Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Oleh: Virzanira Pendidikan Sejarah UNJ 2012 Etnis Minang merupakan salah satu etnis terbesar yang ada di Indonesia. Kemanapun kita pergi pasti ada orang Minang disana. Misalnya, kita ambil contoh di Jakarta. Kita bisa menemukan banyak orang Minang di tiap sudut ibukota dari pedagang, supir angkutan umum, penjaga warung nasi, hingga guru dan masih banyak lagi. Bahkan terdapat guyonan yang mengatakan ketika Neil Armstrong sampai di bulan-pun, ada warung nasi padang disana! Mengapa begitu? Sebenarnya hal ini sangat berkaitan dengan dua kebudayaan yang sangat lekat pada suku Minangkabau yakni sistem matrilineal dan merantau. Asal-usul sistem matrilineal dan merantau sampai saat ini masih tidak terlalu jelas dan hanya dapat dijawab oleh cerita-cerita mitos. Sistem matrilineal dan merantau telah mengakar dalam kebudayaan Minangkabau sejak lama dan kedua hal ini termasuk faktor dominan yang membentuk masyarakat Sumatera Barat hingga sekarang. Mengambil kutipan dalam suatu artikel di koran Kompas, "Dalam tradisi Minangkabau, merantau merupakan kewajiban bagi bujang (pemuda). Seorang laki-laki dewasa dianggap belum berguna jika ia belum merantau dan belajar hidup di tanah orang." Kalimat ini menunjukkan bahwa merantau merupakan suatu konsepsi umum, bahkan wajib, yang berada di alam pikiran masyarakat Minangkabau.
Jurnal Ilmu Budaya, 2018
This study aims to know the problem solving of economy, socio-culture, and religion in respect to matrilineal concept of Minangkabau society. The problems raised in this study are about the problem of economy, socio-culture, and religion related to matrilineal concept. The result of study proves that the “surface structure” that belongs to this story contained “deep structure” that reflects the cultural identity of the matrilineal society of Minangkabau. This study uses a qualitative approach. Data obtained through library research with the presentation of descriptive data analysis. After investigation, It can be concluded that the matrilineal kinship system in Minangkabau society affects the way the society in addressing the problems that arise, as seen in the myth of “Malin Kundang”. The myth illustrates matters as follows. 1. The economic issues that arise is solved by wandering famous tradition in Minang community. 2. After marriage, a man will stay in the family of woman (matri...
JIKE : Jurnal Ilmu Komunikasi Efek, 2021
Abstrak Dengan adanya zaman serba modern, kini budaya sering kali di tinggalkan, dengan alasan sudah tertinggal. Khusus nya di jiwa para anak muda yang cenderng mengikti tren. Membangun perasaan cinta budaya bisa dilakukan dengan menunjukkan suatu identitas dan keistimewaan. Ada banyak budaya dan adat yang ada di Indonesia,salah satunya adat minag kabau.ada dua budaya yang sangat menonjol dalam adat minang, yaitu budaya merantau dan matrilineal. Dua budaya ini sangat mempengaruhi anak-anak minang khususnya di lingkup keluarga dan di lingkup rantauan nya. Rumusan masalahnya adalah bagaimana budaya mempengaruhi karakter anak? Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh budaya dalam mendidik anak di lingkup keluarga. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif, Pada penelitian ini, saya menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Paradigma, Jurnal Kajian Budaya
Matrilineal kinship system is adopted by the Minangkabau society. In fact, the system that follows the maternal lineage turns out to cause inner conflict for the people. Through a short story titled “Gadis Terindah”), Gus tf Sakai as the author tried to express this inner conflict. In this matrilineal culture, there is a necessity for men to leave their hometown, known as migrating. After being successful as migrating people, they have to return to their hometown, take their wealth to accumulate the wealth of people there by marrying a Minang girl. Inner conflict that developed by the author through a fictional character in the short story is expressed by applying a pragmatic approach to the theory of semiotics. Signs given by the author are examined by using text content analysis method. Thus, it is found that in the tradition of matrilineal culture, migrating, inheritance systems, and matchmaking have been arranged. However, in fact, the system that has been organized remains conf...
Jurnal Filsafat, 2016
This research is a qualitative research to find an essence of matrilineal culture in Minangkabau tradition from the philosophical perspective of Feminism. Method of data collection is dividing research areas in West Sumatra into two big groups that are Minang Pesisir and Minang Bukit. Then, collecting data through direct interview and observation to get data about matrilineal system in West Sumatra. Data which has collected then be analyzed using interpretation and hermeneutics method and described as a concept to develop the rights of enforcer process of woman in Indonesia. This research is to develop the woman movements and law concerning femininity in Indonesia that is more suitable with the personality and cultural of Indonesia because it lifted from local and cultural wisdom in Indonesia. The expectation is that it will be able to more suitable to the agenda of offering values of feminist appropriate for public of Indonesia.
2020
Suku Minang memiliki sistem kekerabatan matrilineal di mana kesejahteraan seorang anak menjadi tanggung jawab bersama keluarga besar ibu (communal) yang dipimpin oleh mamak (saudara laki-laki ibu). Akan tetapi, penelitian-penelitian dalam bidang sosiologi memberikan bukti bahwa sistem kekerabatan tersebut sudah memudar dan peran mamak sudah digantikan oleh bapak seiring dengan menguatnya praktik keluarga inti (nuclear family). Penelitian ini berusaha mengeksplorasi tema-tema dalam makna pemberian dukungan dari perspektif mamak kepada kemenakan. Penelitian ini melibatkan 298 laki-laki Minang yang memiliki kemenakan (anak dari saudara perempuannya) dan berdomisili di provinsi Sumatra Barat yang secara tradisional mempraktikan sistem kekerabatan matrilineal. Data dikumpulkan menggunakan open-ended questionaire, dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pemberian dukungan sosial dari mamak kepada kemenakan masih dilaku...
University Of Bengkulu Law Journal, 2019
Penelitian ini bertujuan menggali pengetahuan tentang sistem matrilineal yang dianut oleh suku Enggano dan menginventarisasi hak-hak apa saja yang dimiliki oleh perempuan suku Enggano dalam sistem matrilineal serta mendiskripsikan implementasi hak-hak tersebut dalam kehidupan masyarakat suku Enggano di Pulau Enggano. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Data diperoleh dari masyarakat, sehingga akan mendapatkan data yang langsung terjadi dalam masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengertian matrilineal dalam sistem kekerabatan sudah dimengerti oleh sebagian besar Ketua adat di Enggano. Sistem matrilineal yang menurunkan garis keturunan dari pihak Ibu kepada anak perempuan dan anak laki-lakinya. Anak perempuanlah yang nanti dapat menurunkan garis keturunan suku kepada anak-anaknya, tetapi terdapat pengecualian apabila anak laki-laki adalah anak tunggal maka suku Ibunya dapat diturunkan kepadanya. Sengketa terhadap hak-hak perempuan Enggano belum pernah terjadi di...
Psyche 165 journal, 2022
Migrating is something that often happens to the Minang people. The term merantau is also known as migration. The phenomenon of merantau has become a hereditary tradition for the Minangkabau community. Merantau has undergone changes that were previously only carried out by men and women living in their hometowns, but now men and women leave their hometowns. The concept of merantau from the socioeconomic perspective is hoped to be able to promise a future to be a better life because life in the village is not sufficient to meet the needs of themselves and their families so men and women merantau. Wherever they migrate, they are always urang awak and can show the culture from which they came, namely Minangkabau. The purpose of this study was to explore the causes of Minangkabau women migrating, to find whether there was a family influence that caused Minangkabau women to merantau, and to describe the social relations and communication used to internalize cultural values in the overseas land. The participants involved are Minangkabau women who grew up in the Minangkabau region and currently live outside the province of West Sumatra. The research method used is an open-endedquestionnaire interview arranged in a semi-structured guide. The data analysis technique collects and categorizes the participant's response keywords into groups. The results of the study; First, the main reasons that women migrate are work, education, and marriage. The second finding is that the influence of the family accompanying Minangkabau women to migrate is minimal. Finally, most of the participants still hold and apply the culture overseas and maintain good relations with their families and relatives in their hometown.
Humanis, 2020
Doka Nikisi’e is a village located in Ngada district which adheres to the matrilineal kinship system. However, even though women holding rights in traditional houses, men also have important roles in the kinship system in the village of Nikisi'e. Therefore, to avoid discrepancy and insurgency, it’s necessary to have a good gender relation in both case. For DokaNikisi’e people, even though the matrilineal kinship system greatly glorifies women, they still consider that this’s not to give women an absolute power, but solely for the sake of harmony between both side.The matrilineal kinship system in DokaNikisi'e can be studied by applyingRatnaMegawangi’s nurture and nature theory, called role theory. Robert Linton. While the concepts used as a reference in this study are concept of gender, kinship system concept and matrilineal concept. This research is a qualitative research which is obtained by ethnographic research models. Data collection techniques used in this research are...
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya, 2019
Designing theatrical work of female migration scripts, inspired by the phenomenon of social change in the Minangkabau community, which tells the story of minangkabau women who go abroad. Social change has and will continue to occur, it may occur as a development from whitin society itself. So every Minangkabau person must know the kinship arrangement with each other other, in order to understand his own place and position.          Exploring the value of tradition and preserving the noble values of the nation are the main ideas that will be poured in this work, namely modern theater that cannot be separated from the text elements of a literary work in a complete composition, dialogs, moods, spectacles, backgrounds, themes and figures that bintolakan randai. Randai pattern is meant here, the motion, dialogue, gurindam, character and story. In the creation of theater art, writers and directors do randai pattern as traditional theater Minangkabau mate with the nature of mode...
2019
ABSTRAK Syamsi Yusrizal, Nim. 31695104861, disertasi berjudul: “Hukum Keluarga Matrilineal Minangkabau Perspektif Maqashid Syari’ah”. Program Studi Hukum Keluarga (AH) Pascasarjana S3 UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Tahun 2019, 340 halaman. Adapun yang memotivasi peneliti dalam membahas disertasi ini dilatarbelakangi bahwa akan menjawab perbedaan pendapat masyarakat adat Minangkabau tentang polemik hukum keluarga matrilineal secara subtansi hukum perspektif maqashid syari’ah. Tujuan penulisan disertasi ini adalah mengungkapkan hukum keluarga matrilineal Minangkabau pada aspek perkawinan, tanggungjawab suami terhadap istri dan anak, perceraian, dan harta pusaka perspektif maqashid syari’ah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran secara terperinci terhadap permasalahan sebagaimana adanya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga ...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
BUANA GENDER : Jurnal Studi Gender dan Anak
yanfa adhigatta, 2019
Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2020
Journal of Digital Communication Science
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology, 2014
Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Jurnal Hukum & Pembangunan
Jurnal Hukum Lex Generalis
Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 2016
Jurnal Sosiologi Agama, 2021
Jurnal PERADABAN, 2015
Andi Apridhani Mattalatta, 2019