Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Fatimatur Rohmah
…
18 pages
1 file
Ini adalah tulisan tentang filsafat Barat dan sejarahnya. This is an essay on Western philosophy and its history
Medieval philosophy is a significant period in the history of Western thought, characterized by the fusion of ancient Greek philosophy with Christian theology. This period spanned from the 5th to the 15th centuries and encompassed a variety of complex schools of thought, ranging from Patristic to Scholasticism. Medieval philosophy was shaped by the strong influence of Christianity, with a primary focus on questions concerning God, the universe, and the existence of humanity. Key figures in this era, such as Saint Augustine, Saint Thomas Aquinas, and John Duns Scotus, developed intricate theological and philosophical ideas that are still studied today. Despite being often referred to as the "Dark Ages" by Renaissance humanists, medieval philosophy was actually a period brimming with critical and innovative thought. Medieval philosophers developed sophisticated methods of thinking and argumentation, and they proposed new theories about the universe, logic, and ethics. Medieval philosophy has had a profound impact on the development of Western science and thought, and it remains relevant today in the context of thinking about religion, ethics, and metaphysics.
Gadamer adalah pewaris sejati tradisi hermeneutik Jerman. Sebagai seorang pewaris tradisi yang otentik, ia dengan sungguh-sungguh mengangkat persoalan menyangkut metodologi ilmu pengetahuan tentang manusia yang berasal dari Schleiermacher dan Dilthey. Di lain pihak, sebagai murid Heidegger, ia mengambil bagian dalam pandangan gurunya terhadap eksistensi manusia; bahwa eksistensi manusia secara radikal bersifat terbatas dan temporal, dan bahwa pemahaman berciri ontologis. 1 Dengan konsep temporalitas historis, Gadamer mengeritik refleksi sejarah yang terlalu terbingkai oleh metode. Kritik Gadamer terhadap kesadaran historis bertolak dari pemikiran hermeneutis Heidegger tentang pra-struktur pemahaman dan historisitas (inheren) keberadaan manusia yang menjadi fondasi dan titik awal analisisnya terhadap kesadaran sejarah. Gadamer hendak menunjukkan bahwa pemahaman itu sendiri merupakan way of being dan hakikatnya adalah temporal. Kesimpulan ini muncul dari analisisnya tentang temporalitas Dasein, sebagaimana dipaparkan Heidegger dalam buku Being ang Time. 2 Heidegger berbicara tentang temporalitas pemahaman. Berdasarkan konsep temporalitas Heidegger, Gadamer berbicara tentang temporalitas seorang penafsir tradisi (sejarahwan). Menurut Gadamer, seorang interpretator sejarah tidak dapat begitu saja menyingkirkan kondisi historisnya yang sekarang ini, karena historisitas tidak bersifat kebetulan tetapi ontologis. Manusia secara radikal adalah entitas temporal-historis. Dengan demikian seorang sejarahwan tidak pernah terlepas dari sejaranya sendiri. Dia adalah makhluk historis. Keterikatan (ketermasukan) seorang penafsir (sejarah) pada horizonnya yang sekarang ini adalah hal yang tidak mungkin terabaikan dan tak terelakkan. Setiap usaha untuk menceraikan temporalitas penafsir dari teks sesungguhnya dapat dilihat sebagai suatu faktor negatif, suatu alienasi; namun jarak itu bisa juga dijadikan sebagai sesuatu yang produktif. Dengan menegaskan historisitas teks maupun penafsir, Gadamer menjadikan proyek pemahaman reproduktif sebagai sesuatu yang 1
Chafid Firman, 2018
A. Latar Belakang Secara umum, filsafat biasanya di pahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan okyek khusus yaitu ilmu pengetahuan dan sudah memiliki sifat dan karakter hamper sama dengan filsafat pada umumnya. Sementara sebagai landasan filosofis bagiproses keilmuan dan merupakan krangka dasar dari proses keilmuan itu sendiri. Artinya filsafat itu mecakup makna yang mengarahkan kepada penelaahan secara ilmiah sebagai smber pengetahuan dan ilmu. Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Dewasa ini kajian filsafat sudah menjadi bahan ajar bagi tiap-tiap universitas, berbagai kajian mengenai hakikat kehidupan. Bagaimanakah kehidupan ini? Dan untuk apa kehidupan ini?, manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk. Orang lain yang mampu memberikan penilaian secara objektif dan tuntas serta pihak lain yang melakukan penilaian sekaligus memberikan arti, itu adalah pengetahuan yang disebut filsafat. Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang sangat menyolok.Pada permulaan sejarah filsafat di Yunani, "philosophia" meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan di kemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Mengetahui perkembangan filsafat sangatlah penting peranannya terhadap perkembangan pemikiran manusia untuk kedepannya. Sebab, pembahasan tentang filsafat akan menyelidiki, menggali, dan menelusuri sedalam, sejauh, dan seluas mungkin semua tentang hakikat hidup dan aspek di dalamnya. Dalam hal ini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa filsafat merupakan akar dari semua ilmu dan pengetahuan yang berkembang di muka bumi ini.
penemuan arkeologis, Cina Kuno itu sudah ada sebelum periode Neolitik (5000 SM) baik di sebelah timur laut dan barat laut. Pada periode tersebut, kehidupan komunitas suku berpusat pada penyembahan dewadewa leluhur dan dewa-dewa alam. Yang dikenal pada periode ini adalah budaya Yangshao, Dawenko, Liangche, Hungsan, bendabenda yang dikeramatkan dan tempat penyembahan.
Kata filsafat diambil dari bahasa Arab. Sedangkan Falsafah daimbil dari bahasa Yunani yaitu ‘Philos’ berarti cinta dan ‘Sophia’ berarti bijak. Harun mengatakan bahwa filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati (1980:7-8). Filsafat lahir karena perdebatan akal dengan hati tentang segala sesuatu didalam alam semesta, tentang asal muasal segala sesuatu yang ada didunia. Bahkan filsafat menanyakan akan asal muasal manusia. Filsafat muncul dan berkembang sejak berabad-abad lalu. Perkembangan filsafat tidak hanya dalam satu wilayah, melainkan meluas sampai keseluruh negeri dengan masa kejayaan yang berbeda-beda. Para filsuf muncul dengan pemikiranya tentang asal muasal segala sesuatu yang ada didunia ini. Dua filsafat yang berkembang pesat dan bertolak belakang yaitu filsafat barat dan filsafat timur. Keduanya memiliki waktu tertentu dalam mencapai masa keemasanya, sehingga mempengaruhi pemikiran-pemikiran yang berkembang pada masa itu sampai pada masa sekarang. Ada beberapa tokoh penting yang turut menyumbang pemikirannya dalam mendominasi konsep filsafat barat maupun timur sesuai dengan periodesasinya. Sehingga, antara filsafat Barat dan Timur terdapat perbedaan yang mencolok. Dan penting untuk para penikmat filsafat dalam menelaah lebih dalam lagi akan konsep-konsep yang diterima sebelum akhirnya dijadikan landasan dalam berfikir.
Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia yang diturunkan dari kata kerja filosofein, yang berarti: mencintai kebijaksanaan (Hadiwijono, 1980). Dalam hal ini pengertian tersebut merujuk pada usaha untuk mencari sebuah kebijaksanaan atau kebenaran. Sehingga dapat dirumuskan definisi dari filsafat menurut Hadiwijono (1980) adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup yang dapat memuaskan hati. Filsafat juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan manusia yang diperoleh melalui proses berpikir yang sangat logis.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SEJARAH DAN TOKOH-TOKOH FILSAFAT ISLAM, 2019
Nindya Annisa Hilmi, 2023