Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020
Government policy in implementing the New Normal Era is a hope for people to rise from adversity in facing the Covid-19 pandemic. The enthusiasm and hope in welcoming the new life order provides an opportunity for the community to start carrying out activities that were previously restricted or stopped. The application of new normal is welcomed with a positive attitude in various sectors. In the library education sector welcomed positively with the new order of life that began to be applied gradually. How is the preparation done by the library to open services for users in this New Normal Era? The normal concept in library services must be really prepared, both in terms of human resources and collections. Three important things that must be considered to prepare library services are 1. Services must prioritize the health of librarians and users 2. Design services and facilities in the library 3. Make policy access to the library.
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi
Penelitian ini membahas tentang perubahan dan problematika penyelenggaraan perpustakaan menghadapi Normal Baru. Situasi dan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, memaksa perpustakaan untuk bergerak dinamis. Kondisi perpustakan yang masih bisa bertahan hingga saat ini, tidak bisa dipungkiri karena perpustakaan telah terbiasa melibatkan Teknologi Informasi, sehingga di prediksi perpustakaan masih ada harapan. Normal baru adalah sebuah peristiwa, atau status, atau era yang sebelumnya asing, atau situasi atipikal yang telah menjadi standar, atau kebiasaan baru. Normal baru membuat perpustakaan harus menata ulang, dimana interaksi tatap muka dan interaksi layanan mungkin tidak lagi disukai, dimana koleksi dalam format fisik mungkin menjadi susah untuk diakses berganti menjadi koleksi digital, dan dimana belajar kelompok akan tinggalkan menjadi pembelajaran berbasis daring, menjaga jarak sosial di perpustakaan dengan aman. perpustakaan dapat memanfaatkan krisis ini untuk membuat koleksi dan...
2020
Memfungsikan sumber belajar pada level pendidikan tinggi, menjadi salah satu prioritas kegiatan yang perlu dilakukan semasa terjadi kebencanaan yang melanda seluruh dunia saat ini. Sivitas akademik yang harus belajar di rumah dan bekerja dari rumah untuk memerangi penyebaran virus corona-19 ini, memerlukan seluruh akses yang tetap harus berjalan dan dapat memberikan layanan informasi bahan-bahan, koleksi digital yang tepat, sesuai kebutuhan. Akses terhadap layanan langsung tidak dapat diberikan kepada pemustaka untuk meminjam dan membaca ditempat, bahkan pengembalian koleksi tercetak pun tidak dapat dilakukan. Melalui survey yang diselenggarakan dalam kurun waktu satu minggu, dimulai dari tanggal 13 April 2020 sampai dengan 17 april 2020, Perpustakaan UPI menyebarkan kuisioner daring untuk mengukur seberapa besar layanan dalam jejaring dimanfaatkan oleh pemustaka, serta memberikan deskripsi gambaran kecenderungan layanan dalam jejaring apa saja yang diakses oleh pemustaka, dan terak...
Tugas Penerbitan Media, 2022
Adanya covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap perubahan masyarakat. Hal ini juga berdampak pada perpustakaan yang pada akhirnya banyak perpustakaan yang ditutup karena mengurangi adanya mobilitas di luar rumah. Untuk mempertahankan eksistensi perpustakaan, ada beberapa perpustakaan yang masih melayani pemustaka dengan menerapkan prinsip 5M. Kemudahan akses informasi masyarakat saat ini memaksa perpustakaan untuk mengembangkan inovasi layanan. Hadirnya beragam jenis perpustakaan menjadi salah satu dampak kemudahan akses informasi. Perpustakaan konvensional kini bermetamorfosis menjadi perpustakaan digital bahkan bookless library. Perubahan fisik perpustakaan ini menjadi bukti bahwa perpustakaan senantiasa berkembang dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Perpustakaan hibrida menjadi salah satu jenis bentuk yang saat ini banyak diimplementasikan di berbagai perpustakaan. Perpustakaan hibrida menjadi penyeimbang kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan koleksi cetak dan koleksi digital. Akselerasi layanan perpustakaan tidak sekedar pada layanan fisik, namun juga pada layanan yang mendorong masyarakat untuk berpikir dan berprilaku intelektual.Dengan adanya teknologi informasi, lebih mudahkan pustakawan untuk tetap melayani pemustaka, seperti adanya perpustakaan digital ataupun bookless library. Dengan perpustakaan digital, pemustaka dapat meminjam buku secara online dengan batas waktu tertentu. Pemustaka juga dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui perpustakaan digital. Kata kunci : layanan perpustakaan, perpustakaan hibrida, perpustakaan digital
Jurnal Pustaka Ilmiah, 2020
Karakteristik pemustaka era mileneal perlu dipahami oleh perpustakaan dengan layanan-layanan yang dapat mendukung aktivitas mereka. Dalam sebuah perguruan tinggi, keberadaan perpustakaan merupakan sumber informasi sebagai rujukan dalam setiap penyelesaian rujukan yang mereka ingin ketahui. Akses informasi secara cepat dan keakuratan yang diberikan merupakan kekuatan utama sebuah perpustakaan dalam melayani pemustaka millineal sehingga jangan sampai mereka justru mencari rujukan dari sumber informasi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.Semua itu harus dimulai dengan niat sepenuh hati untuk memberikan layanan sepenuh hati. Menjadi teladan bagi diri sendiri adalah contoh terbaik bagi pustakawan milenial di era digital. Semua yang tidak disukai oleh para pemustaka harus segera diubah menjadi semua hal yang disukai dan diperlukan oleh para pemustaka. Bekal utama yang harus dimilkiki oleh para pemustaka adalah sikap ramah kepada semua pemustaka pada semua kondisi. Hal inilah yang ...
Jurnal IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia), 2021
Library must inovate in order to keep gave services to people in Covid-19 pandemic era. This study aims to determine the service innovation and its development that carried out by UPT Proklamator Bung Karno Library during the Covid-19 pandemic. The research data were processed using a qualitative approach with descriptive analysis. The data was collected by observation techniques, interviews, and documentation study on UPT Proklamator Bung Karno Library's website and social medias. The results showed that: UPT Proklamator Bung Karno Library had made service innovations in various aspects during the Covid-19 pandemic. First, do online loan system. Second, open online member registration. Third, create live chat application on the website. Fourth, provide e-book collections on the website and Google play store application. Fifth, hold webinars and online discussions.
Jurnal Pustaka Budaya
This research is entitled strategy of university library services in the new normal period case study of the technical implementation unit (UPT) of the University of Riau library. The purpose of this study was to determine the service strategy taken by the technical implementing unit (UPT) of the Riau University library in the new normal era. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach. The processing method uses data reduction, data presentation, and conclusions. The informants in this study were the head of the library, the head of the service sector, and the head of the IT department. The results of this study are that there are several strategies taken by the Riau University library, that is the development of digital libraries that must be accelerated and add supporting applications to ensure the smooth distribution of information to users.
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi)
This research examines the Effectiveness of Online Library Services in the New Normal Era. As we all know, it has been almost two years since the world has experienced a COVID-19 pandemic. This pandemic has changed the entire order of human life, from the aspects of education, economy, social, culture and so on. One of the sectors affected by this pandemic is the education sector, of course this is not easy to do, because there are unusual things and of course there are obstacles ranging from devices, internet networks, data quotas. This also has an impact on library institutions, where the library is the parent of the School/University Institution itself. With these conditions, like it or not, libraries are also required to continue to provide excellent service even in the current state of the COVID-19 pandemic in order to continue to support an optimal learning process. The UPT Library of the University of Lampung is under the auspices of the University of Lampung, currently the UPT of the library is trying to adapt to the "New Normal" situation where it continues to provide online library services to users. Library Online Service started to open at the end of March 2020 until now. The services provided are E-Resources Access, Library Free Certificate and Student Scientific Work Verification. All of these online services can be accessed by users, especially students at the University of Lampung through the https://library.unila.ac.id/web/ page by following the applicable regulations, so that the creation of this service can create the purpose of the library, which is to facilitate fulfillment user information needs (Method) This research used kuantitative descriptive survey method (Findings) The results of the study found that the Online Library Services UPT Lampung University Library was effective for the category of program success, the success of the intended goals, and input for achieving overall goals. However, for the category of satisfaction with the output level program, it is still quite effective, this is because there is still quite a long time needed to access e-resources services and verify scientific papers that are perceived by users. The implication of this research is that the effectiveness of using the online system can provide convenience for students who want to find information, especially in the new normal era and for libraries, of course, as a form of providing excellent service to the library itself.
Media Informasi
Tahun 2019 dan 2020 ini, seluruh masyarakat menghadapi suatu kondisi yang tidak menentu, tak terkecuali dengan instansi perpustakaan. Penyebaran virus corona yang saat ini sudah menjangkiti banyak negara, menganggu aktivitas masyarakat dan menunjukkan banyak spekulasi memang tidak dapat dihindari. Tidak heran jika kebijakan untuk menutup pusat keramaian, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun banyak diterapkan di berbagai daerah untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Sarana ruang publik yang berpotensi menimbulkan kerumunan pada akhirnya juga dibatasi. Salah satunya perpustakaan, sebagai lembaga yang berpusat pada layanan menjadi terhenti, dan mati. Seluruh layanan tatap muka (physical) tidak beroperasi. Kendaraan untuk perpustakaan keliling sebagai diseminasi informasi pun terjajar rapi di tempat parkir. Semua demi menanggulangi virus ini. Sejauh mana perpustakaan siap untuk menghadapi new normal? atau kebiasaan baru yang mulai diterapkan saat ini? Bagaimana mempersia...
Pustabiblia: Journal of Library and Information Science, 2021
Libraries as one of the information service providers do not escape the obligation to break the chain of COVID 19, they work around this by closing, reducing the number of visitor and changing their information services from manual to electronic or digital information services, even though in previous activities electronic services have also been held but is increasing due to the impact of COVID 19. University libraries in general and the UWKS Library in particular already have organized digital services with electronic repositories, e-book collections, e-journal subscriptions in line with the needs of the academic community who need information quickly and often they get it without having to come to the library because of the ease of access from anywhere with the help of information technology. This study aims to describe the optimization of digital services at the Wijaya Kusuma University Library in its role in meeting the information needs of the academic community, using a qualitative descriptive research approach with librarian staff, user and the Head of the Wijaya Kusuma University Library as resource persons. The results show that the UWKS Library already has and serves digital information from various digital media, namely: E-library, E-reporitory, E-journal owned and managed by various study programs within the Wijaya Kusuma University Surabaya and subscribes to Emerald insight in in the fields of engineering and economics, but its utilization is still not maximized because there has been no socialization and training to utilize digital information sources properly and correctly
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Media, 2022
This study aims to determine the various types of service innovations used by libraries in facing challenges due to the covid-19 pandemic. The covid-19 pandemic has led to policies regarding social distancing and physical distancing that have changed activities in the library in providing services to users. The method used in this research is observation and literature study. This is done by analyzing data obtained from journals, scientific articles, and research reports related to the study of library science. The results of the study indicate that online library services are needed today in meeting the information needs of users. The existence of social restrictions makes users unable or severely restricted from coming to the library. This is done to prevent the spread of the covid-19 virus and to prevent the spread of the covid-19 virus. With online library services, users can still get the information they need in an easy and effective way and don't have to come directly to the library.
Seminar Nasional & Call For Paper Administrasi Publik Universitas Udayana , 2021
Covid-19 telah menjadi pandemi global dan mengubah kebiasaan baru masyarakat, tidak terkecuali kebiasaan dalam organisasi perpustakaan. Digitalisasi telah menjadi tren sejak lama sebelum Covid-19 merebak, namun seiring dengan perubahan perilaku masyarakat dalam informasi berbentuk digital membuat perpustakaan semakin berupaya untuk menkonversi koleksinya menjadi bentuk digital. Tulisan ini menjelaskan tentang digitalisasi koleksi perpustakaan untuk reformasi kualitas layanan di masa pandemi Covid-19. Beberapa perpustakaan berkomitmen untuk melakukan digitalisasi koleksinya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan. Tulisan ini menggunakan studi literatur dan dokumentasi serta melakukan observasi ke beberapa perpustakaan khususnya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui portal eresources.perpusnas.go.id. Diperoleh fakta bahwa perpustakaan berupaya untuk melakukan optimalisasi dalam melakukan kegiatan digitalisasi koleksi perpustakaan agar kualitas layanan dapat terjaga dalam masa pandemic Covid-19. Selain itu, keunggulan perpustakaan digital adalah mudah dan dapat diakses dimanapun kapanpun, tidak memerlukan pendanaan yang banyak untuk mengalih mediakan bahan pustaka, mempermudah dan tidak memerlukan banyak waktu bagi pengguna untuk mengakses bahan pustaka yang diinginkan, dapat mencegah plagiarisme. Sedangkan beberapa kelemahan perpustakaan digital yaitu tidak semua pengarang mengizinkan karyanya untuk dialih mediakan, masyarakat masih banyak yang belum melek teknologi atau buta teknologi, staf dan pustakawan yang memahami proses digitalisasi masih sedikit. Kata kunci: digitalisasi, koleksi perpustakaan, perpustakaan digital, layanan perpustakaan, kualitas layanan
Perpustakaan Aqilah, 2020
Buku “Kenormalan Baru : Panduan untuk Layanan Perpustakaan Umum” disusun berdasarkan 2 rujukan utama, yaitu : (1) Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/335/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha. (2) Exit strategy for libraries, archives, and documentation centres Guide with advice for the phased resumption of activities yang dibuat oleh the Flemish Association of Libraries, Archives and Documentation Centres dan diterbitkan oleh IFLA https://www.ifla.org/files/assets/hq/topics/librariesdevelopment/documents/flemish_guidance_15_may.pdf. Akses 6 Juni 2020. Buku ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : (1) Pendahuluan (2) Apa itu new normal (3) Protokol kenormalan baru berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/335/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha. (4) Kenormalan baru di perpustakaan umum.
JOURNAL OF PROGRESSIVE INNOVATION LIBRARY SERVICE, 2021
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran besar bagi kebutuhan penggunanya khususnya mahasiswa untuk menyelesaikan studinya di suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, perpustakaan pada suatu perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sumber pendidikan yang menyangkut fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi riset, fungsi, fungsi rekreasi, fungsi publikasi, artinya perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu sarana informasi yang memiliki fungsi sebagai jembatan ilmu bagi seluruh komponen masyarakat perguruan tinggi terutama bagi mahasiswa yang sedang dalam proses menyelesaikan studinya. Sehingga perlu adanya pengoptimalan kegiatan pelayyanan perpustakaan pada UPT Perpustakaan Univeristas Muhammadiyah Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara terjun lamgsung dalam melakukan pengoptimalan pelayanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiah Mataram. Hasil dari pengabdian ini adalah pengoptima...
Daluang: Journal of Library and Information Science
Introduction. Library services during the Covid-19 pandemic have decreased even to the point that services are completely closed. This happens because the virus is easily spread through the air, causing limited community activities outside the home. To overcome this problem, the library provides service innovations that can be used during a pandemic, namely drive thru services. The purpose of this study is to describe the existence of libraries in the new normal era so that many libraries adopt drive thru services.Methodology. The method used in this research is a library research method with a qualitative approach. Library research technique is a technique that takes data sources in the form of books as the object of study.Results and discussion. This drive-thru service adopts fast food franchise services. This service became an innovation and alternative service when the COVID-19 pandemic entered Indonesia. To maintain the existence of the library finally, innovate to provide this...
membahas tentang perkembangan perkembangan baru yang terjadi di perpustakaan.
2017
Perpustakaan telah membuktikan daya tahannya dalam melintasi sejarah panjang peradaban. Dalam perjalanannya perpustakaan mengalami perubahan yang berlangsung perlahan-lahan sehingga dapat dikatakan sebagai evolusi perpustakaan. Evolusi perpustakaan terjadi akibat perkembangan sosial, ekonomi dan teknologi. Namun sebagai pranata sosial fungsi dasar perpustakaan untuk mengelola khazanah pengetahuan adalah tetap. Daya ungkit terbesar pergesaran paradigma perpustakaan adalah faktor perkembangan teknologi. Saat ini utamanya adalah teknologi informasi. Media penyimpan khazanah pengetahuan memasuki era baru yaitu era digital yang memungkinkan untuk penyebaran online, secara ringkas dan cepat. Teknologi sejatinya adalah sarana melipatgandakan kapasitas peran dan fungsi perpustakaan, namun begitu perpustakaan masa kini tetap perlu meneguhkan dan mengaktualisasikan potensinya ke dalam perikehidupan masyarakat. Lima hal ini dapat menjadi upaya yang layak dilakukan: Mendeklarasikan visi-misi, m...
2017
The development of the era also requires developments in various fields of life including libraries. Library likened as an information system that has three main elements of hardware, software and braindware. Hardware here is the Interior of the building, software is a service and braindware is a librarian. In this article the author seeks to explain ideas or ideas about the concept of an ideal library in terms of interior elements, services and librarians. This paper is expected to be one of the reference for library managers in the modern era. Perkembangan zaman menuntut pula perkembangan di berbagai bidang kehidupan termasuk perpustakaan. Perpustakaan diibaratkan sebagai sebuah sistem informasi yang memiliki tiga elemen pokok yaitu hardware, software dan braindware. Hardware disini adalah Interior gedung, software adalah layanan dan braindware adalah pustakawan.Dalam artikel ini penulis berupaya memaparkan ide atau gagasan mengenai konsep perpustakaan yang ideal ditinjau dari el...
Kepuasan pelanggan terhadap layanan perpustakaan haruslah menjadi target perpustakaan. Oleh karenanya perpustakaan haruslah mampu menyediakan layanan yang prima terhadap pemustaka. Di jaman yang serba informasi ini tentunya berbagai lembaga di bidang informasi haruslah mampu menghadapi tantangan jaman yang seolah mendoktrin perlu adanya sesuatu yang baru dan beranjaklah dari perihal lama. Informasi kini dibutuhkan dalam waktu yang singkat dan tepat oleh para konsumen informasi. Perpustakaan merupakan organisasi yang berkembang, dalam hal ini terdapat arti yang tidak dapat dihindari oleh perpustakaan. Dari awal mulai koleksi yang ditemukan dari papyrus, tanah liat, daun lontar, dan sebagainya. kini koleksi tersebut dengan mudah kita sentuh setiap kata yang menyusunnya, namun di jaman lautan teknologi ini perpustakaan benar-benar berkembang baik dari koleksi, pelayanan, dan sebagainya seolah mengalami pertumbuhan yang pesat dari sebelumnya.kemudian munculah paradigma baru perpustakaan yang muncul seiring dengan teknologi dan informasi yang berkembang pula di masyarakat informasi di bumi ini. Paradigma baru ini jelas terlihat dengan adanya pebedaan dengan sebelumnya, tentunya dalam aspek perpustakaan itu sendiri.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.