Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Cucur cake is one of a variety of traditional cake preparations commonly found in several areas such as East Nusa Tenggara. This round cucur cake has a very sweet taste which is processed by frying it. The main ingredients in making bowsprit cake are wheat flour and rice flour. Not only wheat flour as the main ingredient in making cakes, but wheat flour can also be substituted for banana peel flour. The research objective with the addition of banana peel flour is to improve traditional cake processing by not eliminating the basic ingredients for making Cucur cakes, but using banana peel flour as an additional ingredient in making cucur cakes as a legacy of traditional cake processing. The manufacture of banana peel flour is done to reduce waste disposal products and can be used as a valuable value if it can be processed properly and correctly. This research was conducted by measuring the level of preference and sensory attributes of the aroma, color, taste, texture of the Cucur cake using banana peel flour. In making Cucur cake using banana peel flour using an experimental method. In addition, the design used was a completely randomized design using three repetitions with a concentration of 0% control, 25% banana peel flour, 50% banana peel flour and 75% banana peel flour. The results showed that the sensory bowsprit with the use of banana peel flour produced the highest value with an average value of 3.12 found in the 25% sample of banana peel flour with very blackish brown color parameters, a little taste of banana peel, a slight aroma of banana peel and with no hard texture.
Disusun untuk memenuhi ujian akhir semester (UAS) Matakuliah Ilmu Komunikasi Disusun oleh: Azalia Wardha Aziz NIM: E03217012 Dosen Pengampu: Drs. Fadjrul Hakam Chozin, M.M. 195907061982031005 PRODI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN DAN FILSAFAT UIN SUNAN AMPEL SURABAYA SURABAYA 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan, Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya atas segala kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT dalam merampungkan makalah perencanaan komunikasi mengenai "Pemanfaatan Kulit Pisang Raja dan Daun Waru Sebagai Detergen Ramah Lingkungan" ini di harapkan dapat memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) matakuliah ilmu komunikasi. Di samping itu, di harapkan juga dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan, khususnya pada ilmu itu sendiri terhadap penulis, pembaca maupun segala pihak. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan kritik dan saran tersebut bisa menambah kesempurnaan makalah ini. Kepada Drs. Fadjrul Hakam Chozin, M.M. selaku dosen matakuliah ilmu komunikasi yang telah membimbing selama matakuliah ilmu komunikasi serta teman-teman yang telah membantu jalannya proses penyelesaian perencanaan ilmu komunikasi ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Pengolahan kulit pisang menjadi makanan yang sederhana
Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya relatif murah (Suyanti dan Ahmad, 2000).
Abstrak Kertas serat campuran (atau kertas komposit) merupakan kertas yang terbuat dari dua jenis serat berbeda yang bertujuan untuk memperkuat kertas tersebut. Dalam penelitian ini, pulp ampas tebu dan pulp kertas koran bekas digunakan untuk membuat kertas serat campuran dengan tujuan aplikasi kertas kemasan. Sebagai binder, digunakan kulit pisang yang mengandung pati dan serat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari komposisi pulp ampas tebu dan pulp kertas koran, serta untuk mengetahui massa binder yang digunakan agar dihasilkan kertas serat campuran dengan ketahanan sobek dan kekuatan tarik yang paling sesuai untuk aplikasi kertas kemasan. Proses yang digunakan untuk membuat pulp ampas tebu adalah proses acetosolv. Kertas serat campuran dibuat dengan variasi komposisi pulp ampas tebu dan pulp kertas koran dengan perbandingan 0:100, 10:90, 30:70, 50:50, dan 70:30. Selain itu, dilakukan juga variasi konsentrasi binder kulit pisang sebanyak 15, 25, 35, 45, dan 55 g/4 L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kertas serat campuran yang dihasilkan telah memenuhi standar kertas dasar kertas bungkus berlaminasi sesuai SNI 14-6519-2001. Kertas serat campuran yang dibuat dengan komposisi pulp ampas tebu 30% dan konsentrasi binder 35 g/4 L menghasilkan ketahanan sobek sebesar 4,018 KN/m dan kekuatan tarik sebesar 20,5 N walaupun gramatur kertas lebih besar dari standar yang ditetapkan. Kata kunci: kertas serat campuran, pulp ampas tebu, binder kulit pisang, kertas kemasan Abstract Mixed fiber paper, also known as composite paper, is a paper made of two different fibers that aims to strengthen the paper. In this study, mixed fiber paper for packaging purposes was made by utilizing bagasse pulp and used newsprint pulp. As a binder, banana peel may be used since it contains starch and fiber. The objectives of this research were to study the effect of bagasse pulp composition and newsprint pulp, as well as to determine the mass amount of binder used in producing mixed fiber paper which has both tear resistance and tensile strength suitable for packaging paper. Mixed fiber paper was made by varying the ratio of bagasse pulp and newsprint pulp as follows: 0:100, 10:90, 30:70, 50:50, 70:30, 90:10, and 100:0. The study also carried out variation in binder concentration from banana skin flour of 15, 25, 35, 45, and 55 g/4 L. As results, mixed fiber papers produced in this study have met the requirement of Indonesia National Standard (SNI) of base paper for wrapping (SNI 14-6519-2001). Mixed fiber paper with composition of 30% bagasse pulp and 35 g/4 L banana peel binder concentration has tear resistance of 4,018 kN/m and tensile strength of 20,5 N, although the grammage of all papers is above the standard. Keywords: mixed fiber paper, bagasse pulp, banana peel binder, packaging paper *korespondensi
Kulit jadi (tersamak) berasal dari kulit mentah yang sebelumnya telah diawetkan lalu diolah melalui proses yang bertahap mulai dari proses soaking (perendaman) sampai proses finishing (penyelesaian). Dimana kesemua proses tersebut pada akhirnya memberikan karakter tertentu pada kulit jadinya yang disesuaikan dengan tujuan peruntukannya dengan cara penambahan bahanbahan tertentu pada saat proses.
FISIKA LINGKUNGAN
Nira merupakan bahan baku gula kelapa yang mudah mengalami kerusakan karena aktivitas mikroba. Kerusakan ini dapat dicegah dengan menggunakan bahan pengawet yang disebut dengan laru. Laru terbagi menjadi dua yaitu laru alami dan laru sintetis. Penelitian ini menggunakan laru alami yaitu campuran ekstrak sirih hijau dan ekstrak kulit buah manggis dengan larutan kapur. Tujuan penelitian ini untuk menentukan persentase campuran ekstrak sirih hijau dan ekstrak kulit buah manggis terhadap total laru alami, menentukan jumlah penambahan laru alami, dan menentukan pengaruh kombinasi antara persentase campuran ekstrak sirih hijau dan ekstrak kulit buah manggis terhadap total laru alami dengan jumlah penambahan laru alami yang menghasilkan gula kelapa terbaik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Faktor yang dicoba meliputi persentase campuran ekstrak sirih hijau dan ekstrak kulit buah manggis (1:1) terhadap total laru alami (v/v) (A) yaitu 0% (A1); 10% (A2); 30% (A3); dan 50% (A4); dan jumlah penambahan laru alami dalam ± 1 liter nira (M) yaitu 5 ml (M1) dan 10 ml (M2). Variabel yang diamati meliputi variabel fisik kimia (gula reduksi, kadar air, sukrosa, tekstur, kadar abu, dan total padatan tidak terlarut) dan variabel sensori (warna, rasa getir, kesukaan, dan rasa manis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan persentase campuran ekstrak sirih hijau dan kulit buah manggis terhadap total laru alami dengan jumlah penambahan laru alami yang menghasilkan gula kelapa terbaik adalah 30% (A3) dengan 5 ml/liter nira (M1) atau perlakuan A3M1. Gula kelapa tersebut memiliki kadar gula reduksi 4,09% bk; sukrosa 87,50% bk; kadar air 9,97% bb; tekstur 0,12 mm.dt/g; total padatan tidak terlarut 1,16%; kadar abu 2,65% bk; skor warna 2,73 (coklat), skor rasa manis 2,68 (manis); skor rasa getir 3,42 (agak terasa); dan skor kesukaan 3,07 (suka).
Semar is the mysterious puppet charaters and vague. Semar is present in all versions of leather puppet theater performances. Stories in puppet shows, Semar is present in two main roles, first as a supporter of the birth of the holder of the most important role in the play, namely the presence of seeds that will take a decisive position in the theater, preceded by his presence because, seond Semar become major stakeholders in play as an example: Kilat Buana, Semar Kuning, Semar Papa, Semar Mbarang Jantur. Semar represent sudra figures, also represent the people in general. In the play lebet containing about philosophy of life, the presence of Semar preceded by events because it is an extraordinary event. Gara-gara in the puppet shows are usually marked by a major event in the universe caused by a variety of puppet characters. It appeared to subside after Semar figure. As the atmosphere Conditioning, Semar comes with poise, dignity many illustrations that can be interpreted from him. Semar restore the harmony of the play that ended mulih play according to plan. Things returned to normal play Semar sometimes even appear as a fresh air carriers and the humorous seasoning with punakawan others, can be used to establish rapport with the audience. Semar is a symbol characters will be elected to the presence of a knight, who has a genuine spirit of struggle, and the birth of world harmony.
Tanaman jeruk merupakan tanaman asli Indonesia dan hampir seluruh wilayah Indonesia dapat ditanami jeruk. Buah jeruk dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar ataupun hasil olahan. Limbah dari buah jeruk yang berupa kulit jeruk selain dapat dibuat manisan, juga dapat diekstrak pektinnya. Jeruk mempunyai kandungan pektin yang cukup tinggi, sekitar 30%. Pektin juga terdapat pada buah-buah lainnya seperti pisang, apel dan papaya. Pektin merupakan bahan aditif yang memiliki aplikasi luas pada industri makanan karena kemampuannya membentuk gel seperti untuk membuat jelly, selai, desert dan sebagai penghalus tekstur. Selain itu, pektin juga dapat digunakan dalam bidang bakery fillings, yaitu pada penyiapan buah. Dalam bidang produksi susu, digunakan pada pengasaman susu dan minuman berprotein serta yogurt. Pektin dapat juga digunakan dalam bidang produk kesehatan dan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut dan zat terlarut yang diperlukan untuk mendapatkan yield pektin dengan jumlah yang maksimum. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa yield pektin meningkat seiring dengan kenaikan kecepatan pengadukan dan besarnya perbandingan berat kulit jeruk:volume pelarut. Semua kulit jeruk termasuk kedalam golongan high metoksil pektin. Kadar metoksil dan kekuatan pembentukan gel Jeruk manis> Jeruk Lokam> Jeruk Shantang> Jeruk Nipis. Kadar abu pektin dari berbagai macam kulit jeruk memenuhi standar mutu kering pektin.
Kulit pisang kepok merupakan salah satu limbah pertanian yang belum banyak dimanfaatkan masyarakat. Salah satu kemungkinan pemanfaatannya adalah diubah menjadi sumber energi berupa bioetanol. Dalam kandungan karbohidrat yang cukup tinggi (yaitu 18,5%) limbah kulit pisang kepok mengandung monosakarida terutama glukosa sebesar 8,16 %, oleh karena itu limbah kulit pisang kepok berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol melalui proses fermentasi. Penelitian ini mempelajari proses pembuatan bioetanol dengan mencari kondisi operasi terbaik. Variabel yang digunakan adalah jenis ragi roti dan ragi tape, konsentrasi ragi (1, 2, 3, 4, dan 5% berat umpan), pH (2, 3, 4, 5, dan 6), lama fermentasi (1, 2, 3, 4, dan 5 hari), dan perebusan sebelum fermentasi. Hasil terbaik yang diperoleh dari proses fermentasi kulit pisang kepok ini dengan variable yang digunakan adalah yeast Saccharomyces cerevicae (ragi roti), konsentrasi 3% berat umpan, pH 4, lama fermentasi 2 hari, dan dilakukan perebusan umpan terlebih dulu yaitu sebesar 9,7917%.
ADITYA DWI ARIYANI, 2023
Bahan ajar Fenomena Litosfer dan dampaknya bagi kehidupan A. STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI DAN BATUAN PENYUSUNNYA Para Siswa, pada kegiatan pembelajaran kali ini Kalian akan mempelajari pedosfer dan dinamikanya. Pedosfer merupakan kulit terluar litosfer yang terdiri atas tanah dan batuan induk pembentuk tanah. Tanah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Ada tanah yang cocok digunakan untuk pertanian, ada pula yang tidak mendukung pertanian. Berbagai macam pemanfaatan tersebut sangat tergantung pada ciri dan sifat tanah. Sifat dan ciri tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor dan proses pembentukan tanah.
Jurnal Cahaya Mandalika, 2024
Air asam tambang (AAT) adalah air pada kegiatan penambangan atau pengolahan yang bersifat asam atau memiliki keasaman tinggi dan terbentuk sebagai akibat teroksidasinya mineral sulfida disertai keberadaan air. Sumber keasaman adalah mineral sulfida yang dapat teroksidasi. Sumber pengoksidasian yang utama adalah oksigen dalam udara. Air merupakan salah satu reaktan dalam proses pembentukan AAT dan juga sebagai media yang "mencuci" atau melarutkan hasil oksidasi. Sumber air dapat berupa air limpasan hujan atau air tanah atau air proses untuk kasus tailing. Jenis penelitian ini, merupakan jenis penelitian evaluasi dari segi metodenya yang bertujuan untuk mencari, menghitung, menganalisis, dan memberikan solusi berupa evaluasi agar tercapai hal-hal yang semestinya atau sesuai dengan standar yang berlaku. hasil uji menunjukkan bahwa arang aktif tanpa aktivasi kimia lebih memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi dibanding dengan arang aktif aktivasi terhadap konsentrasi logam Fe dimana hasil terbaik yaitu pada menit 30 dengan kapasitas adsorpsi 14,2589 mg/g dan waktu mempengaruhi kapasitas absorbsi pada arang aktif aktivasi kimia dengan lama waktu yang digunakan maka kapasitas adsorpsi semakin meningkat pula. Dan kapasitas absorbsi pada arang aktif tanpa aktivasi kimia memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih baik dibandingkan dengan kapasitas adsorpsi arang aktif aktivasi terhadap konsentrasi logam Mn dimana hasil terbaik yaitu pada menit 90 dengan kapasitas adsorpsi yaitu 5,4714 mg/g. Kata Kunci : Pemanfaatan, pH dan kadar Fe Mn, Asam Tambang Air asam tambang (AAT) adalah air pada kegiatan penambangan atau pengolahan yang bersifat asam atau memiliki keasaman tinggi dan terbentuk sebagai akibat teroksidasinya mineral sulfida disertai keberadaan air. Sumber keasaman adalah mineral sulfida yang dapat teroksidasi. Sumber pengoksidasian yang utama adalah oksigen dalam udara. Air merupakan salah satu reaktan dalam proses pembentukan AAT dan juga sebagai media yang "mencuci" atau melarutkan hasil oksidasi. Sumber air dapat berupa air limpasan hujan atau air tanah atau air proses untuk kasus tailing. Sumber pembentukan AAT adalah mineral sulfida yang terkandung dalam batuan. Kegiatan penggalian dan penimbunan memungkinkan mineral sulfida yang terkandung dalam batuan di bawah permukaan menjadi terekspos di udara terbuka. Kontak antar oksigen dan mineral sulfida serta air akan menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi yang menghasilakan ion-ion besi ferro dan asam sulfat (Gautama, 2019). Dalam Putri dan Hersoelistyorini (2012) menyatakan singkong adalah tanaman rakyat yang telah dikenal diseluruh pelosok Indonesia. Saat ini produksi singkong di Indonesia telah mencapai kurang lebih 20 juta ton per tahun, Singkong merupakan hasil pertanian yang jumlahnya berlimpah dan perlu alternative lain dalam pemanfaatanya untuk menunjang program ketahanan pangan sesuai dengan PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan yang mengatur ketersediaan pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan pangan, dan penanggulangan masalah pangan. Pengelolaan singkong secara terpadu merupakan upaya memanfaatkan seluruh bagian dari singkong tanpa ada yang terbuang termasuk kulitnya. Komponen kimia dan gizi dalam 100 g kulit singkong adalah sebagai berikut: Protein 8,11 g; serat kasar 15,20 g; pectin 0,22 g; lemak 1,29 g, kalsium 0,63 g sedangkan komponen kimia dan gizi daging singkong dalam 100g adalah protein 1 g; kalori 154 g; karbohidrat 36,8 g; lemak 0,1 g. Kulit singkong merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan pada pembuatan keripik singkong hasil olahan industri rumah tangga. Limbah ini mengandung unsur karbon yang cukup tinggi sebesar 59,31%. Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif tergantung dari jumlah senyawa karbonya. Daya serap karbon aktif ditentukan oleh luas permukaan partikel. Dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi, jika karbon aktif tersebut telah dilakukan aktifasi dengan faktor bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, karbon akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak berasa dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan karbon aktif yang belum menjalani proses aktifasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai 200 m 2 /g. Luas permukaan yang luas disebabkan karbon mempunyai
Asam laktat mempunyai kelarutan yang tinggi dan mudah dipolimerisasi, oleh karenanya asam laktat banyak dibutuhkan di berbagai industri seperti pada industri makanan, minuman, kosmetik maupun farmasi. Prinsip utama pembuatan asam laktat pada penelitian ini adalah proses fermentasi gula dengan proses glikolisis. Kulit pisang kepok ditimbang, ditambahkan akuades kemudian diblender dan disaring. Setelah itu dilakukan pengukuran pH filtrat kulit pisang kepok dan dikondisikan pada pH 3, 4, 5 dan 6. Ke dalam filtrat kulit pisang kepok ditambahkan nutrisi dan starter yang sudah diinokulasikan dengan 2 ose bakteri Lactobacillus plantarum, kemudian diinkubasi dengan kondisi anaerob pada 35 o C selama 23 hari. Setelah proses fermentasi selesai, dilakukan pengamatan jumlah bakteri dan diberhentikan proses fermentasinya kemudian diuji kadar glukosa dan dilakukan proses pemurnian asam laktat. Pada proses pemurnian asam laktat digunakan resin Amberlite IRA 400. Resin Amberlite IRA-400 memberikan kapasitas adsorpsi yang besar. pH, konsentrasi substrat, dan penambahan CaCO 3 berpengaruh terhadap kadar asam laktat, kadar glukosa sisa dan jumlah bakteri yang dihasilkan. Kondisi optimum proses fermentasi filtrat kulit pisang kepok dengan menggunakan Lactobacillus plantarum dicapai pada konsentrasi substrat 75 mg/L, dengan pH awal media fermentasi =5 dan dengan waktu fermentasi selama 20 hari. Untuk tahap kedua kondisi optimumnya berada pada penambahan CaCO 3 sebanyak 0,2% Kata kunci: kulit pisang, Lactobacillus plantarum, fermentasi, asam laktat
Tanaman cokelat termasuk family steruculiaceace. Tanaman ini berasal dari hutan-hutan di daerah Amerika Selatan yang kemudian tanaman ini diusahakan penanamannya oleh orangorang Indian, dan masuk ke Indonesia pada tahun 1560 M yang dibawa oleh orang Spanyol dari Mexico yang mendarat dikepulauan Sangir (Spillane 1995). Tanaman yang biasa diusahakan oleh petani dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Crillo, Forastero dan Trinitario, perbedaan ketiga jenis ini terletak pada bentuk , warna buah, dan warna biji serta aroma. Berdasarkan pengamatan selama ini pengolahan buah kakao masih mengalami kendala, terutama dalam mengolah biji kakao menjadi bahan makanan. Dimana coklat sangat berperan penting dalam meningkatkan produksi makanan..Di Indonesia tanaman buah kakao sangat melimpah terutama didaerah Sulawesi, namun masalah yang terjadi adalah sulitnya para petani buah kakao memecahkan buah kakao untuk mengambil biji coklatnya, selama ini metode yang digunakan oleh para petani adalah dengan memukul buah kakao dengan kayu.. Untuk itulah dilakukan pendesaian alat pemecah buah kakao. Dari hasil perhitungan perencanaan mesin penghancur buah kakao ini Besar gaya yang diperlukan untuk memecahkan buah kakao adalah 21.3228 kg.m/det dan Kecepatan pemecah sebesar 3,722 m/ det .Pada mesin ini digunakan bantalan gelinding karena umumnya lebih cocok untuk beban kecil dibanding bantalan luncur dan pelumasnya pun sangat sederhana. Nomor bantalan adalah 6204, yang merupakan jenis terbuka. Mesin penghancur buah kakao ini didesain dengan harga yang murah, sehingga masyarakat yang ingin mengolah buah kakao dapat bekarja dan dapat menggunakan alat ini sendirian, dan juga dapat membantu pendapatan atau taraf hidupnya.Pada perencanaa mesin penghancur buah kakao ini mempunyai spesifikasi yaitu daya penggerak motor listrik 220 V, 1400 Rpm, F= 50 -60 Hz, 1 HP dan dimensi mesin dengan panjang 580 mm, lebar 400 mm, tinggi 1100 mm dan Berat 120 kg .
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.