Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Geo
…
24 pages
1 file
Ghfgvhh
Air tanah mengalir dalam lapisan pembawa air (akuifer) yang dibatasi oleh batas hidrogeologi yang dapat berupa batuan, patahan, lipatan, atau tubuh air permukaan. Batas-batas ini menentukan tiga elemen penting dalam anatomi cekungan hidrogeologi, yaitu kawasan imbuhan (recharge area), kawasan pengaliran (flowing area), dan kawasan pengurasan (discharge area). Kendali hidrogeologi bersifat alamiah dan tidak kasat mata karena berada di bawah permukaan.
KEMAMPUAN TANAH MENGIKAT AIR DAN LAJU GERAK KAPILARITAS AIR PADA BEBERAPA JENIS TANAH YANG TERDAPAT DI SEKITAR UNIVERSITAS RIAU Yunita Sari NIM : 1405112576 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293 E-mail : [email protected] ABSTRACT Penelitian dilakukan untuk mengetahui laju gerak kapilaritas air dan kemampuan beberapa jenis tanah dalam mengikat air pada tanggal 18 Maret 2016. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta di analisis secara deskriptif. Data hasil penelitian mengenai percobaan kapilaritas air dengan melakukan perbandingan ketinggian air (cm) pada kapiler tabung pada ketiga jenis sampel tanah dalam waktu t menunjukkan hasil bahwa tanah humus mempunyai kemampuan kapilaritas air lebih besar daripada kedua sampel tanah lainnya yaitu 5 cm/menitnya. Sedangkan data hasil kedua yaitu mengukur volume air yang tertahan untuk menentukan kapasitas tanah lapang pada setiap jenis tanah yaitu tanah hitam, tanah humus dan tanah pasir, didapat hasil bahwa tanah hitam memilki kemampuan kapasitas lapang yang lebih besar dibandingkan dua sampel tanah lainnya yaitu mampu menahan 12 ml air dari 20 ml volume air yang dituangkan. Key Words: Gerak Kapilaritas Air, Kapasitas Lapang Tanah
pendapatan daerah tentang air tanah, pajak timbangan di masa awal reformasi birokrasi 2008.
1 | R a n g k u m a n M a t e r i
PEMBENTUKAN HORIZON TANAH I. PENGERTIAN TANAH Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas yang menempati sebagian besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula (Isa Darmawijaya, 1990:9). Dari definisi tersebut nampak bahwa terdapat lima faktor yang berpengaruh dalam pembentukan tanah, yaitu iklim, jasad hidup, bahan induk, relief, dan waktu. Definisi tanah yang dikemukakan oleh Isa Darmawijaya (1990), maka akan nampak adanya lima faktor pembentuk tanah, yaitu: A. Bahan induk B. Iklim C. Organikme hidup D. Relief (topografi), dan E. Waktu Dari ke lima faktor tersebut, faktor pembentuk tanah yang paling dominan adalah faktor iklim. Bahan induk, organikme hidup, dan relief keberadaannya dipengaruhi oleh iklim.
Bumi kita ditutupi oleh air antara 70 sampai dengan 75 persen. 96 persen air yang menutupi bumi itu bersifat asin sebagai air laut, sedangkan sisanya sekitar 4 persen yang bersifat tawar. Dari 4 persen air tawar tersebut, kurang dari 3 persen berwujud sebagai salju dan es, sedangkan 1 persen lainnya sebagian besar sebagai air tanah, dan sisanya kurang dari 0,1 persen sebagai air permukaan (sungai dan danau) serta berada di biosfer dan atmosfer.
Abstrak Kacang hijau(Vigna radiata L.) merupakan tanaman pangan yang mempunyai nilai manfaat dan ekonomi yang besar di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur pengaruh kadar (intensitas penyiraman) dan Jenis air terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau. Metode yang digunakan adalah dengan cara memberi perlakuan kadar air dengan intensitas penyiraman tertentu yakni penyiraman dilakukan setiap hari dan sekali 2 hari dengan jenis air yang berbeda-beda yaitu air sumur air PAM, air got, dan air laut .Tanaman dengan kadar air yang semakin rendah akan meningkatkan stres air pada tanaman yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut akan terhambat sehingga mempengaruhi produktivitas tanaman kacang hijau.Tingkat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau juga dipengaruhi oleh jenis air dengan kandungan senyawa organik yang berbeda-beda serta dengan tingkat salinitas yang berbeda pula. Parameter pengamatan yang menjadi tolak ukur dalam pertumbuhan dan perkembanagan kacang hijau dalam percobaan ini yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Dari percobaan ini diperoleh bahwa tingkat pertumbuhan tanaman kacang hijau yang paling baik adalah pada tanaman yang diberi perlakuan intensitas penyiraman setiap hari dengan mennggunakan air got. Kata kunci :kacang hijau (Vigna radiata L.), intensitas penyiraman, jenis air, tingkat pertumbuhan.
Geofoam is a geosintetik material made of Expanded Polystyrene (EPS) and Xtruded Polystyrene (XPS), which has a low weight property which makes geofoam widely used as a lightweight fill material and has been applied in Europe, especially in Eastern Europe. This is a preliminary research that emphasizes on the use of geofoam as a fill material on soft ground through theoretical analysis using Plaxis program. Supporting data used covers data of basic and fill ground taken from specific locations which are planned for subsequent research as a field test. Based on the Plaxis program results, the use of geofoam as a fill material give a higher safety factor value with a smaller deformation compared to laterite soil. This result indicates that the use of geofoam as a fill material can be considered to be applied in the country. ABSTRAK Geofoam merupakan salah satu material geosintetik yang terbuat dari Expanded Polystyrene (EPS) dan Xtruded Polystyrene (XPS) yang mempunyai properti berat yang rendah. Keunggulan ini menjadikan geofoam banyak digunakan sebagai material timbunan yang ringan dan sudah diaplikasikan di Eropa terutama Eropa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang menitikberatkan penggunaan geofoam sebagai material timbunan di atas tanah lunak melalui analisis teoritis menggunakan program Plaxis. Data-data pendukung yang digunakan mencakup data tanah dasar dan timbunan yang diambil dari lokasi tertentu yang akan digunakan untuk penelitian selanjutnya berupa uji lapangan. Berdasarkan hasil dari program Plaxis, penggunaan geofoam sebagai material timbunan memberikan nilai faktor keamanan yang lebih tinggi dengan nilai deformasi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan tanah laterit. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan geofoam sebagai material timbunan dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan di dalam negeri.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Akur Nurasa & Dian Aries Mujiburohman, STPN Press, 2020
EnviroScienteae, 2012
AGROTEKBIS : E-JURNAL ILMU PERTANIAN, 2021
Majalah Ilmiah Ulul Albab Vol 14 No.2 Agustus ., 2010
Teknika Jurnal Ilmiah, IBA, 2019