Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
19 pages
1 file
Setiap kita pasti ingin bernilai di mata manusia lainnya, lebih-lebih di mata Allah SWT.
Pengantar. Inti dasar kehadiran semua agama adalah mengajarkan dan mengajak para penganutnya untuk mengamalkan kebaikan bagi semua demi mengalami hidup bahagia di bumi demi meraih hidup abadi di surga. Maka, semua agama tidak mau kalau umatnya menebar kebencian dan memfinah umat beragama lain, apalagi umat sesama agama. Keyakinan dasar agama-agama mengatakan bahwa itu dosa dan perbuatan yang dikutuk Tuhan. Itu perilaku khas penghuni neraka. Itu bukan identitas khas manusia beragama. Intinya, agama-agama mengajarkan umatnya untuk hidup dalam suasana harmoni sebagai gambaran harmonisasi hidup di surga kelak. Realitasnya, hidup beragama belakangan ini cenderung menjadi pemicu disharmoni. Motif agama hampir selalu melatari berbagai dinamika kehidupan, tak terkecuali dinamika kehidupan yang keras, kasar, kejam, dan tak bermoral. Kini, agama-agama tidak lagi tampil sesuai jati dirinya. Agama-agama sedang kehilangan identitas asalinya. Bahkan kalau mau dikatakan lebih fulgar, kehidupan beragama kita, kini sedang sakit parah. Ada Apa Dengan Agama-agama? Disinyalir oleh banyak tokoh, klaim kebenaran adalah salah satu persoalan dasar hidup bersama agama-agama. Apa maksudnya? Setiap agama menjadi agama tertentu karena ada klaim kebenaran yang mendasarinya. Tidak ada agama yang hadir tanpa klaim kebenaran tertentu. Klaim kebenaran itulah yang dijaga, dirawat, dan bahkan kalau perlu disebarkan supaya orang lain juga ikut memilikinya. Itulah juga sebabnya kegiatan dasar agama-agama selain ritual untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, adalah menyebarkan ajaran agama (klaim kebenaran) itu. Bagi semua agama, pekerjaan penyebaran agama adalah tugas mulia, pekerjaan terpuji, bahkan perilaku hidup terbaik. Semua agama, tanpa kecuali berkeyakinan bahwa apa yang diyakininya adalah yang terbaik yang harus dimiliki oleh semua manusia penghuni jagad ini. Mubaliq, misionaris, dan tokoh-tokoh penyebar agama lain hadir dalam konteks ini. Bagi mereka, hidup yang baik dan benar adalah hidup yang sesuai dengan ajaran agama (klaim kebenaran) yang mereka miliki. Ini realitas yang tidak pernah boleh dibantah. Di satu sisi, perlu diakui bahwa perilaku penyebaran agama itu baik adanya dan sangat terpuji. Baik oleh karena para penganut agama-agama ingin mengajak orang lain untuk hidup dalam kebaikan, ketenteraman, dan kedamaian hidup di dunia sebagaimana yang mereka miliki dan telah mereka jalani. Terpuji oleh karena mereka ingin agar orang lain kelak memiliki hidup kekal di surga sebagaimana yang mereka yakini dalam imannya. Di sisi lain, perlu disadari juga bahwa perilaku penyebaran ajaran agama-agama ini diam-diam menyulut persoalan dalam hidup bersama di masyarakat. Secara logika manusiawi, tidak bisa dihindari adu klaim kebenaran agama-agama dan itu yang kini sedang kita alami. Maka, yang perlu dipikirkan oleh para pihak, yakni orang-orang atau kelompok-kelompok yang berkecimpung dalam perjuangan kerukunan umat beragama adalah bagaimana supaya pertemuan-pertemuan klaim kebenaran itu tidak saling berbenturan? Bagaimana supaya perjumpaan para pihak penganut klaim kebenaran agama yang berbeda-beda itu tidak
KEPRIBADIAN, NILAI DAN GAYA HIDUP MAKALAH, 2019
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh Ibu Dosen dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekspor atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara maju Alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran yang menyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya.
161641115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON 2017 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai "Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup".
KONSEP DASAR LINGKUNGAN HIDUP SERTA PERMASALAHANNYA PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya. Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. MENURUT PARA SARJANA 1. SJ. MCNAUGHTON DAN LARRY L. WOLF Mengartikan dengan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism. 2. PROF. DR. OTTO SOEMARWOTO Seorang ahli ilmu lingkungan (ekologi) terkemuka mendefinisikan sebagai berikut lingkungan adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Objektif 1: Memastikan setiap kanak-kanak mempunyai hak untuk hidup dengan diberi jagaan, pemeliharaan, kasih sayang, perkhidmatan kesihatan, sokongan dan bantuan sosial.
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi makhluk hidup. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melestarikan lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
D121181323 - PENTINGNYA TERUMBU KARANG BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP, 2019
Ulfa Nurhakikah, 2019
Sherly Sheravina, 2019
SCRIPTA : Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 2016
TUGAS PAPER AGAMA KATOLIK, 2019