Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
2018
Abstrak: Beban kerja guru merupakan tugas-tugas tugas yang harus dikerjakan oleh guru di sekolah, selain mendidik peserta didik guru juga memiliki berbagai tugas yang berkaitan dengan kependidikan yang dinamakan beban kerja guru. Penelitian ini menggunakan metode observasi, penyebaran angket ke 10 sampel, dan wawancara kepada 3 sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja guru yang selama ini di rasakan dan memberikan solusinya melalui pembuatan jurnal ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru sanggup melakukan beban kerja yang telah diatur dalam permendikbud dan dari hasil penelitian ini, nilai terendah mayoritas terdapat pada adanya tugas tambahan di luar proses belajar mengajar. Kata kunci : problematik, beban kerja guru Abstract: Teacher workload is a task assignment that must be done by the teacher in the school, besides educating teacher students also have various tasks related to education called teacher workload. This study uses the method of observation, questionnaires to 10 samples, and interviews to 3 samples. This study aims to determine the teacher's workload that has been felt and provide a solution through making this journal. The results of the study show that most teachers are able to carry out the workload that has been regulated in the Minister of Education and Culture and from the results of this study, the lowest value of the majority is in the presence of additional tasks outside the teaching and learning process.
Prosiding STKIP Muhammadiyah Bogor, 2015
Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi. Kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Sudah selayaknya seorang guru itu diberikan kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat dipahami bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan yang layak.
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, 2020
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kekurangan beban kerja mengajar guru dan strategi sekolah dalam memenuhi kekurangannya. Penelitian ini merupakan studi kasus. Data primer dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh guru, diperkaya dengan wawancara dan diskusi. Jumlah kuesioner yang diolah sebanyak 34 responden. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan masih banyak guru terkendala dalam pemenuhan beban kerja minimal sehingga mereka kehilangan peluang mendapat tunjangan profesi. Salah satu sebabnya adalah terbatasnya jumlah tugas tambahan. Strategi sekolah dalam memenuhi beban kerja adalah mengutamakan guru yang sudah bersertifikat pendidik memenuhi beban kerjanya dengan cara diberi tugas tambahan dan/atau ditugaskan mengajar di sekolah lain. Direkomendasikan dalam upaya pemenuhan beban kerja, hendaknya guru dicarikan alternatif kegiatan, baik melalui penambahan jam mengajar di sekolah asal dengan melibatkannya dalam kegiatan...
ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti tahap beban tugas dan motivasi pengajaran dalam kalangan guru di sekolah menengah daerah Ranau dan hubungan antara kedua-duanya. Beban tugas guru dikategorikan kepada dua, iaitu beban tugas akademik dan beban tugas bukan akademik. Populasi kajian ini ialah 380 orang guru yang bertugas di lima buah sekolah menengah dalam daerah Ranau. Seramai 193 orang guru daripada tiga buah sekolah dipilih secara rawak menjadi sampel kajian. Kajian ini menggunakan reka bentuk kuantitatif dengan melibatkan kaedah tinjauan deskriptif. Dapatan kajian menunjukkan bahawa tahap beban tugas akademik adalah tinggi (M=3.79, SD=.211), tahap beban tugas bukan akademik adalah tinggi (M=4.43, SD=.174), tahap beban tugas guru adalah tinggi (M=4.11, SD=.159) dan tahap motivasi pengajaran guru adalah sederhana (M=3.56, SD=.538). Keperluan fisiologi pelajar dan penyediaan fizikal bilik darjah perlu dipenuhkan terlebih dahulu. Pelajar yang berasa tenang dan selesa kurang menimbulkan masalah disiplin. Bagi guru pula, perkara ini dapat mengurangkan beban tugas mereka dalam menangani masalah disiplin pelajar. Pengurangan beban tugas berkaitan disiplin dapat menyumbang kepada keadaan kerja yang lebih baik kepada guru. Pengenalan Profesion keguruan merupakan profesion yang sungguh mencabar memandangkan tugasnya yang begitu banyak dan tanggungjawabnya yang begitu berat. Di Malaysia, persoalan mengenai tekanan kerja dalam kalangan guru-guru juga menjadi topik penyelidikan. Beban tugas yang banyak telah menimbulkan kerumitan, ketidakpuasan hati dan keletihan emosi kepada guru. Di dalam kelas guru juga terpaksa membuat pelbagai keputusan dalam satu jangka waktu yang singkat (40 hingga 80 minit). Setiap hari seorang guru akan berhadapan dengan 20 hingga 120 orang pelajar dalam kelas yang terdiri daripada 20 hingga 30 orang pelajar. Guru tidak boleh menumpukan perhatian terhadap seorang pelajar sahaja, tetapi kepada semua pelajar dalam kelasnya yang mempunyai kepelbagaian minat, bakat, hambatan pembelajaran, keadaan emosi dan latar budaya. Oleh kerana itu, untuk menumpukan perhatian sekali gus terhadap semua pelajar memerlukan suatu seni kompleks yang tinggi. Beban tugas guru telah menjadi satu isu sejak lama dulu. Siti Rodziah Kadir (1982) telah membuat kajian tentang persepsi guru-guru yang mengajar Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR) di Selangor dan Negeri Sembilan. Guru-guru menyatakan kerumitan yang mereka alami ialah beban tugas yang berat, kekurangan peralatan, kekurangan persiapan mengajar kerana kursus yang diikuti tidak mencukupi, saiz kelas yang besar dan kerja-kerja perkeranian yang dibuat. Kerja-kerja perkeranian ini akan mendatangkan keletihan kepada guru dan boleh mengurangkan masa mengajar guru di dalam kelas serta membuatkan fikiran guru tidak tenteram kerana masanya sentiasa terganggu.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
MUSRIFIN, S.Pd. M.Pd, 2019
Pebribella Sidauruk, 2018
Prosiding Seminar Nasionar, 2015