Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
162 pages
1 file
Dinasti bani Umayyah merupakan pemerintahan kaum Muslimin yang berkembang setelah masa Khulafa al-Rasyidin yang dimulai pada tahun 41 H/661 M. 1 Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb. Nama Dinasti Umayyah dinisbahkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Silsilah keturunan Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bertemu dengan Nabi Muhammad SAW pada Abdi Manaf. Keturunan Nabi dipanggil dengan keluarga Hasyim (Bani Hasyim), sedangkan keturunan Umayyah disebut dengan keluarga Umayyah (Bani Umayyah). Oleh karena itu, Muawiyah dinyatakan sebagai pembangun Dinasti Umayyah. Muawiyah selain sebagai pendiri juga sebagai khalifah pertama Bani Umayyah. Muawiyah dipandang sebagai pembangun dinasti ini, oleh sebagian sejarawan dipandang negatif sebab keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalm perang saudara di Shiffin. Terlepas dari itu dalam diri muawiyah terkumpul sisifat-sifat sorang penguasa, politikus, dan administrator. 2 Keberhasilan Muawiyah mendirikan Dinasti Umayyah bukan hanya kemenangan diplomasi dalam peran Shiffin dan terbunuhnya Ali bin Abi Thalib melainkan sejak semula Muawiyah memiliki "basis rasional" yang solid sebagai landasan pembangunan masa depan. Selain itu ia mendapatkan dukungan yang kuat dari Suriah dan keluarga Bani Umayyah, ia merupakan seorang administrator yang sangat bijaksana dalam menempatkan para pejabat-pejabatnya serta ia memiliki kemampuan yang menonjol sebagai negarawan sejati. 3 B. Khalifah-Khalifah Bani Umayyah dan Kebijakan-Kebijakannya Masa Kekuasaan Dinasti Umayyah berlangsung kurang lebih 90 tahun dengan 14 Khalifah. 4 Dari ke-14 khalifah yang ada, terdapat beberapa khalifah yang berjasa dalam berbagai bidang dan ada pula khalifah yang tidak patut dan lemah. Berikut Ini urutan Khalifah Bani Umayyah beserta kebijakannya: 1. Muawiyah bin Abi Sufyan (41-60 H/661-679 M) 1 Pengangkatan Yazid sebagai khalifah diikuti oleh penolakan dari kaum Syiah yang telah membaiat Husin bin Ali di Kufah sebagai khalifah sepeninggal Muawiyah. Penolakan tersebut, mngakibatkan peperangan di Karbala yang 5
abdullah jalil, 2019
Dalam sejarah kebudayaan ummat manusia proses tukar-menukar dan interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara kebudayaan barat dan peradaban islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap resistensi dan akseptansi.
Semenanjung Arab adalah semenanjung yang terletak di sebelah barat daya Asia. Wilayahnya memiliki luas 1.745.900 kilometer persegi. Semenanjung ini dinamakan jazirah. Secara geografis, daratan jazirah Arab didominasi padang pasir yang luas, serta memiliki iklim yang panas dan kering. Hampir lima per enam daerahnya terdiri dari padang pasir dan gunung batu. B. Keadaan Sosial Budaya Arab Pra-Islam Kondisi kehidupan Arab menjelang kelahiran Islam secara umum dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah. Hal ini dikarenakan kondisi sosial politik dan keagamaan masyarakat Arab saat itu, masyarakat Arab tidak memiliki nabi, kitab suci, ideologi agama dan tokoh besar yang membimbing mereka. Sesungguhnya sejak zaman jahiliyah, masyarakat Arab memiliki berbagai sifat dan karakter yang positif, seperti sifat pemberani, ketahanan fisik yang prima, daya ingat yang kuat, kesadaran akan harga diri dan martabat, cinta kebebasan, setia terhadap suku dan pemimpin, dan sebagainya. Namun sifat-sifat dan karakter yang baik tersebut seakan tidak ada artinya karena suatu kondisi yang menyelimuti kehidupan mereka, yakni tidakadilan, kejahatan, dan keyakinan terhadap tahayul. Secara garis besar kehidupan sosial masyarakat Arab secara keseluruhan dan masyarakat kota Mekkah secara khusus benar-benar berada dalam kehidupan sosial yang tidak benar atau jahiliyah. Akhlak mereka sangat rendah, tidak memiliki sifat-sifat perikemanusiaan dan sebagainya. C. Keadaan Ekonomi Arab Pra-Islam Perdagangan merupakan unsur penting dalam perekonomian masyarakat Arab Pra-Islam. Makkah misalnya, karena letak geografisnya yang sangat strategis maka ia menjadi tempat persinggahan para kafilah dagang yang datang dan pergi menuju pusat perniagaan. Selain perdagangan bangsa Arab Pra-Islam juga memiliki pertanian yang maju. Kemajuan ini ditandai dengan adanya kegiatan ekspor-impor yang mereka lakukan.
Terdapat sebuah statemen menarik dari sebuah diskusi bersama kawan -kawan, bahwa Peradaban Islam --yang hadir pada dimensi ruang dan waktu--sekarang ini telah mengalami apa yang kita sebut dengan kembalinya Abad Kegelapan (Darkness Order). Dan proposisi yang menyatakan bahwa saat ini merupakan "Era Kebangkitan Kembali Islam" patut dipertanyakan ulang. Asumsi ini akan semakin konkrit ketika melihat secara faktual pada kasus akhir -akhir ini yakni serangan AS atas Baghdad.
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya kita masih dapat merasakan segala bentuk nikmat iman, islam, dan ihsan. Salawat beriringkan salam tak lupa pula kita junjung kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang sebagaiman yang kita rasakan saat ini, dan atas izin Allah pula penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Dengan adanya perkembangan zaman modern yang mempengaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia yang pada akhirnya secara perlahan budaya tersebut akan mulai di lupakan oleh masyarakat, karena lebih memilih sistem modrn. Dari kajian tersebut, maka perlu mempelajari sejarah-sejarah masa lampau yang tersebar di nusantara.
Apa yang dipahami dari sejarah peradaban ekonomi Islam, hakikatnya adalah memahami sejarah perjalanan panjang Islam yang titik puncaknya adalah sejarah hidup Rasulullah SAW. Hanya Muhammad SAW sebagai tolok ukur yang nyata dari semua aspek perilaku kehidupan Islam. Adam Smith, tokoh ekonomi Barat dalam bukunya The Wealth of Nation, menyatakan bahwa ekonomi yang paling maju adalah ekonomi bangsa Arab yang dipimpin oleh Muhammad bin Abdullah dan orang-orang sesudahnya meskipun tidak dipungkiri terdapat sejarah panjang sebelum kedatangan Islam Nabi Muhammad SAW. Betul, pengaruh Romawi dan Yunani menjadi bukti sejarah nyata terhadap sejarah ekonomi Islam, meskipun porsinya kecil. Akan tetapi, perjalanan Islam tidak akan terlepaskan dari figur Muhammad SAW dan para penerusnya, yakni Al-Khulafa Ar-Rasyidun, tabi'in, dan para pemikir ekonomi, baik pada masa pemerintahan Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah. Dengan demikian, memahami peradaban ekonomi Islam, pada dasarnya memahami sejarah. Yang paling pokok dari sejarah adalah meluruskan sejarah secara tepat dan akurat. B. Rumusan Masalah Dalam makalah ini, penyusun memaparkan beberapa rumusan masalah, sebagai berikut: 1. Siapakah sosok Khulafa al-Rasyidin? 2. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq? 3. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Umar bin Khatab? 4. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan? 5. Bagaimanakah peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib? 1 BAB II PEMBAHASAN A. Sosok Khulafa al-Rasyidin Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: ششدون الراش ششاء )الخلف atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Para Khulafaur Rasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Mereka itu terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad SAW yang berkualitas tinggi dan baik adapun sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur Rasyidin sebagai berikut:
PENGEMBANGAN DAN SUMBANGAN PERADABAN ISLAM BAGI ILMU PENGETAHUAN [Tugas PSPI Semester V] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Shezie Wahyu Salsabila , 2023
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 2016
http://digilib.uinkhas.ac.id/, 2022