Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
…
9 pages
1 file
Juvinile Delinquency and its Solutions: Human development undergoes several phases. One of the phases is adolescence which is often regarded identical with disobedience. In this phase a child who was previously honest begins to change. He goes out more often than staying at home watching TV or playing games. Such a condition often makes the parents go into anxiety and fear that their child is starting to be naughty without trying to understand his real conditions. This article aims to describe children's real condition and offers some solutions to their problems.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2017
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Namun saat ini banyak sekali yang terjadi pada diri remaja, seperti narkoba dan genk motor. Hal ini merupakan masalah yang sudah tidak asing lagi. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Banyak sekali faktor internal dan eksternal penyebab kenakalan remaja yang perlu diperhatikan. Untuk mengatasinya maka bimbingan dari orang tua dan juga lingkungan yang baik bisa menjadi penentu bagi perkembangan remaja tersebut.
Educouns Journal: Jurnal Pendidikan dan Bimbingan Konseling, 2021
Penelitian ini betujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengerahi remaja bertindak kriminal dan bagaimana bentuk penanganannya. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif, subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang berasal dari LPKA Tomohon yang merupakan anak yang telah terlibat tindak criminal dan sedang menjalani proses pembinaan. Penentuan subjek menggunak snowball sampling, pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan tindak criminal yaitu life stile (mabuk-mabukan), broken home, self control rendah, dan pengetahuan seks rendah. Bentuk penanganan yang dilakukan menggunakan dua jenis yaitu penangan penal dan non penal. Implikasi dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan langkah pencengahan dan pengentasan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat
PLAKAT : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat
Remaja merupakan masa seorang anak berada pada fase pencarian jati dirinya yang ingin mengenal siapa dirinya. Pada fase ini biasanya seorang anak mengalami masa pubertas yang memunculkan berbagai gejolak emosi dan menimbulkan masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Salah satu permasalahan remaja pada fase tersebut adalah kecenderungan untuk berperilaku nakal (delinguen) yang meliputi semua perilaku menyimpang dari norma-norma hukum pindana. Maka dibutuhkan pemahaman melalui sosialisasi psikoedukasi di SMP Nasional 3 Bahasa Kalimantan Timur dengan 40 siswa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja terhadap bahaya kenakalan dan dampaknya pada diri sendiri dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil yang didapatkan terdapat peningkatan sebesar 6.70 pada softskill siswa dalam kegiatan sosialisasi psikoedukasi di SMP Nasional 3 Bahasa Kalimantan Timur. Adolescence is a time when a child is in the phase of searching for his identity who wants to know who he is. In t...
Sari Tilawah dan Alilah, 2018
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus kenakalan yang dilakukan oleh anak remaja baik remaja laki-laki maupun perempuan. Perbuatan nakal tersebut terjadi karena beberapa faktor entah internal ataupun eksternal, diantaranya karena mereka terpengaruh oleh lingkungan hidup sekitar mereka tinggal dan lemahnya benteng pertahanan dalam diri mereka dalam artian mereka mudah trgoda oleh teman mereka. Namun bagi sebagian anak remaja, bisa saja mereka melakukan perilaku yang dianggap nakal itu tanpa sadar karena mereka kurang mengerti akan perbuatan yang telah mereka lakukan, perbuatan mana yang melanggar aturan dan mana yang tidak melanggar aturan. Kenakalan remaja telah banyak menimbulkan banyak dampak negatif baik untuk diri mereka sendiri maupun orang lain di sekitar mereka. Maka dari itu perlu dilakukan tindakan penangkalan serta penanggulangan kenakalan remaja oleh orang tua, guru maupun oleh masyarakat sekitar remaja tersebut.
Jurnal Alternatif Wacana Ilmiah Interkultural
When we talk about teenagers, stereotypes often stick to them. Teenagersare often synonymous with deviant behavior. That’s why the termjuvenile delinquency emerged. There are many examples of juveniledelinquency, such as speeding on the highway, fighting between gangsand schools, skipping school, threatening others, extortion, stealing,robbing, drinking, free sex, drug addiction, etc. Juvenile delinquencyoccurs because of factors that come from the youth themselves andfrom outside, in the form of family parenting, inadequate education atschool, an unsupportive community environment and peer influence.Juvenile delinquency has a negative impact on adolescents themselvesand others. For teenagers, juvenile delinquency has a physical andmental impact. Physically, these teenagers can suffer from variousdiseases due to an irregular lifestyle. Mentally, teenagers will growup as vulnerable individuals. In addition, juvenile delinquency alsohas a negative impact on the environment. Parents ca...
2013
Abstrak : Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian hukuman fisik ter-hadap perkembangan perilaku delinkuen remaja. Remaja berada pada tahapan pencarian jati diri dalam prakteknya banyak mengalami guncangan, seperti ta-wuran, narkoba, perbuatan kriminal, sex bebas dan lain sebagainya. Dalam hal terjadinya penyimpangan perilaku, perilaku delinkuen juga sangat mungkin ter-jadi pada periode perkembangan remaja. Perilaku delinkuen ini diartikan sebagai perilaku anak yang nakal bahkan cenderung kepada melanggar hukum. Banyak penyebab terjadinya perilaku delinkuen ini. Berdasarkan beberapa sumber yang penulis paparkan ternyata pemberian hukuman fisik pada anak di sekolah bukan faktor utama perilaku delinkuen remaja. Namun, dalam tulisan ini belum dibahas secara medetail bagaimana jika hukuman fisik tersebut diterima anak dari pola asuh orangtua. Artinya hukuman fisik didapatkan anak dari orangtuanya di rumah. Abstract : This paper aims at finding out whether there is the eff...
KUSWOYO'S PAPER, 2019
Juvenile dilinquency began to get public attention in particular since the formation of juvenile courts in 1899 in Illinois, United States. Juvenile delinquency includes all behaviors that deviate from criminal law norms committed by adolescents. Such behavior will harm himself and those around him. Factors underlying the occurrence of juvenile delinquency can be grouped into internal factors and external factors. Internal factors in the form of identity crisis and weak self control. Whereas external factors include lack of attention from parents; lack of understanding of religion; the influence of the surrounding environment and the influence of western culture and relationships with peers, and places of education. To overcome this, adolescents should be able to get as many adult figures as possible who have exceeded their teenage years as well as those who have succeeded in improving themselves after failing at this stage. This paper examines topics through three theories, namely Control Social Theory, Albert K.Cohen Theory and Differential Association Theory. Motivation from family, teachers, peers is something that can be done also able to overcome juvenile delinquency. The solution in dealing with delinquency can be divided into three, namely: (a). Preventive actions, namely actions to anticipate juvenile delinquency, (b). Repressive actions, namely giving strict sanctions to juvenile delinquents, and (c). Curative and rehabilitation actions, namely changing the behavior of the juvenile violator by providing education again.
e-Jurnal Penyelidikan dan Inovasi
Salah laku remaja dilihat sebagai isu yang berpanjangan dan perlu kepada tindakan segera. Antara salah laku yang sering berlaku dalam kalangan remaja ialah penyalahgunaan dadah, seks bebas, jenayah kekerasan, juvana dan merosakkan harta benda. Pelbagai faktor dikenal pasti telah menyumbang kepada salah laku akhlak dalam kalangan remaja. Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti faktor-faktor yang mempengaruhi salah laku remaja delinkuen di pusat-pusat pemulihan. Jenis kajian yang digunakan dalam artikel ini ialah kualitatif dan instrumen utama kajian menggunakan temubual separa struktur. Dapatan kajian seterusnya dianalisis dengan pendekatan induktif. Hasil kajian mendapati faktor salah laku remaja di pusat pemulihan ialah keluarga, rakan sebaya, kurang didikan agama, berkeinginan kepada kemewahan berlebihan, mudah memperolehi akses dadah, tiada kawalan penggunaan teknologi dan pemilihan ikon atau idola yang tidak tepat (instafamous, youtuber).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
To Maega | Jurnal Pengabdian Masyarakat
Prosiding Pesat, 2013
Jurnal Abdidas, 2021
Alim | Journal of Islamic Education
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia