Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, LAPORAN PRAKTIKUM MOMEN INERSIA
…
14 pages
1 file
telah dilakukan praktikum percobaan momen inersia yang bertujuan untuk memahami konsep momen inersia dan menghitung momen inersia benda. Suatu benda dapat melakukan suatu gerak rotasi jika pada benda tersebut bekerja sebuah momen gaya atau torka. Percepatan sudut yang diakibatkan oleh sebuah momen gaya dipengaruhi oleh momen inersia benda tersebut. Momen inersia adalah suatu ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Pada praktikum ini hasil percobaan akan dibandingkan dengan hasil perhitungan nilai momen inersia secara teoritis.
Mayang Nabila Agustin, Jauhar Isbamami Adam, Farah Maulidya Rosa, Shilvia Zaha Mahiya, Nirmala Inggit Pramesti, 2023
Praktikum Ingenhousz bertujuan untuk memahami peran cahaya dan karbon dioksida (CO2) dalam proses fotosintesis pada tanaman menggunakan Hydrilla verticillata sebagai subjek eksperimen. Tanaman ini dipaparkan pada kondisi cahaya yang berbeda dan mendapat penambahan CO2 melalui natrium bikarbonat (NaHCO3). Hasil percobaan menunjukkan bahwa paparan cahaya yang optimal meningkatkan produksi oksigen, sementara penambahan CO2 melalui NaHCO3 juga berkontribusi pada peningkatan laju fotosintesis. Kesimpulan praktikum ini memberikan wawasan tentang interaksi kompleks antara cahaya dan CO2 dalam mendukung proses fotosintesis tanaman. Saran untuk praktikum mendukung pemilihan tanaman yang sehat, pelaksanaan pada waktu dengan kondisi cahaya matahari optimal, dan pemantauan kesehatan tanaman selama percobaan. Praktikum ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang mekanisme fotosintesis, berkontribusi pada peningkatan hasil tanaman, dan memiliki implikasi penting dalam bidang pertanian dan ilmu lingkungan.
2018
Kelompok: 4 Asisten praktikum: 1. Ali Nurdin 2. Rini Sulastri PUSAT LABORATORIUM (PUSLAB) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2014 ACARA PRAKTIKUM 5 MAGNOLIOPHYTA (SUBCLASSIS ASTERIDAE) I. TUJUAN 1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subclassis Asteridae. 2. Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada familifamili yang ada dalam subclassis Asteridae. II. DASAR TEORI Subclassis Asteriidae memiliki 11 ordo, 49 famili, dan ± 56.000 jenis. Beberapa ordo diantaranya adalah Gentiales dengan famili apocynaceae, Ordo Solanales dengan famili solanaceae dan Convolvulaceae, Ordo Lamiales dengan famili Lamiaceae, Ordo Rubiales dengan famili Rubiaceae, Ordo Asterales dengan famili Asteraceae. (Gembong tjitrosoepomo.2005:85) Subclassis Asteridae mempunyai 11 ordo dan 49 family. Asteridae mempunyai karakteristik bunga simpetal jarang polypetal dan apetal; stamen banyak yang isomerous dengan lobus corolla, tidak pernah bersebrangan dengan lobus, ovul unitegmic dan tenuinuclear, mempunyai tapetum; carpel biasanya 2, jarang 3 sampai 5 atau lebih. Salah satu karakteristik khusus pada Asteridae yaitu mempunyai bunga tabung, khususnya pada family Asteraceae. Corollanya dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu limbus, fauks, dan tubus. Selain itu, pada batangnya banyak yang mempunyai rambut-rambut (Asep, mulyani.2014:127) Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang anggap paling maju diantara subkelas pada kelas Magnoliophyta. hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kriteria antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, ginesium apokarp atau sinkarp. (Undang dasuki.1994) Sub kelas Asteriidae memiliki bentuk habitus herba atau berkayu. Daun tunggal dan beberapa saja yang majemuk. Stamen menempel pada tabung corolla (pada bagian dasar tabung saja atau lepas). Pada tumbuhan yang apetal, jumlah stamen < 5. Plasentasi bermacam-macam ada yang axilar, parietal, basal, apical, dan juga centralis. Sepertiga spesies ini termasuk dalam famili Asteraceae, dapat dibedakan dari dikotiledonae yang lain berdasarkan keadaan bunganya yang sympetal, stamennya isomer, dan posisinya bergantian dengan lobus corolla. (Sudarsono, dkk.2005). Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Campbell, 2000: 178) yaitu : a. Familia Asteraceae Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah Ageratum conyzoides (Babadotan) b. Familia Rubiaceae Daun tunggal berhadapan dan memiliki stipula interpetiolar, bunga tunggal, aktinomorph, biseksual. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka) c. Familia Solanaceae Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca) d. Familia Convolvulaceae Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimanamana; aktif pada siang hari dan dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutuo tubuh. Dengan bulu itu tumbuh dapat mengetur suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang itu aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa Aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan (Jasin, 1984). Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 -10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas aves (Mayakapu, 2013).
ABSTRAK Anilin merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C 6 H 5 NH 2 yang tersusun dari gugus fenil dan terikat pada gugus amino. Umunya anilin digunakan sebagai bahan dasar zat warna dan karet sintesis. Sintesis anilin dapat dilakukan dengan cara reduksi nitrobenzena dengan serbuk besi dan direaksikan dengan HCl. Melalui tahap refluks, larutan kemudian ditambahkan NaOH dan selanjutnya melalui tahap destilasi uap untuk menghasilkan destilat berupa fasa air dan fasa organik yaitu anilin. Destilat yang terbentuk dilakukan proses salting out yakni dengan menambahkan NaCl agar kelarutan anilin dalam air berkurang kemudian dipisahkan antara dua fasa yang berbeda. Anilin yang diperoleh berwarna kuning kecoklatan dengan massa sebesar 6.43gram dan volume 6.4mL. Densitas anilin yang diperoleh sebesar 1.005 gram/mL dan presentase rendemen sebesar 63.5%. ABStract Aniline is an organic compound with the chemical formula C 6 H 5 NH 2 composed of a phenyl group and bonded to the amino group. Aniline generally used as a basic ingredient of dyes and synthetic rubber. Aniline synthesis can be able by reduction of nitrobenzene with iron powder and reacted with HCl. Through reflux phase, NaOH solution was then added and further through steam distillation stage to produce a distillate in the form of aqueous phase and an organic phase that is aniline. Distillate formed salting process is carried out by adding NaCl so that the solubility of aniline in reduced water is then separated between two distinct phases. The colour of aniline is brownish yellow with mass is 6,43gram and volume is 6.4mL. Density of aniline is 1.005gram/mL and the percentage yield is 63.5%.
Untuk mempelajari kemampuan memfermentasi amilum, glukosa, fruktosa, dan sukrosa oleh beberapa jenis inokulum murni ragi roti (Saccharomyses ceserevisiae), ragi tape dan inokulum murni Rhizopus oligosporus.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.