Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2007
…
4 pages
1 file
Teopilus Epidonta Tarigan, 2022
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasan. Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mozait. Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar didunia. Pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosiokultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Dalam pendidikan multikultural, setiap peradapan dan kebudayaan yang berada dalam posisi yang sejajar dan sama, tidak ada kebudayaan yang tinggi atau dianggap lebih tinggi dari kebudayaan lain, dialog meniscayakan adanya persamaan dan kesamaan diantara pihak-pihak yang terlibat, anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari kebudayaan yang lain akan melahirkan fasisme. Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia suatu sistem arti, bentuk organisasi sosisal sejarah, dan adat serta kebiasaan. Kata kunci: Multikulturalisme, masyarakat multikultural.
Jurnal Subtantia, 2024
This study explores the concept of multiculturalism within the fisherman community of Pusong Village, Lhokseumawe, Aceh Province. Here, multiculturalism naturally emerges among lowincome and fisherman populations, not upheld by the educated members of the society. This research aims to identify how multiculturalism is maintained in a village that has historically grown on the outskirts of Lhokseumawe since the beginning of Indonesia's independence. The focus is on understanding the existing social relationship patterns, exploring the multicultural understanding developed by the community, and investigating why the majority of the fisherman community accepts a diversity of ethnicities and religions in their village. A qualitative descriptive methodology was employed, with data gathered through field observations, in-depth interviews, and relevant literature analysis. The findings reveal that the sustenance of multiculturalism in Pusong Village is supported by communal empathy, active roles of community leaders as models of socialization, high social concern, social interactions transcending individual backgrounds, and strong adherence to local norms and rules. Multiculturalism in Pusong Village organically evolves, significantly influenced by the economic and social dynamics associated with the village's position as a port and market area. This study demonstrates how ethnic and religious diversity in Pusong Village can serve as an exemplar of how diversity can promote social harmony and enhance communal welfare.
Salah satu indikator suatu peradaban dapat dikatakan sebagai peradaban yang maju adalah memiliki unsur masyakat yang terorganisir dengan baik.
Fenomena, 2012
The slogan of Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, should involve the concept and the implementation of diversity and mutlicultualisme to strengthen the unity of Indonesia people. In fact, there are still found many conflicts in Indonesia caused by the different religiouns and culture among Indonesian people and it will cause the obstacle to reach the unity in Indonesia. The different religioun and culture has not given any positif impact to Indonesia. Unfortunely, it causes some conflicts, misunderstandings, and fightings in Indonesia. To minimize it, the schools should teach the value of togetherness and tolerancy in adjusting and implementing the diversity. This kind of education can be taught by using the concept of multiculturalism education. As the representation of Indonesian diversity, it is an appropriate decision to have Kalimantan Timus as the subject of this multiculturalism research.
Pada era globalisasi ini, aktor-aktor dalam dunia internasional tidak hanya negara sebagai aktor tunggal dalam pembangunan sebuah era. Kehadiran aktor non negara seperti Non Government Organization yang bersifat non-profit hingga perusahaan multinational atau Multinational Coorporation yang ikut menyumbang dalam pembangunan ekonomi sebuah negara bahkan perekonomian dunia global. Karakteristik dari perusahaan multinasional adalah perusahaan biasanya dimiliki oleh negara-negara maju yang kemudian melakukan ekspansi ke negara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, guna memperoleh keuntungan yang lebih besar. Di Indonesia sendiri masyarakat cenderung lebih memilih produk-produk dengan merek dagang asing dari pada produk lokal buatan dalam negeri, ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa merek dagang asing jauh lebih merajai roda perekonomian di negara berkembang, yaitu:
2016
As a spirit, multiculturalism supposed to be an adhesive social harmony and co-existence in different cultural background of society, including religious differences. By the spirit of multiculturalism, a multicultural society would be able to coexist peacefully (peace co-existence) and establish a relationship patterns in a relational tolerance while looking at each other even in forms of disparity which is inherent in every member of society, not exception the disparity of religion and orientation diversity. Establishment of spirit of multiculturalism absolutely important in the context of inter-religious relations are often shows in many cases in face of antagonistic. So that there are at least five strategic steps to strengthen the spirit of multiculturalism in the dynamic relationships between people, namely 1) strengthening the tradition of dialogue, 2) regulation of broadcasting activities of religion, 3) reeducation through educational institutions, 4) reorientation of the ro...
Multikulturalisme secara sederhana dapat dikatakan pengakuan atas pluralisme budaya. Pluralisme budaya bukanlah suatu yang "given" tetapi merupakan suatu proses internalisasi nilai-nilai di dalam suatu komunitas. Tidak mengherankan apabila tokoh politik demokrasi dan pendidikan demokrasi, John Dewey, telah melahirkan karya besarnya mengenai hubungan antara demokrasi dan pendidikan (Tilaar, : 1790). Dalam pandangan Dewey dikaitkan antara proses demokrasi dan proses pendidikan. Demokrasi bukan hanya masalah procedural ataubentuk pemerintahan tetapi merupakan suatu way of life. Sebagai way of life dari suatu komunitas, maka hal tersebut tidak mungkin dicapai tanpa proses pendidikan. Proses pendidikan itu sendiri haruslah merupakan suatu proses demokrasi. Inilah jalan pikiran John Dewey dalam memelihara dan mengembangkan suatu masyarakat demokrasi. Membangun suatu masyarakat demokrasi yang multikultural tentunya meminta sistem pendidikan nasional yang dapat membangun masarakat yang demikian. Artinya sistem pendidikan nasional harus mengacu dan menerapkan proses untuk mewujudkan tujuan tersebut. Di Indonesia dewasa ini telah cukup banyak upaya yang telah dirumuskan dan dicobakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Perwujudannya telah didukung oleh pengakuan terhadap eksistensi masyarakat dan bangsa Indonesia yang pluralis serta pengakuan terhadap otonomi daerah, merupakan pengalaman baru yang perlu dicermati dan disempurnakan secara terus menerus. Membangun masyarakat yang demokratis bagi Indonesia merupakan suatu tugas yang tidak ringan. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat pluralis dan multikultural. Indonesia terkenal dengan pluralitas suku bangsa yang mendiami kepulauan nusantara. Di dalam penelitian etnologis misalnya, diketahui bahwa Indonesia terdiri atas kurang lebih 600 suku bangsa dengan identitasnya masing-masing serta kebudayaannya yang berbeda-beda. Selain dari kehidupan suku-suku tersebut yang terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu, terjadi pula konsentrasi suku-suku di tempat lain karena migrasi atau karena mobilisasi penduduk yang cepat. Melalui sensus 2000 tercatat 101 suku bangsa di Indonesia dengan jumlah total penduduk 201.092.238 jiwa sebagai warga Negara (Suryadinata cs, 2003: 102). Kepulauan nusantara merupakan ajang pertemuan dari agama-agama besar di dunia. Penyebaran agama-agama besar tersebut tidak terlepas dari letak geografis kepulauan nusantara di dalam perdagangan dunia sejak abad permulaan. Tidak mengherankan apabila pengaruh-pengaruh penyebaran agama Hindu,
Istilah multikulturalisme mengandung dua pengertian, yaitu multi yang berarti "plural" dan kulturalisme, yang berarti "budaya". Istilah plural mengandung arti "berjenis-jenis", sedangkan istilah pluralisme berarti "di satu sisi pengakuan akan adanya hal yang berjenis-jenis, tetapi sisi lain pengakuan tersebut memiliki implikasi politis, sosial, ekonomi dan budaya". Dengan demikian, di dalam pengertian multikulturalisme, ada dua ciri utama yang harus dimunculkan: pertama, kebutuhan terhadap pengakuan (the need of recognition); dan kedua, legitimasi atas keragaman budaya. Dengan kata lain, multikulturalisme adalah sebuah paham yang menghendaki adanya pengakuan dan perlakuan yang sama terhadap berbagai keragaman budaya. Secara lebih teknis, istilah multikulturalisme dapat dijelaskan sebagai "sejumlah prinsip, kebijakan dan praksis untuk mengakomodasi keberagaman sebagai bagian yang sah dan tak terpisahkan dari suatu masyarakat". Artinya, paham multikulturalisme menujuk pada upaya untuk menciptakan, menjamin dan mendorong pembentukan ruang publik yang memungkinkan beragam komunitas dan budaya bisa tumbuh berkembang sesuai dengan kemampuan dan jangkauan langkah masing-masing. Dengan demikian, inti dari multikulturalisme adalah kebijakan publik yang mendorong semua kelompok budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan memperlakukan kelompok lain secara sederajat tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnis, gender, bahasa maupun agama. Kemunculan multikulturalisme diawali oleh gagasan mengenai perlunya hubungan yang lebih menusiawi dalam relasi kelompok beragam budaya. Gagasan tersebut berpusat pada memperlakukan berbagai kelompok budaya secara sederajat, baik dalam hubungan antar individu amupun antar kelompok. Multikulturalisme tidak dapat disamakan begitu saja dengan pengertian
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Journal of Education and Instruction (JOEAI)
MULTIKULTURALISME, KESETARAAN DI ERA GLOBALISASI, 2022
Islamic Education Journal, 2023
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis, 2017