Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Anotasi Bibliografi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Inovasi Kurikulum
…
4 pages
1 file
Abstrak Kajian ini memfokuskan kepada Industri kraftangan tembikar Mambong sebagai satu pasaran baranangan kraftangan yang berpotensi untuk dikomersialkan dalam kesenian dan kebudayaan kraftangan negeri Kelantan. Kraftangan tembikar Mambong yang menjadi satu tradisi tembikar oleh masyarakat di Kampung Mambong ini sudah terkenal dengan fungsi dan utilitinya yang unik. Kajian mendalam tentang strategi pasaran industri tembikar Mambong ini bagi mengetengahkan kepada umum hasil tradisi Tuk Bara agar dikenali ramai dan dapat menjadi satu industry yang boleh berkembang lebih jauh pada masa hadapan. Kaedah kajian yang digunakan adalah berdasarkan kepada pendokumentasian yang mendalam terhadap pemasaran kraftangan tembikar Mambong. Kaedah temu bual bersama responden dengan borang soal selidik dilakukan bagi melengkapkan pengumpulan data dengan menumpukan kepada fokus yang sebenar. Seharusnya tradisi tembikar tradisi Mambong ini diapresiasikan dan diperkenalkan kepentingannya serta faedahnya kepada masyarakat. Abstract This study focuses on the craft of pottery industry Mambong as a handicraft market Mambong the potential for commercialization in the arts and crafts culture of Kelantan. Mambong Handicraft pottery that became a tradition of pottery by the people in the village of Mambong is already famous for its unique functionality and utilities. In-depth study of the pottery industry's market strategy is to highlight to Rembang general Tuk Bara tradition that is well known and can be an industry that could grow further in the future. The research is based on a deep pendukumentasian pottery handicrafts marketing zenith. Method interviews with respondents to the questionnaire was to complement data collection with focus on the real focus. Rembang traditional pottery tradition should have appreciated and introduced its importance and its benefits to society.
Anotasi Bibliografi Pengaruh Media Pembelajaran Flashcard terhadap Kemampuan Membaca Anak Disleksia dan Evaluasi Kurikulum Pendidikan Dasar: Satu Usulan, 2022
Skripsi ini saya persembahkan kepada yang terhormat dan tersayang: 1. Bapak dan Mama, Apa yang saya lakukan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan, keringat, dan juga air mata. Terima kasih atas segala dukungan dan doa yang tak henti-hentinya. Tulisan ini saya persembahkan untuk bapak-mama, sebagai wujud rasa terima kasih atas pengorbanan dan jerih payah sehingga saya dapat menggapai cita-cita. 2. Kedua kakaku yang selalu memberikan doa dan motivasi yang tiada henti sehingga saya dapat menyelesaikan tulisan ini. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah pemikiran dan pendidikan islam Jurusan PAI Fakultas Tabiyah dan Ilmu Keguruan Semester V IAIN Manado Tahun Akademik 2017 Oleh : Febrianty Bagunda 15.2.3.120 Dosen Pembimbing Dr. Muhammad Idris, S.Ag , M.Ag INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN MANADO) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarahnya, pendidikan Islam telah mengalami pasang surut. Dari zaman Rasulullah saw. hingga tiga rezim sesudahnya (kekhalifahan Rasyidin, Daulah Umaiyyah, dan Abbasiyah) masing-masing dengan karakteristik perkembangannya yang beragam sesuai dinamika yang berkembang pada masa itu. Masa keemasan Islam atau sering disebut peradaban Islam dalam bidang pendidikan ditancapkan pada masa Daulah Abbasiyah. Sebuah rezim yang dalam sejarah Islam dinisbahkan dari mana silsilah keluarga Nabi Muhammad saw., al-Abbas (paman Nabi). Kemajuan yang pesat diperoleh dinasti Abbasiyah dalam berbagai bidang kehidupan pada masa itu untuk sekedar membandingkan dengan peradaban Islam kini secara jujur diakui, belum tertandingi. Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam, yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah (sekolah-sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Lembaga-lembaga pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas-universitas tersebut nampak sangat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola budaya kaum muslimin. Berbagai ilmu pengetahuan yang berrkembang melalui lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan perkembangan berbagai macam aspek budaya kaum muslim. Masa pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan masa kejayaan Islam dalam berbagai bidang, kususnya bidang ilmu pengetahuan. Pada zaman ini umat Islam telah banyak melakukan kajian kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan pada zaman ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebelum timbul sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia islam sebenarya telah berkembang lembaga lembaga pendidikan Islam yang bersifat non formal. Lembaga lembaga ini berkembang terus dan bahkan bersamaan denganya tumbuh dan berkembang bentuk-bentuk lembaga pendidikan non formal yang semakin luas B. Rumusan Masalah Dari penjelasan singkat tentang Dinasti Abbasiyah penulis mengangkat masalah : Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H. (750 M.) s. d. 656 H. (1258 M.). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.1 Penjelasan diatas menejelaskan bahwa Dinasti Abbasiyah itu didirkan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas dan kekuasaan yang berlangsung lama dengan pola pemerintahan yang berbeda-beda. Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, Bani Abbas telah melakukan usaha perebutan kekuasaan, Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan memberikan toleransi kepada kegiatan keluarga Syi'ah. Gerakan itu didahului oleh saudara-saudara dari Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim al-Imam, yang semuanya mengalami kegagalan, meskipun belum melakukan gerakan yang bersifat politik. Sementara itu, Ibrahim meninggal dalam penjara karena tertangkap, setelah menjalani hukuman kurungan karena melakukan gerakan makar. Barulah usaha perlawanan itu berhasil ditangan Abu Abbas, setelah melakukan pembantaian terhadap seluruh Bani Umayyah, termasuk khalifah Marwan II yang sedang berkuasa.2 Bani abbas telah melakukan usaha untuk merebut kekuasaan sejak masa bani ummaya, tapi usaha-usaha yang dilakukan mengalami kegagalan, perlawanan membawah hasil saat ditangan Abu Abbas yang melakukan pembantaian terhadap seluruh Bani ummaya.
TRIBUN TIMUR, 2019
Apa dan siapa Mohamad Shahour sebenarnya? Apakah ia punya otoritas dalam menafsirkan Al-Qur'an? Lalu apakah cara penafsirannya layak diadopsi? Dan, bagaimana bisa Abdul Aziz memungut metode Shahour dalam penafsiran Al-Qur'an, khususnya ketika menafsirkan frasa 'milkul yamin' dengan sekx non marital atau kehalalan seks di luar nikah. Simak dalam tulisan singkat ini.
Adinda Sri, 2022
Anotasi bibliografi artikel yang berjudul "Korelasi Perhatian Orang Tua dengan Minat Belajar Siswa Kelas 2 Pada Mata Pelajaran Matematika" dan "Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Sistem Mobile Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa"
JUNIARTI H. ABDULLAH, 2024
Upaya mewujudkan penghormatan, penghargaan, perlindungan, dan penegakan HAM merupakan tanggung jawab pemerintah berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 1 Berbicara tentang Hukum dan HAM, tentu berbicara tentang 2 hal yang telah menjadi satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan jika sebuah bangunan hukum dibentuk tanpa HAM, yang merupakan pengawal dalam mewujudkan nilai-nilai keadilan kemanusiaan, maka hukum tersebut bisa digunakan sebagai sarana oleh penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya (abuse of power). Sebaliknya, jika HAM dibangun tanpa didasari oleh komitmen hukum yang jelas, maka HAM tersebut hanya akan menjadi bangunan yang rentan dan mudah disalahgunakan.
Anotasi Bibliografi, 2022
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
Respons Ulama Islam terhadap Hermeneutika Barat: Muhammad Imarah dalam Karyanya Hadza Huwa al-Islam , 2018
Imtiyaz: Jurnal Ilmu Keislaman
Moh. Syifa' Akmaluddin Bukhori , 2023
Jurnal Studi Agama, 2018