Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Technological achievements of the 21th century has affected all aspects of social, political, cultural, Educational, and religious. In the field of education, education reform must be done in order to remain relevant to contemporary circumstances. Therefore, vigorous research activities carried out by the government, namely the Ministry of Education and Culture, education practitioners, students and professors of the universities, and teachers at the school.
Kerusakan Lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa generasi selanjutnya. Materi Kerusakan Lingkungan ini, untuk mengingatkan betapa ruginya kita selaku manusia yang tidak dapat menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari untuk diwariskan kepada anak cucu kita. Lingkungan di sekitar kita termasuk hutan, tanah, air serta udara perlu dijaga demi keberlanjutan sumberdaya alam yang tetap lestari dan menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan manusia. Pengertian Lingkungan yang dimaksudkan adalah komponen-komponen lingkungan yang di dalamnya terdapat lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Kerusakan lingkungan memberi dampak kepada ekosistem darat maupun laut serta mahluk hidup di dalamnya. Lingkungan yang rusak tidak KERUSAKAN LINGKUNGAN BAB I A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS RISET M U H A M M A D R I J A L Page 2 PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS RISET M U H A M M A D R I J A L Page 3 atmosfir atau yang sering dikenal dengan Global Warming. Sebagai negara berkembang Indonesia menghadapi masalah kerusakan lingkungan yang memberi dampak negatif bagi kesejahteraan manusia. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia membawa bencana, penyakit, serta kerugian harta dan jiwa. Kerusakan lingkungan juga dapat disebabkan menurunnya kualitas lingkungan seperti tanah, air, dan udara yang disebabkan oleh masuknya suatu zat ke dalam lingkungan yang disebut dengan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan sangat berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya. Pengaruh ini dapat dilihat dalam jangka pendek atau pun terakumulasi di dalam tubuh dan akan muncul pengaruhnya dalam jangka waktu yang lama Gambar 1.2 Perubahan Iklim Global PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS RISET M U H A M M A D R I J A L Page 4 setelah bertahun-tahun terjadi. Pencemaran lingkungan atau sering juga disebut polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat/ energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun, dll). Pencemaran lingkungan akibat ulah manusia tersebut tidak dapat dihindari karena manusia terus mengadakan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian Gambra 1.3 Kerusakan Lingkungan oleh Sampah PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS RISET M U H A M M A D R I J A L Page 5 masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan. Kerusakan Lingkungan akibat Kegiatan Pertambangan, Penebangan Hutan dan Konversi Lahan. Berbagai artikel di media masa membahas kerusakan lingkungan karena berbagai ekosistem dirusak, termasuk perusakan ekosistem hutan yang mempunyai manfaat bagi kesejahteraan manusia. Kerusakan lingkungan hutan pada daerah hulu karena penebangan kayu menyebabkan terganggunya proses hidrologi. Selain itu, penyebab terjadinya kerusakan lingkungan pada ekosistem hutan karena maraknya illegal logging dan kebakaran hutan serta adanya perubahan fungsi lahan di hulu menjadi kawasan pemukiman, pertanian dan atau tanaman industri. Gambar 1.4 Aktivitas Pertambangan PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS RISET M U H A M M A D R I J A L Page 6 Kerusakan lingkungan lebih parah lagi jika suatu daerah dilaksanakan aktivitas pertambangan. Setelah penambangan diharuskan untuk mereklamasi tanah dan lingkungan yang sudah tercemar. Hal ini merupakan kegiatan yang sulit dilakukan karena harus mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula. Kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan mencapai 70%, hal ini berarti memberikan konstribusi terbesar terhadap kerusakan lingkungan di Indonesia. Berita dan Data Kerusakan Lingkungan akibat Pertambangan menyebutkan kurang lebih 34% daratan Indonesia telah diberikan kepada korporasi lewat 10.235 izin pertambangan mineral dan batubara (minerba) dan ini belum termasuk izin perkebunan skala besar, wilayah kerja migas, panas bumi, dan tambang galian C. Kawasan pesisir dan laut juga tidak luput dari eksploitasi, lebih dari 16 titik reklamasi, penambangan pasir, pasir besi, dan menjadi tempat pembuangan limbah tailing Newmont dan Freeport. Kerusakan lingkungan di dalam ekosistem hutan sekitar 3,97 juta hektar kawasan lindung terancam kegiatan pertambangan, memberikan dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati yang ada di PENGETAHUAN LINGKUNGAN BERBASIS RISET
Pendahuluan Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar siswa. Dalam buku yang disusun oleh Tim PPPG (Proyek Pengembangan Pendidikan Guru) dikemukakan 10 kompetensi mengajar yaitu: 1. Kemampuan menguasai landasan kependidikan, 2. Kemampuan menguasai bahan ajaran, 3. Kemampuan mengelola proses belajar mengajar, 4. Kemampuan mengelola kelas, 5. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, 6. Kemampuan menilai hasil belajar, 7. Kemampuan mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan. 8. Kemampuan menyelenggarakan Administrasi Pendidikan, 9. Kemampuan menggunakan media/sumber belajar, dan 10. Kemampuan menafsirkan hasil penelitian untuk kepentingan pengajaran. Sejalan dengan kompetensi yang diuraikan tersebut Stanford University mengembangkan kemampuan mengajar yang dikenal dengan STCAG (Stanford Teacher Competence Appraisal Guide). Kemampuan mengajar tersebut digolongkan ke dalam empat kelompok yang meliputi: (1) kelompok kemampuan merencanakan pengajaran, (2) kelompok kemampuan penampilan mengajar, (3) kemampuan mengevaluasi hasil belajar, dan (4) kemampuan profesionalitas dan kemasyarakatan. Demikian juga dalam Instrumen Penilaian Kemampuan Guru (IPKG) disebutkan 5 kemampuan pokok guru yaitu kemampuan untuk: (1) merumuskan indikator keberhasilan belajar, (2) memilih dan mengorganisasikan materi, (3) memilih sumber belajar, (4) memilih mengajar dan (5) melakukan penilaian. Masih banyak lagi model yang menggambarkan kemampuan dasar mengajar ini, namun demikian nampak dengan jelas bahwa pada semua profil kemampuan tersebut selalu mencantumkan dan mempersyaratkan kemampuan tenaga pengajar untuk mengevaluasi hasil belajar, sebab kemampuan mengevaluasi hasil belajar memang merupakan kemampuan dasar yang mutlak dimiliki oleh tenaga pengajar. Mengingat begitu pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mengevaluasi kegiatan dan hasil belajar, maka dalam buku ini secara berurutan akan dibahas prinsip-prinsip dasar serta langkah-langkah untuk mengantarkan para pendidik mendalami pengetahuan dan pedoman tentang bagaimana cara mempersiapkan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar yang baik. Pada bagian pertama ini akan dibahas secara umum hal-hal yang berkenaan dengan prinsip dasar asesmen proses dan hasil belajar, yang meliputi: (1) pengertian asesmen hasil belajar, (2) tujuan dilakukannya asesmen, (3) dan pelaksanaan asesmen hasil belajar. Setelah membaca dan membahas uraian tersebut mahasiswa diharapkan dapat mencapai indikator-indikator keberhasilan yaitu dapat: 1. menjelaskan manfaat mempelajari evaluasi bagi guru; 2. menjelaskan dengan contoh pengertian pengukuran, penilaian dan tes dalam konteks asesmen; 3. menjelaskan fungsi asesmen; 4. menjelaskan tujuan asesmen;
Istilah Riset Operasional (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasional-operasional militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem peringatan dini menghadapi serangan udara. Kelompok ahli Inggris ini dan kelompok-kelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research) pada operasional-operasional (operations) militer.
nanda kurniawan , 2019
MAKALAH PRINSIP-PRINSIP DAN KELEMAHAN SERTA KELEBIHAN PEMBELAJARAN TEPADU
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Wulandari Nurtiara, 2021
MINI RISET STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, 2019
Afifah Syfira , Ananda Gustiyani , Faadiyah Nurul Syamsi, Ighfirli Inayati, 2021
Kamala: Kepariwisataan Berbasis Masyarakat, Budaya, dan Berkelanjutan, 2021
Journal EDUSAIN ISSN- 2502-1656 Vol 1, No. 1, Januari 2016 (versi cetak), 2016