Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
18 pages
1 file
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi pendidikan beryujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yangbermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab (UU Sisdiknas, pasal 3). Pendidikan dengan demikian pada dasarnya merupakan sarana proses humanisasi, proses pemberdayaan, dan sosialisasi, dalam kerangka mana terjadi proses pembangunan manusia yang inovatif, berdaya kritik, berpengetahuan, berkepribadian, dan taat azas. Oleh karena itu, Kepemimpinan terhadap kelembagaan pendidikan sangat dibutuhkan. Bangsa Indonesia yang menyimpan energi besar, berpengetahuan memberi bekal kepemimpinan. Banyak potensi dan kekuatan yang saudara miliki yang bisa disumbangkan kepada masyarakat dan bangsa. Di masa depan, kehidupan masyarakat akan terasa lebih kompleks dengan berbagai persoalan besar yang harus dihadapi dan diselesaikan. Kompleksitas persoalan itu menuntut kemampuan kepemimpinan yang lebih canggih, sehingga bisa mengantarkan masyarakat dan bangsa ke arah kemajuan. Persoalan-persoalan besar dan kompleks itu semakin nyata ketika kita memasuki abad ke-21 nanti. B. Hakikat Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Yang dimaksud dengan kepemimpinan seperti yang dikemukakan oleh James M. Black pada Manajemem: a Guide to Executive Command sebagaimana yang dikutip oleh Samsudin Sadili adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuantertentu. 1 Sementara R. Soekarto Indrafachrudi mengartikan kepemimpinan sebagai suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan itu. 2 Kemudian menurut Maman Ukas kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan. 3 2 Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama. Sedangakan pemimpin adalah sorang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai. Pemimpin merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa pemimpin bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi , pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. administrasi , pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
MAKALAH KEPEMIMPINAN Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah "Dasar-Dasar Manajemen" Dosen pengampu: Siti Masrohatin, M M Disusun Oleh: Nilta Rosydatul Shalihah (083143036) Ayu Ratna Sari (083143010) Maratus Shalihah (083143) Ainina Husnul Khotimah (083143015) JURUSAN PERBANKAN SYARI'AH FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk mengetahui isi dari makalah yang berjudul "Kepemimpinan". Melalui penulisan ini, penulis berharap dapat membantu dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh makalah ini. Dengan cara menerapkan teoriteori yang penulis terima. Dengan kemampuan terbatas, tentunya penulis dengan rendah hati menerima saran atau kritikan yang bersifat positif guna perbaikan yang dapat menuju kesempurnaan, disamping itu pula penulis mengucapkan terima kasih kepada......... Diharapkan semoga segala bantuan dan bimbingannya mendapat imbalan dari Tuhan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya para pembaca makalah ini. Jember, Maret 2015 Penulis
Aprillia Murtia Ningsuh, 2021
Tugas Kuliah MSDM LANJUTAN UNIVERSITAS PELITA BANGSA Leadership adalah suatu fungsi manajemen untuk mempengaruhi,mengarahkan memotivasi dan mengawasi orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
Di Jerman: Weber dan di Perancis: Durkheim adalah tokoh-tokoh yang mendasari berdirinya sekolah. Menurut mereka pendidikan adalah untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat kecil atau besar, pandangan mereka merupakan paham sturktural-fungsional. Salah satu bukunya On Moral Education menyatakan bahwa, masyarakat itu berkembang karena adanya differensiasi pekerjaan (devision of labor), perkembangannya dari mekanik ke organik. Secara bertahap kondisi ini menyebabkan melemahnya konsensus moral di dalam masyarakat, maka untuk dapat bertahan mereka harus terus membangun konsensus tersebut. Pertanyaannya kemudian adalah: Siapakah yang harus membangun konsensus tersebut? Apakah tugas ini mampu diemban oleh gereja atau keluarga? Jawabannya adalah: Tidak ! Dengan demikian yang harus menjaga konsensus moral tidak lain adalah guru (atas nama negara) melalui sekolah. Ketika masyarakat berkembang, maka konsensus sukar untuk dipertahankan. Peranan guru menjadi sangat sentral dan sekolah merupakan wahana untuk itu. Ada 3 (tiga) hal penting yang merupakan core, yang diperlukan untuk membangun konsensus moral yaitu: 1. Disiplin (orang yang dapat membangun internal moral) 2. Freedom/kebebasan (diberikan ruang untuk bergerak) 3. Tanggungjawab (Suyata, 2010) Hal di atas banyak dikritik dengan argument, bahwa negara dikuasai oleh kelompok tertentu yang mengatasnamakan negara; sedang Guru bekerja atas nama pemerintah dan untuk kepentingan kelompok tertentu. Pada masa lalu di Perancis, terjadi tarik-menarik antara Gereja dan Negara dalam hal pengelolaan sekolah. Ketika persekolahan diserahkan kepada gereja banyak muncul persoalan,Oleh sebab itu, maka ada asumsi bahwa negara harus ambil bagian atau turut campur dalam masalah persekolahan. Pada saat ini ada kecenderungan otonomisasi, privatisasi, atau swastanisasi sekolah meskipun hal ini masih menjadi perdebatan. Di Kanada, hampir
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Pidato dalam sistem kepemimpinan
Makalah Manajemen Kepemimpinan (Leadership Management), 2022
Al-Islamiyah Media Kajian dan Dakwah Universitas Islam Indonesia, Nomor 02 Tahun XVIII, April 2012, hal. 23-35, 2012
Religion : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya