Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Alat Peraga Pendidikan 1. Sudjana, 2009, Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien. 2. Faizal, 20010, mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi. 3. Wijaya dan Rusyan, 1994 yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
Di Susun Oleh: Miftachul Ngulum (932105810) M Ulfi bakhtiar (932105310) Masyadi (932114810) Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2010 BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan tujuan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 di sebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa".Oleh kerena itu kita sebagai calon-calon pendidik harus belajar bagaimana mewujudkan tujuan nasional tersebut agar nantinya tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 2024
Artikel ini membahas tentang penyaluran sarana prasarana pendidikan,mulai dari konsep perencanaan hingga pengendalian pelaksanaannya.penelitian ini menguraikan langkah-langkah proses penyaluran sarana prasarana, Melalui analisis data dan studi kasus, selanjutnya mengeksplorasi dampak penyaluran dana dan infrastruktur pendidikan terhadap tingkat partisipasi siswa, ketersediaan fasilitas belajar, dan kualitas pengajaran. Artikel ini memberikan wawasan mendalam untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran sarana infrastruktur pendidikan dalam konteks pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.
The aims of this Research is to know that the visual education Equipment increasing interest in educating students on The MI Muhammadiyah, Kauman, Ngawen, Klaten. In addition, the purpose of this study was to know the Moving Class to make learning more effective. Type of research is for Evaluative Research to know the interest and effectiveness of learners following a school policy change instructional practices that just do. The general objective evaluative research is to refine and test the implementation of an educational practice. The samples were used as the research were all students grades 4, 5, and 6 in learning science, mathematics, and social studies. Based on the results of this study indicated that students' interest towards learning with Visual education equipment earned a percentage of 91,98 it is considered very good. while the effectiveness of Moving Class earned a percentage of 85,47 it is considered very effective. PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu aktivitas sadar yang diarahkan untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 mengenai tujuan pendidikan Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Di samping itu juga tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik lebih aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, dan akhlak mulia. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang diharapkan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Agar proses pembelajaran dapat berhasil maka diperlukan metode mengajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Namun pada kenyataannya banyak media pembelajaran yang hanya sebagai alat pajangan di gudang sekolah tanpa dieksplor lebih lanjut oleh para pendidik untuk membantu pelaksanaan pembelajaran secara optimal.
Matematika memiliki objek kajian yang abstrak, sehingga kebenarannya tidak dapat hanya ditentukan melalui pengamatan tetapi dibuktikan secara deduktif. Dikarenakan objek kajian matematika yang abstrak ini, banyak siswa yang kesulitan mempelajari matematika. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, terutama pada pendidikan dasar dan menengah, hendaknya guru membantu siswa memahami objek matematika yang abstrak melalui pengamatan dan bantuan alat peraga. Banyak sumber yang menjelaskan bahwa alat peraga berperan sebagai jembatan dari konkret ke abstrak (Heddens dalam Marshall, 2008 dan Kelly, 2006). Dalam hal ini bahasa memainkan peranan penting dalam membantu siswa untuk membuat jembatan dari konkret ke abstrak tersebut (Kelly, 2006). Melalui alat peraga dapat dikembangkan interaksi di kelas, sehingga pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan pemahaman siswa menjadi lebih meningkat. Alat peraga sebagai bagian dari sumber belajar hendaknya disediakan oleh guru untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa dalam mempelajaran matematika, sesuai dengan amanat kurikulum 2013 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012). The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) juga memberikan penekanana tentang pentingnya penggunaan alat peraga dan representasi visual dalam pembelajaran matematika (NCTM, 2000), di samping teknologi lainnya. Dalam penggunaan alat peraga, guru perlu mengetahui kapan, mengapa, dan bagaimana menggunakannya. Jika tidak, siswa akan menganggap alat peraga sebagai "mainan" pada saat pembelajaran matematika. Bahkan jika penggunaan alat peraga tidak dirancang dengan baik dan tidak diiringi dengan pemahaman guru yang baik terhadap materi yang terkait dengan alat peraga, akan berakibat pada kesalahan konsep. Penelitian Marshall (2008) terhadap guru SD dan SMP di New
Prosiding Seminar Pendidikan Fisika FITK UNSIQ, 2020
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penguasaan kompetensi profesional guru dalam memanfaatkan alat peraga untuk kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket pada 8 guru SD Negeri 1 Potrobangsan di Kota Magelang. Hasil penelitian dari penggunaan alat peraga untuk proses belajar mengajar oleh guru menunjukkan 50% guru sering menggunakan alat peraga sesuai materi pelajaran. Kemudian 62,5% guru kadang-kadang menggunakan alat peraga buatan sendiri dan 37,5% sering menggunakan alat peraga yang disediakan dari pihak sekolah. Kemampuan guru dalam membuat alat peraga menunjukkan bahwa 50% guru sering membuat alat peraga yang relevan dengan materi pembelajaran. Kemudian 62,5% guru sering mengembangkan alat peraga pembelajaran untuk mengoptimalkan pembelajaran. Lalu sebesar 75% guru sering membuat alat peraga yang menarik minat belajar peserta didik dan sering membuat alat peraga yang berasal dari bahan sederhana. Penggunaan alat peraga menjadi penting untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat menerima pelajaran dengan lebih mudah.
Kelembagaan, Program, Dan Pengelolaan Pendidikan
ABSTRAK. Pembelajaran matematika dengan pendayagunaan alat peraga mampu menciptakan kondisi kelas dengan kadar aktivitas siswa, motivasi siswa, dan motivasi guru yang cukup tinggi. Latar belakang masalah pada artikel ini bahwa dalam pembelajaran matematika pada tingkat sekolah dasar masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pecahan seperti kesulitan dalam menentukan pembilang dan penyebut sehingga mereka sulit dalam menghitung atau memecahkan soal pada materi pecahan. Dengan menggunakan alat peraga akan memudahkan peserta didik memahami materi pecahan sehingga akan meningkatkan hasil belajar mereka, namun dalam menggunakan alat peraga di dalam kelas sebaiknya guru menggunakan metode yang dapat menghibur peserta didik sehingga motivasi belajar mereka meningkat dan belajar matematika akan menjadi sangat menyenangkan. Adapun menggunakan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi pelajaran pada penggunaan alat peraga sangatlah tepat jika dilihat pada pengertian metode demonstrasi tersebut. Kata Kunci : Alat peraga, Demonstrasi dan Pecahan LATAR BELAKANG Matematika adalah pelajaran yang sering kali dianggap sulit bagi para peserta didik, selain karena peserta didik yang sulit dalam berhitung namun ada juga guru yang kurang mampu dalam menjelaskan pelajaran matematika sehingga banyak peserta didik tidak dapat meningkatkan nilai atau pemahamannya pada pelajaran matematika. Matematika pada tingkat sekolah dasar masih mudah di pahami oleh peserta didik pada materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan bulat, namun ketika sudah masuk pada materi pecahan banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut sehingga mereka sulit dalam menghitung atau memecahkan soal pada materi pecahan. Dengan begitu tugas guru adalah membantu agar peserta didik dapat meningkatkan pemahaman dalam materi pecahan tersebut sehingga ada
Pemerataan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu prasyarat awal dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk mendapatkan gambaran kondisi pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, agar kebijakan di bidang pendidikan khususnya di bidang sarana dan prasarana dapat lebih tepat arah dan tepat sasaran. Dalam tulisan ini diberikan beberapa indikator pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, berikut contoh data dan analisis ringkasnya.
WASIS : Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2020
This study aims to describe the increase in the ability to explore new knowledge of students and teaching skills of teachers by using the engklek as media in grade IV SD IT Al-Hikmah Mayong.The class action research is carried out for two cycles, each cycle having two meetings and consisting of four stages, namely planning, acting, observing, and reflecting. Class IV research subjects at Al-Hikmah Mayong Elementary School with a total of 36 students. The independent variable in this study is the engklek as media, while the dependent variable is the ability to explore new knowledge. Data collection techniques using tests (written) and nontest include observation, interviews, and documentation. The analysis used is quantitative data analysis and qualitative data analysis.The results of the study showed that using a engklek as media could improve students ability to explore new knowledge and teaching skills. The ability to explore new knowledge of students has increased from cycle I 64...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi
SEJ (Science Education Journal), 2019
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 2016
School Education Journal PGSD FIP Unimed, 2018
Journal on Mathematics Education, 2020
Reski/Muh Arsyad/ Abd Jahman Nuryadi, 2023
Jurnal Pendidikan Modern, 2020