Academia.eduAcademia.edu

POLA PEMBINAAN WARGA GEREJA DI ERA DIGITAL

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini bertumbuh kian pesat. Bahkan dunia sedang merencanakan era digital 5.0 yang di mana ilmu pengetahuan ini berbasis modern (AI, Robot, Iot) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman. Di era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Gagasan masyarakat 5.0 dimunculkan sebagai revolusi industri 4.0. Jepang memprakarsai istilah ini dengan konsep bahwa masyarakat harus harus memanusiakan manusia dengan teknologi. 1 Di era digital 5.0 juga menghadirkan banyak peluang, tetapi juga menghadirkan ancaman akan dekadensi moral, polarisasi, kesenjangan berbagai rupa persoalan sosial di tengah-tengah masyarakat di pihak lain. 2 Inti obyek fokus daripada 5.0 sendiri adalah konteks manusia. Gereja merupakan komunitas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, 3 dan komunitas ini tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. 4 Artinya gereja perlu menerima konsep memanusiakan manusia melalui teknologi. 5 seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa perubahan zaman berpotensi mengubah nilai, gaya hidup, cara pandang, dan proses pengambilan keputusan. Orang-orang ditarik ke dunia baru di mana internet tidak dapat dilepaskan dari kehidupan nyata masyarakat. Dalam dunia