Academia.eduAcademia.edu

Desentralisasi Oligarki dan Korupsi Pasca Reformasi di Indonesia

2022

Abstract

pusat dan daerah. Daerah berdasarkan kebijakan tersebut, memiliki kewenangan untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya dan melakukan pemilihan kepala daerah secara langsung. Desentralisasi diyakini sebagai upaya politik untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, agar masyarakat memperoleh pelayanan yang lebih memadai, serta dapat berpartisipasi secara langsung dalam proses politik di tingkat lokal. Sistem pemilu multipartai dan desentralisasi diasumsikan dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat yang selama masa pemerintahan Presiden Soeharto tidak pernah terjadi. Tekanan dari lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) melalui skema pinjaman untuk menolong keterpurukan ekonomi Indonesia pada saat itu, setelah krisis moneter di Asia Tenggara. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh Indonesia, sebagai negara pesakitan pada saat itu adalah memenuhi persyaratan yang terdapat dalam "Structural Adjusment Program". Hadiz (2022) melihat desentralisasi sebagai neoinstitusionalisme politik dan merupakan bagian dari neoliberalisme. Secara kritis, Hadiz melihat bahwa desentralisasi merupakan pertarungan antara kelompok reformis politik dan kelompok oligarki lokal yang sudah tertanam kuat sejak Orde Baru 1 .