Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
: Volume 5-Nomor 1-Agustus 2008 Penulis : Yuli Rohyami Abstrak : Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Boerl) merupakan tanaman obat yang sudah dikenal dan saat ini semakin diminati masyarakat. Tanaman yang berasal dari Papua berkhasiat untuk mengobati luka, diabetes, lever, flu, alergi, sesak nafas, desentri, penyakit kulit, diabetes, jantung, ginjal, kanker, darah tinggi, asam urat, penambah stamina, ketergantungan narkoba, dan pemicu kontraksi rahim. Penelitian tentang uji aktivitas dan karakterisasi senyawa aktif terus dikembangkan, terutama aktivitasnya sebagai antioksidan yang merupakan senyawa polifenol, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Salah satu senyawa aktif yang ditemukan terdapat dalam ekstrak metanol daging buahnya yang merupakan senyawa flavonoid. Maka sangatlah perlu untuk terus digali untuk mengetahui berapa kandungan senyawa flavonoid dalam ekstrak tersebut. Untuk itu dilakukan penelitian tentang penentuan kandungan flavonoid dari ekstrak metanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl) menggunakan Spektrofotometri UV-Vis Penelitian dilakukan dengan ekstraksi soxhletasi sampel daging buah mahkota dewa menggunakan pelarut metanol selama 3 -7 jam. Senyawa non polar dihilangkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Ekstrak metanol yang diperoleh difraksinasi dengan Kromatografi Lapis Tipis Kresgel G 60 F 254 dengan eluen fase atas n-butanol : asam asetat : air, 9:2:6(v/v). Jika pemisahan belum optimal dibuat variasi perbandingan volumenya. Fraksinasi dilakukan dengan KLT preparatif dan setiap fraksi yang diperoleh dilarutkan dalam metanol. Penentuan kandungan senyawa flavonoid secara kuantitatif dengan metode Spektrofotometri UV-Vis memakai standar rutin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan senyawa flavonoid pada buah masak rata-rata 1,7647 mg.L -1 atau 2,2334 mg.kg -1 atau 0,004463 % dan pada buah mentah ratarata adalah 2,1535 mg.L -1 atau 2,7559 mg.kg -1 atau 0,005453 %. keywords : mahkota dewa, ekstrak metanol, flavonoid, spektrofotometer UV-Vis Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran flavonoid dari ekstrak metanol daging buah mahkota dewa menggunakan spektrofotometer UV-Vis dapat ditunjukkan bahwa kandungan senyawa flavonoid pada buah masak rata-rata 1,7647 mg.L -1 atau 2,2334 mg.kg -1 atau 0,004463 % dan pada buah mentah rata-rata adalah 2,1535 mg.L -1 atau 2,7559 mg.kg -1 atau 0,005453 %. Saran yang dapat diberikn adalah pemanfaatan senyawa antioksidan pada daging buah mahkota dewa sebaiknya menggunakan buah yang masih mentah dengan kandungan senyawa flavonoid yang lebih banyak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbandingan kandungan flovonoid pada buah mahkota dewa yang ditanam di berbagai lokasi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji aktivitas isolat flavonoid pada buah masak dan pada buah mentah. Penerbit
2019
Permasalahan yang dihadapi mitra pertama yaitu Kelompok Tani Sinar Bahagia adalah tidak mengetahui diversifikasi komoditi kelapa, pendapatan petani kelapa yang rendah, tidak mengetahui cara pemasaran produk dan memiliki sikap yang pasrah terhadap keadaan. Sedangkan permasalahan yang dihadapi mitra kedua yaitu Kelompok PKK Desa Pasir Mas adalah kurangnya jenis kegiatan produktif dan tidak mengetahui cara pemasaran produk. Berangkat dari permasalahan tersebut kedua mitra sepakat akan mengolah bagian kelapa yang selama ini dibuang begitu saja (air kelapa) padahal dapat diproduksi menjadi produk turunan yang bernilai ekonomi (produk nata de coco). Tujuan kegiatan pendampingan dan pelatihan kelapa adalah bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dan bermitra dengan Desa Pasir Mas guna diversifikasi Komoditi Kelapa. Melalui mitra yakni Kelompok Tani Sinar Bahagia dan Kelompok PKK Desa Pasir Mas adalah meningkatkan pendapatan mitra dengan cara memproduksi dan memasarkan produk dari diversifikasi komoditi kelapa (nata de coco). Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah : (1) memberikan pelatihan pembuatan nata de coco, (2) pelatihan dan pendampingan pemasaran. Hasil dari kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan mitra, terciptanya produk nata Pasir Mas, publikasi pada media massa, serta adanya email, akun instagram dan sipindo untuk memasarkan produk secara online.
Keberhasilan guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas didukung oleh banyak faktor seperti kompetensi guru, kelengkapan bahan ajar, sarana prasarana dan yang tak kalah penting adalah model pembelajaran. Melalui model pembelajaran guru dan siswa memiliki kerangka konseptual dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Dari hasil penelitian selama dua tahun, model yang efektif dan efesien untuk tercapainya tujuan belajar dan hasil belajar yang tepat adalah model pembelajaran Contektual Teaching and Learning (CTL). Model CTL membantu guru dan siswa mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata yang dihadapi siswa, dengan kata lain model CTL ini membangu jembatan antara pengetahuan siswa dengan kehidupan mereka sehari hari dalam keluarga dan masyarakat. Model pembelajaran CTL ini perlu disosialisasikan ke guru dan siswa sehingga layak dijadikan pengabdian pada masyarakat terutama ke sekolah. Setelah melalui beberapa pertimbangan maka sekolah yang dijadikan lokasi adalah SMA 2 Sipora Kab. Kepulauan Mentawai. SMA 2 Sipora berada dekat dengan Ibu Kota Kabupaten yaitu Tua Pejat di pulau Sipora salah satu tiga pulai besar di Kepulauan Mentawai. Dengan sosialisasi model pembelajaran CTL di SMA 2 Sipora dapat menjadi sekolah model untuk mutu pendidikan SMA di kepulauan Mentawai. Kita memahami mutu pembelajaran di SMA ini serta umumnya sekolah di Kepulauan Mentawai masih tertinggal dari daeerah lain di Sumatera Barat. Sosialisasi model pembelajaran CTL kepada siswa di SMA 2 Sipora berupa komponen model CTL yaitu konstuksivisme, inquiry, questioning, learning commbaby, modeling, reflection dan authentic assesment. Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan meriah dan menjadi pemicu semangat belajar bagi siswa SMA 2 Sipora untuk mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata mereka, sehingga terasa sekali bagi mereka manfaat belajar di sekolah ketika meraka berada di rumah atau dalam lingkungan tempat tinggal mereka. Sosialisasi ini juga di sambut dengan senang hati oleh kepala sekolah dan guru SMA 2 Sipora, karena pengabdi dan tim datang dengan suka rela dan juga telah berjuang menerjang ombak Samudera Hindia untuk sampai di SMA 2 Sipora.
an nizom, 2020
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menggambarkan tentang sikap mahasiswa di empat perguruan tinggi wilayah Tegal dan Brebes yaitu Universitas Muhadi Setiabudi brebes, STIE Manggalia Brebes, Universitas Pancasakti Tegal dan Politeknik Harapan Bersama Tegal kaitanya dengan persepsi mahasiswa terhadap implementasi pembelajaran matakuliah Pendidikan Agama Islam berbasis moderasi Islam guna menangkal sikap intoleran dan faham radikal di kampus. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dimana dalam penelitian ini mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Pengumpulan data akan dilakukan dengan wawancara secara luring maupun daring dan dokumentasi berupa foto atau berkas silabus PAI dari dosen pengampu. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen dari empat perguruan tinggi umum swasta di wilayah Tegal dan Brebes tersebut dari berbagai fakultas baik ilmu eksata maupun sosial seperti ilmu sosial dan politik, ekonomi, hukum, ilmu budaya, psikologi, filsafat, keguruan, yang terdapat di perguruan tinggi tersebut. Dalam penelitian ini tergambarkan persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran PAI berbasis moderasi Islam yang menyatakan bahwa dosen telah melakukan pembelajaran PAI berbasis moderasi Islam dengan selalu mengingatkan dan mendorong mahasiswa bersikap moderat dan toleran terhadap perbedaan baik di lingkungan kampus dan masyarakat. Na-mun demikian masih banyak kekurangan dan pendidikan agama sebab hal itu belum terintegrasikan dengan matakuliah lain sehingga masih kurang begitu efektif, terlebih saat mahasiswa mulai menginjak semester lebih tinggi. ABSTRACT This study aims to describe the attitudes of students in four colleges in the Tegal and Brebes regions, namely Muhadi Setiabudi Brebes University, STIE Manggalia Brebes, Pancasakti Tegal University and the Harapan Bersama Tegal Polytechnic in relation to students' perceptions of the implementation of Islamic education based on Islamic moderation. counteracting intolerance and radicalism on campus. The method in this research is descriptive qualitative research in which this study examines the perspectives of the participants with interactive and flexible strategies. Data collection will be carried out by offline and online interviews and documentation in the form of photos or PAI syllabus files from the lecturers. The informants in this study were students and lecturers from four private public universities in the Tegal and Brebes regions from various faculties, both exata and social sciences such as social and political sciences, economics, law, cultural sciences, psychology, philosophy, teacher training, which are located in the college. In this study, students' perceptions of Islamic moderation-based PAI learning illustrate that lecturers have carried out Islamic moderation-based PAI learning by always reminding and encouraging students to be moderate and tolerant of differences in both the campus environment and the community. However, there are still many shortcomings and religious education because it has not been integrated with other subjects so that it is still not very effective, especially when students start to step on their higher semesters.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis korelasional dengan sampel penelitian siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Sleman dengan jumlah 113 siswa dari jumlah populasi 191 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dalam bentuk skala. Hasil pengujian validitas instrument kecerdasan emosional bergerak dari 0,310 sampai 0,692 sedangkan instrument kemandirian belajar bergerak dari 0,300 sampai 0,692. Nilai koefisien reliabilitas alpha ) pada skala kecerdasan emosional sebesar 0,930 sedangkan pada skala kemandirian belajar sebesar 0,946. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasi Product Moment yang didahului uji normalitas dan linearitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Sleman. Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula kemandirian belajar pada siswa tersebut, begitu juga sebaliknya. Hasill ini dapat dilihat dari hasil analisis korelasi sebesar 0,703 dengan signifikansi p=0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan hipotesis alternatif penelitian diterima. Hasil koefisiensi determinasi (R Square) sebesar 0,494 yang menunjukkan bahwa 49,4% kemandirian belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Prambanan Sleman dipengaruhi kecerdasan emosional. Kata kunci: kecerdasan emosional, kemandirian belajar Abstract This research aims to understand the relationship between emotional intelligence by independence learn from student of class XII public SMA 1 Prambanan Sleman. The research is quantitative research type of correlational with the study sample class students XII high schools 1 Prambanan Sleman with 113 the number of students from a population of 191 students. The sample collection technique used namely by proportional technique random sampling. Data collection techniques used in the form of a questionnaire emotional intelligence and independence of learning in the form of scales. The results of the validity of testing instrument emotional intelligence moving from 0,310 until 0,692 while instrument independence learning moving from 0,300 until 0,692. The value of the coefficients reliability alpha ) on a scale of emotional intelligence 0,930 while on a scale of 0,946 learning independence. Then analyzed the data obtained by using correlation analysis Product Moment that preceded by a test of normality and the linearity . The research results show that there is a positive relationship between emotional intelligence by independence learn from student of class XII public SMA 1 Prambanan Sleman. It means, the higher owned students emotional intelligence, hence the higher the independence of the students learn in, so also on the contrary. These results can be seen from the results of correlation analysis of 0,703 with significance p=0.000. Based on these results it can be concluded the research alternative hypothesis is accepted. The results of koefisiensi determination (r square) as much as 0,494 indicating that 49,4 % student learning independence of class XII public SMA1 Prambanan Sleman influenced emotional intelligence.
2017
Lack of tech-savvy of kindergarten teachers to maximize ICT (Information and Communication Technology) resulted on the facts that their classes run monotonously. The present devotion aims at empowering the teachers to implement ICT in the classrooms at kindergartens in Bantur Regency, Malang. The implementation of the project was conducted in two sessions: theoritical introduction to ICT and practical intervention of ICT in teaching-learning process. The results show that the teachers were able to upgrade their levels of tech-savvy in the teaching-learning process independently. The levels were classified into three stages: 40% of the teachers got high scores, 40% of them achieved average scores, and the rest 20% obtained low scores. Abstrak Masih terbatasnya kemampuan guru-guru Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal untuk menggunakan teknologi sebagai alat berkomunikasi dan sebagai sumber informasi dalam pembelajaran menjadikan pengajaran mereka kurang bervariasi dan terkesan monot...
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2018
Pasca tambang, pariwisata merupakan salah satu bidang yang sedang dikembangkan oleh hampir seluruh pemerintah daerah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk Kabupaten Bangka Selatan. Salah satu daerah yang menjadi gudang destinasi berupa pantai di wilayah ini adalah Desa Pasirputih, Kecamatan Tukak Sadai. Berbagai upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemuda desa setempat selama ini ternyata belum cukup mampu mendatangkan minat wisatawan untuk datang berulang kali ke destinasi wisata yang ada di sana, utamanya wisatawan yang berasal dari luar Pulau Bangka. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan sosialisasi, mobilisasi & pendampingan Desa Pasirputih dengan menggarap model destinasi wisata berbasis kearifan lokal potensi bahari & sustainable green tourism. Sebagai upaya lanjut untuk menggali potensi kearifan lokal yang dimiliki, diadakan workshop dan focus group discussion (FGD). Setelahnya, dicanangkan Pasirputih sebagai desa wisata berbasis kearifan lokal, potensi bahari, dan sustainable green tourism. Melalui beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, tercipta beberapa hal, seperti semobayan Pasirputih Berseri (Berbudaya, Religius, Santun, Elok, Ramah dan Indah), komitmen untuk penguatan identitas Melayu di kawasan wisata, formulasi atraksi wisata, dan pembuatan website desa wisata. Kata kunci: Mobilisasi, Aktivasi, Sadar Wisata, Wisata Bahari, Sustainable Green Tourism
Pengajaran merupakan proses transformasi keilmuan yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa. Dalam proses transformasi keilmuan maka dibutuhkan metode pembelajaran yang meningkatkan minat dan semangat mahasiswa dalam belajar. Metode pembelajaran konvensional merupakan salah satu metode pembelajaran yang saat ini masih dominan di Politeknik Mandiri Bina Prestasi. Dengan metode pembelajaran konvensional belum memberikan pelayanan maksimal kepada mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari segi terbatasnya waktu tanya jawab antara mahasiswa dan dosen serta keterbatasan waktu dosen dalam menyampaikan materi. Dengan menerapkan metode pembelajaran e-learning ( metode pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai mediator antara dosen dengan mahasiswa), metode ini tidak berbatas waktu, jarak dan tempat. Melalui kombinasi pembelajaran konvensional dan e-learning yang sudah dilakukan terjadi peningkatan pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari Nilai Akhir yang diperolehnya. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam mencari keterhubungan antara keilmuan mahasiswa dengan kombinasi pembelajaran Konvensional dan e-learning adalah penelitian Korelasional Bivariat. Dari 3 mata kuliah yang menggunakan kombinasi pembelajaran konvensional dan e-learning, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 58 orang diperoleh nilai koefisien korelasi 0,5453 (korelasi positif). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin sering mahasiswa menggunakan e-learning maka mutu keilmuannya semakin meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: 1) aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn; dan 2) hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn materi nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara bagi siswa kelas VI semester I SD Negeri Wirogunan 03 Kartasura tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan model Value Clarification Technique
Terbaru skala tanaman menangkap CO2 telah menemukan bahwa kondensasi amina ke hasil benih inti emisi amina yang sangat tinggi yang sangat sulit untuk mengkarakterisasi dan kontrol menggunakan teknik penghapusan aerosol tradisional. Pemodelan dan percobaan telah menunjukkan potensi yang signifikan untuk efisien menangkap kepadatan tinggi, partikel submikron di kolom dikemas dengan menyesuaikan kondisi operasi kontaktor. Penelitian ini menyajikan pengaruh kondisi operasi total (gas dan aerosol) emisi piperazine (PZ) diukur dengan Fourier hot-gas Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dari CO2 absorber bangku-besaran dengan RSR-0,3 kemasan acak menggunakan 0,9 m PZ . Aerosol diciptakan oleh penguapan dan cepat kondensasi 0,5 m PZ dan 0,05% vol asam sulfat (H2SO4). PZ adalah berbanding terbalik dengan suhu pelarut dan debit, tetapi meningkatkan independen dari CO2 inlet dengan inti biji PZ / H2O. emisi PZ yang proporsional terhadap debit dan berbanding terbalik dengan inlet konsentrasi CO2 untuk H2SO4 / H2O inti kondensasi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Analisis Penerapan Total Quality Management (TQM), Terhadap Factor-Faltor Yang Meningkatkan Kinerja Karyawan Perusahaan, 2025