Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Geografi sebagai cabang ilmu yang sudah mapan, dengan obyek kajiannya berupa bumi dan langit, memiliki berbagai peran nyata dalam membangun peradaban bangsa. Peran geografi tersebut antara lain sebagai salah unsur pembentuk negara, mendukung ketahanan nasional (pangan, energi, geopolitik...), mengkaji keberadaan sumberdaya alam, manusia dan buatan, mendukung perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan nasional serta menumbuhkan rasa cinta tanah air. ISO TC 211 menegaskan bahwa Tekologi Informasi Geografi, yang antara lain meliputi Kartografi, Penginderaan Jauh, SIG, GPS, dan Visualisasi semakin berkembang dalam hal teknik dan aplikasinya dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan nasional. Peran tersebut nampak dalam penerapannya di berbagai kementerian dan lembaga, yang menggunakan bumi sebagai obyeknya. Di Indonesia, terjadinya bencana alam hampir merupakan agenda tahunan baik berupa longsorlahan, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan bencana lainnya (tsunami, gempa bumi). Berbagai aktivitas dalam mitigasi bencana alam, yang baik, tepat, cepat memerlukan data dan informasi tentang kejadian bencana alam dan akibat yang timbul dari bencana tersebut. Inisiasi pemulihan lingkungan yang mengalami kerusakan memerlukan data geospasial yang dikelola dengan dalam SIG dan sistem pendukung lainnya. Bentuk aplikasi geografi dalam pembangunan antara lain inventarisasi, pemetaan dan survei data tentang potensi sumberdaya alam dan bencana alam, pembentukan basisdata dan sistem informasi sumberdaya alam dan kebencanaan, analisis, sintesis, pemantauan, dan evaluasi proses dan hasil pembangunan. Dalam kebencanaan dapat disusun sistem peramalan dini dan system penentu kebijakan. Menuju kelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya, konsep brown, green, dan blue economy, yang bertumpu pada pemanfaatan resources, perlu diintrodusir dan diterapkan dengan baik, agar tercappai kelestarian alam dan dapat mensejahterakan rakyat.
Ilmu Geologi adalah ilmu dasar dari bumi yang mempelajari planet bumi, struktur dalam, material penyusun, proses-proses yang terjadi di permukaan dan di dalam bumi, baik secara kimia, fisik atau proses fisika dan biologi.
• Pembangunan berkelanjutan adalah kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, yang memperhatikan kelestarian fungsi dan kemampuannya, dengan demikian kegiatan pembangunan tidak justru menjadi pemicu terjadinya bencana, dan lokasi pembangunan harus berada pada daerah yang aman dari bencana. • Informasi geologi lingkungan dapat membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui rekomendasi (lokasi) penggunaan lahan yang sesuai dengan kondisi (daya dukung) lingkungan geologi dan terhindar dari bencana alam geologi. KRITERIA GEOLOGI LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN 1.keleluasaan penempatan & pengorganisasian ruang kegiatan 2.kemantapan tanah untuk pondasi 3.ketersediaan air 4.ketersediaan bahan bangunan 5.potensi bencana alam geologi 6.ketersediaan sumberdaya mineral GEOLOGI LINGKUNGAN DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PEMBANGUNAN 1. Rancangan kegiatan pembangunan atau pengembangan wilayah di Indonesia, menyangkut banyak bidang dan tersebar di semua pulau di Indonesia, khususnya di lokasi strategis yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan. 2. Pembangunan yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang, akan menimbulkan permasalahan, seperti :
Suatu wilayah dikatakan sebagai " komunitas yang tidak terputus yang diciptakan oleh tindakan penduduk yang bersangkutan ". Dalam kaitannya studi regional membutuhkan " suatu peralatan geografer " dalam mempelajari dinamika penduduk dengan unsur-unsur fisiknya dalam wilayah yang nantinya membentuk suatu wilayah yang mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya. Oleh sebab itu, kita perlu menganalisis konsep wilayah di permukaan bumi ini secara objektif dan melalui pemikiran regionalisasi yang cermat.
Jurnal Komunikasi UII, 2018
The development of communication and media technology changes spatial formations in human life. A local event becomes a global event in the media network. This condition gave rise to the field of study called by communication geography or media geography. This article is a theoretical review on this field from communication studies perspective. This paper described the growing assumption on the relationship between geography with communication studies. Moreover, this paper explained some basic assumptions of the field and proposed two alternatives the emerging sub-fields according to two scholars; Paul C. Adams and Andre Jansson. In the last, this paper recalled the importance of the field of communication geography in developing communication studies in Indonesia. Abstrak Perkembangan komunikasi dan teknologi media mengubah formasi spasial dalam kehidupan manusia. Acara lokal menjadi acara global dalam jejaring media. Kondisi ini memunculkan bidang studi yang disebut dengan komunikasi geografi atau media geografi. Artikel ini adalah tinjauan teoritis pada bidang ini dari perspektif studi komunikasi. Makalah ini menggambarkan asumsi yang berkembang pada hubungan antara geografi dengan studi komunikasi. Selain itu, ia menjelaskan beberapa asumsi dasar dari bidang studi ini dan mengusulkan dua alternatif sub-bidang menurut dua sarjana; Paul C. Adams dan Andre Jansson. Pada bagian akhir, tulisan ini mengingatkan kembali pentingnya bidang geografi komunikasi dalam perkembangan studi komunikasi di Indonesia.
Pembukaan wilayah hutan merupakan kegiatan yang merencanakan dan membuat sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka mengeluarkan kayu. Prasarana tersebut meliputi rencana sumbu jalan (trase), base camp, jembatan, gorong-gorong dll.
Abstrak Permukaan bumi tempat tinggal manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa wilayah atau region. Tiap region mempunyai ciri khas dengan region lainnya. Dengan kata lain region adalah sebahagian permukaan bumi yang dalam hal-hal tertentu berbeda dari daerah sekitarnya. Perkembangan konsep wilayah mempunyai sejarah yang panjang. Meskipun demikian penyajiannya secara sistematik baru dimulai sejak abad ke-19 yaitu tatkala ahli-ahli geografi berpendapat bahwa unit politik merupakan dasar yang belum cukup untuk menggambarkan suatu wilayah oleh ahli-ahli geografi pada saat itu lebih mengutamakan kepada unit alamiah. Penggolongan wilayah seperti tersebut terakhir ini disebut wilayah alamiah (natural region). Disamping penggolongan ini terdapat penggolongan wilayah yang didasarkan kepada kenampakan tunggal (single feature) seperti kenampakan iklim, vegetasi, atau hewan. Köppen misalnya membuat wilayah iklim yang meliputi seluruh permukaan bumi.Natural region dan single feature region, seperti disebutkan di atas adalah konsep wilayah sebelum perang dunia I. Perang dunia I dan II kedua konsep tersebut terus berkembang. Kata Kunci: Region, Regional Dunia, Realm, Wilayah JURNAL GEOGRAFI REGIONAL/ZULFIKAR YAHYA 2 PENDAHULUAN
KEMAJUAN PERENCANAAN WILAYAH DAN PENATAAN RUANG, 2018
Pembangunan adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan manusia secara sadar dan terencana. Sementara itu, pengembangan adalah kemampuan untuk menentukan apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas hidup dengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang dimiliki. Mengembangan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang dimiliki dalam proses pembangunan, maka diperlukan penetapan tujuan dan penentuan apa yang harus dikerjakan, demi terealisasi tujuan tersebut, diartikan sebagai Perencanaan (Planning).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JENDELA PENFGETAHUAN, 2022
Kusuma Dewi, dkk., 2019
PERENCANAAN WILAYAH PERTAHANAN, 2018