Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
20 pages
1 file
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh… Alhamdulillah, setinggi-tinggi kesyukuran dipanjatkan ke hadrat Ilahi atas nikmat dan kurnia-Nya, dapat kami menyiapkan assignment Psikologi dan Sains Tingkah Laku ini dalam masa yang telah ditetapkan. Di sebalik kejayaan dan keberhasilan kami dalam mencari maklumat bagi tugasan ini, terdapat insan-insan lain yang turut berdiri bersama kami.
Ameira Shana Sugiyarto, 2022
Raihan Fitriah, 2022
Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain.
Alpen: Jurnal Pendidikan Dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perkembangan kognitif menurut 'Jean Piaget". Penelitian ini merupakan jenis penelitian Telaah Pustaka (Library Research). Adapun hasil dari kajian memberikan sebuah pandangan baru bahwa perkembangan anak dalam hal ini perkembangan kognitifnya memiliki keunikan tersendiri dalam setiap tahap perkembangannya. Dalam praktek pembelajaran, Piaget menekankan akan pentingnya keterlibatan langsung secara realistik terhadap objek yang dipelajari. Selain itu, piaget juga menghimbau kepada setiap orang (guru) untuk membantu menyelesaikan tahap perkembangan kognitif setiap anak secara sempurna.
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wujud konflik batin yang terjadi dalam diri tokoh utama dan pesan positif yang dikandungnya. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah wujud konflik batin yang terjadi dalam diri tokoh utama dan apa pesan positif yang dikandungnya. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa konflik batin yang menimpa tokoh utama merupakan media penyampaian pesan positif pengarang terhadap pembacanya. Hal itu terutama menyangkut konflik batin yang berkaitan dengan moral dan konflik batin yang menyangkut rasa pesimis terhadap keberhasilan dalam sebuah perjuangan yang seharusnya tidak perlu ada.
Penggalan kalimat di atas adalah kutipan kata-kata Jean-Paul Sartre, salah seorang filsuf eksistensialis terkenal dari Perancis. Secara umum, kalimat tersebut dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai pernyataan, "Eksistensi mendahului esensi." Pernyaatan Sartre ini menawarkan sebuah gagasan baru bagi masyarakat pada waktu itu, yang tampaknya lebih banyak berkutat dan merasa mapan dengan konsep esensialisme-yang memang lebih dulu ada. dipelopori Plato, Aristoteles, dan beberapa filsuf lainnya-sehingga kerap mengabaikan hakikat manusia yang memiliki kebebasan. Alih-alih mengarahkan manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan esensi yang sudah ada bahkan sejak sebelum keberadaan manusia itu sendiri-sebagaimana diusung esensialisme, Sartre memberikan pandangan lain terkait hal ini. Bagaimana jika tujuan eksistensi manusia itu justru untuk menemukan esensi dirinya? Berangkat dari pandangan inilah, Sartre menggagas pemikiran-pemikiran dirinya terkait eksistensialisme. Bagi Sartre, manusia adalah subjek yang memiliki kesadaran penuh (conscious), dan karenanya tentu berhak untuk menentukan pilihan-pilihan hidupnya sendiri, tanpa terjebak dalam takdir, kuasa Tuhan, dan berbagai jenis intervensi lainnya. Berbeda dengan kaum esensialis yang berpandangan bahwa manusia hanya perlu mengikuti "jalan kehidupan" yang telah ada, Sartre justru mendorong manusia untuk "menciptakan" jalan tersebut. Manusia bukanlah benda jenis être-en-soi yang memang esensinya mendahului eksistensinya. Manusia adalah être-pour-soi yang menyadari keberadaannya sendiri, dan karenanya bebas untuk bersikap, bertindak, dan memilih moralitas yang dikehendakinya. Biografi Intelektual Jean-Paul Charles Aymard Sartre lahir di Paris, Perancis, pada 21 Juni 1905 dan wafat di kota yang sama kurang lebih 75 tahun kemudian, tepatnya pada 15 April 1980. 2 Sartre lahir dari pasangan Jean-Baptise Sartre dan Anne-Marie Schweitzer. Keduanya adalah penganut Kristen, ayahnya seorang Katolik, dan ibunya seorang Protestan. 3 Ayahnya adalah seorang tentara angkatan laut. Saat masih balita, ayahnya meninggal dunia. Setelah kematian ayahnya tersebut, sang ibu membawanya ke rumah keluarganya di Meudon, sebuah kota kecil di pinggir barat daya kota Paris. Kakek Sartre dari pihak ibu bernama Carl Schweitzer, seorang professor terkenal di Sorbonne University. Charles Schweitzer memiliki keponakan bernama Albert Schweitzer, yang juga dikenal sebagai dokter, teolog, sekaligus tokoh filsafat 1 Kata-kata ini terdapat pada buku L'existentialisme est un humanisme karya Jean Paul Satre
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman
Mempertimbangkan Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dalam Pembelajaran PAI, 2009
Journal of Psychology "Humanlight"