Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi
https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i1.2043…
6 pages
1 file
Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi secara masif telah memberi perubahan besar di masyarakat, bahkan berimplikasi pada waktu penggunaan serta kepemilikian perangkat media digital yang terus meningkat. Perubahan tersebut juga berimbas pada bidang pendidikan karena anak usia sekolah dasar kini telah menjadi pengguna aktif perangkat digital dan menghabiskan waktu yang banyak berinteraksi dengan teknologi digital yang terhubung dengan jaringan internet padahal saat ini bulum ada kurikulum literasi media di sekolah, sehingga berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan anak. Berpijak dari hal ini, pemerintah perlu untuk memikirkan kembali kurikulum literasi media untuk jenjang pendidikan dasar. Melalui kajian ini, penulis hendak menelaah potensi kebijakan pendidikan untuk memasukkan literasi media di dalam kurikulum pendidikan untuk sekolah dasar. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian pustaka (library research). Bahan referensi bersumber dari buku-buku yang relevan, dokumen perundang-undangan, jurnal, artikel ilmiah, dan laporan penelitian. Setelah data terkumpul, lalu dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kini urgensi bagi pemerintah untuk mengintegrasikan literasi media ke dalam kurikulum pendidikan dasar agar tidak menimbulkan kesenjangan literasi media di kalangan anak sekolah dasar.
Profesi Pendidikan Dasar, 2019
Perkembangan teknologi di Indonesia semakin maju. Kecenderungan global ini menyebabkan adanya perubahan di hampir segala aspek, salah satunya adalah aspek penyebaran informasi melalui media massa. Gejala ini membuat informasi atau pesan dari media menjadi semakin mudah didapatkan. Kemudahan tersebut menjadikan semua pihak dapat mengakses apa yang ingin diketahui kapan pun dan dimana pun. Tanpa memiliki kemampuan untuk menangkap pesan dari media, dapat menjerumuskan anak ke dalam budaya yang tidak sesuai dengan karakteristik anak. Tidak jarang kasus tersebut sampai menjadikan anak harus berhadapan dengan hukum. Hal tersebut tercantum dalam laporan di KPAI bahwa ada pengaduan di bidang anak terhadap hukum sebanyak 8.470 sepanjang tahun 2015-2016. Hal ini merupakan pengaduan tertinggi terhadap anak dibandingkan dengan kasus pengaduan yang lain. Pihak yang paling rentan terkena pengaruh dari media salah satunya adalah anak-anak. Berdasarkan suevey Nielsen Consumer Media View tahun 2017 yang dilakukan di 11 kota di Indonesia, pengaksesan media televisi masih memimpin penggunaannya sebanyak 96%, disusun
Sawwa: Jurnal Studi Gender
sumber informasi dan inspirasi, kontrol sosial), namun sekaligus bisa sangat merugikan penontonnya karena.
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 2019
Migrasi besar-besaran masyarakat dalam penggunaan media baru nyatanya berdampak cukup signifikan terhadap timbulnya beberapa gejala sosial terutama pada anak-anak usia sekolah. Media baru memiliki sisi positif jika digunakan secara bijak namun akan berdampak destruktif jika penggunanya tidak teredukasi dengan baik. Sebagai salah satu pendidikan formal, sekolah menjadi institusi yang bertanggung jawab terhadap perubahan perilaku anak termasuk salah satunya mengedukasi anak-anak untuk menggunakan media baru secara bijak. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi, peluang, dan hambatan dari diskursus pendidikan literasi media digital bagi peserta didik maupun tenaga pendidik di sekolah tingkat dasar. Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan Teori Belajar Sosial Bandura untuk menganalisa jawaban dari sejumlah guru dan siswa di Jakarta yang menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskursus...
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 2019
Kehadiran media baik itu media mainstream maupun media baru tidak saja memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Hadirnya informasi hoaks, kesalahan menafsirkan informasi, serta informasi tidak yang disampaikan dalam ruang publik merupakan bukti bahwa masyarakat sesungguhnya perlu diberikan edukasi mengenai literasi media. Literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi dan menghasilkan pesan melalui berbagai konteks (Livingstone, 2004). Edukasi mengenai literasi media berarti bahwa memberikan wawasan dan pengetahuan untuk cerdas dalam bermedia. Melihat adanya kebutuhan masyarakat untuk memperoleh edukasi mengenai literasi media, maka Universitas Pelita Harapan melalui Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Ilmu Komunikasi turut berkontribusi melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa edukasi literasi media di Yayasan Perguruan Markus Tangerang. Kegiatan edukasi ini berfokus kepada siswa dan orang tua murid yang materinya dikemas se...
Jurnal Basicedu, 2021
Pembelajaran merupakan cara untuk membantu manusia dalam belajar. pembelajaran yang dilakukan dilakukan didalam lingkungan belajar yang terdapat interaksi antara guru dan siswa. Di dalam pembelajaran terdapat unsur-unsur penunjang pembelajaran tersebut, diantaranya media pembelajaran, bahan ajar, dan sebagainya. Metode dalam penelitian menggunakan metode deskriptif. metode deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.Penelitian ini menjelaskan fakta-fakta tentang bagaimana problematika penerapan media pembelajaran kelas rendah di SDN 163 Pekanbaru. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk analisis data peneliti menggunakan Miles dan Huberman menjelaskan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan dan refleksi. H...
2013
Studi literasi yang dilakukan oleh lembaga internasional PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) rahun 2011 menunjukkan bahwa literasi siswa kelas IV SD di Indonesia berada pada peringkat 41 dari 45 negara. Informasi tersebut penting bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan pendidikan dalam segala aspeknya. Tes literasi yang dilakukan PIRLS tersebut belum disesuaikan dengan kultur Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan beberapa riset fundamental. Salah satu di antaranya adalah riset konstruk kompetensi literasi berbasis konteks Indonesia untuk anak Sekolah Dasar. Riset fundamental ini dilakukan dengan desain R & D dan bertujuan membuat konstruk kompetensi literasi berbasis konteks Indonesia untuk siswa SD yang sudah divalidasi ahli dan sudah diuji dengan analisis faktor. Konstruk ini difokuskan pada SD tinggi, yakni kelas IV. Hal ini sesuai dengan PIRLS yang fokus pada kelas IV SD. Penelitian akan dilakukan selama dua tahun. Tahun pertama, bertujuan (a) menghasilkan draf konstruk kompetensi literasi untuk siswa SD kelas IV, dan (b) menguji validitas konstruk dengan uji ahli. Untuk itu dilakukan studi terhadap asesmen literasi PIRLS; studi kurikulum SD kelas IV tahun 2006 dan 2013; kajian literasi dari wacana, buku teks, genre, dan bahasa anak; serta FGD dengan pendidik untuk memastikan kemampuan faktual literasi anak di SD. Metode yang digunakan untuk menjaring data adalah observasi pustaka, wawancara, focus group discussion, (tahun I) dan metode tes (untuk tahun II). Metode analisis data menggunakan deskriptif kualititatif Penelitian tahun pertama ini menghasilkan: (1) kompetensi literasi membaca dikonstrukkan sebagai "kemampuan membaca dan memahami teks berjenis sastra dan informatif, berdasarkan empat tingkatan kognitif (grafik normal), dari berbagai tipe teks serta mengikuti konteks lokal di sekitar anak dan konteks nasional, (2) konstruk kompetensi literasi untuk siswa Kelas IV SD terdiri atas komponen kompetensi literasi siswa kelas IV SD, tingkatan kognitif yang diminta, jenis teks yang diinginkan, tipe teks yang diinginkan, yang kesemuanya disesuaikan dengan konteks yang diketahui anak; (3) konstruk kompetensi literasi versi Indonesia berisi 2-5 kata sulit, panjang teks 200 kara, komposisi tingkatan kognisi rendah hingga lanjut: 30-30-30-10, tema teks disesuaikan dengan kondisi dan kultur Indonesia, serta ilustrasi yang jelas. Komponen tabel dan grafik diberikan secara gradatif. Penelitian tahun pertama ini juga menghasilan dua makalah seminar internasional dan seminar nasional yang telah dipresentasikan. Artikel jurnal dan draf buku ajar masih dalam tahap pembenahan.
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 2018
The rapid development of television stations in Indonesia has influenced various aspects of people's lives such as among school students like in SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Various aspects influenced include social, cultural, religious, health and service quality. Social reality or the negative impact of the presence of mass media especially television does get the attention of parents and teachers. Media literacy education is one of the efforts to develop skills in selecting and watching critically the programs presented by the media. Media education or media literacy is an activity that can help people to have the competence, ability, or skill needed to not reactive in a negative sense, but proactive in understanding the messages conveyed by the media. Educators are the right audience for media literacy education. In an effort to provide understanding to school students in choosing, understanding and sorting media messages, especially television media. For that done communit...
Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 2013
The complexcity of the media’s problem in determining media policy can not be solved only by structural approach. The cultural approach is also needed in getting people participation and involvement to solve that problem. When the effect of media become an important issue in the relationship between media and the public, the media should not only be regulated, but the public should be involved and given the opportunity to play important role making the media to be part of public life and helping the public to solve their life. People’s empowerment in this cultural approach can be conducted through the program of media literacy. This movement as a public power and identity certainly has influence to the media.
Di era globalisasi saat ini, pemahaman generasi muda tentang realitas kehidupan sehari-hari bisa dicapai melalui media massa, termasuk informasi atau pemahaman tentang konflik dalam masyarakat. Media massa memiliki kemampuan untuk membangun pencitraan dalam benak generasi muda serta membentuk pendapat dan persepsi mereka. Media melalui isi pesan melaksanakan strategi pembingkaian, yang menyoroti aspek-aspek tertentu dan mengabaikan aspek-aspek lain dalam memandang kenyataan. Isi pesan media massa sangat tergantung pada ekonomi mereka serta kepentingan ideologis mereka. Strategi media diimplementasikan secara halus agar tidak disadari oleh publik khususnya generasi muda. Kekuatan komunikasi media massa tidak ada tandingannya. Tidak seorang pun di dunia ini mampu menghindar media, walau sesibuk apa pun individu yang bersangkutan. Tak pelak lagi, media massa menjadi ”soko guru” yang patut digugu dan ditiru. Kehebatan lain dari media massa ini adalah terjadinya pergeseran arus budaya massa dari proces society menjadi instant society dalam pengambilan keputusan baik ideologi, politik maupun budaya. Media massa mampu membangkitkan rasa duka sekaligus suka bagi seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia dengan berbagai alasan yang jelas. Media massa lahir atas kreativitas dan intelektualitas manusia. Salah satu elemen penting yang mengiringi media massa adalah pesan komunikasi massa budaya manusia. Kenyataan bahwa isi pesan media massa sering begitu halus sehingga tidak disadari khususnya oleh generasi muda, mendorong munculnya kebutuhan akan Literasi Media sebagai metode atau langkah-langkah untuk memecahkan masalah ini. Literasi Media adalah kemampuan untuk mengkritik isi media dan memiliki pemahaman penuh tentang realitas. Untuk mengembangkan keterampilan generasi muda agar menjadi kritis terhadap isi media massa serta mengembangkan pemahaman tentang konsep keberagaman dan toleransi dalam masyarakat. Salah satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media. Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh kekhawatiran bahwa media dapat menimbulkan pengaruh negatif. Mereka yang prihatin dengan pola interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media yang tidak aman dan tidak sehat biasanya berasal dari kalangan orangtua, guru, tokoh agama, LSM yang peduli dengan perlindungan anak, perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan sebagainya. Mereka berusaha keras menemukan cara-cara yang bisa diterapkan dalam mengurangi jam anak menonton TV, memilih tayangan, melakukan pendampingan yang benar, dan melakukan sosialisasi melalui berbagai forum.
2017
Masyarakat Indonesia sudah masuk dalam tahapan masyarakat informasi. Masyarakat informasi memiliki ciri utama yaitu aktif mengakses informasi. Berbagai macam media komunikasi dari model lama hingga media baru menuntut khalayak untuk bisa cerdas melakukan literasi. Khalayak aktif muncul karena sifat media komunikasi yang semakin interaktif. Semakin kompleks keunggulan suatu media, maka semakin banyak perhatian dan verifikasi yang perlu dilakukan agar tidak mudah disesatkan oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab. Banyak jurnalis bermunculan, mereka adalah orang-orang biasa, mereka bebas dengan opininya, namun mereka juga berupaya untuk memberi pengaruh kepada khalayak. Sehingga semakin beragamnya suber informasi menuntuk seseorang harus lebih peka terhadap informasi yang terimanya yaitu dengan mengembangkan kemampuan literasi. Kemampuan literasi kini menjadi mutlak dilakukan agar terhindarkan dari maksud-maksud tersembunyi yang dapat membawa dampak buruk bukannya mendapat fae...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Edukasi Lingua Sastra, 2020
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2020
Warta LPM, 2017
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 2017
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2017