Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Soal kasus 5.1 Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output (Q) yang dihasilkan pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit. Jawaban soal kasus 5.1 Q = 6L + 20 L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Fungsi produksi yang menunjukkan hubungan antara output yang dihasilkan dengan semua input yang digunakan merupakan fungsi produksi total secara teknis (technical production function). Berdasarkan fungsi produksi total ini dapat diuraikan ke dalam beberapa besaran proses produksi yang diperlukan oleh manajer produksi dalam pengambilan keputusan. Besaran-besaran dalam proses produksi tersebut adalah produksi rata-rata (average product) dan produksi marjinal (marginal product). Soal kasus 5.2 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan produksi rata-rata L (AP L) pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit. Jawaban soal kasus 5.2 APL = Q/L Q = 6L + 20 L = 10 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. AP L = Q/L = 80/10 = 8 Produksi rata-rata L (APL) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 8 unit. Soal kasus 5.3 Suatu proses produksi yang menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, jika produsen menambah tenaga kerja satu orang, yakni dari 9 orang menjadi 10 orang, tentukan produksi marjinal L (MP L) pada tingkat penggunaan input tenaga kerja (L) sebanyak 10 orang. Jawaban soal kasus 5.3 MPL = ∆Q/∆L = Q2 – Q1/L2 – L1 Q = 6L + 20 L 1 = 9 Q 1 = 6(9) + 20 = 54 + 20 = 74 unit L 2 = 10 Q2 = 6(10) + 20 = 60 + 20 = 80 unit Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 9 adalah 74 dan penggunaan L sebanyak 10 unit adalah 80 unit. Produksi marjinal penggunaan input L sebanyak 10 dapat ditentukan dengan memasukkan besarnya Q dan L ke dalam persamaan, sehingga diperoleh produksi marjinal tenaga kerja (MPL) adalah MPL = 80 – 74/10 – 9 = 6 Produksi marjinal pada penggunaan input L sebanyak 10 unit adalah 6 unit. Soal kasus 5.4 Sebuah perusahaan memproduksi barang Ymenggunakan satu macam input variabel, yaitu X. jumlah barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 240X + 24X 2 – X 3 .
Seorang pasien (laki-laki, usia 35tahun, penderita depresi mayor (tingkat sedang) selama 5tahun) datang ke apotik didampingi ibunya untuk menebus obat yang diresepkan dokter, yaitu fluoxetin 20mg 1 kali sehari untuk penggunaan selama 1 bulan.
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 ISRAINI WIYULANDA .I. MADINATUL MUNAWARAH ARBIANUS S. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDSSIN MAKASSAR 2016 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang "Pertumbuhan Diauxic". Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka pengembangan biologi dasar tentang pertumbuhan diauxic. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Pertumbuhan Diauxic. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca. Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Amin. Wassalamu'alikum Wr. Wb. Makassar, September 2016 Penulis A. PERTUMBUHAN Pertumbuhan adalah bertambahnya tinggi atau berat suatu organisme. Pertambahan tinggi maupun berat organisme merupakan bertambahnya ukuran sel atau bertambahnya jumlah sel. Dalam dunia mikroba pertumbuhan diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel. Hal ini karena mikroba sebagian besar adalah organisme bersel tunggal. Sehingga difinisi pertambahan tinggi maupun berat organisme tidak berlaku lagi. Mikroba memperbanyak diri melalui pembelahan sel maupun reproduksi seksual. PERTUMBUHAN DIAUXIC Pertumbuhan Diauxic adalah pertumbuhan menjadi dua fase terpisah yang disebabkan karena suatu sumber karbon lebih disukai dari pada yang lain sehingga terjadi kelambatan (lag) sementara diantaranya. Pertumbuhan diauxic terjadi ketika bakteri dihadapkan pada dua sumber karbon yang berbeda dan mampu menggunakan kedua sumber karbon tersebut. Misalnya E. coli ditumbuhkan pada media yang mengandung glukosa dan laktosa. E. coli memanfaatkan glukosa, karena sel telah memiliki enzim pendegradasi glukosa (enzim struktural). Glukosa sendiri menghambat sintesis enzim pemecah laktosa. Ketika glukosa habis, sel masuk fase statis dan menyintesis enzim yang mampu menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Ketika glukosa tersedia di media, sel memasuki fase perbanyakan kembali.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.