Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Sistem pengukuran kinerja tradisional merupakan salah satu cara yang umumnya digunakan oleh manajemen tradisional untuk mengukur kinerja. Pengukuran kinerja secara tradisional lebih menekankan kepada aspek keuangan, karena lebih mudah diterapkan sehingga tolak ukur kinerja personal diukur berkaitan dengan aspek keuangan saja. Sistem ini lazim dilakukan dan mempunyai beberapa kelebihan, akan tetapi karena hanya menitikberatkan pada aspek keuangan tentunya menimbulkan adanya kelemahan. Pengukuran kinerja berdasarkan aspek keuangan dianggap tidak mampu menginformasikan upaya-upaya apa yang harus diambil dalam jangka panjang, untuk meningkatkan kinerja organisasi. Disamping itu, sistem pengukuran kinerja ini dianggap tidak mampu mengukur asset tidak berwujud yang dimiliki organisasi seperti sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, dan kesetiaan pelanggan. Hal ini mendorong Kaplan dan Norton untuk merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi
This study aims to analyze the influence of production factors on the amount of nursery production, the level of efficiency produced and the management of production in the first goramy nursery business in 2x11 Enam Lingkung District, Padang Pariaman Regency. This research was conducted in March -April 2018 in 2x11 Enam Lingkung sub-district, Padang Pariaman Regency, West Sumatra. The research method used is survey and field observation. Data were analyzed using a quantitative descriptive approach. The research variables observed were land area (X1), number of larvae stocking (X2), amount of labor (X3), feed (X4) and total production (Y). The results of the research on the analysis of factors of production on the amount of nursery production showed that the factors of production of land area and feed had a non-significant positive effect, larvae had a significant positive effect on the amount of production while the labor had a non-significant negative effect on the amount of production. The level of technical, price and economic efficiency of this goramy breeding business is 0.887 or about 89%, 2,066 and 1,833 which means it is not efficient which means that the use of production factors needs to be increased in order to achieve efficient conditions. The result of return to scale with a value of 1.126 which indicates the category of increasing return to scale, which means that each additional factor of production will produce an additional proportion of production that is greater. Production management in this business can be said to be good in terms of product sustainability, collaboration between farmers and marketing agents, and the implementation of activities that follow the SOP that have been made together. Keyword : nursery, level of efficiency and production management ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap jumlah produksi pendederan, tingkat efisiensi yang dihasilkan serta manajemen produksi pada usaha pendederan I ikan Gurami di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret -April 2018 bertempat di kecamatan 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan survey dan observasi lapangan. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian yang diamati yaitu luas lahan (X1), jumlah tebar larva (X2), jumlah tenaga kerja (X3), pakan (X4) dan jumlah produksi (Y). Hasil penelitian mengenai analisis faktor produksi terhadap jumlah produksi pendederan menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan dan pakan mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan, larva mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap jumlah produksi sedangkan tenaga kerja memberikan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap jumlah produksi. Tingkat efisiensi teknis, harga dan ekonomi dari usaha pendederan ikan Gurami ini sebesar 0,887 atau sekitar 89%, 2,066 dan 1.833 yang artinya belum efisien yang artinya penggunaan faktor
Sidoarjo mud have a condition with a high saline stress (38-40%) and high temperature (40-70 o C). Exploration of bacteria from the mud obtained 15 isolates of bacteria capable associated with the plant. The purpose of this study was to determine the potential of the Sidoarjo mud bacteria capable of controlling soft rot disease Erwinia sp. in vitro and potato tubers. The result showed 7 isolates that have antagonistic properties against soft rot disease Erwinia sp. Inhibition of the best in the Petri dish test isolates contained on 8_25 D2. In the potato tuber test showed suppression Erwinia sp. LUSI antagonistic bacteria better than the control treatment (sterile distilled water) and a bactericide treatment Agrept WP 20% active ingredient of streptomycin sulfate.
Perancangan rapi yang dibuat oleh Malaysia telah berjaya membawa negara ke tahap yang agak memuaskan berbanding dengan negara membangun yang lain. Perancangan pembangunan negara bermula dengan Rangka Rancangan Jangka Panjang Pertama (RRJP 1) sehingga Rangka Rancangan Jangka Panjang Ketiga (RRJP 3) yang meliputi dasar utama pembangunan seperti Dasar Ekonomi Baru (DEB), Dasar Pembangunan Nasional (DPN) dan Dasar Wawasan Negara (DWN). Sehingga kini semua dasar telah menampakkan kesan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan telah diperincikan melalui rancangan lima tahun. Selepas pembentukan Malaysia pada tahun 1963, struktur pendidikan telah berubah di mana rancangan pendidikan dihubungkaitkan dengan memperkukuhkan sistem pendidikan negara dan membina perpaduan sosial, ekonomi dan politik. DEB mempunyai hubungan yang rapat dengan sistem pendidikan negara. Sebelum tahun 1970, sebilangan besar bumiputera lemah dalam pendidikan menyebabkan hanya segelintir sahaja yang mempunyai peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi memenuhi gunatenaga mahir manusia dalam berbagai-bagai profesion yang diperlukan. Pendidikan dan pembangunan sumber manusia adalah kunci kepada peningkatan daya saing negara. Kertas kerja ini menganalisis kepentingan sektor pendidikan dalam setiap rancangan pembangunan lima tahun dan sumbangannya kepada pembangunan ekonomi negara. Kajian empirik juga dilakukan untuk menentukan kesan keberkesanan perbelanjaan pendidikan terhadap pertumbuhan Keluaran Dalam Negara Kasar (KDNK). Kajian mendapati dalam setiap rancangan pembangunan lima tahun bermula dari Rancangan Malaysia Pertama hingga ke rancangan terkini, aspek pendidikan dan pembangunan sumber manusia memang sentiasa ditekankan. Dasar pembangunan sumber manusia terutama sekali bahagian pendidikan dan latihan menjadi semakin penting lebih-lebih lagi dengan peralihan ekonomi Malaysia daripada intensif buruh kepada intensif modal dan intensif teknologi. Peruntukan yang tinggi juga telah diberikan kepada sektor ini dan telah memberikan banyak kesan positif seperti pengurangan kemiskinan dan penstrukturan semula masyarakat bagi menegakkan DEB, DPN dan DWN.
Deby A. Mpila 1) , Fatimawali 2) , Weny I. Wiyono 3) 1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 3) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, konsentrasi efektif dan pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar (difusi Kirby dan Bauer yang dimodifikasi) dengan cara sumuran. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisa dengan metode One way anova, dilanjutkan dengan uji Duncan. Data Anova menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20%, 40% dan 80% telah memberikan aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri uji. Konsentrasi efektif untuk menghambat bakteri S. aureus pada konsentrasi ekstrak 20%, 40% dan 80%, untuk bakteri E. coli pada konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 40% dan 80%, sedangkan untuk bakteri P. aeruginosa pada konsentrasi ekstrak 40% dan 80%. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun mayana menunjukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri. Kata kunci : Aktivitas antibakteri, Coleus atropurpureus [L] Benth, bakteri patogen, metode difusi agar ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT OF MAYANA LEAF (Coleus atropurpureus [L] Benth) ON Staphylococcus aureus, Escherichia coli AND Pseudomonas aeruginosa IN IN-VITRO ABSTRACT The aims of this research were to study antibacterial activity, effective concentration and effect of increasing concentrations of ethanolic extract from mayana leaf (Coleus atropurpureus [L] Benth) on bacteria growth inhibition of Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa. Extraction was done by maceration using ethanol 96%. Antibacterial activity test was done by using pitting method, Kirby and Bauer agar difussion with modification. The result was analyzed by One way anova, followed by Duncan test. The result showed that extract concentrations (5, 10, 20, 40 and 80%) possess bacterial inhibition activity. Extract concentrations (20, 40 and 80%) were effectively inhibit S. aureus growth and on effective concentration to inhibit E. coli were at 10, 20, 40 and 80%, while for P. aeruginosa were at 5, 10, 20, 40 and 80% extracts. The increase concentrations of mayana extract shows high inhibition diameter of bacterial growth.
, Indonesia ABSTRAK Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan fungsi media sosial humas BNN serta untuk mendeskripsikan pengelolaan media sosial humas BNN. Analisis data dilakukan dengan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat peran dan fungsi media sosial Humas BNN. Pertama, kesederhanaan; hal ini tampak pada media sosial Humas BNN seperti facebook, instagram, twitter dan youtube yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat. Kedua, membangun relasi; hal ini tampak pada adanya media sosial Humas BNN yang dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan masukan terkait dengan penyajian informasi dan kegiatan Humas BNN. Ketiga, jangkauan global; hal ini tampak dari akun media sosial Humas BNN yang menyajikan konten sesuai dengan bidang dari instansi atau organisasi. Keempat, terukur; dapat dilihat dari adanya pesan pihak Humas BNN melalui media sosial yang dimiliki yang menunjukkan bahwa pada dasarnya pihak Humas BNN memanfaatkan media sosial adalah untuk mempengaruhi para pengguna media sosial dan masyarakat luas agar tidak melakukan tindakan atau perbuatan penyalahgunaan narkoba. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Pengelolaan media sosial oleh Humas BNN dilakukan dengan menyajikan konten-konten atau pesan-pesan bahaya penyalahgunaan narkoba dan upaya pencegahannya yang lebih massif dan dapat diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat baik di kota maupun di desa.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.