Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Jembatan Schering, salah satu jembatan arus bolak-balik yang paling penting, di pakai secara luas untuk pengukuran kapasitor. Dia memberikan beberapa keuntungan nyata atas jembatan pembanding kapasitansi. Walaupun jembatan Schering digunakan
Pulau Jawa dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia, merupakan daerah dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat, dimana hampir 80% perputaran uang di Indonesia terjadi di Pulau Jawa. Keberadaan pusat pemerintahan dan kantor-kantor perusahaan besar yang berada di Propinsi DKI Jakarta menjadikan Pulau Jawa sebagai daerah tersibuk di Indonesia.
Pada pelaksanaan jembatan diperlukan suatu panduan pelaksanaan atau acuan pelaksanaan yang menjadi patokan bagi para pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya. Spesifikasi yang merupakan bagian dari dokumen kontrak merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Hubungan antara spesifikasi dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut: Bagian dalam dokumen kontrak Memuat segala ketentuan teknik tentang pekerjaan yang harus dilaksanaan sesuai dengan perjanjian dalam dokumen kontrak Mengandung perintah dan larangan serta ketentuan teknik lainnya yang harus dilakukan, dilaksanakan dan dipenuhi oleh pelaku jasa konstruksi Bila tidak dicermati dan dilaksanakan sesuai dengan perintah maka akan berdampak kesalahan dalam pelaksanaan atau kerugian pada saat menyusun Analisa harga satuan Menentukan kebutuhan jumlah dan komposisi peralatan Perhitungan volume pekerjaan yang salah Jadi, spesifikasi teknik dalam bidang pekerjaan struktur jembatan adalah dengan maksud: Persyaratan teknis yang disusun oleh perencana untuk mencapai mutu bangunan sesuai dengan yang diinginkan oleh Pemilik Bagian dari perjanjian kerja antara Pemilik dan Pelaksana Acuan pelaksana untuk menyusun strategi dalam penyusunan harga penawaran pada proses tender Acuan prosedur kerja untuk mewujudkan rencana perencana, pelaksana dan pengawas untuk mencapai mutu, waktu pelaksanaan dan dana yang telah disepakati bersama dalam perjanjian kontrak. Acuan pokok pelaksana, memberikan batas-batas bagi usahanya yang kreatif untuk melakukan penghematan sumber daya, pengehematan waktu pelaksanaan dan meningkatkan keuntungan bagi pelaksana. Sebagai seorang pelaksana, yaitu penyedia jasa dapat dikatakan wajib memahami spesifikasi sebagi dokumen resmi kesepakatan bersama, mengerti bagian-bagian yang harus dicapai dan dipatuhi, selalu mengusahakan cara-cara dan alternatif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan tanpa menyalahi ketentuan yang tertera di dalam spesifikasi. Menyusun usulan kesepakatan baru (change order) yang akan mendukung pekerjaan secara efektif dan efisien. Juga pelaksana harus dapat melakukan pekerjaan dengan pedoman spesifikasi atau dengan cara lain yang lebih baik dan disepakati bersama. Pelaksana juga harus mempunyai visi mewujudkan bangunan sesuai persyaratan minimum yang diminta oleh spesifikasi, namun selalu berusaha untuk bekerja lebih capat, efektif dan efisien, mampu menghemat sumber daya dan berusaha meningkatkan keuntungan dengan cara-cara yang sehat.
This research is based on the fact that the climate change that hit Indonesia in recent years, many give effect to the farm. Jember regency as the center of the tobacco plantation also got the effects of climate change. This research is aimed to examine the factors that influence the behavior of farmers against the risk of climate change in the development of tobacco farming in Jember regency. The research method used is descriptive and multiple linear regression analysis. Research locations are in the District Ambulu and Pakusari, sampling methods is using simple random sampling of 40 respondents. Factors thought to influence the behavior of farmers are age, formal education, nonformal education, experience, family size, land area, the ratio of prices, crop failure frequency, and types of land. The results showed that the factors that significantly affect the behavior of farmers are age, formal education and experience with successive straight significance 0.048; 0.015 and 0.011. Factor of non-formal education, family size, land area, the ratio of prices, crop failure frequency and types of land has no significant effect.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.