Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2015, Al-Hikmah
Banyak kalangan yang mempertanyakan status keilmuan dakwah, apakah dakwah itu ilmu atau hanya sekedar pengetahuan. Jika dakwah itu ilmu, termasuk ilmu dalam paradigma yang mana; sebaliknya jika dakwah hanya pengetahuan, apakah termasuk pengetahuan yang telah memiliki sistematikanya atau hanya pengetahuan biasa yang tidak terstruktur dengan jelas. Bahkan sebagian kaum muslimin beranggapan bahwa dakwah hanyalah kegiatan memberikan peringatan, menyampaikan keutamaan Islam dan adab-adab dalam Islam kepada orang lain, bukan sebuah ilmu yang harus dipelajari dan tidak perlu spesialis yang professional untuk menyampaikan pesan-pesan agama. Tulisan ini bertujuan untuk menghilangkan keraguan kalangan yang mempertanyakan status keilmuan dakwah dengan pendekatan filsafat ilmu.
2011
Dari segi etimologi, dakwah; bisa berarti berdo'a, menyembah, peringatan, kaget, dan menyeru. Arti yang berbeda-beda secara etimologis ini, memiliki konotasi yang berbeda-beda pula. Di dalam perbedaan itu, dakwah hanya mengandung dua pengertian yang paradoks dan tidak ada yang berarti netral. Dakwah yang berkonotasi kaget pun, seperti; "Celakalah aku". 1 Suatu ucapan kaget terhadap tindakan yang dikira benar, ternyata salah, yang diketahuinya di hari kemudian, jadi kaget ini bukan suatu tindakan yang neral, tapi kecelakaan.
Tribun Timur, 2015
Butterflies roam about freely Flying to the sea by the reef away My heart has felt uneasy filled with worry From yesterday up till the present day Jasmine flowers in Tanah Abang Fell to the ground trampled by people How come I'm not disturbed When dakwah is increasingly curbed.
Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan, 2021
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kedudukan ilmu sebagai substansi da’wah dalam Islam. Metode penelitian menggunakan kualitatif. Hasil dalam artikel ini menunjukkan bahwa Islam menjunjung tinggi ilmu, baik ilmu itu sendiri maupun orang-orang yang menekuni ilmu, mengerahkan tenaga dan waktunya untuk menggali ilmu. Karena begitu pentingnya ilmu sehingga Allah menyebutkan kata ini sampai beratus-ratus kali. Bagi Islam, sumber ilmu yang paling benar adalah dari al-Qur’an dan hadits yang shahih, sehingga bagi seorang muslim pun harus menyandarkan ilmu nya kepada keduanya dan melandasinya dengan konsep aqidah atau tauhid yang kokoh kepada Allah sebagai sumber ilmu yang absolut.
2022
Selain sidang pleno pemilihan anggota PP Muhammadiyah/pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, pembahasan dan pengesahan risalah Islam Berkemajuan, program kerja Muhammadiyah, ada juga pembahasan isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan yang akan digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta. Salah satu isu keumatan yang cukup sensi perihal rezimentasi paham agama. Rezimentasi Paham Agama Dalam dokumen yang disusun PP Muhammadiyah terkait "Muhammadiyah dan Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal" 23-25 Rabiul Akhir 1444 H/18-20 November 2022 muncul beragam isu stratetis. Setidaknya ada enam isu strategis keumatan: fenomena rezimentasi paham agama, membangun kesalehan digital, memperkuat persatuan umat, reformasi tata kelola filantropi Islam, beragama yang mencerahkan, dan autentisitas wasathiyah Islam. Rezimentasi paham agama merupakan fenomena persekongkolan paham tertentu dari sebuah agama dengan negara, membuat paham tertentu memiliki kedudukan lebih dominan dan menentukan daripada paham lainnya (Abdul Mu'ti Kompas,8/11/2022). Menguatnya rezimentasi agama dikhawatirkan akan
HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 2008
Inviting people to perform the good deeds is one of the Islamic core teachings. For this reason, a da'wah should be delivered by employing a proper approach. In other words, a dâ'i should notice the social and cultural condition of the people as the target of his da'wah. Within this context, one of the approaches that can be employed in delivering a da'wah is cultural approach. Employing this kind of approach, a dâ'i will be able to promote the Islamic teaching as a social and cultural need of the Muslims. In addition, cultural approach is persuasive in nature, that is transforming the values of the Qur'an and the prophet's tradition into ideas and deeds in the form of norms.
Dakwah adalah suatu proses mengajak, menyerudan membimbing umat manusia untuk berbuat baik danmengikuti petunjuk Allah dan rasul-Nya. Dakwahdiupayakan dengan cara yang bijaksana agar tercapaikehidupan yang sejahtera di dunia dan akhirat. Dakwah yang dimulai dari zaman kenabian hingga kini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dakwah juga dapat diartikan dengan suatu proses atau upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah, yakni Al-Islam. Agar dakwah islam dapat lebih diketahui, dihayati serta diamalkan oleh manusia dari generasi ke genarasi. Pemahaman yang dapat ditemukan adalah bahwa dakwah bersifat persuasif yaitu mengajak manusia secara halus.Pemahaman ini diperoleh dari makna dakwah yang berarti mengajak, berdo’a, memanggil, meminta dan mengundang. Dengan makna-makna inilah kita juga dapat memahami bahwa dakwah tidak menekankan hasil, tetapi mementingkan tugas dan proses. Penelusuran makna dakwah juga menunjukkan bahwa masing-masing makna tersebut menunjuk pada kata yang membutuhkan objek.Dalam hal ini menunjuk pada adanya sasaran dakwah.Setidaknya ada tiga komponen dakwah di dalam kegiatan dakwah yaitu dakwah (pendakwah), pesan dakwah, dan sasaran dakwah (mitra dakwah).
CV. Manhaji, 2020
Sebagai orang yang terlanjur menekuni bidang pendidikan Islam, aku tak pernah menyesal mengapa sampai memilih pendidikan sebagai lapangan pengabdian formal. Padahal, sehari-hari di tengah masyarakat saya lebih familiar disebut sebagai pendakwah dari pada pendidik. Belakangan baru ketahuan bahwa pendidikan dan dakwah tidak dapat dipisahkan. Semua perolehan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berasal pendidikan secara formal, menjadi bekal dan disampaikan dalam berdakwah. Aku menjadi lebih mengerti dan yakin bahwa unsur-unsur dakwah (pendakwah, audiens, dan majelis taklim) juga dikategorikan menjadi lembaga pendidikan non formal. Kalau begitu, pendidikan dan dakwah tidak dapat dipisahkan. Sebagai seorang guru sekaligus pendakwah, aku sangat berhutang banyak kepada Lembaga Pendidikan dan Dakwah Ad-Dakwah Sumatera Utara. Pernah ditraining dengan bermacam bekal mulai dari public speaking sampai trik agar tidak grogi dalam menghadapi khalayak dalam jumlah besar. Seingat saya kami juga pernah diajari bagaimana metode mmengajarkan Alquran dengan cepat (Al-Barqi) yang cocock untuk semua kalangan, pernah juga diajari tatacara pelaksanaan bilal mayit dan masih banyak lagi. Dahulu aku menganggapnya sebagai sebuah investasi masa depan. Sekarang semua itu menjadi modal awal dalam berbaur di msyarakat. Bukan sekedar modal awal tapi modal berharga yang tidak dimiliki oleh sembarang orang.
Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2018
Hadirnya informasi yang begitu pesat saat ini mampu membutakan masyarakat akan media, hal ini tentunya menuntut para pelaku dakwah untuk merubah paradigma dan prilaku masyarakat untuk melek media (literasi media). Dalam hal ini, salah satu peran dakwah adalah melawan hoax dan menjadikan masyarakat melek akan media, sehingga segala berita atau informasi yang diterima mampu difilter terlebih dahulu. Literasi media akan membawa masyarakat untuk bersikap kritis dalam menganalisa pesan serta berita yang tersebar di media massa maupun media sosial.
Indonesia tiba-tiba dituntut untuk melakukan banyak hal dengan internet, mulai dari bekerja, belanja, sekolah, ibadah dan lain-lain. Banyak pegawai yang dituntut harus bekerja dengan jarak jauh menggunakan internet. Banyak orang memutuskan berbelanja menggunakan internet. Banyak siswa yang mau tidak mau belajar dengan jarak jauh menggunakan internet. Bahkan beberapa agama di Indonesia harus beribadah dari jarak jauh menggunakan internet. Ini semua terjadi bukan karena kemajuan negeri kita yang semuanya serba menggunakan internet, namun karena wabah yang tiba-tiba menyerang negeri ini. Wabah itu adalah virus Corona. Virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19 (corona virus disease 2019). Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2020. virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Di indonesia kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat awal Maret lalu. Data hingga saat ini di pertangahan Bulan April jumlah warga yang dinyatakan positif terkena virus corona mencapai 5.516 dan 498 di antaranya meninggal dunia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
Indonesian Journal of Islamic Communication
Komunikasi Sebagai Subyek Intergrasi-Interkoneksi The presence of this paper is motivated by the presence of a number of preachers who prioritize the value of entertainment in their da'wah rather than the values of preaching delivered to a mad'u. Many of us say that this preacher is comfortable speaking because he is able to keep the madam entertained (laughs). This article examines the missionary work of a kiai in his community, Habib Mustafa Al-Djufri, a unique kiai figure who is different from other kiai in general. There is a special attraction in all aspects of life for the Situbondo community. The findings obtained in this paper are: Da'wah social construction of Habib Mustafa in the process of externalization is a process of self-adaptation to the socio-cultural world, social construction of the objectivation process is the creation of a propaganda product by making the experience of preaching so that the creation of a new propaganda product that forces for the ap...
AN-NASHIHA: Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies
Ketika berbicara tentang Filsafat dan dakwah maka akan muncul beberapa pertanyaan antara lain, apakah dakwah itu? Apakah tujuan dakwah itu? Apakah dakwah diperlukan bagi manusia? Apa akibatnya kalau dakwah itu tidak ada? Apakah hakikat tujuan dakwah, dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan itu semua berpangkal pada problem ontologis, yaitu apa yang hendak diketahui atau esensi yang hendak dikaji. Dakwah juga merupakan sebuah realitas. Sebagai realitas, dakwah dapat dikaji dari sudut pandang psikologis, historis, sosiologis, politis, antropologis bahkan filosofis. sehingga gerakan Islamisasi ilmu bisa menjadi alternative untuk memadukan filsafat dalam arti umum dengan ilmu dakwah dalam arti Islami, sehingga menjadi kajian khusus yaitu filsafat dakwah. kata kunci: filsafat, Islamisasi ilmu dan filsafat dakwah
Disusun Oleh: Rezky anto (18.3200.048) AMAN SA MPUL JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2019 2 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum wr wb Segala puji bagi Allah SWT atas karunia yang telah diberikan-Nya sehingga makalah "Metode Dakwah" yang disusun sebagai tugas mata kuliah Metode Dakwah dapat diselesaikan semaksimal mungkin. Shalawat serta salam disanjungkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang memberikan inspirasi dakwah sehingga makalah ini tersusun salah satunya atas spirit perjuangan beliau. Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen Metode Dakwah, Bapak Afidatul Asmar, S.Sos. M. yang telah memberikan kami kesempatan berdiskusi ria membahas ruang lingkup dakwah sehingga muncul teori-teori untuk mengangkat dakwah sebagai sebuah kajian dan kegiatan yang efektif. Permintaan maaf kami haturkan atas kesalahan-kesalahan yang kami lakukan dalam penyusunan makalah ini, baik kecil maupun besar. Akhir kata.
JURNAL AL-NASHIHAH, 2017
Hukum berdakwah kepada Allah adalah fardhu 'ain, bahwa setiap pribadi muslim baik laki-laki ataupun perempuan, tua atau muda, dan apapun profesinya berkewajiban untuk berdakwah dengan catatan; apa yang disampaikan itu tidak keluar dari ilmu yang mereka miliki serta mempertimbangkan kemashlahatan dan kemudharatan yang diakibatkan dalam berdakwah. Jika pada saat itu dakwah bisa mendatangkan kemudharatan lebih besar maka hendaklah ditinggalkan untuk sementara waktu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan berbasis pada kajian kepustakaan dengan pendekatan tafsir tematik. Sumber data utama (primer) dalam penelitian ini adalah kitab al-Qur'an sementara sumber data tambahan (sekunder) adalah berasal dari Kitab Tafsir al-Qur'an dan Buku-buku yang relevan dengan materi pembahasan
Artikel, 2020
ABSTRAK Saat ini dunia dilanda krisis akibat muncunya covid-19 dan berdampak pada kehidupan sosial di masyarakat. Dakwah pada dasarnya adalah suatu kebutuhan bagi umat Islam. Dakwah merupakan salah satu cara untuk menyapaikan pesan-pesan kebaikan kepada masyarakat. Terjadi transformasi dalam kegiatan dakwah sejak masa pandemi. Perubahan tersebut yang biasanya dilakukan secara klasik atau tatap muka antara dai dan mad'u sekarang bertransformasi berubah melalui platform media sosial daring yang tersedia. Jika dikaitkan dengan perubahan era informasi yang semakin kompleks, maka banyak masalah yang harus dihadapi dan perlu penyelesain melalui pesan-pesan dakwah. Oleh karena itu, sebagai dai penting untuk mengetahui dan mengoperasikan platform media daring berbasis virtual untuk menyampaikan pesa-pesan dakwah kepada masyarakat khalayak. Materi-materi yang disampaikan berkaitan dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Kata Kunci: Transformasi. Dakwah. Pandemi Covid-19
2017
Faizal Bayhaque Al Adhanie (1306237). Retorika Dakwah (Studi Kasus Ustadz Evie Effendie). Skripsi Departmen Ilmu Komunikasi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2017). Penggunaan retorika yang baik dan sesuai dapat membantu untuk membuka jalan bagi pendakwah yang ingin terjun kedalam dunia kawula muda urban yang sarat akan hedonisme. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan gaya retorika yang baik dan sesuai untuk hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas penggunaan gaya penyampaian dalam dakwah yang digunakan oleh Ustadz Evie Effendie dan bagaimana pandangan jama’ah terhadap penggunaan gaya tersebut. Bentuk penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Ustadz Evie Effendie dipilih sebagai subjek penelitian karena ia memiliki jumlah massa yang besar. Hal ini dibuktikan dengan seringnya komunitas pemuda berbasis dakwah seperti Pemuda Hijrah, Majlis Ta’lim Roza Afifa dan Youth of Islam. H...
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Abstrak: Islam pada dasarnya, bukanlah agama yang hanya tertuang dalam simbol tekstual dalam al-Quran dan Hadist semata. Islam sejatinya adalah agama yang tidak bisa menafikan gejala historis, sosial, budaya, politik, dan seterusnya. Dengan jumlah penganut yang tidak sedikit, serta tersebar diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, Islam pun menjelma menjadi semacam ''gejala pasar''. Sebagai konsekuensi dari ''gejala pasar'', maka Islam pun mengalami proses komodifikasi. Dakwah sebagai bagian dari ajaran agama, juga tidak bisa mengelak dari komodifikasi, terutama semenjak lahirnya berbagai macam media informasi, termasuk media massa. Banyaknya program-program dakwah di media massa di satu sisi menambah transformasi nilai-nilai Islam, tapi di sisi lain terkadang merusak citra Islam, karena dakwah sebagai bagian suci dari ajaran agama, terkadang menjadi alat bagi media untuk meraih keuntungan dari keberadaan penduduk Indonesia yang mayoritas beragam...
Teknologi dakwah sebagai konversigensi media dakwah harus dikembangkan.
2018
Di zaman kini, ilmu pengetahuan mendominasi kehidupan umat manusia. Seiring berjalannya waktu ia semakin berkembang pesat, tidak terkecuali dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi yaitu dengan munculnya internet. Dengan kemajuan tersebut telah memudah masyarakat dalam mengakses setiap hal, terlebih dengan munculnya internet yang membuat dunia seakan berada di genggaman tangan. Dalam pengertian yang luas, dakwah adalah upaya untuk mengajak seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) agar memeluk dan mengamalkan ajaran Islam atau untuk mewujudkan ajaran Islam kedalam kehidupan yang nyata. Dakwah dalam konteks ini dapat bermakna pembangunan kualitas sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan,memerangi kebodohan dan keterbelakangan serta pembebasan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan. Ada beberapa hal yang mesti menjadi perhatian bersama dalam upaya membumikan dakwah di era kini, yaitu dengan cara menyeimbangkan antara peluang dan tantangan dakwah melalui media internet. Pelu...
2013
Abstrak; Persoalan yang dihadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal mau¬pun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam menda¬patkan hiburan (enter¬tain¬ment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan moral dan etika. Pembangunan di bidang fisik itu tentu saja membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat seperti berbagai kemudahan-kemudahan dalam mengakses setiap kebutuhan. Namun demikian berbagai permasalahan umat juga mengalami perkembangan yang luar biasa baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan karena pembangunan mental spritual tidak mendapatkan porsi yang seimbang dengan pembangunan pisik yang justru merupakan hakekat dari pembangunan itu sendiri. Sebagai makhluk yang sempurna maka manusia dilengkapi dengan suatu tabiat yang berbentuk dua kekuatan yaitu amarah dan syahwat (keinginan). Dua kekuatan inil...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.