Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2018
…
6 pages
1 file
Bullying adalah sebuah harsat untuk menyakiti, hal ini diperlihatkan ke dalam aksi yang menyebabkan seseorang menderita aksi ini di lakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat,tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan di lakukan dengan perasaaan senang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengalaman siswa yang mendapatkan Bullying dikalangan siswa SMA N 15 Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif fenomenologis dengan mendapatkan lima partisipan. populasi dari penelitian ini ialah siswa SMA N 15 Semarang yang pernah menjadi korban bullying disekolahnya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan tema yang dialami partisipan berdasarkan hasil wawancara yaitu Intimidasi, diskriminasi, sabar, marah, tidak percaya diri, menarik diri, harga diri rendah, merasa diasingkan dan menurut partisipan pelaku harus mengintrofeksi diri. Guru bimbingan konseling (BK), hendaknya memberikan pengawasan kepada para siswanya sehingga tid...
Jurnal Psikologi TALENTA
Abstrak. Tujuan pada penelitian ini adalah gambaran perilaku bullying dan tindakan yang dilakukan siswa terhadap perilaku bullying pada siswa SMA. Penelitian dilakukan di 2 SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto, yang secara keseluruhan jumlah subjek adalah 204. Data Yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan mengenai perilaku bullying. Hasil penelitian melaporkan 204 responden mengungkapkan perilaku bullying hampir terjadi setiap hari. Perilaku siswa ketika melihat bullying adalah 88 atau 43,1. 76 orang atau 37,3% yang menolong korban, yang dilakukan korban bullying adalah 77 atau 37 % yang melawan, Alasan yang malakukan bullying adalah 55 orang atau 26,9% dengan alasan merasa hebat jika melakukan bullying, dan persepsi siswa mengenai respon guru terhadap bullying adalah 91 orang atau 44,6% guru memberikan hukuman terhadap perilaku bullying.. The purpose of this study is an overview of bullying behavior and actions taken by students towards b...
2021
Catatan terkait dengan analisis bullying terhadap peserta didik SMA.
Jurnal Psikologi Undip, 2015
The study was aimed to identify bullying behavior in students from various levels of education. This study presented bullying patterns in every level of education like bullying forms, involvement of other parties (friends and teachers) to bullying behavior. The study was conducted to 567 students (95 elementary school students, 200 junior high school students, 134 senior high school students, and 138 college students) The samples were taken from schools and universities located in Tembalang and Banyumanik Semarang. Samples were determined using stratified random sampling technique. Bullying data was obtained from Bullying Experience for Students Questionnaire. The descriptive analysis result concluded that most of students have experienced bullying. Students who receive the most bullying are elementary school students (n = 78; 82.98%). For elementary school students, unpleasant treatments are most often occurs in the classroom and school yard. In college students, unpleasant treatments are most often occurs in the cafeteria and outside the campus. The higher the education level, the percentage of subjects reporting decreases (SD= 60.22%; SMP= 12.36%; SMA= 6.80% dan PT= 5.26%). At all levels of education, most subjects did something when bullying happened to their friend. The percentage of subjects who had conducted bullying a friend at various levels of education is quite high. At the high school level, the percentage is highest, reaching 70%.
Jurnal Sinektik
Bullying is not a new phenomenon in the world of Indonesian education. This is evidenced by the abundance of news about the acts of violence in print media and on television screens. Like the case that just happened in Brebes about students who pulled the chair of their female friends who were about to sit resulted in a fracture of the tailbone which was able to cause paralysis. This research to determine the types of bullying and its handling at SD N Mangunharjo, Semarang City. This research is a descriptive qualitative research that explains and describes the type of bulllying that occurs from class III-VI SD N Mangunharjo Semarang City which consists of victims and perpetrators of bullying. In addition there were also interviews with teachers and principals. The types of bullying that occurred included: Name of parents, funny names, and teasing. In addition students also carry out verbal bullying by commanding, cheering, and forcing. Physical bullying involves throwing a paper ball, pushing, pulling a headscarf, pinching, pulling a chair to be occupied, and hitting. Handling is carried out by giving direction every morning apples, ceremonies, reprimands and punishments that educate.
RISTEKDIK : Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2019
The purpose of this study was to determine the psychological impact of victims of bullying on students of SMA Negeri 1 Barumun. Respondents in this study were two people who were taken purposively by criteria: a) women / men victims of bullying, b) class X da XI. Informants in this study were parents, teachers and one friend of each research respondent. This research method is qualitative with a phenomenological approach. Data collection techniques are carried out by observation, interviews, and documentation. Phenomenology data analysis stages are: 1) data organization, 2) coding and analysis, 3) testing of guesses, 4) important things as analysis strategies. The results of the study are: 1) the forms of bullying experienced by the subject in school are the three forms of bullying namely physical, verbal, and psychological bullying; 2) factors that cause students to be bullied, which tend to be due to students who are physically small and weak, students who lack confidence, are difficult to adjust to the environment, and are considered unattractive in adolescents such as students with brown skin, curly hair, and others; 3) bullying in schools has an impact that can hinder the development of students at school, victims of bullying are afraid and then withdraw from their classmates, become passive and feel less focused on participating in classroom teaching and learning activities.
Social, humanities, and educational studies, 2019
The most common causes of bullying at school come from peers or classmates and seniors. Bullying is one of the many phenomena that occur in this millennial era. Many school children are victims and also the main perpetrators of bullying cases. Therefore, the purpose of this research is to analyze bullying at SDN Pandean Lamper 02 Semarang City. This study uses descriptive qualitative methods, with data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The research subjects were students who were perpetrators or victims of bullying, principals, and teachers. Based on research, the results obtained that bullying behavior occurs in the form of physical bullying and verbal bullying. Physical bullying involves hitting, pushing, forcing, damaging, pinching, kicking, nudging, pulling clothes and pulling hairs. Verbal bullying consists of yelling, cheering, talking dirty, mocking and calling with certain nicknames.
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 2019
Abstrak Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perilaku-perilaku school bullying pada siswa kelas III di SD Muhammadiyah 17 Semarang . Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan persentase. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket untuk kelas III serta mewawancarai kepala sekolah, guru dan orang tua siswa di SD Muhammadiyah 17 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas III SD Muhammadiyah 17 Semarang yang berjumlah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 26 anak dan perempuan 9 anak menjadi pelaku dan korban dari bullying. Korban bullying fisik terbanyak yang dilakukan siswa laki-laki yaitu dipukul dengan persentase 100%, dan pada siswa perempuan yaitu didorong dengan persentas 88,9%. Korban bullying verbal terbanyak pada siswa laki-laki yaitu diejek dengan persentase 96,2% dan pada siswa perempuan yaitu dibentak dengan persentase 89,9%. Sedangkan pada bentuk bullying psikis pada siswa laki-laki yaitu diperlakukan g...
2019
Banyak sebab peserta didik melakukan perilaku bullying. Penelitian ini membahastentang motif rasa aman peserta didik melakukan perilaku bullying di Sekolah. Beberapa konsepperilaku sosial digunakan untuk menganalisis bagaimana praktek bullying terjadi, apa saja motivdan bagaimana praktek bullying itu dimaknai oleh pelaku. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying, makna bullying bagi para pelaku bully, serta faktorpendorong terjadinya perilaku bullying dilingkungan sekolah. Kajian ini menggunakan metodestudi literature. Hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa; pertama, sikap apatis dari lingkunganmenyebabkan angka bullying semakin tinggi di lingkungan sekolah. Kedua, keseluruhan pelakubullying merupakan korban, sehingga korban berubah menjadi seorang pelaku bullying. Ketiga,tujuan korban menjadi pelaku bullying adalah untuk melindungi diri, serta untuk mendapatkanrasa aman dari ligkungannya. Selain itu pelaku juga melakukan bully untuk tujuan membalas...
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2019
Abstrak: Bullying telah dikenal sebagai masalah sosial yang terutama ditemukan di kalangan pelajar. Bullying dapat membawa dampak buruk yang berat pada korban termasuk gangguan belajar, gangguan mental, gangguan fisik, dan masalah kesehatan lain. Di beberapa negara, bullying berkontribusi besar terhadap angka kejadian bunuh diri pada remaja. Kebanyakan perilaku bullying terjadi secara tersembunyi (covert) dan sering tidak dilaporkan, sehingga kurang disadari oleh kebanyakan orang. Di Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2015 merilis data bahwa kasus bullying pernah dialami sekitar 87,6 % anak dimana korban laki-laki lebih banyak dari perempuan dan perilaku bullying lebih rentan terjadi pada usia remaja awal. Penelitian Sejiwa Foundation pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kekerasan, baik yang dilakukan oleh guru kepada siswa maupun dilakukan siswa kepada sesama siswa, terjadi di semua sekolah yang diteliti. Bentuk kekerasan meliputi bullying verbal, psikolog...
Salma Hastia, 2024
Kehidupan bermasyarakat manusia terdiri dari beberapa tahapan dan level. Ketika dilahirkan, seseorang mulai hidup dan mengalami perkembangan sebagai individu di dalam lingkungan keluarga. Dia terhubung dan berinteraksi dengan keluarganya, terutama orang tua, setiap harinya. Pada tahap ini, nilai-nilai yang diyakini oleh orang tua ditanamkan kepada bayi. Di zaman sekarang, fenomena bullying sudah menjadi hal yang umum di kalangan penduduk Indonesia. Perundungan adalah perilaku memanfaatkan kekuasaan untuk menyakiti individu atau kelompok secara lisan, fisik, dan mental, sehingga korban merasakan tekanan, trauma, dan kehilangan kemampuan untuk bertindak (Sejiwa, 2008). Orang yang melakukan tindakan intimidasi sering kali dikenal sebagai bully. Seorang pengganggu tidak memandang jenis kelamin atau usia. Sudah menjadi hal lumrah bahwa bullying sering terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh anak muda.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (JIMAKUKERTA)
Jurnal Perspektif, 2019
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2020
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
Deleted Journal, 2024
JIVA : Journal of Behavior and Mental Health
Berita Kedokteran Masyarakat, 2017
Jurnal Keperawatan Diponegoro, 2012
Jurnal Keperawatan Soedirman
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 2019
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pattimura Mengabdi : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat