah satu unsur intrinsiknya adalah Ekonomi Pancasila (Mubyarto: 2002) dengan nilai-nilai dasar sebagai berikut 6) Ketuhanan, di mana " roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial, dan moral ". 7) Kemanusiaan, yaitu : " kemerataan sosial, yaitu ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial, tidak membiarkan terjadi dan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial ". 8) Kepentingan Nasional (Nasionalisme Ekonomi), di mana " nasionalisme ekonomi; bahwa dalam era globalisasi makin jelas adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang kuat, tangguh, dan mandiri ". 9) Kepentingan Rakyat Banyak (Demokrasi ekonomi) : " demokrasi ekonomi berdasar kerakyatan dan kekeluargaan; koperasi dan usaha-usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat ". 10) Keadilan Sosial, yaitu : " keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil antara perencanaan nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas, dan bertanggungjawab, menuju pewujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ". Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial • berdaulat di bidang politik • mandiri di bidang ekonomi • berkepribadian di bidang budaya Yang mendasari paradigma pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial • penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi • pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan multikultural • pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi 2.3. SUBSTANSI SISTEM EKONOMI KERAKYATAN Revrisond Baswir (2005) menyebutkan perihal substansi demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan) dalam garis besarnya mencakup tiga hal, yaitu: a. Partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam proses pembentukan produksi nasional. Partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam proses pembentukan produksi nasional menempati kedudukan yang
Pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan teori dan praktek yang ada didalam beberapa negara dengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan diluar batas negerinya sendiri. 1 Melihat pentingnya suatu pendidikan, setiap manusia dituntut untuk memiliki pengetahuan, kemampuan, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi. Hal ini dapat berlansung melalui pendidikan formal yang berjenjang yaitu pendidikan di sekolah. Dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah, guru merupakan salah satu profesi yang sangat mempengaruhi peserta didik untuk keberhasilan dalam dunia pendidikan. Melalui guru nilai pengetahuan siswa akan baik jika guru tersebut mampu menguasai dunia pendidikan secara profesional. Beranjak dari itu, Hasbullah mengatakan bahwa guru sebagai ujung tombak pendidikan harus profesional dalam mengajar, untuk itu guru harus bersikap proaktif dan kreatif untuk mencapai tujuan pendidikan yang terkandung dalam setiap kurikulum mata pelajaran yang hendak diajarkan. 2
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.