Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Independen
…
7 pages
1 file
Penelitian ini menganalisis keterhubungan antara mise-en-scène dan etika penonton yang dijabarkan dalam tiga masalah utama, yakni estetika mise-en-scène yang didikte sebagai keharusan untuk etika penonton, etika penonton dan estetika mise-en-scène dalam interpretasi moderat dan overinterpretasi, serta standarisasi pembuat film dan penonton. Inti dari seluruh analisis menyangkut dualitas yang terbentuk dalam relasi antara pembuat film dan penonton dalam mengkontestasikan konsekuensi-konsekuensi terkait reifikasi, sikap pragmatis, serta estetika dan etika terkait.
Essay, 2017
di daerah lainnya. Dari film masyarakat mendapatkan hiburan dan wawasan, dengan segala pengaruhnya, positif dan negatif. Dengan semakin canggihnya teknologi, dan kecerdasan manusia, film semakin mudah untuk diakses melalui internet, tinggal pilih film, kemudian unduh, kita bisa menonton melalui laptop atau komputer. Cepatnya kemampuan masyarakat untuk menangkap semua gejala yang terjadi di luar kehidupan mereka melalui film sepertinya memberikan dampak yang beragam dalam masyarakat kita. Tetapi saya akan membicarakan mengenai dampak negatif dari kehadiran dan kemudahan mengakses film dalam masyarakat kita, walaupun mungkin banyak juga yang merasakan dampak positif dari menonton film. Beragam hal negatif yang dihasilkan dari industri perfilman yang masuk ke Indonesia coba dihadang oleh para penentu kebijakan negara ini, salah satunya melalui Lembaga Sensor Film (LSF). Beberapa peraturan yang dibuat dalam sebuah pasal oleh LSF adalah sebagai berikut: Pasal 29 (1) Penyensoran dilakukan dengan meneliti dan menilai film dan iklan film berpedoman kepada asas, tujuan, dan fungsi perfilman sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perfilman. (2) Penyensoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi isi film dan iklan film dari segi: a. kekerasan, perjudian, dan narkotika; b. pornografi c. suku, ras, kelompok, dan/atau golongan; d. agama; e. hukum; f. harkat dan martabat manusia; dan g. usia penonton film. Banyak film yang dilarang tayang di bioskop di seluruh Indonesia karena melanggar peraturan tersebut karena dianggap akan merusak tatanan moral bangsa, dan memicu terjadinya tindak criminal. Padahal jika kita lihat maraknya peredaran DVD bajakan atau permainan digital yang penanganannya tidak jelas, itu juga merupakan celah untuk merusak moral dan memicu tindak kriminalitas. Sudah banyak
2014
Pembicaraan tentang keadaan-keadaan atau peristiwa-peristiwa yang kita saksikan atau alami dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah dilakukan secara netral karena kita tidak pernah membatasi diri pada pemantauan belaka, melainkan hampir selalu kita menambahkan unsur-unsur penilaian. Kita tidak mengatakan secara netral tentang tindakan Inong Malinda Dee, relationship manager Citibank yang membobol rekening para nasabahnya dan menransfer uang nasabah tersebut ke rekening-rekening pribadinya. Banyak yang berpendapat kasus Malinda adalah karma bagi para nasabahnya yang mendapatkan uang dari korupsi (Kompas, 19 April 2011). Bila membaca surat kabar atau majalah berita mingguan, kita tidak membaca "kabar" atau "berita" yang bersifat netral, meskipun namanya "surat kabar" dan "majalah berita" sering kali terdapat unsur penilaian, sekalipun surat kabar bermaksud membatasi diri pada penyajian berita. Ketika wartawan meliput suatu peristiwa kontroversial, sulit untuk menyembunyikan ia berpihak kepada siapa. Misalnya, sejak awal media massa memberitakan bahwa pengadilan terhadap Antasari Azhar sarat dengan rekayasa sehubungan dengan posisinya ketika itu sebagai ketua KPK yang sedang mengusut kasus korupsi besar di negeri ini. Pernyataan sikap kita terhadap peristiwa yang terjadi sehari-hari bukan hanya pada tahap intelektual, bahwa peristiwa itu kita anggap kebenaran atau kesalahan. Pada gilirannya kita akan mengungkapkan persetujuan atau penolakan pada tahap moral, dengan pernyataan memuji atau mencela. Kita yakin bahwa perbuatan atau keadaan baik itu patut dicontoh, dan sebaliknya perbuatan buruk tidak boleh dicontoh. Pada kenyataannya, terdapat banyak unsur etis dalam pembicaraan kita setiap hari (Bertens, 2005: 24). Pembahasan ini berfokus pada etika dalam arti sebagai filsafat moral. Akan tetapi kata "etika" tidak selalu dipakai dalam arti itu saja. Oleh karena itu, ada baiknya kita mulai dengan mempelajari terlebih dahulu berbagai pemakaian kata itu, bersama dengan beberapa istilah lain yang dekat dengannya.
Sistem pengadilan Indonesia mengenal beberapa barang bukti yang sah dalam persidangan. Salah satunya adalah keterangan ahli dari saksi ahli. Dalam menghadirkan seorang saksi ahli dalam persidangan, maka harus ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh saksi ahli agar dapat dikatakan sebagai saksi ahli. Selain itu, saksi ahli juga harus mempunyai etika dan profesionalisme dalam menjalan tugasnya sebagai seorang saksi ahli. Paper ini nantinya akan membahas tentang saksi ahli lebih lanjut, bagaimana syarat menjadi saksi ahli, bagaimana sikap seorang saksi ahli dalam persidangan, etika dan profesionalisme saksi ahli, dan kemudian membahas salah satu contoh kasus bagaimana seorang saksi ahli melanggar etika dan profesionalismenya.
bagaimana etika mahasiswa terhadap "budaya" yang telah menjamur daridulu di mahasiswa yaitu titip absen. titip absen. untuk lebih lanjutnya akan dibahas dalam papper ini
Etika publik dalam pelayanan belum dirasakan kehadirannya, bahkan cendurung diabaikan. Hal ini disebabkan kesalahan dalam memahami dan menerapkan etika publik. Makalah ini mendeskripsikan metode atau cara membumikan etika publik dengan menguraikan dimensi etika publik, kompetensi yang diperlukan etika publik dan cara mengimplementasikan etika dalam pelayanan publik.
2021
Pemicu reformasi tahun 1998 salah satu karena hukum tidak menampakkan perannya untuk mewujudkan keadilan ditengah masyarakat, setelah 22 tahun Indonesia menjalani era reformasi kondisi hukum dirasakan tidak jauh berbeda, sudah sangat banyak norma hukum yang dianggap tidak sesuai dengan hak asasi manusia dan keadilan, akan tetapi kenyataannya kondisi hukum Indonesia juga tidak jauh berubah. Rumusan masalah yang akan dibahas mengenai penegakkan hukum, etika dan moralitas aparatur penegak hukum. Metode penelitian normatif empiris dengan bahan hukum berasal dari peraturan perundang-undangan serta karya ilmiah lainya sesuai dengan permasalahan. Berdasarkan pembahasan, hasil penelitian menemukan terjadinya krisis multidimensional sehingga ketidakmampuan hukum menampakkan eksistensinya ditengah kehidupan sosial masyarakat, hal ini disebabkan belum kapabelnya sebahagian besar penegak aparatur hukum terutama dari aspek etika dan moralitas. Oleh karena itu tidak ada upaya lain yang bisa dilak...
Sphatika: Jurnal Teologi
The teaching of tattwa is a divine philosophy that is a thought of spiritual values that can strengthen human beliefs on god’s omnipotence in life. The teachings are widely poured into various papers contained in the speeches that are the result of the deep (kawia) thought of an author. One of them is in the parachute talk. This lontar says much about the teachings of tattwa who teach about escape or moksa as a unification of ātma and brahman (god). In addition to the teachings of the moksa, there are also ethical teachings that are poured into chess paramita as the four main attributes or attitudes that become the basis or basic concept in doing daily acts. So in this parachute speech, it becomes a reflection of the teachings of divine philosophy and the ethical values that can be used in the guidance or holding theteachings of Hinduism.
JOURNAL OF DIGITAL EDUCATION, COMMUNICATION, AND ARTS (DECA)
Entertainment programs in the television are currently being criticized by the public. Not only criticism, even some entertainment programs on television received reprimands from the Indonesian Broadcasting Commission (Komisi Penyiaran Indonesia-KPI). This is due to many entertainment programs that use jokes that exceed the limits of reasonableness. Therefore, this study aims to describe how ethics in entertainment programs on television stations, as well as the effects that can be caused to the public on quality and ethical entertainment programs. In this case, research on the NET TV station was emphasized in the Waktu Indonesia Bercanda program. This research is important, considering that many entertainment programs are consumed by the public through television media. On NET TV itself, the entertainment program presented reaches 50% of all existing program. Waktu Indonesia Bercanda is a TV program that is categorized as an entertainment program in the form of a quiz show and dext...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Imam Gazi Al Farizi, 2023
KANAL: Jurnal Ilmu Komunikasi