Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
…
11 pages
1 file
ABSTRAKKasus bullying pada anak mengalami peningkatan setiap tahun. Bullying pada anak memberikan berbagai dampak negatif yang berbeda-beda dan dapat menjadi sangat mengkhawatirkan sebab dapat menimbulkan dampak jangka panjang di sepanjang kehidupan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman anak usia remaja dengan bullying di Kabupaten Bojonegoro tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami bullying yang berusia 12-19 tahun yang berjumlah 6 partisipan. Analisa data menggunakan analisa tematik menurut Colaizz’s method.Hasil penelitian ini teridentifikasi 5 tema yaitu ; 1) Bentuk bullying yang dialami oleh remaja, 2) Kondisi saat mengalami bullying, 3) Dampak setelah mengalami bullying, 4) Mekanisme koping yang dilakukan, 5) Harapan setelah mengalami bullying.Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan bahwa; perawat anak...
Jurnal Perkotaan, 2019
Bullying is a negative behavior in the form of physical, verbal, or psychological violence committed intentionally by a person or group of people who intend to hurt, injure, and harm others. From the socio-cultural point of view, bullying is seen as a form of frustration due to the pressures of life and as result of imitation of the adults' environment. Urban environments particularly have a tougher characteristic than rural environments and children can imitate the violent spectacles presented through visual media and person's interaction with their environtment. The percecution creates impact felt by teenagers as bullying victims who feel helpless, intimidated, and humiliated through aggressive behavior. Related to the phenomenon, adolescents in an urban area need to have resilience to be able to rise from adversity and arrange a better future. Resilience is the capacity possessed by adolescents to overcome situations like violence or misery experienced in their lives. This research uses quantitative method and included descriptive research. This study researches Connor-Davidson Resillience Scale, consisting of 25 statements that have been disseminated to 45 respondents using purposive sampling method. Data analysis using statistic description. The research results are used as feedback for the government, educational institutions, parents, and teenagers themselves where resilience can reduce the psychological impact caused by bullying and help "victims of bullying" in overcoming situations of violence.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health), 2013
Background: Gender-based violence in Indonesia is that many cases occur. Since 1998, violence in dating the Rifka Annisa Women's Crisis Center is a case of the second largest after the violence against wives. Emotional violence in dating can lead to psychological effects, and one of the psychological effect is the occurrence of anxiety. Anxiety itself can cause psychological effects. The aimof the research to determine the relationship between violence on anxiety in dating young women in Purworejo District. Methods: Cross Sectional study design to girls at SMK SMAN 3 and 6 of Dating Violence (KDP) in Purworejo District 120. Results: The Violence of the most experienced young women is sexual violence because of being kissed forcefully by 34.71%. Physical violence from being hit by 30.83%. Violence economy because without the willingness to buy credit for as much as 25.83% and 17.50% experienced emotional abuse because they feel insulted about the treatment the couple who make it a laughing stock. Age has an effect on anxiety, where anxiety is more risky in women who experience sexual violence against a background of 14-16 years of middle age. Conclusion: There was a significant association between dating violence and anxiety in young women in Purworejo District (p=0,
Jambura Nursing Journal, 2021
Bullying merupakan perilaku agresif seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan secara berulang terhadap orang atau sekelompok orang lain yang lebih lemah untuk menyakiti korban secara fisik maupun mental. Banyak faktor yang dapat berhubungan dengan kejadian bullying antara lain yaitu faktor jenis kelamin, teman sebaya dan media social. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan menidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bullying pada remaja di SMP N 3 Gorontalo. Metode yang digunakan yaitu menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII di SMP N 3 Gorontalo. Dan instrumennya yaitu menggunakan data demografi dan kuesioner. Hasil penelitian ini menggunakan uji fisher’s exact test. Didapatkan bahwa yang paling banyak melakukan bullying yaitu yang berjenis kelamin perempuan 78 responden (51%), teman sebaya dalam kategori sedang 93 responden (60.8%), dan media sosial dalam kategori tinggi 112 responden (73.2%). Kesimpula...
Remaja merupakan masa emas, yaitu masa dimana terjadi perubahan secara cepat baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik secara cepat terkadang membuat remaja tidak percaya diri, tidak nyaman, takut bahkan depresi. Hal itu terjadi karena remaja berada dalam kondidsi baru yang berbeda dari masa sebelumnya, seperti perubahan pada sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem respirasi, tinggi badan, berat badan dan perubahan bentuk fisik lainnya. Perubahan fisik tersebut mengakibatkan peningkatan emosional yang disebut dengan
2020
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya cyberbullying di Kota Yogyakarta. Jaringan internet berupa media sosial, game online, dan media komunikasi digital lainnya dewasa ini telah menjadi fasilitas bagi terjadinya cyberbullying yang dilakukan oleh remaja di Kota Yogyakarta. Kasus cyberbullying yang dilakukan oleh remaja terus meningkat setiap tahunnya. Maka penting kiranya untuk mengetahui faktor penyebab remaja melakukan cyberbullying. Sehingga diharapkan dengan mengetahui faktor penyebab yang memengaruhi remaja melakukan cyberbullying, kita dapat mengetahui kebijakan kriminal (criminal policy) yang tepat guna memberantas cyberbullying secara lebih efektif. Penelitian yuridis empiris ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan remaja melakukan cyberbullying di Kota Yogyakarta antara lain: pesatnya perkembangan teknologi, ketidaktahuan remaja akan risiko hukum, perilaku remaja yang suka m...
Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC)
Hadirnya ragam aplikasi internet berupa media sosial, game online, dan media komunikasi digital lainnya, dewasa ini telah menjadi wadah bagi terjadinya cyberbullying yang dilakukan oleh remaja di Kota Yogyakarta. Kasus cyberbullying yang dilakukan oleh remaja terus meningkat setiap tahunnya. Maka penting kiranya untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya cyberbullying di Kota Yogyakarta. Sehingga dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan remaja melakukan cyberbullying, diharapkan kita dapat mengetahui kebijakan kriminal (criminal policy) baik melalui sarana penal maupun sarana non-penal yang tepat guna memberantas cyberbullying secara lebih efektif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris. Sementara itu, sumber yang digunakan adalah bahan primer dan sekunder. Teknik yang digunakan adalah studi lapangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis yang bersifat deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang menyebabk...
Jurnal Salingka Abdimas, 2021
Remaja sebagai individu yang berada pada masa transisi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik, psikologis cenderung beresiko terhadap berbagai perilaku non adaptif. Pada masa ini remaja mengalami berbagai macam perubahan tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Secara mental remaja diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi yaitu penyimpangan dalam kehidupan sosial sesuai dengan tugas perkembangan. Remaja beresiko melakukan perilaku agresif salah satunya yaitu bullying. Remaja bisa memiliki keinginan untuk menyakiti seseorang dan menempatkannya dibawah tekanan yang terjadi secara berulang. Mengatasi dan mencegah hal tersebut di perlukan adanya peran perawat sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan jiwa dimana harus meningkatkan usaha dan perannya baik melalui jalur pelayanan maupun pendidikan kesehatan. Pada remaja perlu dilakukan pengandian masyarakat untuk mencegah perilaku bullying ini. Tujuan kegiatan adalah untuk menjelaskan mengenai perilaku bullying, dampak serta pencegahannya. Diharapkan dari program ini adalah tidak terjadi perilaku bullying di sekolah Kata kunci: remaja, bullying, kekerasan ABSTRACT Adolescents as individuals who are in a transition period with various changes that occur in themselves both physically and psychologically tend to be at risk for various non-adaptive behaviors. Aadolescents experience various changes in their developmental tasks in life. Adolescents are expected to be able to solve their problems. Adolescents are at risk for aggressive behavior, one of which is bullying. Adolescents may have a desire to hurt someone and put them under repeated stress. Nurses have a role to overcoming and preventing this. Adolescent need the mental service teams which must increase their efforts and roles both through service channels and health education. In adolescents, it is necessary to carry out community treatment to prevent this bullying behavior. The purpose of the activity was to explain bullying behavior, its impact and prevention. It is hoped that from this program there will be no bullying behavior in schools. The result of this activity was an increase in students' understanding of the meaningof bullying, impact and prevention of bullying behavior.
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 2016
Perkembangan teknologi informasi, internet dan media sosial memberikan dampak perubahan kepada perilaku manusia dalam bersosial dan berkomunikasi. Komunikasi tanpa pengawasan dalam lingkup sosial akan dapat menyebabkan berbagai macam penyimpangan, sebagai contoh yang akhir-akhir ini sering kita dengar dengan istilah cyberbullying. Banyak remaja atau generasi-generasi muda saat ini yang menggunakan sosial media untuk saling berkomunikasi, seperti facebook. Tidak sedikit kasus yang pernah terjadi terhadap generasigenerasi muda tersebut tentang cyberbullying. Tulisan ini menggambarkan fenomena cyberbullying terhadap para remaja di sosial media facebook beserta dengan beberapa contoh nyata yang pernah terjadi di Indonesia. Selain itu, tulisan ini juga akan menguraikan dampak sosial dari cyberbullying ini terhadap para remaja dan penawaran solusi-solusi pemecahannya serta menunjukkan etika dalam menggunakan media sosial.
2020
In Asia, the incidence of bullying among students in the schools reaches 70%. In Indonesia, it was found that 10-60 % of students reported getting ridicule, exclusion, kicking or pushing at least once a week. This study purpose is to determine the factors associated with bullying behavior in adolescents in Solok Regency. This research is analytic with cross sectional study design. The study was conducted by adolescents in Solok Regency especially in the Jawi-jawi. The population in this study were adolescents. The sample consisted of 30 people aged between 13 years and 15 years. The bivariate results can be concluded that there is no significant relationship between factors of self-esteem, family, school climate, peers, media and bullying behavior in Solok Regency. Multivariate results can be concluded that the most influential factor causing bullying behavior is the school climate. It is expected that educational institutions will be able to build character and be able to apply an...
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2024
Nowdays technological developments are very rapid, a gadget can be defined as a tool that can be easily connected to the internet. If you use gadgets wisely, you will get many benefits. However, if gadget use cannot be controlled it will have a negative impact. One of the negative impacts is dependence or addiction to gadgets. Apart from the use of gadgets, bullying also often occurs nowadays. Around three million children are addicted to gadgets, bullying behavior and abuse in the school environment. Efforts to increase children's awareness regarding the dangers of bullying and the use of gadgets as well as puberty education can be done through health promotion, programs created in schools can be more focused and costeffective. Health education is one of the effective promotive and preventive efforts that can be carried out to increase the knowledge of students and female students which can influence changes in a person's behavior in order to prevent acts of violence, bullying, or excessive use of technological tools, in addition to achieving personal readiness in facing puberty.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, dan Humaniora, 2022
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer
Almarhalah | Jurnal Pendidikan Islam
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan, 2018
Educativo: Jurnal Pendidikan, 2022
Bima Nursing Journal
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 2019
Jurnal Psikologi Undip, 2015
2013
Media Ilmu Kesehata, 2019
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan
MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia) : The Indonesia journal of health promotion, 2023
Prosiding Seminar Nasional, 2012
Berita Kedokteran Masyarakat, 2017