Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
190 pages
1 file
Adat Resam KEPELBAGAIAN BANGSA MALAYSIA Malaysia mepunyai pelbagai kaum dan adat resam,antara kaum yang utama ialah kaum melayu,cina,dan india Kepentingan adat resam di dalam hidup masyarakat tidak kira apa bangsa sekalipun tidak dapat dinafikan. Adat yang merangkumi seluruh aspek bermula dari kelahiran, perkahwinan sehinggalah kematian terdapat di dalam hidup semua masyarakat di Malaysia. Adat resam merupakan kebiasaan cara hidup yang diamalkan oleh sesuatu masyarakat yang dapat menggambarkan corak budaya masyarakat tersebut. ADAT RESAM MASYARAKAT MELAYU Adat resam kelahiran Wanita yang mengandungkan anak sulung akan menjalankan upacara melenggang perut oleh seorang bidan .Adat ini juga dipanggil Kirim Perut oleh masyarakat Melayu di bahagian utara Semenanjung Malaysia dan di sesetengah tempat dikenali sebagai Mandi Tian. Upacara ini dilakukan kepada wanita yang mempunyai kandungan berusia dalam lingkungan tujuh atau lapan bulan.Adat ini dijalankan untuk membuang geruh atau kecelakaan yang mungkin menimpa wanita hamil yang bakal bersalin dan bagi membetulkan kedudukan bayi di dalam perut.Bidan akan menyambut bayi dengan jampi serapah dan daun sirih akan disemburkan kepada bayi itu. Selepas bayi dibersihkan, tali pusat bayi akan dipotong dengan menggunakan sembilu buluh dan dialas di atas sekeping wang perak satu ringgit. Di sesetengah tempat tali pusat dipotong menggunakan cincin emas. Lazimnya tali pusat bayi akan tertanggal dalam tempoh seminggu dan adat cuci lantai atau adat naik buai akan diadakan.Adat ini sebaiknya dilakukan pada hari isnin dan khamis .Adat cukur rambut ini dilakukan pada hari ketujuh selepas dilahirkanl dan kebiasaannya Kenduri nasi kunyit dan doa selamat akan diadakan pada hari tersebut.Upacara naik buai bermaksud bayi tersebut akan diletakkan di dalam buaian yang menggunakan kain songket atau batik dan dihias indah dengan bunga-bungaan. Selendang akan diikat di kiri kanan buaian dan ditarik perlahan-lahan semasa upacara berlangsung. Ketika itu juga, nazam atau marhaban akan
2021
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses deforestasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang mengakibatkan habitat bagi satwa liar terancam punah. Pantang larang yang dianut oleh suku Semende diharapkan mampu menjadi pendukung dalam konservasi wilayah TNBBS. Tujuan penelitian adalah menggambarkan dan menganalisis penerapan pantang larang sebagai unsur budaya pendukung konservasi TNBBS. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi, informan terdiri dari 5 orang yang terdiri dari ketua adat dan ketua talang suku Semende yang masih menerapkan budaya Suku Semende. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dalam konservasi TNBBS masyarakat suku Semende Desa Lame Banding Agung menerapkan pantang larang berdasarkan tujuh unsur budaya berupa 1) sistem bahasa; 2) sistem pengetahuan; 3) sistem kekerabatan dan organisasi sosial; 4) sistem peralatan hidup dan teknolog...
2015
Abstinence is banned or prohibited acts job to do so by the people who accompanied sanctions warmth of the ancestors. The others believe that abstinence forbids irrelevant to modern-paced life as it is today. Literature has a great potential to bring people to the direction of change in character. This research is a qualitative descriptive study. The object of research is abstinence which is prohibited by the Malay community Kampar. The results showed that abstinence forbids the Kampar Malay community can be categorized into: (1) time, namely: at night, dusk; (2) place, namely: in the fields, in the middle of the road, in the woods, and in the grave; (3) safety of life, namely: death, pain, and bad luck or unfortunate; (4) based on the cycle of life (5) and occult beliefs; (6) work and activities, namely: people give birth and nurse the baby, take care of the dead and to the cemetery, walking, playing, working, making the house, table manners. The expression of abstinence forbids ha...
2018
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pantang Larang (Pamali) Dalam Masyarakat Gayo Kecamatan Pegasing Aceh Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik Sumang (varibel X) dengan pola prilaku masyarakat (variabel Y). Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Strukturalisasi Anthony Giddens, Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey korelasional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 120 orang yang terdiri dari 60 orang laki-laki dan 60 orang perempuan. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari kuesioner dan wawancara yang skala pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 20,0 yaitu uji validitas dan reabelitas, uji korelasi menggunakan uji korelasi product moment pearson, uji t-hitung, uji hipotesis serta menjelaskan kuesioner ekplanasi. Untuk hasil uji hipotesis diketahui nilai t hitung adalah 1,028 dengan tingkat signifikasi 0,003. Nilai t...
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan, 2019
Umat Hindu dikenal taat dan disiplin dalam menjalankan ajaran agamanya, terutama yang berkaitan dengan ritual (yadnya). Sehingga, walaupun relatif tidak menguasai landasan tattwa- jnananya, seperti teologi dan filosofinya, umat Hindu merasa mantap dan penuh keyakinan melaksanakan kewajiban ritualnya. Penyebabnya adalah kepatuhannya pada adagium ‘gugon tuwon’, yang biasanya disertai anak kalimat ‘nak mulo keto’ (memang sudah demikian adanya). Sehingga umat tinggal melaksanakan kewajiban ritual itu tanpa perlu bertanya apalagi mempertanyakan landasan kebenarannya. Konsekuensinya, kebanyakan umat Hindu relatif “awidya” (awam pengetahuan) dalam hal pemahaman tattwa (filsafat), tetapi disiplin dalam hal melaksanakan ritual (upacara). Kondisi keawaman pengetahuan itu semakin ajeg dengan adanya sesanti Aja Wera, yang dipahami sebagai bentuk “larangan” mempelajari atau mendalami ajaran agama. Jika larangan itu dilanggar, konon katanya akan menyebabkan orang bisa “inguh” (galau), yang apabi...
Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa, 2020
This study was conducted to preserve partially oral literature, one of thestudies, folklore namely the abstinence speech so that it is not lost in people's lives and is still used well by the community, especially in the Minang community in Ujungbatu area, Rokan Hulu Riau district. The purpose of this study is to describe the referential meaning of prohibited utterances from Minang informants in Ujungbatu area. This type of research is qualitative research using descriptive methods. This study describes the meaning in prohibited utterances, where the categories are focused on the human life cycle. The informants in this study included three Minang people who had migrated to Ujungbatu area. Data were collected through observation, interview, recording, and data recording techniques. The data analysis techniques in the study included: (1) transcribing the data from the recordings of abstinence from the informant in the form of prohibited speech in Minangkabau language, (2) translating the transcribed recordings from Minangkabau into Indonesian, (3) analyzing the meaning of the speech abstinence, and (4) conclude that the analyzed data is based on the meaning found in the abstinence speech. Based on the findings and discussion, it was found that forty forbidden utterances in Minang community in Ujungbatu area. The meanings contained in the utterances include: a belief in the local community that the rice crust is attached to the pot associated with the older siblings, the twilight is used for worship time, immodest work, useless work, etc.
Makalah Hukum adat Accera Kalompoang
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya
MODEL TINJUAN KELAYAKAN RENOVASI PASAR, 2018
tradisi membuka lubuak larangan , 2019
Renni Qatrunnada, 2021