Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
ABSTRAK: Ketika seorang pendidik mengajarkan hal yang benar dengan cara yang benar, motivasi pada peserta akan muncul dan prestasi peserta didik akan baik. Jika peserta didik tidak menikmati belajar, atau ada sesuatu yang salah dengan kurikulum dan instruksi pendidik maka motivasi siswa akan melemah dan berpengaruh pula pada prestasi belajar peserta didik.motivasi dilihat sebagai sesuatu yang dominan bagi prestasi belajar siswa. Teori-teori motivasi membantu pendidik dalam memahami konsep tentang motivasi sehingga dapat memotivasi peserta didik dalam melakukan proses pendidikan, tak lupa hasil belajar pun mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran dimana dapat melihat sejauh mana peserta didik memahami akan materi yang telah disampaikan pendidik. Kata kunci: Motivasi, Hasil belajar, Pendidik dan Peserta didik ABSTRACT: When an educator teaches the right things in the right way, the students' motivation and achievement will emerge will be better learners. If the students do not enjoy learning, or there is something wrong with the curriculum and instruction educators will weaken students' motivation and learning achievement also affect student.motivasi seen as dominant for student achievement. Motivational theories assist educators in understanding the concept of motivation that can motivate learners in the educational process, learning outcomes also did not forget to have an important role in the learning process which can be seen the extent to which learners will understand the material that has been submitted by teachers.
Matapena: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2020
Abstrak Cerpen merupakan sebuah bahan bacaan yang mengisahkan cerita-cerita pendek, menarik, dan menggugah emosi pembaca. Mendeskripsikan cerita tokoh yang disoroti dengan kepaduan berwujud fiksi. Pada cerpen biasanya, tokoh-tokoh dimunculkan serta dikenai sebuah problematika sampai tahap penyelesaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana hierarki teori kebutuhan bertingkat Abraham Maslow, yang direpresentasikan para tokoh dalam kumpulan cerpen Robohnya Surau Kami karya A.A Navis. Objek penelitian ini adalah cerpen Robohnya Surau Kami. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan psikologi sastra. Model analisis konten isi. Menggunakan teknik membaca dan catat hal-hal yang berhubungan pada tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis dalam cerpen Robohya Surau Kami karya A.A Navis, bisa disimpulkan bahwa secara sinkron pengarang telah menyajikan kisah yang luar biasa dalam cerpen Robohnya Surau Kami. Terdapat lima hierarki kebutuhan teori Abraham Maslow, yakni: kebutuhan fisiologis yang direpresentasikan tokoh Kakek dan Pak Kari. Kebutuhan cinta dan memiliki dari representasi tokoh Indra Budiman dan Tuan O.M, Kebutuhan akan rasa aman direpresentasikan tokoh Kakek dan Lena. Kebutuhan untuk dihargai direpresentasikan tokoh Misri dan ibu. Kebutuhan tertinggi, aktualisasi diri yang direpresentasikan tokoh perawat. Kata Kunci: Hierarki kebutuhan, dan cerpen. Abstract Short stories are reading material that tells short stories, are interesting, and arouse the emotions of readers. Describe the story of the highlighted figure with fictional cohesiveness. In a short story, the characters are raised and subject to a problem until the completion stage. The purpose of this study is to analyze how the hierarchy of Abraham Maslow's multilevel needs theory, represented by figures in the collection of the storyline Surau Kami by A.A Navis. The object of this study is the short story Surau Kami. This type of research uses descriptive qualitative methods with a psychological psychology approach. Content content analysis model. Use reading techniques and note things related to the purpose of the study. Based on the results of the analysis in the story of Robohya Surau Kami by A.A Navis, it can be concluded that the author has synchronously presented an extraordinary story in the story of Roboh Surau Kami. There are five hierarchical needs of Abraham Maslow's theory, namely: physiological needs represented by the figures Grandfather and Mr. Kari. The needs of love and possessions from the representation of
Hakikat manusia merupakan falsafah keperawatan yang merupakan pandangan dasar tentang hakikat manusia dan eksensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Hakikat manusia meliputi : 1. Biologis : Manusia tersusun atas sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir, tumbuh kembang, hingga meninggal. 2. Psikologis : Manusia mempunyai struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan berpikir serta kecerdasan. 3. Sosial : Manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain 4. Spiritual : Menyangkut dengan keyakinan seseorang masing-masing Manusia secara konseptual adalah makhluk tertinggi yang diciptakan Tuhan.yang memilki kelebihan dibanding makhluk lain seperti : a) Berperasaan b) Mampu beradaptasi c) Sebagai kesatuan sistem F 0 7 6 MANUSIA SEBAGAI SUATU SISTEM TERBUKA Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bermacam macam elemen yang berhubungan dan saling mempengaruhi yang dipersiapkan dengan sadar untuk mencapai tujuan. F 0 7 6 KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio psiko sosio dan spiritual. Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan. Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio-psiko sosio dan spiritual. • Manusia sebagai sistem terbuka yang meliputi komponen bio – psiko-sosio-spiritual 1. Manusia sebagai mahluk biologis Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai macam factor meliputi : 1). Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
The purpose of the article is to describe the application and the impact of Maslow's thinking on all sorts of life area, such as: business management, humanisms, and learning. The theory of Maslow in business management has the implication on leadership, employees' motivating, job description regulation, companies' activities, and salary rules. Meanwhile, in humanism, Maslow's theory is applied to understand the human relationships and the interactions between human, environment and society. At last, in learning view, Maslow's theory is used to develop learning methods and theories and to motivate the learners to learn by themselves.
Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb (jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi tentang motivasi dan management skills, silakan • Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah). Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja, menjadi efektif dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.
Value for Maslow is the value of existence (being values), which includes among others: truth, goodness, beauty, full of energy, unique, perfection, fullness, justice, order, simplicity, rich nature, the full nature of the game and the nature of self-sufficient. These values will behave as needs and fulfillment will bear the psychological health and leads to the possibility of a peak experience. Moreover, according to Maslow value focus is on the role of human beings, human nature, and moral values. At the first show that the award of the inner potential and the human role in determining his choices. In the second explains that human nature lies in the nature that fosters inner porensi independence and responsibility on humanitarian grounds. The latter showed that moral values are values that are very important for people to develop themselves. The implication of all it is the first, the realization of development opportunities and the role of human psychological behavior-based humanistic and religious. Second, the realization of psychological behavior improvement opportunities based on the transcendental spiritual and scientific aspects. Third, the realization of development opportunities of building science concerned with the aspect of morality. Because for him, the peak experience is becoming more of yourself, realizing his ability to perfect, closer to the core of its existence, and more fully as a human being and experience the peak is at the core of religion. Abstrak: Nilai bagi Maslow adalah nilai keberadaan (being values), yang mencakup diantaranya adalah: kebenaran, kebaikan, keindahan, penuh energi, unik, kesempurnaan, kepenuhan, keadilan, ketertiban, kesederhanaan, sifat kaya, sifat penuh permainan dan sifat mencukupi diri. Nilai-nilai tersebut akan berprilaku seperti kebutuhan dan pemenuhannya akan melahirkan kesehatan psikologis dan membawa ke arah kemungkinan pengalaman puncak. Selain itu, fokus nilai menurut Maslow adalah pada peran manusia, hakikat manusia, dan nilai moral. Pada yang pertama menunjukkan bahwa pemberian penghargaan terhadap potensi batin dan peran manusia dalam menentukan pilihan-pilihannya. Pada yang kedua menerangkan bahwa hakikat manusia terletak pada porensi batin yang menumbuhkan sifat kemandirian dan tanggung jawab atas dasar kemanusiaan. Sedangkann yang terakhir menunjukkan bahwa nilai moral adalah nilai yang sangat penting bagi manusia untuk mengembangkan dirinya. Implikasi dari semua itu adalah pertama, terwujudnya
Pola Kehidupan Suku To Balo
ABSTRAK Kehidupan Suku To Balo, dari Hasil penelitian menunjukan bahwa, Suku To Balo mereka hidup memasak, mengolah ubi, jagung, dan kacang kacangan, bertani dan mengolah gula aren. Saat musim kering atau musim kemarau,mereka biasanya menanam kacang-kacangan yang tidak banyak menggunakan air. Selain bertani, Suku To Balo juga memelihara hewan ungags seperti, memelihara Itik, ayam dan ternak. Suku to balo saat berinteraksi dengan masayarakat disekitarnya Awalanya malu-malu dan tidak mau bergaul, karna ada perbedaan genetic seperti corak kulit yang berbeda, karna to balo memiliki ciri khas yaitu kulit yang berbelang-belang itu sebabnya mereka agak rishi dan tdk mau bergabung, tapi lama kelamaan mereka mulai berbaur sudah mulai keluar dari tempat pemukimnya, mulai keluar bergaul dan berbaur, mengikuti pesta atau undangan yang mereka hadiri ataupun komunitas luar. Suku to balo sekarang masih dilindungi keberadaanya karna sangat langkah untuk menjaga kearifan lokal dan melestarikan suku to balo tersebut. Kata kunci : Suku To Balo, Kehidupan To Balo I. PENDAHULUAN Keanekaragaman suku bangsa merupakan masalah global hampir seluruh negara di dunia keanekaragaman suku, etnis, dan agama. Keanekaragaman tersebut tentunya ditandai dengan keberadaan kebudayaan antara satu dengan yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan tatanan pengetahuan, Bahasa, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, konsep tentang alam semesta (Rizaldy 2012) Kebudayaa yang dimiliki oleh suku, etnis, dan agama turut mempengaruhi gaya komunikasi sehingga perbedaan budaya dapat menjadi sebuah rintangan dalam berinteraksi satu sama lain. Sebagaimana di kemukakan Cangara (2008) bahwa terdapat rintangan budaya yang menjadi gangguan dalam berkomunikasi dimana rintangan budaya yang dimaksud adalah rintangan yang terjadi disebabkan adanya perbedaan norma, kebiasan nilai-nilai yang dianut oleh pihakpihak yang terlibat dalam berkomunikasi. Keankearagaman masyarakat (masyarakat majemuk) adalah hal yang di hargai pada masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia sendiri terdiri dari berbagai macam suku, etnis dan agama. Wilodati (2012) secara rinci menggambarkan kemajemukan masyarakat Indonesia dari berbagai sisi : pertama, hubungan kekerabatan, hubungan kekerabatan ini merujuk pada ikatan dasar hubungan darah (keturunan) yang dapat di telusuri berdasarkan garis besar keturunan ayah, ibu atau keduanya. Kedua ras dapat dibedakan dengan ciriciri fisik orang lain(rambut, kulit, dan bentuk muka). Ketiga, daerah asal merupakan tempat asal orang lahir yang akan memberikan ciri tertentu apabilah yang bersangkutan berada di tempat lain seperti dialek yang di gunakan, anggota organisasi yang bersifat kedaerahan serta perilaku. Keempat, menggunakan bahaa sukunya masingmasing. Kelima, agamayang di anut Indonesia yang berbedabeda. Di Sulawesi selatan terdapat berbagai etnis dan suku, tetapi ada empat suku besar yakni makasar, bugis, toraja dan mandar. Dari literature-literatur sejarah Sulawesi selatan bahwa sejak zaman kerajaan, keempat suku tersebut sudah memiliki hubungan satu sama lain baik dari aspek perdagangan, politik, dan budaya. Oleh karna itu keempat suku tersebut memiliki aspek perdagangan politik, dan budaya. Oleh karna itu keempat suku tersebut
Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).
Abstract: Conceptualization of Benefits Theory. The foundation of Islamic shariah is represented by benefits which aim to the importance of people as human being, both for benefit in life and after life. Islamic shariah upholds justice principals, affections and benefits. Every law which against those principals is not considered as a part of Islamic shariah; even though many people are searching its rationalization to include it as Islamic law. The greatness and the nobleness of Islamic shariah are implemented through the compatibility of those shariah laws into human real life due to benefits theory human possesses. Keywords: Benefits, shariah Abstrak: Konseptualisasi Teori Maslahah. Fondasi bangunan Syariah Islam itu direpresentasikan oleh maslahah yang ditujukan bagi kepentingan hidup manusia sebagai hamba Allah, baik menyangkut kehidupan duniawinya maupun kehidupan ukhrawi-nya. Syariah Islam itu menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan (‘adâlah), kasih sayang (rahmah), dan maslahah,. Setiap aturan hukum yang menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya bukanlah bagian dari Syariah Islam, meskipun dicari rasionalisasi (ta‘wîl) untuk menjadikannya sebagai bagian dari Syariah Islam. Keagungan dan keluhuran Syariah Islam termanifestasikan pada kompatibilitas hukum-hukum Syariah dengan perkembangan kehidupan manusia lantaran ruh maslahah yang menggerakkannya. Kata Kunci: Maslahah, Syariah
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.