Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Disusun Oleh : MashudiAnas 12812223 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIMS JOGJAKARTA 2012 1 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi-Nya,keluarga,sahabatnya serta pengikutnya sampai akhir zaman. Makalah ini dibuat bukan hanya untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, tapi juga diharapkan bisa sebagai tambahan pengetahuan tentang kerasukan jin, sehingga kita bisa melakukan tindakan antisipatif pada diri dan lingkungan kita. kami mengharapkan saran dan koreksi dari yang kami hormati bapak dosen pengampu/pembimbing agar kami mempunyai kemampuan menulis yang lebih baik di masa yang akan datang. Jogjakarta, 22 Desember 2012 Penyusun
Potret kehiduoan jin
RINGKASAN BUKU MENELANJANGI STRATEGI JIN (jawaban tuntas seputar jin, setan dan ruqyah), pengarang: Aam Amirudin II. Potret kehidupan jin Kata jin berasal dari kata janna (yang artinya bersembunyi atau tidak terlihat), maksudnya yaitu tersembunyi dari pandangan manusia. Jin merupakan makhluk ruhiyah (gaib) yang diciptakan Allah dari api, seperti diterangkan dalam Al Qur'an Surat Al Hijr ayat 26-27; Yang artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas". Sabda Nabi, "jin itu ada tiga jenis, yaitu jenis yang memiliki sayap dan terbang di udara, jenis ular dan kalajengking dan jenis yang berpindah-pindah. 1. Jin yang dapat terbang adalah jin yang memiliki kemampuan dan kinerja sangat tinggi dibanding jin jenis lainnya, jin seperti inilah yang memindahkan singgasana kerajaan Ratu Balqis di Yaman ke Baitulmaqdis di palestina dalam sekejap mata pada jaman Nabi Sulaiman, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an Surat An-Naml ayat 40, "Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat, singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". 2. Jin yang menetap adalah jin yang suka menetap di sarangnya, karakternya seperti ular dan kalajengking. Jin berlaku seperti manusia, yaitu membutuhkan tempat. Mereka bisa menyatu dengan tempat tinggal kita, bisa di dapur, kamar tidur, atau tempat lain yang jauh dari keramaian manusia. Sabda Rasul: "Bangsa jin bertempat tinggal di tempat-tempat kotor dan sampah, karena mereka memakan sisa makanan manusia" Hadist riwayat (HR) Bukhari-Muslim. "Sesungguhnya tempat pembuangan kotoran didatangi jin, karena itu bila kalian ke kamar mandi hendaklah berdoa, "Allohuma inni a'udzubika minal khubutsi wal khabaaitsi" HR Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Imam Ahmad. Jin juga tinggal di lubang-lubang, Sabda Rasul, "Janganlah kalian kencing di lubang, Ia adalah tempat tinggal jin", HR Abu Daud, Nasa'i, dan Imam Ahmad.
Hadis-hadis Nabi. 1 Sifat dan karakter jin sebahagiannya turut dinyatakan dalam sumbersumber tersebut.
Secara etimologis kata Al-Jin berasal dari kata Jannah artinya bersembunyi. Dinamai al-Jin karena tersembunyi dari pandangan manusia. Kata lain yang berasal dari kata jannah adalah junnah, artinya perisai, dinamai demikian karena menyembunyikan kepala prajurit yang memakainya; jannah artinya sorga atau taman, dinamai demikian karena taman tersembunyi oleh pohon-pohon yang rindang; janin artinya jabang bayi, dinamai demikian karena tersembunyi di dalam perut ibu (Al-Jazairy, tt, hal. 211) Kata Iblis menurut sebagian ahli bahasa berasal dari kata ablasa artinya putus asa. Dinamai iblis karena dia putus asa dari rahmat atau kasih sayang Allah SWT (Sayid Sabiq, 1986, hal. 219). Kata Syaitan berasal dari kata Syatana artinya menjauh. Dinamai syaitan karena jauhnya dari kebenaran. (Shabuni, 1977, hal.17) Secara terminologis, Jin adalah sebangsa makhluk ghaib (makhluk rohani) yang diciptakan oleh Allah SWT dari api, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah: "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS. al-Hijr, 15: 27). Bangsa Jin juga mukhalaf (diperintahkan untuk mengerjakan syari'at agama) sebagaimana halnya manusia: "Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir." (QS. al-An'am, 6: 130). "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. adz-Dzariat, 51: 56). Bangsa Jin itu ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah SWT, sebagaimana dinyatakan oleh Allah: "Dan sesungguhnya di antara kami (bangsa Jin) ada yang shaleh ada pula yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS. al-Jin, 72: 11). "Dan sesungguhnya di antara kami ada yang taat dan ada yang menyimpang gdari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahanam." (al-Jin, 72: 14-15).
DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI SUMATERA UTARA, MEDAN. OLEH ARAHMAN 09 071 014 018 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR MAKASSAR 2012 ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Keluarga yang salah satu anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa perlu mempunyai pengetahuan tentang gangguan jiwa. Oleh karena keluarga sering merasakan kecemasan dalam menghadapi anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dengan menggunakan desain deskriptif korelasional. Instrumen dibuat dalam bentuk kuesioner dan dibagi dalam 2 bagian yaitu
Dried and salted snakehead fish is a product that processed by salting and drying. Fish salting depends on salt concentration and salting duration. The aim of the research was to know the effect of salt concentration and salting duration on physical, chemical, and organoleptic characteristics of salted snakehead fish.
Tulisan ini Mengkaji dan menguraikan Hakitat seorang Pemimpin salam melaksanakan kepemimpinan yang bijaksana dan di dalam menjadi seorang Pemimpin hal juga yang harus di lakukan adalah melayani ,Karena melayani adalah sebuah unsur Yang sangat mendasar dalam diri seorang pemimpin.Problem kepemimpinan Kristen masa kini salah satunya yaitu pemimpin kehilangan Karakter,dan kadang terjebak mengatasnamakan kekristenan dan kepentingan kekuasaan.Pendekatan Deskriptif kualitatif penelitian ini difokuskan pada metode dan upaya menemukanali Unsur Esensial.Melayani dengan Kasih dan pengampunan ,hasil pengkajian ini menandaskan bahwa seharusnya pemimpin Kristen yang mau besar ,mula mula harus memiliki imajinasi yang berpusat pada Yesus Kristus dalam melayani orang lain,rajin,tekun,berintegritas ,rendah hati,komunikatif dan berempati.Jadi kenyataan yang sederhana ini justru merupakan inti kebesarannya sebagai seorang pemimpin Kristen. Kata Kunci: berhikmat,melayani,tangguh,kepemimpina yang bijaksana. Abstrack This article examines and describes the essence of a leader in carrying out wise leadership and in becoming a leader, one thing that must be done is to serve, because serving is a very basic element in a leader. One of the problems with Christian leadership today is being a leader. Losing character, and sometimes being trapped in the name of Christianity and the interests of power. The qualitative descriptive approach of this research is focused on methods and efforts to find the essential elements. Serving with love and forgiveness, the results of this study emphasize that Christian leaders who want to be great must first have a strong imagination. centered on Jesus Christ in serving others, diligent, persistent, with integrity, humble, communicative and empathetic. So this simple fact is precisely the essence of his greatness as a Christian leader.
Shohibul Maqom, 2019
Tulisan ini menjelaskan pengertian, perbedaan dan persama malaikat, jin dan setan di dalam al-qur'an.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.